Perjalanan takdir siapa yang tahu. Itulah yang tengah di rasakan oleh Alula, seorang remaja polos berusia 18 tahun yang harus mengalami penderitaan karena terjebak di sebuah hotel bersama seorang pria asing yang tengah mabuk dan hamil anak orang tersebut lalu di usir oleh ibu tirinya karena di tuduh membawa aib, belum lagi ia harus putus sekolah karena tidak mau membuat sekolah nya malu akan kelakuan nya yang hamil di luar nikah.
Namun, Siapa sangka sebulan kemudian tiba-tiba ia di bawa paksa oleh beberapa orang berpakaian hitam dan terbangun sebuah kamar mewah bernuansa hitam dan mendapatkan keberadaan seseorang yang telah merenggut harta berharga yang ia jaga selama ini dan berkata akan membahagiakan dirinya dan anak yang ia kandung. Seseorang tersebut bernama ' Nathan darendra Alexander' .
Gimana kelanjutannya? jangan lupa baca, like komen and vote sayang
⚠️ cerita ini asli dari pemikiran sendiri ⚠️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon wdy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
eps 18
Malam ini mereka berdua, Alula dan Nathan akan mengunjungi rumah Dimas yang tentu saja Alula tidak tahu rumah siapa yang akan mereka datangi, ia hanya tahu mereka akan datang ke acara rekan bisnis Nathan.
Saat ini Alula sedang berias di depan cermin. Riasannya hanya sederhana sekedar memoleskan sedikit bedak dan lipstik. Setelah selesai ia keluar menghampiri sang suami yang sudah menunggu nya di teras rumah.
" Nathan. " Panggil nya ketika sudah sampai di dekat pria tersebut.
Nathan menolehkan kepalanya ke arah wanita yang sedang mengandung anak nya tersebut lalu senyum nya merekah ketika melihat betapa cantiknya istri nya malam ini padahal riasan dan gaunnya terbilang sederhana.
Nathan bangkit lalu menghampiri Alula. " Kamu cantik banget. " Ucap nya dengan mata yang berbinar.
Alula mengulum senyum. " Makasih. " Ucap nya pelan.
Nathan terkekeh pelan lalu menggandeng tangan istrinya. " Ayo keburu telat. " ajak nya.
Setelah itu mereka berjalan menuju mobil yang sudah siap untuk mengantar mereka sampai ke tujuan. Mobil melesat cepat di jalanan kota Jakarta. Alula memandang keluar jendela yang memperlihatkan gedung-gedung pencakar langit yang di hiasi oleh lampu. sangat indah.
" Ngomong ngomong aku gak pernah ke kantor kamu. " Alula menolehkan kepalanya ke arah Nathan.
Nathan menaikkan alis nya. " Kamu mau ke sana?. " Tanya nya. Tumben sekali Alula menanyakan hal tentang kantor.
Alula mengangguk semangat. " Kalo kamu bolehin. " Sahut nya.
Nathan terkekeh gemas. " Tentu saja saya bolehin, saya suami kamu saat ini Alula. "
Alula cengengesan. " Iya yah. " Alula menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.
Dengan gemas Nathan memeluk Alula dan menyandarkan kepala istri nya di dada bidang nya. nyaman.
" saya tu gemes tau gak. Pipi kamu makin chubby tau." Ucap nya seraya mencubit pelan pipi Alula. sepertinya mereka lupa akan keberadaan supir di depan yang tengah mencuri-curi pandang pada mereka. kasihan pak Ahmad yang harus LDR bersama istri nya yang berada di kampung.
Alula memerengut kesal. " Jangan di cubit ih sakit. " Alula menepis tangan suami nya yang masih menyubit pipi nya. Dikira pipi nya squsyi apa.
Nathan kembali terkekeh lalu memeluk erat tubuh Alula sehingga wajah nya menempel pada dada bidang suaminya.
" Ih jangan gitu nanti bedak nya ke hapus. " ucap nya Kesal.
Nathan melonggarkan pelukannya dan menunduk menatap wajah Alula yang juga tengah menatapnya. Wajah mereka kian mendekat sampai.....
" Awww. " Rintihan yang keluar dari mulut Alula membuat Nathan langsung menjauh kan wajah nya dan menatap khawatir istri nya yang tengah memegang perut nya.
" Kenapa sayang?. " Tanya panik.
" Pe-perut aku, pe-perut aku sakit Nathan. " Ucap Alula seraya menahan ringisan dari bibir nya. Jujur perut nya sangat sakit saat ini entah apa sebabnya. seperti di remas rasanya.
" Pak putar balik ke arah rumah sakit pak. " Perintah Nathan dengan panik.
Pak Ahmad selaku supir Nathan langsung mengangguk cepat dan melajukan mobilnya menuju rumah sakit terdekat.
Nathan mencoba menenangkan Alula yang terus berkata ' sakit '. Wajahnya sangat panik bercampur khawatir, ia takut terjadi apa-apa dengan Alula dan calon anak nya. Jika itu terjadi entah apa yang harus ia lakukan.
Sesampainya di rumah sakit , Alula langsung mendapatkan penanganan cepat karena Nathan adalah pemilik dari rumah sakit jadi tidak ada yang bisa membantah nya disini. jika ada surat pemecatan langsung ada di depan mata.
Dan satu lagi Nathan juga sudah menghubungi Dimas bahwa ia tidak bisa datang karena istrinya sedang sakit dan dimas memaklumi nya.
Ceklek.
Nathan langsung bangkit dari duduk nya ketika sang dokter keluar dari ruangan Alula. " Bagaimana keadaan nya dok? apa istri saya baik-baik saja? lalu anak saya. " Tanya beruntun. Saat ini Nathan sangat khawatir takut terjadi apa-apa dengan Alula.
Dokter yang biasa memeriksa kandungan Alula tersenyum singkat melihat kekhwatiran Nathan. " Tuan Nathan tenang saja. Istri anda baik-baik saja. Itu adalah gejala biasa yang di alami Nyonya Alula. Saat trimester pertama gejala kram biasa dialami ibu hamil, faktor nya adalah karena kelelahan atau banyak pikiran. " Ujar dokter tersebut panjang lebar.
Nathan sedikit bernafas lega. Ia kira ada apa dengan kandungan Alula sehingga membuat nya langsung panik.
" Kalau begitu saya permisi dulu tuan. " Dokter tersebut beranjak pergi setelah mendapat anggukan dari Nathan.
Dengan perlahan Nathan membuka pintu kamar rawat Alula. Nathan menatap Alula yang juga sedang menatap dengan mata sayu nya seraya bersandar di sandaran brankar.
Nathan tersenyum kecil lalu melangkah masuk ke dalam. " Are you oke hmm?. " Tanya nya setelah duduk di samping brankar.
Alula mengangguk dan tak lupa senyum yang terpatri di wajah nya. " Cuma aku ngantuk aja. " Sahut nya pelan.
" Yaudah sekarang kamu tidur saya temenin. " Alula mengangguk lalu memposisikan dirinya untuk tidur. Nathan mengelus lembut rambut Alula sehingga membuat mata Alula perlahan memberat dan tertidur.
Cup.
Nathan menyematkan kecupan singkat di kening Alula lalu berjalan menuju sofa untuk mengistirahatkan tubuh nya. Mengapa tidak bersama Alula? Karena Nathan tidak mau mengganggu kenyamanan istri nya itu padahal jika di bilang, Brankar nya cukup untuk dia orang.
...****...
" Kenapa yah?. " Tanya Vita setelah Dimas selesai menelfon.
Dimas menatap Vita dan menghembuskan nafasnya pelan. " Tuan Nathan tidak jadi kemari. Istri nya tiba-tiba sakit saat perjalanan ke sini. " Ucap nya sedikit kecewa.
" Yah, padahal mama Uda masak banyak. " Ucap Vita dengan raut sedih.
Dimas tersenyum kecil lalu mengelus lembut punggung tangan istrinya. " Gak papa kita makan aja sekarang. " Vita mengangguk lesu.
Berbeda dengan kedua orang tua nya yang menampilkan wajah sedih sedang Aulia ia malah mendengus kasar. " Sial awas aja Lo Lula kali ini Lo selamat. " Gumam nya pelan yang hanya bisa di dengar dirinya.
Ketika mendengar kabar bahwa pemilik perusahaan Alexander akan kemari, Aulia terlihat senang karena inilah saat nya ia akan menjatuhkan Alula di depan ayah nya dan Nathan, suami nya, namun rencana nya gagal karena Alula sendiri.
" Lain kali undang lagi yah tuan Nathan nya. " Ucap Aulia di sela-sela mengunyahnya.
Dimas mengangguk lalu tersenyum. " iya ayah usahain lain kali ayah undang lagi kemari. "
" Sebenarnya aku itu pengen dari dulu menjodohkan Tuan Nathan dengan anak kita mas, eh tau nya dia nya Uda punya istri aja. " Celetuk Vita. Yah, Aulia memang sengaja tidak memberitahukan ibu nya tentang pertemuan nya dengan Alula beberapa hari yang lalu dan fakta mengejutkan yang terjadi.
" Ayah juga kaget sih kalo tuan Nathan sudah menikah. Beruntung banget istri nya. " Sahut Dimas.
cih beruntung. Tidak ada kamus beruntung untuk Alula bagi Aulia karena jika anak sial tetap saja sial.
BERSAMBUNG....
JANGAN LUPA LIKE KOMEN AND VOTE READERS.....