TERNYATA AKU SELINGKUHAN SUAMIKU

Kini kediaman Johan tengah di penuhi oleh orang orang yang datang untuk berbela sungkawa, seluruh keluarga Niko juga berada disana hanya Mika yang tidak terlihat lantaran sedang berada diluar negeri, entah untuk kesedihan atau untuk kesenangan yang jelas mama Niko dan Alin sesekali terlihat tersenyum, sedangkan Johan dan Novi masih kalut dalam kesedihan tak menyangka jika adik kesayangan mereka pergi begitu cepat meninggalkan mereka.

“Kak, untuk anak kami, aku yang akan mengurusnya karena..”

Ucapan Niko terhenti kala Johan menatapnya tajam, bagaimana bisa Niko membahas tentang bayi padahal saat ini istri nya sudah tak lagi ada didunia, pria itu bahkan tidak terlihat meneteskan air mata seperti Johan padahal yang Johan tau Niko sangat mencintai adiknya itu, tapi kenapa pria itu justru terlihat tidak peduli?

“Bagaimana bisa kau membahas tentang bayi? Kau tidak sedang bersedih?”

Niko menghela nafas panjang, entah lah ia sudah muak berpura-pura baik dihadapan mereka, Niko kemudian memilih keluar saja dari rumah itu dan menenangkan pikirannya, sedangkan Johan hanya bisa mengerutkan keningnya melihat sikap aneh Niko, pria itu pun kemudian menyusul Niko yang berada diluar, namun langkahnya terhenti ketika mendengar percakapan yang membahas adiknya.

“Ini kesempatanmu Nik, ayo segera bawa bayimu dan putuskan hubungan dengan keluarga wanita itu, maka hidupmu dan Alin akan damai.”

Ucap Orlando pada Niko membuat Johan hanya bisa terdiam, kedua tangannya mengepal mendengar percakapan anak dan ayah itu, rasanya ia benar benar tidak percaya jika mereka hanya menginginkan bayi dari adiknya, dan apa mungkin jika mereka dalang dibalik kematian Jihan? Johan yang tak tahan pun akhirnya menghampiri keduanya.

“Jadi kau hanya menginginkan anak dari adikku? Dasar pria brengsek!”

Sentak Johan lalu memberi pukulan diwajah tampan Niko, Niko yang terkejut dengan kedatangan Johan pun tak bisa mengelak hingga keributan pun terjadi disana membuat suasana semakin kacau hingga harus meminta semua orang untuk pulang, kini tinggal kedua keluarga yang sedang duduk berhadapan, tatapan Johan tak bisa berbohong pria itu benar benar menaruh dendam pada Niko.

“Katakan yang sebenarnya, apa kalian hanya ingin memanfaatkan adikku?”

Sentak Johan pada Niko dan keluarganya, semua orang diam seperti tak menghiraukan hingga tak lama Niko pun bersuara lantang membuat Johan benar benar terkejut lantaran selama ini ia hanya melihat sisi lembut Niko padanya, namun pria itu benar benar berbeda saat ini begitupun dengan Novi yang juga sama terkejutnya.

“Hentikan aku sudah muak! Yang kau katakan memang benar Johan, aku hanya memanfaatkan adikmu untuk mendapatkan anak karena istriku tidak bisa memiliki anak! Kau pikir aku tertarik dengan adikmu yang sederhana itu? Tak ada yang menarik dari dirinya dan kenapa aku harus jatuh cinta padanya?”

Bugh!

Lagi Johan memberi pelajaran pada Niko atas apa yang pria itu katakan dan lakukan, sedangkan Niko yang tak terima hampir saja membalas Johan jika saja sang papa tidak menahannya lalu mengatakan tidak perlu mengotori tangan untuk orang orang miskin seperti Johan dan Novi, sedangkan Novi hanya bisa mengerutkan keningnya mendengar ucapan papa mertua Jihan ini.

“Apa ini pria yang sama yang menjenguk Jihan dengan adik perempuan Niko? Kenapa berbeda sekali? Dulu dia sangat lembut dan terlihat sangat menyukai Jihan sebagai menantunya, tapi sekarang?”

Novi membatin, tak percaya jika papa Niko juga turut dalam perbuatan buruk putranya, lalu Mika? Apa Mika juga sama? Sepertinya seluruh keluarganya memang sudah merencanakan semuanya, Novi hanya bisa menggelengkan kepalanya memikirkan bagaimana jahatnya perbuatan orang orang kaya yang ada dihadapannya ini.

“Akan aku pastikan hidup kalian tidak akan tenang, dan bayi itu akan aku bawa karena dia adalah anak dari adikku!”

Sentak Johan membuat Niko memberontak tak terima, mana mungkin Johan mengambil bayi itu padahal ia yang lebih berhak karena ia adalah ayah kandung dari bayinya itu, Niko kemudian menarik kerah pakaian Johan menatap pria itu dengan tajam.

“Kau tidak berhak karena akulah ayahnya! Jangan berani kau mengambilnya atau kuhabisi kau!”

Ucap Niko namun tak mampu membuat Johan ketakutan, pria itu hanya tersenyum sinis menanggapi ucapan Niko yang di anggap hanya sebagai ancaman saja, pria itu masih tetap pada pendiriannya lantaran tak Sudi jika keponakannya hidup dengan orang orang keji seperti keluarga pria itu.

“Lakukan apa yang kau ingin lakukan dan aku akan melakukan apa yang aku inginkan! Sekarang kalian keluar dari rumahku!!”

Sentak Johan mau tak mau membuat semuanya menurut, Niko pun keluar membawa orangtuanya dan juga istrinya itu, sedangkan Johan kini hanya bisa meremas rambutnya dengan kasar meluapkan emosinya, bisa bisanya ia percaya pada pria seperti Niko, sekarang ia hanya harus membawa bayi Jihan pergi jauh dari keluarga itu sebelum mereka membawanya lebih dulu.

“Besok kita harus kerumah sakit dan membawa bayi Jihan pergi jauh, kita akan pindah dari sini.”

Ucap Johan pada Novi, wanita itu mengangguk lantaran ia juga tidak Sudi jika bayi Jihan harus dibesarkan oleh keluarga itu, sedangkan kini Niko dan keluarganya sedang berada di mobil, sejak tadi Niko hanya diam mengingat ucapan Johan yang mengatakan akan membawa bayinya pergi, tentu ia tidak akan terima lantaran sudah lama ia menantikan kehadiran bayi itu.

“Jadi papa juga ikut dalam rencana Niko ini?”

Tanya Neli pada suaminya itu, Orlando mengangguk lalu meminta maaf lantaran tidak memberitahunya lebih dulu lantaran semua ini adalah permintaan dari Niko yang ingin semua terlihat seperti nyata, Jika mamanya tahu maka bisa saja mamanya bersikap baik pada Jihan dan tentu saja semua itu tidak akan terlihat nyata lantaran semua terlihat mendukung mereka.

Sedangkan Alin sejak tadi hanya diam dan memalingkan wajahnya membuat Niko kini menatapnya dari spion tengah, Niko mengerti jika Alin sedang memikirkan banyak hal terutama kebenaran jika ia tidak akan bisa memiliki anak, setelah tiba dikediaman mereka, Alin pun segera berjalan menuju kamar Niko, sedangkan Niko menyusul Alin untuk menjelaskan semuanya.

“Alin dengarkan aku.”

Ucap Niko menarik tangan Alin namun dengan cepat ditepis oleh wanita itu, Alin masuk ke kamar tanpa menoleh pada Niko sedikitpun, wanita itu kemudian memilih untuk merebahkan diri, Niko menatap Alin yang menutup seluruh tubuh nya dengan selimut, ia tahu jika wanita itu sedang bersedih saat ini, Niko pun menghampiri Alin lalu memeluk wanita itu.

“Maafkan aku karena menyembunyikan semuanya darimu, aku hanya tidak ingin kau sedih saat mengetahui tentang hal itu.”

Ucap Niko mengeratkan pelukannya pada Alin, wanita itu hanya menangis merasa tak pantas menjadi istri Niko, Niko kemudian menatap wajah Alin yang sudah basah lalu menyeka air matanya seraya menggelengkan kepala.

“Jangan menangis, kau lupa kita sudah punya bayi? Bayi yang sudah lama aku nantikan, bukankah kau juga sudah setuju untuk memiliki anak?”

Tanya Niko membuat Alin terdiam, ia memang setuju untuk memiliki anak namun yang berasal dari rahimnya dan bukan rahim wanita lain apalagi wanita yang sudah merusak rumah tangganya, namun jika ia tidak menerima bayi itu maka bisa saja Niko justru membenci nya, Alin pun mengangguk lalu tersenyum.

Keesokan harinya pagi pagi sekali Johan dan Novi beserta putra mereka bersiap siap untuk kerumah sakit, sesuai dengan ucapan mereka, mereka akan membawa bayi Jihan pergi jauh dari keluarga Niko.

“Ayo cepat, kita harus segera kesana.”

Ucap Johan membuka pintu mobil untuk istri dan anaknya, mereka pun kemudian berangkat kerumah sakit dengan tergesa-gesa, Johan menambah kecepatan mobilnya lantaran keadaan yang memang sedikit sunyi lantaran masih pagi, namun ketika ia menginjak pedal rem, kening pria itu berkerut ketika rem mobilnya tak berfungsi.

“Sial!! Kenapa remnya tidak berfungsi?”

Deg!