"Apa ini? ternyata selama ini kamu selingkuh di belakangku? setelah apa yang aku berikan padamu?"
Fee melempar foto-foto mesra Ronald bersama dengan Dinda, sekretaris pribadinya.
"Aku minta maaf, aku khilaf. Tapi aku tidak bisa melepasnya begitu saja, karena dia sedang hamil anakku?"
Fee tersenyum sinis," apa kamu yakin jika ia hamil anakmu?"
PLAk!
Satu tamparan mendarat di pipi Fee.
"Baiklah, kalau begitu!"
Apakah yang akan di lakukan oleh, Fee pada Ronald dan Dinda?"
Mari kita simak kisah Fee, yang tegar menghadapi permasalahan hidupnya karena di hianati suaminya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nonny, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Terperangkap
Elsa terperangkap pada cinta palsu sang bule, hingga ia tidak juga pulang ke Indonesia. Bahkan sampai usia kandungan Fee memasuki umur tujuh bulan, Elsa masih kerasan tinggal di luar negeri.
Tetapi saat ini dia sedang gundah gulana dan resah karena saat ini dirinya sedang hamil tiga bulan. Dia terus saja meminta pertanggung jawaban pada sang bule tetapi tidak juga berhasil. Malah tiba-tiba si bule pergi entah kemana tidak ada kabarnya sama sekali.
Si bule hanya memberikan segepok uang dan juga visa untuk Elsa serta sebuah surat yang mengatakan jika dirinya memutuskan Elsa dan meminta Elsa untuk segera kembali ke tanah air.
Air matanya tertumpah begitu saja pada saat dirinya membaca surat terakhir dari si bule," tega banget sih kamu! padahal aku sedang hamil tiga bulan. Masa iya aku harus jalani kehamilanku ini seorang diri tanpa adanya seorang suami? lantas bagaimana dengan kata orang-orang jika mengetahui kehamilanku ini?"
Dengan sangat terpaksa, Elsa pun memutuskan untuk kembali ke tanah air dengan membawa benih si bule.
Sesampainya di tanah air, dia pun berpikir keras bagaimana caranya untuk bisa menutupi kehamilan dirinya tersebut.
"Bodohnya aku terbuai dengan bujuk rayu si bule yang katanya akan menikahi diriku secepatnya. Hingga aku hamil tiga bulan seperti ini, malah aku di tinggal begitu saja!"
"Aku harus mengesampingkan balas dendamku jika seperti ini. Karena ada hal yang lebih serius yakni bagaimana caraku supaya bisa menutupi aib ini."
Terus saja ia berpikir keras untuk menyelesaikan permasalahan pribadinya tersebut. Ia pun memutuskan untuk mencari seorang pria guna di jadikan sebagai penutup aibnya. Pria untuk menikahi dirinya.
"Lantas, aku harus mencari pria itu dimana ya? karena selama ini aku tidak terlalu dekat dengan para teman priaku?"
Sejenak Elsa terus saja berpikir keras dan ia pun memutuskan untuk menikah dengan seorang yang sama sekali tidak ia cintai dan tidak mencintai dirinya. Pria ini adalah seseorang asisten pribadi yang mengurus perusahaan peninggalan dari Almarhum Iqbal yang bernama Tony.
Namun Tony meminta sebuah syarat yang begitu mengejutkan.
"Apa? yang benar saja Ton? masa aku harus menyerahkan kekuasaan perusahaan sepenuhnya atas namamu?"
Tony tersenyum," Non Elsa, itu sesuai dengan jasaku terhadapmu. Karena aku tahu saat ini kamu sedang hamil bukan? kamu membutuhkanku untuk menutupi aib dirimu kan? harga mahal, setara dengan jasaku untukmu, tetapi jika kamu tidak mau ya sudah. Silahkan saja mencari pria lain, aku pastikan tidak akan ada yang mau menikah dengan wanita yang sedang hamil."
Sejenak Elsa diam saja, ia saat ini sedang berpikir apakah akan menuruti kemauan Tony atau tidak? jika ia tidak menuruti kemauan Tony, ia juga bingung harus mencari kemana lagi seseorang yang mau menikahi dirinya hanya untuk menutup aibnya yang saat ini sedang hamil tiga bulan.
"Bagaimana ini, jika aku menyerahkan hak milik perusahaan kepada Tony, secara tidak langsung aku tidak mempunyai penghasilan tetap. Karena hanya dari perusahaan tersebut aku bisa bertahan hidup tanpa harus bersusah payah bekerja keras mendapatkan uang," batin Elsa saat ini sedang dilema, di antara iya atau tidak.
Sementara Tony juga tidak tinggal diam, ia berusaha merayu Elsa," lagi pula jika perusahaan itu diatas namakan diriku kamu juga tidak akan rugi kan, Non Elsa? secara aku telah sah menjadi suamimu, dan sudah selayaknya aku menafkahi dirimu bukan? menurutku tidak ada bedanya, jika perusahaan itu diatas namakan diriku."
Hingga pada akhirnya Elsa pun luluh, ia menuruti kemauan Tony. Saat itu juga diadakan pernikahan resmi akan tetapi sangat sederhana dan juga pengalihan kekuasaan perusahaan milik almarhum Iqbal.
"Yes, pada akhirnya perusahaan yang selama ini aku impikan untuk bisa aku miliki terkabul juga," batin Tony sangat senang.
Elsa juga lega dirinya kini mempunyai suami hingga tidak merasa malu jika memperlihatkan kehamilannya dimuka umum.
"Tony, terima kasih ya. Kamu sudah bersedia untuk menikah denganku. Kamu telah menyelamatkan diriku," ucap Elsa.
Padahal di dalam hati Tony juga sudah punya rencana jahat padanya. Hanya saja ia tidak akan melancarkan aksinya sekarang tetapi tunggu waktu yang tepat.
"Iya, Elsa. Aku juga berterima kasih karena kamu telah percaya denganku dengan menyerahkan tampuk kepemimpinan perusahaan milik almarhum suamimu sepenuhnya pada diriku. Kamu nggak usah khawatir, aku pasti akan menafkahimu layaknya seorang suami kepada istrinya," ucap Tony.
Di dalam hatinya menyeringai sinis, entah apa sebenarnya yang saat ini sedang ada di dalam otaknya. Rencana buruk apa yang sedang di pikiran oleh Tony, tidak ada yang tahu karena ia sengaja diam.
Esok harinya, di saat Elsa belum bangun tidur. Tony marah-marah," heh bangun! calon ibu dan seorang istri kok malas sekali bangun pagi. Jangan dibiasakan seperti ini, nggak baik. Bangun cepat!"
Sontak saja Elsa terkesiap bangun karena kaget. Elsa mengusap matanya menatap heran kepada Tony," kasar banget sih kamu. Lagi pula aku sudah terbiasa bangun siang, toh sudah ada asisten rumah tangga yang mengurus semua pekerjaan rumah. Jika aku tetap bekerja, lantas mereka makan gaji buta?"
Tony tersenyum sinis," asal kamu tahu ya, para asisten rumah tangga, tukang kebun, semua pekerja di rumah ini sudah aku berhentikan dari semalam."
Mata Elsa membola," apa, seenaknya saja kamu memecat semua pekerja yang ada di rumah ini tanpa meminta izin aku terlebih dahulu, lancang sekali!'
"Heh, apa kamu lupa siapa aku ini? apa perlu aku ingatkan jika aku ini adalah suami sahmu? secara aku ini kepala keluarga dan berhak mengatur segalanya yang ada di dalam rumah ini. Termasuk mengatur dirimu, paham!"
"Jadilah istri yang patuh jika tidak ingin aku buat kamu menderita. Dan lakukan semua pekerjaan rumah tangga dengan tanganmu sendiri. Aku memecat semua pekerja supaya tidak banyak pengeluaran. Karena kamu sedang hamil jadi harus irit!'
Elsa tidak percaya dengan apa yang sedang ia alami saat ini. Ia pikir memilih Tony menjadi suaminya tidaklah salah, ternyata malah seperti ini. Baru satu hari, Tony sudah berbuat sesuka hatinya sendiri.
Elsa diam saja setelah mendengar apa yang barusan dikatakan oleh Tony. Hingga Tony pun naik pitam," Elsa! kok malah bengong? cepatlah bangun dan memasak untukku!"
Elsa mendengus kesal," heh, aku nggak bisa masak. Mendingan delivery order saja, praktis dan nggak ribet."
Tony nggak mau tahu, ia pun tetap pada pendiriannya supaya Elsa memasak untuk dirinya serta mengurus pekerjaan rumah tangga. Dengan sangat terpaksa, Elsa bangkit dari ranjang dan ia melangkah ke dapur.
Dia bingung harus memasak apa dan bagaimana. Sejenak ia kembali ke kamar untuk mengambil ponselnya. Ia memasak mengikuti panduan dari ponsel.
"Ya ampun, aku sama sekali nggak menyangka akan seperti ini. Lagi nyenyak tidur kok di bangunin hanya untuk memasak! semoga saja cuma hari ini saja Tony berulah. Aku tidak bisa membayangkan jika setiap hari aku di perlakukan layaknya seorang pembantu."
Terus saja Elsa berkeluh kesah seorang diri di dapur.
Satu jam kemudian...
Elsa sudah siap dengan masakannya, dan ia sajikan di meja makan. Sementara ia lekas mandi karena merasa tubuhnya berkeringat dan bau setelah memasak.
Barulah setelah itu Elsa membangunkan Tony untuk sarapan.
"Bangun, aku sudah memasak untukmu sesuai dengan perintahmu."
Tony menguap sambil merentangkan kedua tangannya ke atas," baguslah jika begitu."
Tony bangkit dari pembaringan dan ia pun segera ke kamar mandi terlebih dahulu untuk mencuci muka. Setelah itu ia ke ruang makan, membuka tudung saji.
BRAG!!!
Tudung saji di lempar ke lantai karena amarahnya.
"Elsaaaaaaaaaa apa-apaan ini hahhhhh?"
Elsa pun yang baru saja selesai memakai pakaian segera ke ruang makan," ada apa sih? teriak seperti itu?"
"Lihatlah! itu hasil masakanmu, hah? masa goreng telor saja nggak bisa sampai gosong! ini sayur rasa garam! dasar wanita tidak berguna sama sekali! apa sih bisamu hah? cuma tidur dan melayani lelaki di ranjang saja hingga hamil seperti itu, hah?"
Terus saja Tony marah-marah pada Elsa, bahkan tidak membiarkan Elsa untuk berkata sama sekali. Karena Tony nyerocos terus bagai petasan dan seperti kereta api saja.
2X pembakaran rmh & perusahaan
1X penculikan
aneh bgt polisi ga bs ungkap or Bobby yg slm ini lahir sbg penyelidik