NovelToon NovelToon
Dinikahi Suami Kembaranku

Dinikahi Suami Kembaranku

Status: sedang berlangsung
Genre:Dosen / Selingkuh / Pengantin Pengganti / Beda Usia / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:17.2k
Nilai: 5
Nama Author: Misstie

Syima dan Syama adalah kembar identik dengan kepribadian yang bertolak belakang. Syama feminim, sementara Syima dikenal sebagai gadis tomboy yang suka melanggar aturan dan kurang berprestasi akademik.

Hari pernikahan berubah menjadi mimpi buruk, saat Syama tiba-tiba menghilang, meninggalkan surat permintaan maaf. Resepsi mewah yang sudah dipersiapkan dan mengundang pejabat negara termasuk presiden, membuat keluarga kedua belah pihak panik. Demi menjaga nama baik, orang tua memutuskan Devanka menikahi Syima sebagai penggantinya.

Syima yang awalnya menolak akhirnya luluh melihat karena kasihan pada kedua orang tuanya. Pernikahan pun dilaksanakan, Devan dan Syima menjalani pernikahan yang sebenarnya.

Namun tiba-tiba Syama kembali dengan membawa sebuah alasan kenapa dia pergi dan kini Syama meminta Devanka kembali padanya.

Apa yang dilakukan Syima dalam mempertahankan rumah tangganya? Atau ia akan kembali mengalah pada kembarannya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Misstie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Gama

Keluar dari kelas, Syima dan Gama berjalan menuju kantin. Syima masih menggerutu tentang kuis tadi sambil menendang-nendang kerikil kecil di sepanjang jalan.

"Kuis sekarang, aku udah pasrah ajalah. Mending mikirin makan siang. Aku lapar banget, Gam. Dari tadi pagi cuma makan roti sebiji."

"Tumben makan roti. Emang Ibu gak masak?" tanya Gama tahu kebiasaan Ibu Syima yang selalu memaksakan memasak untuk sarapan seluruh anggota keluarga.

"Hah..." Syima terdiam sejenak. Dia lupa kalau Gama pasti aneh dia makan roti. Sekarang dia tidak serumah dengan Ibu, jadi tak ada sarapan nasi di pagi hari. "Ibu masak. Cuma aku emang buru-buru tadi."

"Pantesan jawab kuisnya ngawur. Gizinya kurang banyak." Gama ngakak.

“Eh, jangan dibahas lagi! Aku trauma kalau ingat kuis tadi," Syima menekuk wajah, lalu tiba-tiba nyengir lagi.

Di kantin mereka duduk di meja pojok yang biasa mereka tempati. Gama menyodorkan menu. "Kamu mau pesan apa? Aku traktir deh, buat hibur kamu."

"Serius? Waaah, makasih, Gam! Kamu memang sahabat paling kece!" Syima langsung bersinar ceria, matanya berbinar kayak anak kecil dikasih permen. Gama hanya tersenyum, menahan sesuatu di balik ekspresinya. "Aku padamu pokoknya, Gam."

Syima membaca menu di depannya, tanpa menyadari dua sudut bibir Gama berkedut menahan senyuman bahagia.

"Aku mau nasi goreng sama es teh manis ya. Jangan lupa kerupuk yang banyak. Penting banget kerupuk!"

"Oke." Gama langsung melesat memesan makanan, Syima mengeluarkan ponselnya. Ada beberapa pesan masuk dari nomor yang sudah dia simpan dengan nama 'Mr. D'.

Pulang naik apa nanti? Motormu kan masih di rumah ibu kan?

Syima menatap pesan itu dengan perasaan yang masih kesal karena Devanka tidak membangunkannya tadi pagi, bahkan memberikan kuis mendadak. Dia mengetik balasan asal.

Naik ojol. Kalau nggak nebeng sama Gama.

Tidak sampai satu menit, Ponselnya bergetar lagi.

Jangan merepotkan orang lain. Nanti aku jemput di parkiran jam 4 sore.

Syima mencibir ke layar. "Terserah deh," gumamnya cuek, langsung memasukkan ponselnya ke tas tanpa membalas, ketika melihat Gama kembali dengan nampan.

"Kenapa? Bibirnya manyun gini?" tanya Gama menjepit bibir Syima pakai dua jarinya, lalu meletakkan nasi goreng pesanan Syima di meja.

“Enggak. Lapar aja.” Syima kembali ceria, melihat nasi goreng pesanannya sudah tersedia di meja.

"Makasih ya, Gam. Kamu the best!"

Tak peduli orang sekitar, mereka makan sambil ngobrol. Gama bercerita soal rencana liburan akhir semester, sementara Syima sibuk mengeluh tentang tugas.

"Oh iya, Syi. Weekend ini kamu ada acara nggak?"

Syima menyendok nasi goreng tanpa beban. "Belum ada. Kenapa?"

"Aku pengen nonton film yang lagi trending itu, yang tentang time travel. Kamu mau ikut nggak? Kita bisa ajak Nina sama Rio juga."

Mata Syima berbinar. "Boleh… kita jalan berdua juga nggak masalah. Anak dua itu suka susah di ajak main."

"Besok aku pesen tiketnya ya. Mau jam berapa nontonnya?"

Syima menoleh sekilas. "Terserah. Aku gak ada jadwal apa-apa sabtu ini."

"Oke. Abis ini mau ikut ke basecamp? Katanya Reza lagi di sana ngerjain proposal kegiatan."

"Emang aku mau kesana. Sekalian diskusi soal baksos," jawab Syima, cuek saja saat Gama mengambil sebutir nasi di sudut bibirnya.

mereka berjalan menuju basecamp organisasi kemahasiswaan yang terletak di gedung sebelah fakultas. Basecamp itu adalah ruangan kecil yang sudah menjadi markas para aktivis kampus.

Di dalamnya ada beberapa meja kerja, sofa bekas, dan papan tulis penuh coretan rencana kegiatan.Begitu masuk, mereka disambut tawa keras dari beberapa teman yang sedang berkumpul. Reza, ketua organisasi yang berambut keriting, sedang asyik bermain kartu dengan Dika dan Rio. Di pojok ruangan, Nina sedang serius menatap laptop sambil mengetik.

"Eh, Syim! Gama! Pas banget. Lagi butuh ide tema baksos!" seru Nina.

Syima langsung ngelempar tasnya sembarangan dan selonjoran di sofa. "Asyik ada gorengan nih, punya siapa?" tanya Syima mencomot gorengan yang entah milik siapa.

"Makan aja. Tadi Rio beli."

"Tema apa yang lagi trending sekarang ya?" tanya Dika sambil mengocok kartu.

"Yang penting relate sama anak muda."

"Mental health gimana?" usul Syima. "Kayaknya banyak banget anak kampus yang stres gara-gara skripsi, tugas, atau masalah pribadi."

Gama mengangguk setuju. "Bagus tuh. Kita bisa bikin workshop atau seminar gratis. Undang psikolog juga."

"Atau lingkungan," tambah Reza. "Kampus kan lagi gencar-gencarnya program go green."

Nina mencatat semua ide di papan tulis.

"Oke, nanti kita voting. Tapi sebelum itu, kita main kartu dulu." Rio menyeringai nakal, "yang kalah kartu traktir es krim buat semua!"

"Siap!" Syima langsung antusias, menepuk dadanya. "Tapi aku warning ya, aku jago main kartu."

Mereka pun larut dalam permainan dan diskusi. Syima terlihat sangat bahagia, tertawa lepas bersama teman-teman cowoknya. Sesekali dia bercanda dengan menjitak Reza yang suka curang, atau memeluk lengan Gama setuju dengan idenya yang diterima.

Dari samping, Gama hanya memandangi Syima yang hidup seolah tanpa beban. Tawa itu, wajah cuek itu, selalu membuat dadanya hangat.

Sementara itu, di tasnya, ponsel Syima terus bergetar. Pesan-pesan dari 'Mr D' masuk bertubi-tubi, tapi Syima terlalu asyik tertawa bareng teman-temannya.

Jam lima lebih dua puluh menit sore, Syima akhirnya lihat ponsel. Mata langsung melotot. enam missed call. Empat pesan.

Syima, di mana? Aku sudah di parkiran.

Syima, angkat telepon. Tadi saya cek ke kelas, kamu sudah gak ada kelas.

"Oh shit!" Syima melompat dari sofa. "Guys, aku harus cabut dulu. Ada... eh... ada urusan penting."

"Loh, kenapa buru-buru?" tanya Gama dengan wajah bingung.

"Iya nih, kan belum selesai planningnya," tambah Reza.!"

"Nanti aja ya, kalian lanjut dulu. Sorry, aku harus ninggalin diskusi seru kayak gini. Ini beneran ada masalah urgent."

Syima buru-buru meraih tas dan hendak berlari keluar, meninggalkan teman-temannya yang masih bingung, tapi lengannya di tahan Gama yang terlihat khawatir. "Aku antar."

"Gak usah. Aku di jemput. Jalan dulu ya. Syima lari tergopoh-gopoh, tingkahnya ceroboh sampai hampir nabrak kursi.

Dika menggeleng. "Urusannya kayaknya penting banget, biasanya paling susah diajak pulang."

"Mungkin ada urusan keluarga," jawab Gama pelan, tapi matanya menatap pintu yang baru ditinggalkan Syima. Perasaannya khawatir.

***

Di parkiran kampus, Devanka berdiri di samping mobilnya dengan wajah datar tapi mata yang berkilat tajam. Dia sudah menunggu satu jam lebih. Begitu melihat Syima berlari tergopoh-gopoh, rahangnya mengeras.

"Maaf! Maaf banget!" Syima berlari sambil ngos-ngosan. "Tadi aku lagi di basecamp lagi rapat. Ponselnya di getar, jadi aku tahu Mas nelepon," jawab Syima diselingi tawa kecil, berusaha santai.

"Masuk buruan," potong Devanka dingin, seraya masuk ke dalam mobil terlebih dahulu

"Iya." Syima menelan ludah, tapi tetap nyengir ceroboh. Dia sudah mempersiapkan diri mendapat omelan, atau ceramah panjang dari Devanka. Nada suara suaminya itu... tidak pernah pertanda baik. Dia diam-diam masuk ke kursi penumpang sambil melirik wajah Devanka yang seperti badai akan datang.

1
Aliya Aliya
semoga doamu diijabahi syima
Maemanah
lanjut🙏🙏🙏
muznah jenong
lanjut 💗💗💗...
tp Thor jgn ada yang aneh2 ya sejenis Kunti alias PELAKOR 👍👍👍👍
muznah jenong
Thor aku yg dek 2kan bacanya..sampe2 aku tahan napas...good job... Thor.. love you 💗🌷🙂
Maemanah
lanjut 👍👍👍👍
muznah jenong
ga apa lah di gendong suami....
aku juga mau digendong pak Devan... gimana ya ra
sanya.....ga bisa bayangin...
Maemanah
lanjut
muznah jenong
ga sabar nungguin next ya....
dwi ka
Lagian nina, diakan udh tau syima udh nikah artinya brti udh ga bs sebebas pas wkt blm nikah, klo mau seneng2 hura2 ajak aja sono tmn yg blm nikah..
Gatau diri jg nina
muznah jenong
di tunggu update selanjutnya thor /Heart//Heart//Heart/
Maemanah
lanjut 🙏👍👍💪💪
Maemanah
buat masalah km syima ....terjebak kebohongan sendiri
Maemanah
lanjut thor .....😍😍😍😍
muznah jenong
oh... Thor .,..bagus banget ga. bertele...langsung gas pool... pokoknya Thor love you 💗💗💗💗💗aku....yakin kalau udh tamat cerita ya rasanya aku gak bisa move on /Heart//Heart//Heart/
muznah jenong
memang candaan ya garing banget Devan kereatip. dikit apa
lanjutkan 💗💗💗💗🌷🌷
dwi ka
Moga tar pas syama balik & minta kembali devan udh bucin abis ke syima..
Apapun tar alasan syama pas kabur jgn smpe devan goyah & mau balikan ke syama
Maemanah
lanjut👍👍👍🙏
muznah jenong
emang candu ni cerita💗💗💗💗💗💗
thank Thor for update ya 👍👍🌷🌷
muznah jenong
up ya cuma 1 bab.... lanjut 💗💗💗💗
Misstie: 2 bab ka. baru aq rilis barusan. 🤭
total 1 replies
Maemanah
lanjut 🙏🙏🙏🙏
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!