Perselingkuhan istri dan sahabatnya, membuat Vicky Zean trauma untuk menjalin hubungan dengan seorang wanita. Selama lima tahun, ia memilih menjadi Single Daddy untuk putra kesayangannya.
Namun, kini, ia justru tertarik dengan seorang gadis belia yang baru akan lulus jenjang SMA, Rhea Athalia hanya karena pertemuan singkat yang mengesankan baginya.
Meski perbedaan usia yang terpaut sangat jauh, Vicky tetap menjadikan Rhea sebagai target cintanya dan membuat beberapa jebakan agar Rhea bisa jatuh ke dalam pelukannya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon AdindaRa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
With Dean
Cerita Vicky kali ini membuat Rhea tertegun. Ia sama sekali tidak menyangka jika masalah yang dihadapi oleh Vicky serumit ini. Bahkan Rhea menjadi tidak tega jika nantinya Dean mendengar dan mengetahui kenyataan tentang dirinya.
Vicky sendiri masih tampak sangat terpukul mengetahui hal ini. Ia terlihat memejamkan matanya sambil memijit kepalanya pelan. Tak lama kemudian, terdengar suara Onty Lisa dan juga Uncle Sam yang baru saja datang dari rumah mereka.
“Selamat pagi keponakan onty yang sangat tampan!” sapa Lisa yang suaranya terdengar sampai di ruang kerja Vicky.
“Pagi, Onty! Ini nasi goreng buatan Mynda Dean loh. Tapi Mynda Cuma masak buat Dean sama Daddy aja!” tutur Dean membalas sapaan Ontynya dan memamerkan nasi goreng buatan Rhea.
“Wah, pasti enak tuh. Sayurannya juga banyak banget. Ada kacang polong, jagung, sama wortel juga. Boleh dong Onty minta sedikit!” timpal Lisa sambil membuka mulutnya.
Tangan Dean pun terulur menyuapi Ontynya dan kemudian terdengar pujian yang keluar dari mulut Lisa jika masakan Rhea memang sangat lezat. Kemudian, Onty Lisa menanyakan dimana Daddy Vicky dan Dean langsung menunjuk ke arah ruang kerja Vicky.
Sedangkan Rhea yang mengetahui jika Onty Lisa akan masuk ke dalam ruang kerja Vicky pun langsung meminta izin untuk keluar dan menemani Dean.
“By, sepertinya Kak Lisa dan Kak Sam datang mencari. Dinda keluar dulu, ya nemenin Dean!” pamit Rhea.
Vicky mengangkat kepalanya dan menyunggingkan senyumannya. “Terima kasih banyak dinda sayang! Kehadiranmu benar-benar membuatku tenang!” balas Vicky dan Rhea hanya menganggukkan kepalanya dan membalas senyuman Vicky.
Rhea pun langsung beranjak dari tempat duduknya dan melangkahkan kakinya keluar ruangan. Tepat saat ia membuka pintu ruang kerja Vicky, Rhea berpapasan dengan Onty Lisa dan juga Uncle Sam.
“Hai, Rhe! Apa abangku baik-baik saja?” tanya Lisa dan langsung dijawab Rhea dengan gelengan kepalanya.
“Sepertinya enggak, Kak. Kakak tenangin dulu deh Abangnya. Rhea temenin Dean dulu!” ucap Rhea.
Lisa dan suaminya pun langsung masuk ke dalam ruang kerja Vicky, sedangkan Rhea melangkahkan kakinya ke ruang makan untuk menemui Dean.
“Waah, anak Mynda sangat hebat! Sarapannya sudah hampir habis,” puji Rhea membuat senyum Dean merekah sempurna.
“Masakan Mynda memang sangat lezat. Dean jadi suka banget makan sayur. Nanti siang, Dean mau dimasakin sayur apa nih?” tanya Dean yang sudah menagih menu makan siangnya.
“Emmm, apa yaaa?” Rhea mulai berfikir keras menu apa yang ingin ia buat untuk makan siang Dean.
“Gimana kalo nanti Dean bantu Mynda masak sup rolade sayuran?” tawar Rhea kemudian.
“Waah, siap Mynda! Tapi, setelah ini bantu Dean pasang lego yang dibawain Mommy semalam ya?”
Rhea pun langsung menyetujui ajakan Dean barusan.
‘Oh, ternyata Dean sangat menyukai hadiah pemberian Mommynya,’ gumam Rhea dalam hati. ‘Kalau memang begitu, sebenarnya tidak susah untuk membuat Dean menerima Mommynya!’
‘Ck, kasihan Dean! Masih kecil begini harus menghadapi masalah yang sangat rumit, pelik, dan sangat menyakitkan!’ batin Rhea.
Setelah menghabiskan sarapannya, Rhea mengajak Dean untuk mencuci piring bekas makan ke sink cuci piring. Semenjak Rhea menjadi Mommy untuk Dean, sedikit banyak Rhea mengajarkan hal positif yang sekarang rutin Dean lakukan untuk menumbuhkan rasa tanggung jawab.
“Mynda, Dean cuci piringnya sudah pas ya takaran sabunnya. Jadi tidak licin lagi!” lapor Dean.
“Good job, Dean! Anak Mynda memang hebat!” puji Rhea. “Sekarang kita pasang legonya, yuk! Mau di kamar atau di ruang televisi?”
Tawaran Rhea barusan membuat Dean berfikir sejenak. “Emm, di kamar Daddy aja, ya Mynda. Dean gak mau masuk kamar Dean. Nanti kalo Mommy datang lagi gimana?” balas Dean.
“Aduh, tapi kan kita belum izin sama Daddy,” balas Rhea yang merasa kurang sopan jika masuk ke dalam kamar Vicky.
“Kita izin daddy dulu, yuk! Pasti langsung dibolehin, deh!” Dean menarik tangan Rhea menuju ke ruang kerja Vicky. Namun, saat Dean hendak membuka handel pintu, Rhea langsung mencegahnya.
“Eits!” Rhea memegang tangan Dean dengan lembut. “Kalau mau masuk ke dalam ruangan punya orang lain, tidak sopan jika langsung buka pintu dan masuk begitu saja, Dean sayang!” tutur Rhea menasehati.
“Oh, iya! Kata Miss di sekolah kan harus ketuk pintu dulu dan minta izin, ya Mynda?” tanya Dean.
“Tepat sekali! Ini baru Namanya anak hebat Mynda,” puji Rhea.
Dean pun mengetuk pintu ruangan Vicky dan meminta izin untuk masuk ke dalam. Setelah itu, Dean meminta izin untuk menyusun lego di kamar Vicky dan dengan senang hati Vicky langsung mengizinkan putranya menggunakan kamarnya bersama dengan Rhea.
Kini, Rhea dan Dean langsung melangkahkan kaki emreka menaiki anak tangga dan masuk ke kamar Vicky. Ada rasa berbeda yang Rhea rasakan saat melangkahkan kakinya masuk ke dalam kamar Vicky. Aroma maskulin langsung terhidu oleh penciuman Rhea dan membuat bulu kuduknya berdiri.
‘Beuh, kamar hubby harum banget. Ini beneran parfum cowok yang gentle yang pernah aku hirup waktu beli parfum di Mall!’ gumam Rhea dalam hati.
Tidak Cuma aromanya saja, penataan kamar Vicky sangat rapi. Terlihat ada beberapa foto Vicky saat muda dan foto berdua dengan Dean. Tidak dipungkiri lagi oleh Rhea jika pria yang berstatus sebagai duda perjaka itu memang sangat tampan.
Saking terpesonanya Rhea memandangi foto Vicky, ia sampai tidak sadar jika Dean tengah mengamatinya.
“Daddy Dean tampan banget kan, Mynda?” tanya Dean yang seketika membuyarkan lamunan Rhea.
“Oh, emm, tentu saja tampan. Tapi, Dean jauh lebih tampan daripada daddy!” balas Rhea sambil berjongkok di depan Dean dan menangkupkan telapak tangannya di pipi Dean.
“Mynda sayang kan sama Dean?”
Pertanyaan Dean kali ini membuat Rhea mengernyitkan dahinya.
“Tentu dong, sayang. Kok Dean tanya gituh, sih?” balas Rhea balik bertanya.
“Kalau sama Daddy, sayang juga gak?”
Rhea menelan ludahnya kasar saat mendengar pertanyaan Dean yang satu ini. Ia sendiri tidak tahu harus menjawab apa. Entah kenapa, lidahnya kelu untuk menjawab ‘sayang’. Ia takut jika nantinya jauh di luar apa yang ia bayangkan.
“Kok Mynda diem sih gak jawab pertanyaan Dean?” tanya Dean lagi membuat Rhea menghela nafasnya Panjang.
“Dean, kita ngobrol di sofa, yuk!” ajak Rhea sambil menggandeng tangan Dean.
Dean pun menurut dan meletakkan lego yang ia bawa di lantai begitu saja.
“Dean tahu kan, sesama manusia itu kita harus saling menyayangi. Begitu juga dengan Mynda dan juga Daddy!” balas Rhea yang sudah mendapatkan jawaban jitu untuk menjawab pertanyaan Dean.
“Trus, sesama manusia juga harus mencintai, ya Mynda?” tanya Dean balik dan Rhea langsung menganggukkan kepalanya.
“Berarti, Mynda Rhea cinta dong sama Daddy?”
Deg! Kali ini Rhea terjebak dengan kalimatnya sendiri. Bahkan ia kini mulai tergagap harus menjawab apa lagi sampai Dean mengulangi kalimat pertanyaannya.
“Mynda!” panggil Dean.
“Eh, iya, sayang!”
“Mynda Rhea cinta, kan, sama Daddy?” tanya Dean lagi.
“Emmm, iya! Mynda Rhea cinta sama Daddy,” jawab Rhea.
Jawaban Rhea membuat mata Dean seketika berbinar.
“Jadi, Mynda mau kan nikah sama Daddy? Jadi Mynda kesayangan aku dan juga istrinya Daddy Vicky!” ucap Dean membuat Rhea membeliakkan matanya.
...😄😄😄...
