8 Batu Keabadian
Bab 01. Dewa Abadi Membuat Kekacauan.
Delapan Batu Keabadian merupakan perwujudan dari Artefak Alami, yang dimiliki oleh God Of Beast. Karena Dewa Binatang tidak bisa mati berkat 8 Batu Keabadian, maka dia memutuskan untuk mengganti nama julukannya menjadi Dewa Abadi. Semenjak saat itu, nama Dewa Abadi semakin ditakuti oleh banyak kekuatan.
Dikarenakan bosan tidak ada lawan yang bisa membunuhnya, maka Dewa Abadi memutuskan untuk menyebarkan 7 Batu Keabadian ke Alam Fana yang disebut Bumi.
Saat ini, Dewa Abadi melayang di luar angkasa, sambil menatap jauh lokasi yang akan menjadi tempat ke tujuh Batu Keabadian. Setelah memastikan lokasinya, tiba-tiba dari dalam tubuhnya keluar tujuh Batu Keabadian.
Dari Alam Kudus, wilayah Observable Universe, ketujuh Batu Keabadian melesat ke arah planet Bumi dengan sangat cepat. Bumi berada di wilayah Local Interstellar, tepatnya berada di alam semesta Bima Sakti.
Ketujuh Batu Keabadian tersebut melewati Laniakea Super Cluster atau disebut Alam Suci, yang merupakan wilayah kekuasaan Kaisar Langit atau Jade Emperor, dan juga wilayah kekuasaan Maharaja Yaksa, Bapak Bangsa Asura.
Para Dewa dan Dewi melihatnya, mereka segera mengejar ketujuh Batu Keabadian yang selama ini menjadi incaran mereka, bahkan Kaisar Langit dan Maharaja Yaksa juga ikut mengejarnya.
Kaisar Langit yang digadang-gadang sebagai Celestial Court (Pengadilan Surga), melepaskan atribut kebesarannya hanya untuk mendapatkan tujuh Batu Keabadian. Akhirnya, muncul kembali sifat aslinya yang serakah.
Apalagi Maharaja Yaksa, yang semenjak dulu menginginkan Batu Keabadian, dia jelas tidak akan melepaskan kesempatan ini.
Antara atasan dan bawahan saling berlomba-lomba untuk mendapatkan ketujuh Batu Keabadian. Pertarungan di antara mereka tak terelakkan, di mana Kaisar Langit dan jajarannya melawan Maharaja Yaksa yang juga bersama bawahannya.
Laniakea Super Cluster pun menjadi bergejolak hebat akibat pertarungan para Dewa dan Asura. Akibat pertempuran hebat itu, luar angkasa muncul retakan spasial yang mampu menyedot apapun disekitarnya, retakan spasial itu seperti lubang hitam.
Sedangkan Dewa Abadi yang bernama Tian Zhi Shimo tersenyum melihat pertarungan mereka. Tiba-tiba muncul di samping kirinya seorang pria tua yang dikenal dengan sebutan God Of Partikel, kakeknya yang bernama Tian Ba.
God Of Partikel menghela napas berat melihat perbuatan cucunya yang selalu saja mencari sensasi dengan membuat kekacauan. Mendengar helaan napas kakeknya, Dewa Abadi bukannya meminta maaf atau menghentikan pertarungan Kaisar Langit dan Maharaja Yaksa, dia malah tertawa ringan.
"Lihat perbuatanmu kali ini... Tidak hanya bencana bagi Laniakea Super Cluster, tapi seluruh Alam Jagat Raya akan dimurnikan seperti semula!" tegur God Of Partikel saat melihat lubang hitam makin membesar.
Dari dalam lubang hitam keluar serat-serat petir, itu adalah Petir Semesta yang dulu pernah hampir memusnahkan Alam Jagat Raya. Kemunculan Petir Semesta menghentikan pertarungan antara Kaisar Langit dan Maharaja
Melihat itu, sontak membuat Kaisar Langit dan Maharaja Yaksa ketakutan setengah mati. Mereka berdua bersama bawahannya segera kembali ke wilayahnya masing-masing untuk menyelamatkan semua kehidupan sebanyak mungkin.
Karena Petir Semesta, permusuhan abadi dari dua penguasa Alam Suci akhirnya disudahi demi kemaslahatan kehidupan, mereka berdua beserta pasukannya bekerjasama untuk menyelamatkan jiwa sebanyak mungkin.
Sayangnya, Petir Semesta lebih cepat menghancurkan banyak planet, bintang dan satelit. Tidak hanya Laniakea Super Cluster saja yang terkena sambaran petir, Local Interstellar juga terkena amukan Petir Semesta.
Melihat itu, ekspresi wajah Dewa Abadi menjadi serius setelah melihat Petir Semesta mengamuk, dia baru menyadari kesalahannya. Niatnya ingin menghilangkan kebosanan tapi justru membuat kehancuran alam semesta.
"Kakek, sebenarnya aku tidak ada niatan untuk membuat kekacauan seperti ini ... Karena ini adalah perbuatanku, maka aku yang akan bertanggung jawab!" ucap Dewa Abadi dengan rasa penuh penyesalan.
God Of Partikel menggelengkan kepalanya sebagai bentuk ketidaktahuan akan jalan pikiran cucunya. Kejadian ini tidak hanya sekali atau dua kali telah dilakukan oleh Dewa Abadi, tapi kali ini tidak mudah untuk diatasi.
"Baiklah, Kakek hanya bisa membantu untuk melindungi Laniakea Super Cluster. Tapi...!" sahut God Of Partikel, tiba-tiba telapak tangan kanannya melepaskan pukulan berenergi ke arah punggung Dewa Abadi.
Merasakan niat membunuh God Of Partikel, Dewa Abadi segera berteleportasi dan muncul di kejauhan, dia sangat dekat dengan lubang hitam. Namun, Dewa Abadi terkejut melihat God Of Partikel telah berada di depannya dengan telapak tangan sudah di dadanya. Dia tidak menyangka pergerakan kakeknya lebih cepat, dan...
Boom...
Dada bidang Dewa Abadi terkena serangan telapak tangan God Of Partikel, tubuhnya melesat ke arah lubang hitam. Seketika Petir Semesta berhenti saat Dewa Abadi telah tertelan oleh lubang hitam.
"Lebih baik kamu mati untuk selamanya agar Alam Jagat Raya terus berkembang dan damai!" gumam God Of Partikel dengan nada kesedihan yang mendalam.
God Of Partikel sudah lama menunggu Dewa Abadi membuat kesalahan fatal seperti saat ini, dia memanfaatkan kemunculan Petir Semesta untuk memusnahkan jiwa Dewa Abadi agar tidak lagi hidup.
Kemudian, God Of Partikel melihat Local Interstellar yang hampir musnah, lalu melihat Laniakea Super Cluster yang juga tidak luput dari kemarahan Petir Semesta. Demikian juga dengan Observable Universe yang ikut terkena dampak amukan Petir Semesta.
God Of Partikel mencari ketujuh Batu Keabadian, namun tidak menemukannya. Dia menganggap ketujuh Batu Keabadian telah di hancurkan oleh Petir Semesta.
"Mungkin ini sudah seharusnya terjadi. Semoga apa yang terjadi kali ini bisa membuat Alam Jagat Raya seimbang," ujar God Of Partikel setelah melakukan kehancuran yang dibuat oleh Dewa Abadi.
Kemudian, God Of Partikel kembali ke Alam Kudus untuk memobilisasi pasukannya yang berada di Kuil Alam Kudus, dia akan mulai menstabilkan situasi seluruh Alam Jagat Raya setelah kehancuran ini...
Ternyata Dewa Abadi belum mati, namun terluka sangat parah. Lukanya kali sulit untuk disembuhkan, sebab kekuatan God Of Partikel mengandung kekuatan Anti-Matter yang seperti racun ganas di tubuhnya. Saat ini dia berada di dalam Domain Universe Lightning.
"Tugasmu sudah selesai dan sesuai dengan kehendak-ku. Karena jasamu sebagai wakilku sesuai dengan rencana, maka akan kukabulkan 3 keinginanmu," ucap seseorang, dia adalah Petir Semesta yang memiliki wujud seperti serat-serat petir.
Dewa Abadi pernah bertemu sebanyak dua kali dengannya. Semenjak pertemuan itu, dia menjadi murid sekaligus wakil dari Universe Lightning. Tugas utamanya, yaitu untuk membantu Universe Lightning menghancurkan orang-orang yang memiliki kekuatan di bawah Ranah Tanpa Batas, dan juga menghilangkan kekuatan di atasnya.
Semua itu dilakukan demi keberlangsungan hidup bagi seluruh kehidupan di Alam Jagat Raya. Berbeda dengan God Of Partikel, di mana tujuannya ada maksud lain yang tersembunyi selama ini.
Dewa Abadi tersenyum sinis, sejujurnya dia sudah lelah menjalani kehidupan seperti ini, dia sudah kehilangan istri yang lebih dulu meninggalkannya karena faktor usia, anak-anaknya juga sama yang terlebih dahulu menutup mata. Karena itu, dia tidak lagi mencari pasangan Dao, sebab memiliki perasaan akan membuatnya mengalami kepedihan saat ditinggal mati.
"Guru, kenapa tidak memurnikan Observable Universe? Di sana kan banyak orang yang kuat melebihi kekuatan True Omega!" tanya Dewa Abadi sebelum menyebutkan apa saja yang diinginkannya.
Sebenarnya, Dewa Abadi dengan sengaja menerima pukulan God Of Partikel, seolah-olah dia kalah dalam hal kecepatan, padahal dia mampu menghindari dan melawan God Of Partikel. Saat ini tubuhnya memang sudah tidak bisa dipulihkan, tapi tidak dengan jiwanya yang masih akan terus hidup untuk selamanya.
"Karena Pengadilan Surga membutuhkan penasihat untuk membuat semuanya menjadi adil seadil-adilnya. Dewa dan Asura, harus tetap ada, untuk melambangkan Yin dan Yang. Tiga Alam juga sama, harus tetap ada untuk memelihara alam semesta. Apa keinginanmu? Katakan saja!" jelas Universe Lightning dan kembali bertanya.
The Three Realms. Semesta ini dibagi menjadi 3 alam, yaitu Alam Surga (The Heavens) dan Alam Bumi (The Mortal Realm), dan Alam Fana (The Earth).
The Heavens (天 tiān) – di mana Jade Emperor / Kaisar Langit memerintah sebagai kepala Celestial Court / Pengadilan Surga. Surga terbagi menjadi 9 lapisan.
The Mortal Realm (人界 Rénjiè) (人间 Rénjiān) – juga disebut dunia manusia.
The Earth (地 Dì) – berisi Dunia Kematian / Underworld (地狱 Dìyù) di kedalamannya. Underworld dikenal juga dengan nama the Netherworld (冥界 Míngjiè) / Neraka or the Yellow Springs (黄泉 Huángquán) / Dunia Kegelapan.
Nine Paths of Reincarnation. Dalam siklus reinkarnasi / reincarnation, dimungkinkan untuk terlahir kembali sebagai [1] Deva / Dewa, [2] Asura, [3] Manusia, [4] Hewan, [5] Hungry Ghost, [6] Makhluk yang Tersiksa di neraka / Hell, [7] Tumbuhan, [8] Materi, [9] Bakteri / virus.
Dewa dan Asura terlahir kembali di Alam Surga, Manusia dan Hewan terlahir kembali di Alam Fana, dan Hantu Lapar, Makhluk Neraka dan yang lainnya terlahir kembali di Alam Bumi. Tapi semua itu adalah simbiosis mutualisme, Manusia melawan Dewa, Dewa melawan Asura, Asura melawan Manusia.
Itu terjadi karena secara alami dan juga untuk keseimbangan alam semesta dalam mencapai kedewasaan. Terlahir, lalu menjadi dewasa, dan menerima kematian merupakan siklus yang tidak bisa dihindarkan, hukum ini mutlak yang tidak bisa dihindari oleh siapapun di alam semesta.
Walaupun Dewa Abadi sesuai dengan namanya yang tidak bisa mati, tubuh atau fisiknya tetap saja bisa terluka dan hancur. Tapi sekali lagi, tidak dengan jiwanya. Jiwanya akan tetap terusan abadi, itu berkat Law Stone yang bersemayam di dalam jiwanya.
Dewa Abadi terdiam sejenak memikirkan perkataan gurunya. Melihat Dewa Abadi yang tidak berbicara, Universe Lightning teringat hal yang sangat penting daripada apapun.
"Aku tahu kamu sudah bosan menjalani kehidupan seperti ini, tapi ...," kata Universe Lightning dan berhenti berbicara, tiba-tiba serat-serat petir membentuk wujud seperti seseorang pria tua, hal ini pertama kali dilihat oleh Dewa Abadi.
"Tapi, jika kamu ingin hidupmu lebih berwarna dan berarti, aku ada misi yang sebenarnya tidak bisa kuatasi sendiri, dan membutuhkan kemampuanmu untuk mengatasinya. Apakah kamu bersedia?" lanjutnya dengan bertanya.
Universe Lightning tahu apa yang dipikirkan oleh Dewa Abadi. Dan, karena muridnya tidak segera mengutarakan keinginannya, maka dia berinisiatif untuk memancing semangat Dewa Abadi.
"Apa itu, Guru? Jika seru, saya dengan senang hati membantu Anda!" tanya Dewa Abadi yang kembali memiliki tujuan hidup.
"Kamu pasti tahu siapa itu Lord Dark Matter? Dark Matter ada dimana-mana, dan lambat laun mulai melahap materi jenis apapun. Hal ini tidak bisa dibiarkan terus terjadi karena akan memusnahkan seluruh Alam Jagat Raya. Tidak hanya dimurnikan tapi dimusnahkan!" terang Universe Lightning dengan nada tegas.
Dewa Abadi mengangguk paham. Setelah keheningan sesaat, dia berbicara, "baik, saya menerima misi ini! Keinginan pertama, saya tidak ingin terikat dengan masa lalu, apapun itu. Sejujurnya, saya lelah dengan semua ini. Permintaan kedua, saya ingin berisitirahat sebelum menjalankan misi. Untuk ketiga, saya serahkan kepada Guru untuk memutuskan mana yang baiknya!"
Universe Lightning tertawa dengan permintaan muridnya yang konyol. Dewa Abadi menjadi cemberut karena ditertawakan.
"Jika Guru tidak sanggup, tidak perlu menjanjikan apapun kepada saya!" sungut Dewa Abadi.
"Baik, baik! Semua itu hal yang sangat mudah. Aku kira kamu menginginkan sesuatu yang lebih besar dari Observable Universe, tapi justru hal yang konyol. Sudahlah, semua permintaan itu hal sepele. Aku sudah menyiapkan apa yang terbaik untukmu!" sahut Universe Lightning.
Boom...
Tiba-tiba tubuh Dewa Abadi meledak tanpa bisa diketahuinya. Kemudian muncul jiwa Dewa Abadi yang tidak bisa mati, raut wajahnya menjadi sangat jelek karena tindakan gurunya yang tidak bilang-bilang sebelum bertindak.
"Guru yang tidak berguna!" protes Dewa Abadi, "seharusnya ngomong dulu, biar saya bisa mengambil pose hot atau gimana gitu!" lanjutnya.
Universe Lightning tidak marah, malah dia menertawakan muridnya. Tiba-tiba jiwa Dewa Abadi menjadi mengantuk yang tak tertahankan. Akhirnya, jiwa Dewa Abadi tertidur dengan melayang di dalam Domain Universe Lightning.
"Lucu kamu...! Beristirahatlah untuk sejenak. Saat kamu membuka mata, waktunya kamu menjalankan tugas dari awal. Tapi, misi kali ini tidak semudah yang kamu bayangkan! Guru akan selalu mengawasimu!" gumam Universe Lightning.
Kemudian, dia mengambil jiwa Dewa Abadi, lalu tubuhnya kembali seperti semula yang menjadi serat-serat petir.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 357 Episodes
Comments
shadow life
ok
2024-09-08
0
Dee
lanjuuuuuutttttt....juuuuuttttt.... hehehehe
2024-07-26
0
𝒮🍄⃞⃟Mѕυzу᭄
.
2024-07-22
0