NovelToon NovelToon
Sepanas Cinta Juragan Cabe

Sepanas Cinta Juragan Cabe

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Cintamanis / Cinta setelah menikah / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu / Cinta Lansia
Popularitas:51.2k
Nilai: 5
Nama Author: Defri yantiHermawan17

"Ihh... Panas Mas!"

"Sebentar lagi juga dingin, nikmatin aja."

Adelia mengalami insiden yang hampir merenggut nyawanya karena kecerobohan seseorang, bukannya mendapatkan ganti rugi Adelia malah mendapatkan calon suami.

"Kamu enggak perlu khawatir, aku akan bertanggungjawab. Bapakku Penghulu kamu tenang saja."

Maksudnya apa, memangnya kenapa kalau bapaknya pria ini seorang penghulu? kan Adelia hanya butuh ganti rugi bukan calon suami.

"Kenapa, ada yang aneh ya sama saya? Kenapa ngeliatin terus?"

"Kenapa, emangnya gak boleh dilihat gitu?"

"Ck, kalau kamu ngeliatin kayak gitu 𝙩𝙚𝙧𝙪𝙨, 𝙠𝙪𝙢𝙖𝙝𝙖 𝙡𝙖𝙢𝙪𝙣 𝙪𝙧𝙖𝙣𝙜 𝙢𝙖𝙠𝙞𝙣 𝙗𝙤𝙜𝙤𝙝, 𝙨𝙖𝙝𝙖 𝙣𝙪 𝙧𝙚𝙠 𝙣𝙜𝙖𝙝𝙖𝙡𝙖𝙣𝙜𝙖𝙣?"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Defri yantiHermawan17, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

CABE Bab 15

Adelia masih mengatur napasnya yang begitu berat, dia ditahan oleh Azkha agar tidak mendekat pada laki-laki paruh baya yang terlihat menghindari tatapan Adelia walaupun mereka sudah duduk untuk menenangkan diri.

"Kalian yang berhutang tapi aku yang berkorban! Seharusnya kalian berpikir apakah selama aku hidup di rumah ini pernah meminta sepeser uang sama kalian, enggak kan! Tapi dengan beraninya kalian menyentuh barang-barang pribadiku demi menyelesaikan masalah yang kalian buat sendiri. Dimana kalian waktu aku meminta uang sepuluh ribu buat beli buku LKS? Dengan tega kalian malah nyuruh aku kerja di warung Ceu Entin demi bisa bayar LKS, padahal cuma sepuluh ribu doang. Terus gunanya kalian bawa aku kerumah ini tuh apa kalau aku masih kerja sendiri dari SD cuma buat nutupin kebutuhan, mending aku di panti nunggu donatur sama aja kayaknya, kalah lebih baik panti kalau aku lihat-lihat mereka enggak tuh biarin anak-anak kerja!" Adelia sudah kembali berkoar.

Dia tidak peduli kalau ucapannya sudah merambat ke mana-mana, sedari dulu Adelia ingin sekali mengatakan seluruh isi hatinya dan sekarang adalah waktunya tidak peduli kalau ada Azkha.

"Kak, Ayah kepaksa ngelakuin itu, kita enggak tau lagi harus gimana. Ibu kena tipu, terus-,"

"Diam kamu! Kamu harus tahu Amelia, kalau bukan karena menginginkan kehadiran kamu di dunia ini aku enggak bakalan dibawa ke tempat ini, aku tetap dipanti sampai sekarang dan gak bakalan ngerasain yang namanya dipilih kasih. Setelah enggak guna diabaikan gitu aja, kenapa enggak dibalikin ke tempat asalnya kalau memang udah gak butuh!" Adelia menyela ucapan saudara angkatnya, dia tidak peduli kalau kata-kata yang dilontarkannya terdengar jahat dan tidak tahu terimakasih tapi memang itu kenyataannya.

"Kamu enggak pantas ngomong kayak gitu sama Amelia, Adel! Amelia itu anugerah buat kami, dia enggak salah, seharusnya kamu-,"

"Ya ya ya, Amelia memang enggak pernah salah, yang salah adalah aku. Sudahlah enggak bakalan selesai ngomong sama kalian, dari dulu ya kayak gini muter-muter enggak jelas. Mau aku ngotot minta balikin lagi tuh mobil kalian juga enggak bakalan mau," Ujar Adelia yang sudah muak, dia terlihat seperti orang jahatnya sekarang.

"Anggap saja mobil itu bayaran hutang budi kamu selama tinggal disini, enggak usah dibesar-besarkan. Kamu menganggap seolah-olah kami enggak pernah punya partisipasi membesarkan kamu sampai bisa seperti sekarang," Hermanto sama tidak mau disalahkan, dia tidak terima kalau Adelia terus saja memojokkannya karena sudah berani menjual mobil anak angkatnya itu tanpa izin.

Hanya mobil murahan, anggap saja sebagai bayaran balas budi untuk dirinya dan Herlina karena selama ini mau menampung Adelia, memberinya makan dan minum juga menyekolahkannya hingga SMA.

Adelia benar-benar tidak habis pikir, kepalanya yang masih terasa berat kembali berdenyut mendengar ucapan Hermanto. Sebegitu tidak bergunanya dia di rumah ini sampai harus membayar hutang budi karena sudah dibesarkan dan diberi makan.

Serasa menjadi hewan peliharaan tidak sih!

"Aku mau beresin barang-barang dulu ya Mas, enggak ada gunanya berlama-lama disini." Cetus Adelia seraya bangkit, dia berjalan cepat menuju kamarnya meninggalkan Azkha dan Hermanto juga Amelia yang sedari tadi terus saja mencuri pandang pada Azkha.

Perempuan muda itu terlihat penasaran dengan laki-laki yang dibawa oleh Adelia, kenapa Adelia bisa membawa laki-laki ini setahunya Adelia tidak pernah berdekatan dengan laki-laki manapun selama ini.

"Kamu siapa, kenapa berani datang bersama Adelia?!" Hermanto mulai mengalihkan atensinya pada Azkha. Dia yang sedari tadi ingin tahu siapa laki-laki bertubuh besar ini akhirnya memiliki kesempatan untuk mencecarnya.

"Saya calon suaminya, salam kenal Bapak Hermanto." Sahut Azkha dengan segala ketenangan yang dimilikinya. Dia sama sekali tidak terganggu dengan tatapan menyelidik Hermanto yang terlihat begitu mengintimidasi.

"Cih calon suami, Adelia enggak pernah memiliki calon suami! Kamu dibayar berapa sampai mau mengaku-ngaku jadi calon suaminya, preman pasar daerah mana kamu huh!" Hermanto tidak percaya dengan ucapan Azkha.

Dia malah mengira kalau Azkha adalah seseorang yang dibayar oleh Adelia agar mau mengaku sebagai kekasih atau calon suami perempuan itu.

Azkha yang selama ini berkutat dengan orang-orang waras tidak tahu harus melakukan apa untuk menghadapi manusia macam Hermanto.

Kalau memakai kekerasan Azkha yakin Hermanto tipe manusia manipulatif, tapi kalau cuma memakai kata-kata tidak akan mempan.

"Enggak usah ditanggapin, dia memang ngelihat orang cuma dari penampilannya aja." Cetus Adelia yang datang membawa sebuah koper cukup besar yang menampung seluruh barang-barang penting miliknya, beruntung dompet juga ponsel miliknya tidak Hermanto utak atik dan tergeletak begitu saja di meja riasnya.

"Kak Adel beneran mau pergi? Kak Adel enggak kasian sama Ayah dan Ibu. Kak, Ayah ngelakuin ini semua karena lagi kesulitan, keuangan ayah lagi enggak baik makanya terpaksa jual mobil Kakak. Kak tolong jangan kayak gini, jangan bikin Ayah kelihatan jahat, Kak Adel juga kan udah biasa buang-buang uang, suka karokean enggak jelas sama temen-temen kakak kalo pulang kerja. Ayah cuma minta bantuan kakak buat ngelunasin utang ibu gara-gara ditipu temennya, enggak setiap hari Kak!" Amelia yang sedari tadi diam terdengar berbicara lagi, kali ini dia mengatakan sesuatu yang membuat langkah Adelia terhenti.

Adelia menatap pada saudara angkatnya itu dengan tatapan, 𝙖𝙥𝙖𝙖𝙣 𝙨𝙞𝙝! 𝙡𝙪 𝙣𝙜𝙖𝙥𝙖𝙞𝙣 𝙣𝙜𝙤𝙢𝙤𝙣𝙜 𝙠𝙖𝙮𝙖𝙠 𝙜𝙞𝙩𝙪, 𝙢𝙖𝙪 𝙥𝙡𝙖𝙮𝙞𝙣𝙜 𝙫𝙞𝙘𝙩𝙞𝙢 𝙖𝙥𝙖 𝙜𝙞𝙢𝙖𝙣𝙖 𝙙𝙞𝙙𝙚𝙥𝙖𝙣 𝙘𝙖𝙡𝙤𝙣 𝙡𝙖𝙠𝙞𝙠 𝙜𝙪𝙚!

"Kayaknya semakin merembet kemana ya, ya udahlah ambil aja! Kayaknya kalian memang lebih butuh daripada aku." Ungkap Adelia yang sudah tidak mau lagi berurusan dengan keluarga angkatnya.

Amelia yang biasanya diam saja kini malah mengungkit apa yang pernah dilakukannya, karokean yang jarang Adelia lakukan pun di ungkapnya didepan Azkha. Padahal Adelia karokean cuma untuk melepaskan rasa lelah setelah seharian bekerja bersama-sama teman-temannya, itupun semuanya perempuan.

Azkha sendiri hanya menatap pada saudara angkat kekasihnya itu, dia menyunggingkan senyuman sinis seraya menyusul langkah Adelia yang terlihat cepat.

Azkha tahu apa maksud dari ucapan Amelia, secara tidak langsung perempuan muda itu ingin memperlihatkan kebiasaan Adelia padanya dan berusaha membuatnya ilfeel.

Tapi sayangnya itu tidak berhasil, tidak ada yang salah dengan kebiasaan Adelia yang suka karokean. Adelia juga butuh hiburan apalagi perempuan pekerja keras sepertinya, Bundanya saja suka mengadu suara dengan keponakannya di rumah. Suara mereka yang pas-pasan dan pas banget selalu membuat telinganya berdengung, tapi tidak masalah biarkan mereka meluapkan rasa melalui lagu.

"Mas Azkha ilfeel ya sama aku gara-gara suka pergi karokean kalo pulang kerja?" Cetus Adelia tiba-tiba saat Azkha berhasil menyusulnya.

Azkha menoleh, dia memberikan helm pada Adelia yang terlihat menghindari tatapannya.

"Enggak, biasa aja. Ngapain ilfeel, cuma karokean di rumah juga sering denger." Ucap Azkha seraya menaikkan koper ke motor maticnya, beruntung benda itu bisa dia bawa langsung bersama pemiliknya.

1
dee
sama, abaaaanggg.... Iga ogé cinta, Abdi ogé cinta 😍😍😍😍😍
bener ga tuh bahasa sundanya, kak def zeyeeennnnnkkk?
wong solo ajar basa Sunda gegara novel kakak nih /Grin//Grin//Grin/
MasyaaAllah... bang azkha bener² bkin neng adel klepek² n bkin kita yg baca jadi pgn diklepekin juga /Drool//Drool//Drool//Drool/
hadeeuuuuhhhh, si ameledung. jadi orang kok isinya cuman iriiii mulu ama orang lain /Hammer//Hammer//Hammer/
Syirfa Ratih
artinya apa kak.. translate dong...🤭
weny
translate mana translate😀
Hendra Yana
lanjut
jumirah slavina
ati² Del... ini ilmu AZKHAdon lg menjerat mangsa...

🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤪🏃🏃🏃
mom'snya devadhamian
aku juga jadi makin Bogoh KA aa Azka heheehe jadi pingin terkam aa Azka aku nya😁🤪
jumirah slavina
para group IriAti
jumirah slavina
ada m'video trs sebarin... fyp.. viral...
trs jd artis deh....

wahhh... Ais bakalan jd Mama Artis donk..

🤭🤭🤣🤣🤣🏃🏃🏃🏃🏃
Yuliana Purnomo
senang nya akhir nya kalian syaaahh juga,,, selamat untuk kalian berdua 🌹
ꍏꋪꀤ_💜❄
mamas nih... cieee halal del...
Jenong Nong
ternyata bang Azkha bisa ngegombal jg.... 😁😁❤🙏🙏
Hafifah Hafifah
wah jadi orang g bersyukur banget sih
Hafifah Hafifah
karna si adel berhak mendapatkannya
Nindhi Pratiwi
ihhh.. gemas nya manten baru🥰🥰
Nindhi Pratiwi
jangan maruk lu Amelia
Nindhi Pratiwi
lambe nyaaa... provokator
Nindhi Pratiwi
tenggorokan nya panas ya..buat nelen makanan rasanya pait ya🤭🤭
hati hati loh...tidur jadi gk nyenyak..hidup jadi GK tentram nnti klu dengki 😁
Ramadhani Kania
traslet mak duren....qvorang jawa...gk ngerti bahasa sunda....😭
yuning
ikutan bahagia , selamat ya bang Azkha
fifia
karya yg sll kerenn
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!