Rosa Angela adalah putri dari seorang wanita bernama Talia Marisa, ia tidak pernah menyangka jika dirinya akan mencintai seorang pria yang ternyata cinta pertama dan cinta sejati ibunya, serta memiliki hubungan asmara. Kemana cintanya akan berlabuh?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aini Enhi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Di salahkan
Tangan terkepal hebat mana kala sebuah rasa kesedihan sebuah rasa yang teramat berat yaitu komanya sang pujangga cinta menunggu dan menanti sebuah jawaban cinta antara iya dan tidak, tapi.. bukan sebuah jawaban melainkan sebuah malapataka diri bagi Brian karena kecelakaan menimpa dirinya.
Brian adalah pria yang cukup baik hanya saja terlalu pendiam dan tertutup namun ia cukup baik jika dijadikan kekasih karena dirinya memang perhatian pada siapapun. Setiap wanita yang dekat padanya akan merasa baper dan merasa saat di berikan perhatian.
Hingga kaki Rosa pun menghampiri pria yang kini sedang terbaring lemah di atas tempat tidur dengan perasaan kalut dan gundah.
Rosa tak bisa melihat secara langsung hanya dari kaca jendela yang di rumah sakit lalu ia pandang, air mata mengalir deras karena merasa kasihan dan tak tega melihat Brian ada di sana.
Hingga saat itu...
Seroang pria dengan tubuh tegap datang berlari panik saat tahu seseorang yang berati padanya dalam kondisi koma tak bernyawa. Dan dia adalah Juan Aditya, anak pertama dari keluarga Aditya.
Dengan langkah kaki yang cukup terasa menggebu dan penuh kekesalan yang membara serta kepanikan Juan datang seperti seseorang yang sedang kesal.
"Bagaimana dengan keadaan adik ku?" Tanya Juan dengan sorot mata yang tajam.
"Keadaan nya koma" kata dokter saat itu.
"Koma kenapa bisa, tak seharusnya dia Koma pastikan jika selamat berapa pun uang yang harus saya bayar saya akan membayar meski harus dengan nyawa saya sendiri" kata Juan dengan suara yang lantang.
"Ini bukan tentang uang, kita hanya bisa berharap dan berdoa"
Tangan Juan pun terkepal kesal dan emosi jiwa dan raga dalam hal ini.
Hingga sebuah mata kini melihat ke arah wanita yaitu Rosa.
"Pasti dirimu adalah dalang dari adikku yang saat ini kecelakaan itu" kata Juan yang saat itu melihat ke arah Rosa dengan tatapan tajam.
"A..a-ku tidak tahu aku tidak tahu" jawab Rosa dengan suara yang pelan.
"Asal kamu tahu, adikku ijin pergi untuk menemui seorang wanita itu kamu kan orangnya, hah!!! Itu kamu kan, kamu harus bertanggung jawab jika adikku tak bisa diselamatkan. Kalau sampai ia mati"
"Tidak, ia tidak akan mati"
"Kamu yang harus bertanggung jawab juga, kalau perlu nyawa mu"
"Dia tidak akan mati" kata Rosa lagi.
"Awas saja kalau dia kenapa-kenapa karena mu kamu lah yang akan menanggung semua itu"
Perasaan bersalah pun kini Semakin terasa mana kala dirinya seolah menjadi biang dari masalah yang terjadi.
ya Rosa dianggap awal mula dari keadaan buruk yang saat itu terjadi kepada Brian. Karena Brian ingin menemui Rosa hingga diri Brian kenapa-kenapa.
Rosa pun tak menyangka apa salah dirinya saat itu.
"salah ku apa? itu bukan salah ku. aku tidak melakukan apapun" kata Rosa yang takut.
"Meski pun bukan salah mu tapi karena dirimu lah adikku jadi terbaring koma seperti ini" kata Juan yang menatap Rosa marah.
"Dia datang memang untuk menemui aku tapi bukan keinginan ku. Dia yang justru menginginkan makan malam itu hanya saja sebelum Brian sampai Brian sudah mengalami kecelakaan" kata Rosa menjelaskan.
"Saya tidak peduli siapa yang mau datang lebih dulu, tapi yang pasti karena dirimu lah adik saya jadi seperti ini. dan aku tak bisa terima itu" kata Juan dengan kemarahan yang menggebu
Rosa pun tak menyangka jika dirinya seolah menjadi dalang atas kecelakaan yang menimpa Brian saat itu.
Brian aku mohon kamu segera sadar, sadarlah Brian aku tak sanggup disalahkan seperti ini oleh kakak mu batin Rosa saat itu.