Hasrat Cinta Anak SMA

Kenzo tidak habis pikir,semalam dia bermimpi apa,sehingga hari ini dia begitu apes saat ketemu Melia.pertemuan yang biasanya yang selalu membuat dia bahagia,tapi hari ini malah membuat dia menderita.

"terus ? jaket buat apa ? " tanya Kenzo yang belum paham maksud Melia.

"aissh banyak tanya banget sih ? Uda sana ambilin ".

Kenzo tidak mau membuang waktunya dengan berdebat dengan Melia,dia segera beranjak pergi dari sana,dan berjalan menuju ruang kelasnya.

Memang tiap hari Kenzo selalu pakai jaket kesekolah,buka karena dingin atau panas,tapi ini soal gaya dan penampilan.

"nih ! " Kenzo memberikan jaketnya ke Melia.Melia langsung merentangkan tangan jaket itu,dan diputarnya kebelakang,untuk menutupi noda merah yang menempel di roknya.

"aissh,Mel,jaket gue ? "belum selesai Kenzo bicara Melia langsung berlari masuk kedalam toilet.Kenzo hanya bisa meratapi nasib jaket kesayangannya yang dijadikan penutup dar*h oleh Melia.

Kenzo berlalu dari tempat itu,dia menyusul Bagas ke markas mereka."Lo dari mana ken ?" tanya Bagas setelah Kenzo muncul dihadapannya.

"ada urusan penting " ucapnya ketus,dengan raut wajah yang masih kesal kala teringat kejadian tadi bersama Melia.

Bagas yang tahu sifat Kenzo,langsung mengangguk anggukkan kepalanya.Bagas hapal banget dengan ekspresi yang ada diraut wajah Kenzo sekarang.dan dia memilih diam daripada nanti,menjadi sasaran kekesalan temannya ini.

"Hallo beb,dimana ? "ucap Bagas,setelah teleponnya diangkat oleh Jeni,kekasihnya.

"Kantin,kenapa ?" suara di seberang sana menyahuti Bagas.

"Ke Markas,yah "

"Ok "

Bagas pun memasukkan ponselnya kembali kesaku,dan duduk berjauhan dengan Kenzo.Bagas memberi luang waktu untuk Kenzo untuk berdamai dengan hatinya.

.

"Ren,lo mau ikut gue ? atau kalau mau kekelas duluan juga boleh,soalnya gue masih ada urusan."ucap Jeni setelah menerima telpon dari Bagas.

"Ke ke ke "

"Oke lo kekelas aja,gue duluan yah,bye." Jeni langsung meninggalkan Rena yang belum selesai dengan ucapannya.

Rena hanya mengangguk,dan bergegas pergi dari Kantin itu,berjalan sendirian menuju ruang kelasnya.

.

'*Syukurlah,untung ada Kenzo.tapi kalau dilihat dari raut mukanya tadi,kayaknya dia kesal deh*.' gumam Melia setelah dia keluar dari toilet,dengan jaket Kenzo yang melilit dipinggangnya.

"Kebetulan,ada lo disini.yuk ikut gue."Jeni yang berpapasan dengan Melia di depan toilet,menggandeng tangan Melia dan mengajaknya ke markas.

Melia yang ditarik langsung oleh Jeni,hanya mengikuti langkah Jeni tanpa bertanya mereka mau kemana.

Melia terperangah,Jeni ternyata mengajaknya ke markas ,dimana dia pertama kali ketemu Kenzo dulu.dan ternyata disana juga ada Kenzo.

"Hay baby " ucap Jeni menyapa kekasihnya Bagas.Jenipun langsung menghampiri Kekasihnya itu.sedangkan Melia, kini lagi lagi hanya bisa berdiri dan menatap Kenzo dari kejauhan.

"Mel,sini "ajak Jeni.Kenzo yang sedari tadi menunduk,kini menegakkan kepalanya kala mendengar Jeni menyebut nama Melia.

Melia hendak melangkahkan kakinya mendekat.namun, dia berhenti,saat dilihatnya Kenzo yang bngkit dari duduknya, dan berjalan kearah Melia.

Melia,menatap kearah Kenzo yang berjalan semakin dekat.Melia bingung,harus bersikap seperti apa ke Kenzo.dia harus berterima kasih,atau minta maaf karena sudah merepotkan dia.

"Ken" panggil Melia,kini Kenzo ada dihadapannya.Melia menatap Kenzo,ada rasa bersalah yang menyelimuti hatinya sekarang.apalagi, sampai sekarang raut wajahnya masih terlihat kesal.

Kenzo menatap Melia."kenapa ?" tanya Kenzo.

"Makasih yah,sudah bantuin gue.gue juga minta maaf,kalau gue ngerepotin lo."ucap Melia dengan kepala menunduk.sebenarnya malu bahas kejadian tadi,namun,Melia harus berterima kasih karena Kenzo sudah monolongnya.

"tidak ada yang gratis di dunia ini."ucap Kenzo, dengan senyum miringnya.Melia yang mendengar perkataan Kenzo ini, hanya mampu mengernyitkan keningnya.

"maksud lo,gue harus bayar ?"

"iyalah.tapi tenang aja,gue gak butuh uang lo."ucapnya,sambil berjalan maju kearah keluar dari markas itu.Melia juga berjalan mengikutinya dari belakang.

"maksud lo ?" Kenzo menghentikan langkahnya,dan berbalik badan menghadap ke Melia,yang sedari tadi mengekor dibelakangnya.

"pulang sekolah nanti,jam 3 di kafe mirecle."ucap Kenzo, dan langsung berjalan pergi meninggalkan Melia.sedangkan Melia masih mematung,sambil mengedip edipkan matanya,mencerna perkataan Kenzo barusan.

'maksudnya,Kenzo ngajak ketemu di kafe gitu ?' gumam Melia yang bingung dengan apa yang dimaksud Kenzo.

Bel masuk kelas berbunyi,Melia mengajak Jeni masuk kelas.

...****************...

Hari ini,rumah makan tempat dimana Arya bekerja lumayan ramai.pengunjung berdatangan dari pagi hingga siang.Arya yang sudah terbiasa dengan kesibukan seperti ini,tidak mengeluh,dia malah terlihat semangat dengan senyum yang tak perna pudar di bibirnya.

"Bro,minum dulu."ucap karyawan lain,yang melihat Arya bolak balik melayani pengunjung.bahkan dia belum minum sama sekali,karyawan ini menuangkan air mineral untuk Arya.

"iya Bro,thanks."ucap Arya,dia meraih gelas dari temanya itu.dan meneguknya sampai habis.

"Alhamdulilah ya Bro,pengunjung ramai hari ini."ucap Arya,setelah menghabiskan air minumnya.

"oyah Ar,sore sebelum pulang.kita belanja dulu ya, buat besok." ajak temannya itu,yang bernama Anton.

Arya mengangguk,karena ada pengunjung yang kembali datang,Aryapun langsung kembali menyibukkan dirinya,melayani pengunjung.

.

Akhirnya, jam pulang sekolah pun tiba.Melia bangkit dari duduknya,dan berjalan keluar kelas bersama Rena.sedangkan Jeni entah ada urusan apa,dia langsung lari saat bel pulang sekolah berbunyi.

Melia menggandeng tangan Rena,dan menyusuri koridor kelas untuk menuju parkiran.tidak ada obrolan diantara Melia dan Rena,karena Melia sibuk memikirkan ajakan Kenzo tadi.

"doooorrrrr"tiba tiba Rendy mengagetkan Melia,dan menepuk bahu Melia.Melia kaget,dia langsung mengelus dada yang jantungnya seperti mau copot.

"Rendy,bisa gak sih jangan kagetin."ucap Melia,dengan nada suara yang agak keras.Rendy yang melihat respon Melia yang tidak biasanya ini,langsung mundur dan mengangkat tangannya dengan muka pias.

"sorry Ren,gue beneran kaget soalnya." ucap Melia masih mengelus dadanya.

"Maaf"Rendy mengatupkan kedua tangannya didepan dada,dan nyengir meminta maaf ke Melia.Melia hanya menganguk dan meneruskan langkah kakinya.Rendy berjalan disampingnya,sedangkan Edo dan Rena di belakang.

Sampai keparkiran,Rendy masih setia berada di samping Melia,walaupun tidak ada obrolan diantara mereka.namun kedekatan antara Melia dan Rendy mampu mencuri perhatian dari murid lain,teruma murid cewek yang mungkin mengejar Rendy.

Melia yang merasa ada yang memperhatikan,tiba tiba mendorong Rendy supaya jauh darinya."jauhan dikit kenapa ? Ucap Melia.

"Melia.lo kenapa dorong gue sih ?"Rendy yang tergeser kesamping,protes dengan sikap Melia.

Melia tidak menjawab,mala langsung berjalan cepat menuju motornya yang terparkir.

Kenzo, yang dari tadi sudah ada diparkiran,melihat semua aksi Melia dan Rendy tadi.dia mengepalkan tangan dan berdecak kesal.

.