SINGLE MOM

Mereka berdua saling bertatapan tajam aura penguasa mereka berdua sangat terlihat jelas.

"Putrimu lah yang datang sendiri kesini!"

"Tidak mungkin, Ruhi tidak mengetahui lokasi perusahaan mu ini. Itu artinya anda yang membawanya kesini" Kata Rheanne

"Hey nona arogant, aku tak berniat untuk menculik putri mu itu lagi pula tidak ada untungnya bagi ku untuk melakukan hal itu" Geram Keralld.

"Kau.." Geram Rheanne dengan mencengkram kerah kemeja Keralld.

"Aunty Rhea" Kata Chris.

Rheanne melepaskan cengkeramannya dari kerah Keralld.

"Ahhh Tuan ada sedikit debu di baju anda" Kata Rheanne dengan tersenyum terpaksa dan menepuk-nepuk bahu Keralld pura-pura membersihkan.

"Ohhh Chris ada apa?" Tanya Rheanne yang sudah berbalik badan tentunya dengan senyumnya.

"Maaf kan aku aunty tadi aku membawa Ruhi ke sini, karna aku tak tega melihat dia dan suster sendirian di depan sekolah karena supir yang menjemput mereka tak kunjung datang" Chris menundukkan badannya.

Rheanne memegang bahu Chris. "Baiklah aku bisa memahami itu, terimakasih sudah memperdulikan Ruhi"

"Tuan Keralld maafkan saya yang sudah berburuk sangka pada anda" Kata Rheanne dengan wajah datarnya.

"Lain kali selidiki terlebih dahulu sebelum menuduh! bukan kah itu yang sering di lakukan seorang CEO?" Keralld tersenyum miring.

Rheanne menatap sengit wajah Keralld yang seolah-olah tengah mengejeknya. Wajah pria itu benar-benar menyebalkan dimata Rheanne.

"Daddy aku sudah selesai... Ohhh ada mommy juga" Kata Ruhi dengan memakai gaun pemberian Keralld.

Rheanne membulatkan matanya. "DADDY" apakah ia tak salah dengar.

"Ruhi!... Daddy?... apa nya yang Daddy tidak ada Daddy mu disini"

"Ada Mom, ini Daddy ku" Kata Ruhi dengan mengulurkan tangannya minta di gendong oleh Keralld.

Keralld dengan senang hati menggendong gadis mungil itu.

"Ruhi jaga bicaramu, Mommy tidak ingin bercanda"

"Aku tidak bercanda dia Daddy ku Mom."

"No, dia bukan Daddy mu. Kemari" Kata Rheanne hendak mengambil Ruhi dari tangan Keralld

Ruhi menolak ia lantas memeluk leher Keralld dengan erat.

"Ruhi, dengar mommy dan dia tidak saling mengenal. Dan dia bukan Daddy mu, mommy ingatkan.. jaga bicaramu Ruhi!. Tak seharusnya kau memanggil orang lain dengan Daddy itu namanya tidak sopan!"

"Kenapa mom, Daddy saja tak keberatan"

"Berhenti memanggil nya Daddy, Ruhi Elena Atalza!"

"Why Mom? Apa mommy tak bisa membiarkan ku mengucapkan kata Daddy aku ingin sekali memanggil ayahku dengan Daddy. Mommy selalu marah tiap kali aku menanyakan Daddy, lalu di mana Daddy ku Mom!".

"Ruhi kita sudah sering membahas ini!"

"Tapi aku ingin mendengar jawaban nya Mom, Mommy tak pernah menjawab setiap pertanyaan ku itu"

"Ruhi, ayo pulang. Turunlah" Kata Rheanne

"Tidak mau"

"Ruhi sayang, beri Mommy beberapa waktu untuk menjawab pertanyaan mu itu baby girl, mungkin saja mommy Ruhi belum siap menceritakannya. Perlahan-lahan mommy pasti akan menceritakan nya, tapi untuk sekarang ini Ruhi harus bersabar dan Ruhi harus mengerti dengan perasaan Mommy! Ruhi, sayang kau tak boleh bersikap egois seperti ini hmm". Kata Keralld pelan-pelan sambil mengelus rambut panjang Ruhi.

"Maafkan Ruhi Mom" Kata Ruhi.

"Waww Chris kau yakin dia Daddy mu?, sejak kapan kulkas itu pandai berkata-kata" Bisik Sean

"Entahlah paman aku juga kaget" Jawab Chris

"Baiklah, ingat jangan pernah memanggil seseorang dengan sembarangan. Apalagi mommy tidak mempunyai hubungan dengan mereka, mengerti?"

"Kalau begitu mommy menikahlah dengan Daddy Keralld dengan begitu aku akan memanggil nya Daddy terus"