Perebutan Kekuasaan yang menyebabkan seorang gadis bernama Mutia,yang pada akhirnya membuatnya pergi dari rumah, dan memulai hidup baru sebagai agen rahasia , dan melakukan pemberontakan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Wiwik Mayasari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
lebih dekat lebih baik
Setelah semua siap, daeng mengajak tita untuk naik di kapal pesiar " Purnama " ,dimana Iskandar dan delima sudah menanti mereka disana.
" hay ... Dek " delima mulai menghampiri tita dan daeng.
" kak ..." tita segera memeluk kakaknya, dan ia juga memeluk Iskandar yang terlihat sangat acuh karena melihat daeng berada didekat tita.
Daeng segera melempar koper yang ia bawah kearah Iskandar.
" Ayah mertua ... Maaf merepotkan anda" daeng kemudian menarik tangan tita menuju kamar yang sudah di pesan oleh delima.
" dasar ... Bajingan " Iskandar mulai memakai daeng penuh kebencian.
" sabar ... " delima mengingatkan Iskandar untuk sabar.
***
Beberapa saat kemudian, setelah kapal megah itu mulai melaju mengarungi samudra, meninggalkan pelabuhan, tita mulai sibuk mengeluarkan bajunya dari koper yang dibawa daeng.
" tolong garuk punggung saya " kata daeng sembari melepas kemejanya.
" maksud pa ... A .. Man , apa ?" tita mulai ketakutan.
" punggung saya gatal, tolong kamu garuk dengan tangan kamu" jelas daeng.
Tita masih ragu dan juga takut kalau sentuhan tangannya akan membuat daeng kesakitan.
" disini " daeng mengarahkan tangan tita di punggungnya.
Tita pun memberanikan diri untuk menyentuh punggung tegap itu, hingga pelan-pelan ia menggaruk punggung suaminya.
" lepas ... Blazer kamu " daeng kembali membuat tita terkejut, hingga tita langsung menarik tangannya dari punggung daeng.
" paman ... Jangan macam-macam " tita mulai mengancam daeng.
" tita ... Saya adalah suami kamu, apa salah jika saya meminta kamu untuk memakai baju yang saya beli" kata daeng kemudian mengeluarkan sebuah dress satin yang cukup menggoda.
Tita sampai menelan air liurnya sendiri saat melihat dress berwarna merah itu dikeluarkan dari bungkusnya.
" bukankah ... Lebih dekat lebih baik" daeng kemudian membantu tita melepas blazer yang tita kenakan.
Tita ingin menolak, namun ia tiba-tiba saja menjadi jinak dihadapan daeng.
" apa ... kamu memiliki pacar dibelakang saya ? Atau kamu memiliki pria lain yang kamu cintai di belakang saya ?" pertanyaan daeng membuat tita marah.
" yang ada itu, paman yang mempunyai istri selain saya " tita langsung mengingatkan daeng tentang posisinya saat ini.
" saya capek ... Dan saya tidak akan memaksa kamu memakainya" kata daeng kemudian merebahkan tubuhnya di ranjang yang luas itu.
Setelah daeng tidur, tita menjadi sangat bimbang antara memakai baju pemberian suaminya atau mengacuhkannya begitu saja.
Drrrrt ... Drrrrt...
tita melihat pesan dari delima.
" tita ... Ternyata paman sudah mengembalikan semua kepemilikan menjadi milik kakek Arif, bahkan dia tidak mengambil harta kakek sedikitpun " tulis delima membuat tita terkejut.
" lalu ... bagaimana sekarang kak ?" tulis tita.
" entahlah ... menurut berita yang ada paman sedang sakit " jawab delima.
" sakit ?" tita menjadi semakin terkejut.
" dia terkena impoten tita ..." jawaban kakaknya sungguh membuat tita sangat terkejut.
Apakah selama ini, daeng sengaja menghindarinya dan tidak menyentuhnya karena hal itu, namun bukankah dulu mereka sempat berciuman.
Tita menjadi penasaran, sampai-sampai ia ingin membuktikannya, setelah mandi dan mengganti baju pemberian daeng, ia segera naik keranjang untuk memastikan apakah kakaknya mengatakan sebuah kebenaran.
ia memberanikan diri untuk membelai wajah daeng dengan tangan kanannya, sementara tangan kirinya terlihat mencengkeram bajunya.
Melihat tidak mendapat respon apa-apa, tita menjadi sangat khawatir, ia segera memberanikan diri untuk mendekatkan wajahnya dan mengamati apakah ada yang salah dengan daeng.
" kenapa ?" tiba-tiba daeng terbangun dan membuat tita tidak sengaja jatuh dari ranjang.
kepala tita terbentur lantai, hingga membuatnya memekik kesakitan.
" tita ... Kamu kenapa sampai jatuh segala " omel tita dalam hati.
" maaf ..." daeng mengulurkan tangganya.
tita segera menerima ukuran tangan daeng, dan ia tidak menyangka bila daeng akan menarik tangannya hingga membuat tita berada tepat dipelukan daeng.
Tita yang mulai penasaran dengan berita tentang daeng, diam-diam mulai memberanikan diri untuk menguji daeng, dengan memeluk daeng lebih erat.
" jangan menyesal ...jika saya sampai lupa ... Kalau kita hanya menikah pura-pura " kata daeng membuat tita segera menarik dirinya, namun apa yang terjadi daeng mengunci pelukan itu.
" apa kamu juga tertarik untuk menguji suami kamu ? Apa kamu juga ingin memastikan ... Kalau berita tentang saya yang impoten itu benar ?" daeng mulai membuat tita merasa tidak nyaman.
" maksud saya bukan itu ... Paman ... Saya ..." tita mulai gugup.
" jika kamu tertarik untuk menguji keperkasaan saya ... Kita mulai malam ini, dan naiklah keranjang saya " bisik daeng membuat tita mulai terlihat gelisah, keringatnya mulai membasahi wajahnya.
