Suatu hari, sebuah kapal karam di pulau yang hanya dihuni seorang laki-laki tua dan seorang gadis kecil. Tak satu pun penumpang yang ada di kapal itu kecuali seorang anak muda berkulit pucat dan berambut keemasan.
Dato Kumbang dan Puan pun menolong anak muda itu dan membawanya ke daratan. Dia tidak tahu kalau anak muda itu bukanlah manusia biasa, melainkan seorang vampire. Laki-laki berwajah pucat itu juga tidak tahu siapa kakek dan gadis kecil yang sudah menolongnya. Mereka adalah siluman harimau.
Akankah mereka bisa hidup berdampingan? Sementara gadis kecil itu tumbuh menjadi seorang gadis yang cantik dan membuat vampire itu jatuh cinta. Apakah cinta mereka akan bersatu? Ikutin terus yuk jalan ceritanya 💖
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mommy Ayu 💖, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
SEBUAH RAHASIA #1
Dara menunggu penjelasan ibunya. Dia sangat ingin tahu mengapa ibunya keluar dari pintu lorong menuju istana dokter Alex.
Nara pun sama. Dia sangat terkejut menemukan puterinya sedang berdiri di depan pintu gua.
"Baiklah! Ibu akan menceritakan sebuah rahasia. Tidak seorangpun yang tahu selain ibu! Setelah ini, kamu harus mengatakan apa yang kamu lakukan di pintu gua!"
Dara langsung mengangguk. Rasa penasaran semakin menguasainya.
"Semuanya berawal ketika ibu bertemu dengan Tuan Alex!"
~~Tujuh belas tahun yang lalu ....
Nara adalah keturunan harimau terakhir. Namun, dia tidak menuruni kekuatan yang dimiliki setiap harimau. Kekuatan itu hanya dimiliki keturunan dengan tanda harimau ditubuhnya.
Sebulan sebelum melahirkan, Nara berjumpa dengan seorang laki-laki asing. Namanya adalah Alexander, dia adalah dokter di rumah sakit Anthony Hospital.
"Datanglah ke rumah sakit, semua biaya melahirkan dan pengobatanmu akan ditanggung pihak rumah sakit!" ucap dokter Anthony.
Nara sedikit ragu. Suaminya hanya berjualan baju bekas dan tak ada biaya untuk melakukan perjalanan jauh.
Tiba-tiba, dokter Alex mengeluarkan sebuah amplop.
"Peganglah uang itu. Gunakan untuk melakukan perjalanan ke rumah sakit. Tapi, jagalah puterimu baik-baik!"
Nara sangat terkejut. Orang asing itu mengetahui apa yang sedang dipikirkannya. Padahal Nara tidak mengatakannya sama sekali.
"Bagaimana tuan bisa tahu apa yang saya pikirkan?"
Alex hanya tersenyum tipis.
"Aku bisa membaca pikiran orang lain. Itu karena profesiku sebagai dokter. Aku tahu bagaimana kehidupanmu dan suamimu!"
Nara masih diam. Dia merasa orang asing itu mengetahui sesuatu.
"Lalu, bagaimana tuan tahu kalau saya mengandung anak perempuan?"
Dokter Alex hanya tertawa kecil.
""Aku kan dokter, jadi tahu tanda-tanda bayi yang akan dilahirkan!"
Nara merasa jawaban orang asing itu tidak salah. Lagi pula, kondisi kandungannya sangat lemah karena penyakit asma yang dideritanya.
Nara tidak bertanya lagi. Dokter Alex mungkin memang sering membantu orang yang kesusahan seperti keluarganya.
Sanu, suami Nara juga merasa heran dengan sikap dokter Alex.
"Aku baru dengar tentang dokter Alex. Mungkin di Pulau Anthony, dia lebih dikenal. Bahkan dia memberikanmu uang juga?"
Nara mengangguk.
"Bagaimanapun juga niatnya baik. Semua untuk kebaikan anak kita juga."
Akhirnya, Nara mengikuti perkataan dokter Alex untuk memeriksakan kandungannya ke rumah sakit yang ada di Anthony Island.
Di sana, Nara diperlakukan sangat baik. Semua keperluan untuk melahirkan sudah disediakan. Terkadang rasa heran mampir di benaknya. Namun semua itu adalah demi kebaikan puteri yang akan lahir.
Benar yang dikatakan dokter Alex. Bayi yang dilahirkan Nara adalah perempuan. Tapi ada sesuatu yang membuatnya terkejut. Ada tanda wajah harimau di dada kiri bayinya.
"Dia adalah reinkarnasi Puan. Ratu siluman harimau!"
Dara semakin terkejut dengan perkataan dokter Alex ketika melihat bayinya. Sedangkan suaminya sendiri tidak tahu kalau Nara adalah keturunan siluman harimau.
"Bagaimana dokter tahu kalau puteri saya akan menjadi reinkarnasi leluhur saya?"
"Tanda itu akan menuntunnya! Jagalah puterimu baik-baik sampai waktunya tiba!"
*****
Dara tertegun. Tubuhnya bergetar. Dia baru tahu kalau ibunya adalah keturunan siluman harimau dan Dara adalah reinkarnasi Puan.
"Jadi, di dalam tubuh Puan ada Puan, ratu siluman harimau? Lalu bagaimana dengan Dara nanti, bu? Apa Dara akan tetap hidup jika Puan sudah bangkit lagi?"
Nara terdiam. Dia juga tidak tahu kejadian selanjutnya. Ada sebuah rahasia lagi yang belum dikatakan kepada puterinya. Suatu hari nanti, rahasia itu akan diungkap dokter Alex sendiri.
"Ibu harap, kamu selalu dalam lindungan Yang maha kuasa, Dara. Kehadiranmu sudah dinantikan sejak lama. Soal istana di balik pintu gua itu, bagaimana kamu ada di sana?"
Dara sedikit gugup. Dirinya belum bisa menerima takdirnya sebagai siluman harimau. Kehadiran dokter Alex juga masih menjadi misteri.
"Eeeh, anu bu. Dokter Alex yang mengajak Dara ke istana itu dari rumah sakit di Anthony Island. Dia mengajak Dara naik helikopter agar cepat sampai. Tapi, saat itu Dara tidak menemukan ibu."
"Ketika ayahmu meninggal, dokter Alex menyuruh ibu untuk tinggal di sana. Apakah kamu tidak ingat sama sekali? Dokter Alex selalu bermain denganmu. Kita bahkan tinggal disana selama lima tahun!"
Dara berusaha mengingat. Namun usahanya sia-sia.
"Tinggal di sana? Aah, Dara tak ingat sama sekali, bu. Mungkin saat itu Dara masih terlalu kecil."
"Suatu saat kamu akan mengingat semuanya, Dara. Untuk sekarang jagalah dirimu baik-baik. Makanya ibu selalu cemas padamu."
Dara mengangguk. Tiba-tiba wajahnya berubah ketika teringat sesuatu.
"Sekarang ini, Dara selalu mimpi buruk, bu. Dara seperti berubah menjadi harimau dan memangsa binatang. Apakah suatu saat Dara akan seperti itu?"
Nara terdiam. Dia sangat tahu, sudah beberapa kali Dara memangsa binatang. Namun, dia belum siap mengungkapkannya.
"Itu hanya mimpi buruk, Dara. Sekarang istirahatlah!"
Dara merebahkan tubuhnya di ranjang. Berharap malam itu tidak mimpi buruk lagi dan tidur dengan nyenyak.
*****
Rio dan Gery sangat menyesal karena tidak bisa bertemu dengan Dara. Mereka sudah berjanji dengan ketua kelompok untuk mengajak Dara.
"Kamu sih! Pakai acara ke toilet segala. Jadinya kita gak ketemu gadis itu!" seru Rio dengan nada kesal.
"Iya, aku minta maaf. Kalau urusan perut gak bisa ditahan lagi!"
"Terus gimana kita menghadapi ketua?"
"Itu gampang! Kita ajak gadis lain aja yang mirip gadis itu."
Rio terdiam. Usul Gery ada benarnya juga.
"Ya sudah! Kita cari gadis lain aja. Tapi, dimana ya?"
Keduanya memutuskan berkeliling untuk mencari gadis yang mirip dengan Dara.
Di depan minimarket, langkah mereka terhenti.
"Heh! Liat gadis yang bekerja di minimarket itu. Dia sangat mirip dengan Dara. Rambutnya pendek dan tidak begitu tinggi!"
"Iya, mirip. Kita tunggu dia pulang kerja aja. Gimana caranya agar dia mau ikut kita?"
"Kita cari tahu dia aja dulu. Pasti ada sesuatu yang bisa kita pakai."
Malam itu akan ada pertemuan para anggota kelompok siluman harimau. Rio dan Gery berhasil membawa gadis yang mirip dengan Dara meski dengan cara paksa. Itu karena tugas yang diberikan ketua hatus dilaksanakan.
Beberapa orang sudah hadir di dalam gudang di pinggir pantai. Mereka berpakaian jubah dan kepalanya ditutupi sehingga wajahnya tidak begitu kelihatan. Begitu juga dengan Rio dan Gery.
Seorang gadis juga ada disana dengan kondisi mengenaskan. Wajahnya ditutupi kain dan tangan serta kaki terikat.
Setelah menunggu beberapa lama, seorang laki-laki muncul. Dia adalah ketua kelompok.
"Mana gadis siluman harimau itu?"
"Ini dia, Tuan!"
Rio menunjukkan gadis yang sudah tak berdaya itu. Kemudian Gery membuka penutup kepala gadis itu. Keduanya sedikit gugup berharap ketuanya tidak murka karena membawa gadis yang berbeda.
Ketua pun mendekati gadis yang sangat ketakutan itu. Dia merobek baju bagian atasnya sehingga dada sebelah kirinya terkuak.
Wajah laki-laki itu berubah ketika tidak menemukan tanda yang dicarinya.
"Sialan! Kalian membawa orang yang salah!"
Ketua sangat murka dan langsung menghajar Rio dan Gery hingga tak berdaya.
"Kalian kira aku bisa dibohongi. Sekarang bereskan gadis itu agar tidak ada jejak. Aku tunggu sampai minggu depan. Kalian harus membawa orang yang benar!"
Rio dan Gery semakin ketakutan. Dia tak menyangka ketua akan semarah itu dan menghajar mereka.
"Bagaimana dengan gadis itu? Dia sudah melihat wajah kita!"
Keduanya jadi kebingungan. Selama ini mereka tidak pernah melakukan kejahatan. Kali ini, tangan mereka harus berlumuran darah!
*****