Setelah kematian kedua orang tuanya, Farhana baru tahu jika mereka bukanlah orang tua kandungnya.
Mereka berdua meninggal akibat kecelakaan. Dan ternyata yang menabrak adalah putri kandungnya sendiri.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nurul Senggrong, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
PULANG KE RUMAH PRATAMA
Tuan Pratama membawa Galih dan juga Natasha pergi ke rumahnya. Dia tidak hanya tidak menolak keinginan Farhana, tapi juga senang hati apabila Galih dan juga Natasha bisa tinggal di rumahnya. Dengan begitu rumahnya tidak akan sepi lagi.
Namun Tuan Pratama meminta Farhana untuk pulang lebih dahulu ke rumah. Karena Ia sudah mempersiapkan jamuan makan kecil-kecilan.
Sebenarnya Galih bukanya tidak memiliki tempat yang bisa dituju. Bagaimanapun keluarganya semua ada di ibu Kota. Ia lahir dan besar disana.
Sebenarnya Kedua orang tua Galih telah bercerai. Kini keduanya sama-sama memiliki keluarga baru. Ia tidak ingin tinggal bersama keduanya.
Kakek dan juga Nenek yang ada di kota bunga merupakan orang tua mamanya. Sedangkan kedua orang tua sang Papa sudah tidak ada. Namun sang Papa memiliki dua orang saudara . Masing-masing dari mereka memiliki dua orang anak.
Farhana masuk di mobil Dzaki bersama Natasha. Tuan Pratama agak tidak puas dengan pengaturannya. Tapi beliau memilih diam.
Bang Reza menceritakan kehebatan Farhana dalam menggunakan jarum akupuntur. Gerakannya sangat lihai dan juga cekatan.
"Pokoknya kalau Papa lihat tadi pasti seru banget."
"Sejak kapan Ia menguasainya?" tanya Tuan Pratama dengan tercengang.
"Masih banyak yang tidak ketahui tentangnya," kata Bang Reza dengan lirih. Ia mengingat apa saja yang sudah dilakukan oleh Farhana dan apa saja yang sudah ia lakukan di kota bunga.
Karena didalam mobil ada juga Galih, maka ia tidak banyak bicara . Pembicaraan malah didominasi oleh Tuan Pratama dan juga Galih. Sesekali Bang Atta yang bertugas menjadi sopir ikut menimpali. Bang Reza tertidur begitu saja tanpa disadarinya.
Setibanya di rumah, ternyata Cindy, Lily dan juga Kenzo sudah menunggu kedatangan mereka. Mereka juga diundang untuk makan bersama oleh Bang Atta.
Saat Farhana turun dari mobil, Cindy langsung berlari ke arahnya.
"Akhirnya Kamu balik juga. Kenapa lama amat sih," keluhnya dengan cemberut. Farhana langsung tersenyum kecil melihat tingkahnya. Ia pun merangkulnya dan berjalan bersama-sama masuk ke dalam rumah.
"Sebenarnya masih banyak yang harus diurus. Tapi Aku sudah terlalu lama izin. Jadi mau tidak mau harus kembali kesini."
"Memangnya ada masalah apa sih? Kok kayaknya penting banget," tanya Cindy penasaran.
"Mau tau aja apa mau tau banget," goda Farhana dengan tersenyum.
"Mau tau banget."
"Nanti aja deh. Capek nih."
"Oke deh."
Cindy tidak menuntut. Lagi pula masih banyak waktu untuk bercerita. Kini Ia malah beralih mengganggu Bang Reza yang jalan sambil mengantuk. Ia merasa pusing karena terbangun secara tiba-tiba.
"Sore Kak," sapanya sambil tersenyum.
"Hmmmm"
"Aku kangen banget loh sama Kak Reza. Kak Reza kangen nggak?"
"Nggak!"
"Aduh....kok tega sih," guraunya sambil tersenyum.
"Nggak usah aneh-aneh deh."
"Kok aneh sih. Aku ngomong jujur loh."
"Terserah !"
"Ish....Kak Reza nggak asik. Mau kenalan sama abang yang ini aja lah. Halo bang....namanya siapa nih?" tanyanya pada Galih.
"Kenalanya nanti saja boleh kan? Mendingan sekarang masuk kedalam dari pada ngobrol disini," tegur bang Reza. CIndy kembali cemberut mendengar tegurannya. Namun ia juga tidak membantah.
Satu persatu masuk ke dalam rumah. Tuan Pratama yang pertama kali masuk dan duduk di atas sofa yang ada di ruang tamu. Untungnya semua mendapatkan tempat duduk.
bpkmu lupa kl dia msih pnya ank yg lain slain hana.....🤣🤣🤣
kbyang gmna lcunya tu panda....bsa maen bareng dong y......😁😁😁