NovelToon NovelToon
Vira Legend Of The Tree

Vira Legend Of The Tree

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi Isekai
Popularitas:810
Nilai: 5
Nama Author: Sofiatun anjani

Vira, seorang anak perempuan yang polos dan cantik selalu dikurung oleh ayahnya untuk menghasilkan uang dengan menjual tubuhnya.
Hingga suatu malam itu Vira mendapatkan pelanggan yang sangat berbeda dan cukup unik, berbicara lembut padanya dan bahkan memakaikan baju untuknya.
Namun, Vira tidak menduga bahwa pertemuannya itu justru mengubah nasibnya di masa depan nanti.
Siapakah sebenarnya laki-laki itu? dan takdir nasib apa yang tengah menunggunya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sofiatun anjani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 23

Dan sampailah mereka berdua di istana. Dimana disana sudah dipadati oleh banyak orang dari kalangan bangsawan sampai rakyat biasa, semua orang diperbolehkan masuk.

"Ayo"

Sen dan Vira pun masuk ke ruang pesta dimana para tamu di jamu. Mereka terlihat sangat menikmati pesta dan hidangannya, sambil menyapa satu sama lain, dan ini kali pertama Vira mendatangi sebuah pesta di istana sungguhan.

Dia terlihat sangat gugup tiap kali orang-orang itu berpapasan dengannya sambil menyapa, tapi ia tetap tak bisa berkata-kata dan Sen lah yang terus mewakilinya.

"Tidak apa, anda bisa memegang tangan saya" ucap Sen saat melihat Vira yang meremas bajunya karena terlalu gugup.

Vira pun menurut dan mereka pun saling bergandengan tangan sambil menyapa beberapa tamu.

"Kebetulan ratu juga ada di sini, saya ingin memperkenalkan anda padanya"

Melihat keberadaan ratu yang tak jauh dari mereka Sen pun membawa Vira untuk menyapanya.

"Yang mulia ratu... Senang bisa bertemu dengan anda. Nama saya Sen, seorang pengembara, dan dia Vira, dia..."

"Vira ya... Jadi itu nama anda..." ratu pun memotong saat Sen memperkenalkan diri, ketika melihat siapa yang datang, ratu langsung tertarik pada Vira dan segera mendekatinya.

"Apa saya tidak salah lihat? Apa ini benar anda...?" tanya ratu sambil memegang kedua tangannya yang kini justru membingungkannya.

"Maaf atas kelancangan saya yang mulia, saya baru bisa menemukannya beberapa hari yang lalu" ucap Sen pada ratu.

Sambil menatap Vira dengan wajah yang berseri sang ratu benar-benar merasa sangat senang, ia pun tidak tahan untuk tidak mencium tangan Vira, dan membuat para tamu yang melihat adegan itu terkejut, karena ratu tidak pernah mencium tangan orang biasa biasa seperti itu.

"Yang mulia..."

"Saya tahu... Saya tahu anda pasti akan datang, saya sudah menunggu anda untuk waktu yang lama" ucap sang ratu dengan mata yang berkaca-kaca menatap Vira penuh penghargaan.

Vira pun menatap Sen karena bingung harus bagaimana, tapi Sen hanya bisa mengangguk sambil tersenyum dan mempercayakan segala yang terjadi.

Jika itu adalah dirinya yang dulu, ia pasti akan kebingungan dan tidak bisa melakukan apapun, tapi sekarang... Ia sudah mengetahui semuanya, bahkan saat ia bersentuhan dengan seseorang pun ia bisa langsung tahu apa yang telah terjadi dan yang mereka rasakan.

"Vira... Apa saya boleh memeluk anda?" tanya ratu pada Vira dengan lembut.

Dan Vira pun mengangguk mengiyakan, ia tidak pernah berfikir akan dipeluk oleh seorang ratu kerajaan besar, tapi... Perasaan yang tengah ia rasakan sekarang ini sepertinya bukan seperti yang ia pikirkan.

Walaupun orang-orang memandang dirinya tengah dipeluk oleh seorang ratu. Namun, kenyataannya Vira seperti melihat sisi lain ratu saat memeluknya, itu seperti orang lain, bagian dirinya yang tertutupi oleh status bangsawan ya.

Selepas memeluk Vira, ratu pun kembali berdiri dan mengambil gelas dan sendok yang di pukul nya sehingga berbunyi 'ting'

Seketika semua orang yang ada diruangan itu pun langsung mengalihkan perhatian mereka pada ratu.

"Sebelumnya saya sebagai ratu mengucapkan banyak terimakasih atas kehadiran kalian semua, pesta ini mungkin tak semewah pesta-pesta dulu, tapi saya akan sangat menghargainya jika anda semua menikmati setiap acara kami" ujar ratu memulai pidatonya pada semua tamu.

"Dan disini saya ingin mengabarkan kabar gembira pada anda semua, kabar yang mungkin akan menjadi tolak balik masa depan kerajaan ini" ucap ratu kini sambil melirik Vira.

"17 tahun yang lalu mungkin adalah sebuah kejadiannya an yang tak akan terlupakan oleh siapapun di negeri ini dan meninggalkan trauma yang tak tersembuhkan, tapi... Hari ini adalah hari terbuktinya alasan kejadian 17 tahun lalu sebagai hari lahirnya masa depan negeri ini!"

"Bahwa datangnya anak dalam ramalan yang akan meneruskan segala Mala petaka dan kejahatan pada negeri ini..."

Ratu pun mengulurkan tangannya pada Vira sambil tersenyum dan kemudian diterima oleh Vira dengan senang hati.

"Hari ini saya perkenalkan pada kalian semua penyelamat negeri ini, anak dalam ramalan yang lahir 17 tahun yang lalu, masa depan negeri ini, Vira!"

Seketika satu ruangan pun langsung mengalihkan perhatian mereka pada Vira dengan raut wajah yang berbinar-binar seakan melihat cahaya harapan yang selama ini mereka cari-cari, bahkan sebagian orang pun mulai menitikkan air mata saking senangnya.

Semua orang berseru dan saling bersulang untuk kejayaan negeri, demi masa depan yang selalu mereka damba-dambakan.

"Vira... Kami semua sangat menantikan kehadiran anda, apakah anda ingin tinggal di sini, saya bisa menyiapkan segala sesuatunya untuk anda" ucap ratu menawarkan.

Dan tentu baginya penawaran itu terlalu berlebihan, ia pun menatap Sen meminta persetujuan.

"Maafkan kami sebelumnya yang mulia, kami sangat menghargai penawaran anda ini, tapi... Masih ada satu dan lain hal yang membuat kami tidak bisa menerimanya saat ini, setidaknya kami butuh waktu untuk memikirkannya" ucap Sen dengan sopan dan hati-hati agar tidak menyinggung perasaan ratu.

Mendengar hal itu ratu pun mengerti dan tersenyum.

"Saya mengerti, sepertinya saya hanya terburu-buru karena merasa sangat senang, tidak apa kalau kalian mau memikirkannya dengan baik dulu, tapi saya harap kalian punya pilihan yang bijak" ucap ratu sedikit merasa kecewa, walaupun ia juga tak seharusnya memaksa seperti itu.

"Terima kasih yang mulia, kami pasti akan memikirkannya dengan baik"

***

Selepas perkenalan itu kini Vira pun dikerumuni oleh orang-orang yang penasaran dengannya sambil melontarkan berbagai pertanyaan, dan untungnya Sen selalu membantu Vira dalam hal itu, membuat orang-orang memaklumi kondisi Vira dan kini membiarkannya agar tidak merasa tertekan.

"Vira... Bisakah anda menunggu disini sebentar? Saya hendak ke toilet" ucap Sen yang sepertinya tidak baik-baik saja dengan wajah pucat dan keringat membasahi wajahnya.

Vira pun mengangguk mengiyakan, dan akhirnya ia sendirian tanpa Sen. Ratu pun juga masih sibuk dengan berbagai kenalan-kenalannya yang menyapanya satu persatu, dan itu membuatnya tidak ada waktu untuk menemaninya.

Lagipula seorang ratu kan memang sesibuk itu...

Bosan juga berdiri di satu tempat, Vira pun hendak berjalan sebentar untuk menghilangkan ras pegal dikakinya.

Namun, tanpa terasa ia justru berjalan terlalu jauh dan membuatnya keluar dari ruangan pesta.

"Ini sudah terlalu jauh, sepertinya aku harus kembali sebelum Sen kembali dan mencari ku" batin Vira yang kemudian hendak kembali ke aula pesta.

Namun... Tidak sengaja ia merasakan suatu perasaan yang aneh dari lorong istana di belakang sana, entah apa itu tapi itu membuatnya semakin penasaran, bahkan semakin ia merasakan perasaan itu semakin ia seperti mendengar seseorang tengah memanggilnya.

Diliputi oleh rasa penasaran yang kuat Vira pun memilih untuk menyusuri lorong itu.

"Mungkin tidak apa kalau aku melihat sebentar"

Namun, Vira tidak menyadari kalau ada orang lain yang ternyata tengah mengawasi dan mengikutinya, sambil bersembunyi di balik tiang dan ornamen sepanjang lorong yang sepi.

***

1
Helen Dorty
Gak bisa berhenti!
Lan Yumi
Boss banget deh thor, jangan lupa terus semangat nulis ya!
Naruto Uzumaki
Baca ini sambil minum teh hangat, perfect combo ❤️
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!