Alensky seorang pria dingin tidak sengaja di selamatkan oleh Anastasia seorang wanita malam. Diam-diam Alensky menyukai Anastasia meskipun ia sudah memiliki kekasih, Alula. Selain itu, keluarga Alensky tidak mungkin akan menerima Anastasia karena status wanita malamnya.
Kedua orang tua Alensky juga telah menjodohkan Alensky dengan Cindy yang merupakan putri sahabatnya.
Siapakah yang akan di pilih oleh Alensky dari ketiga wanita itu ?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Gadis Scorpio, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ch. 34
Sky melajukan mobilnya dengan tanpa arah tujuan. Mau pergi ke rumah sakit tapi dia sudah tidak biasa berkonsentrasi lagi untuk bekerja. Mau pulang ke rumah ? tapi Sky begitu malas jika harus bertemu dengan Melvin dan Ana. Akhirnya Sky memutuskan untuk mengendarai mobil mengitari jalanan kota sehingga malam hari.
Merasa tubuhnya sudah lelah, Sky memutuskan untuk pulang ke rumah. Jam sudah melewati waktu makan malam. Seperti biasa saat Sky pulang, mama dan papanya masih berada di ruang tengah sedang menonton TV sambil menunggu Sky.
Sky berjalan masuk dengan langkah yang lemah. Helena pikir putranya itu lelah karena bekerja seharian. Padahal Sky lelah karena berkeliling dengan mobilnya.
"Baru pulang, Al." sapa Helena dengan senyuman menyambut kedatangan sang putra.
Helena sangat bahagia hari ini setelah mengetahui ternyata Sky memiliki teman wanita. Selama ini wanita paruh baya itu begitu bimbang dan takut jika putra semata wayangnya itu tidak normal. Tidak menyukai lawan jenis.
"Iya, ma." jawab Sky singkat. Pria itu bermaksud untuk terus masuk ke dalam kamarnya karena ingin mengelak dari sang mama yang pasti akan menanyakan tentang Alula. Sungguh Sky sangat malas untuk membicarakan tentang wanita itu.
Namun Sky terpaksa menghentikan langkahnya ketika mendengar panggilan dari sang papa.
"Duduk dulu, Al. Ada yang ingin papa dan mama bicarakan dengan mu." pinta Marcelino.
Sky menghela napasnya. Sudah ia duga. Pasti tidak akan mudah lolos begitu saja masuk kedalam kamar.
"Apa bisa bicaranya besok saja, pa ? Aku sangat lelah dan ingin segera beristirahat." Sky memberikan alasan.
Marcelino menatap wajah putranya yang memang terlihat sangat lelah. Rasanya tidak tega untuk memaksa sang putra.
"Baik. Istirahatlah. Besok saja kita bicarakan." Marcelino mengalah.
Sky kemudian melanjutkan langkahnya menuju ke kamar. Kali ini ia bisa mengelak. Tapi lain kali mama dan papanya pasti akan memanggilnya kembali.
Sky membaringkan tubuhnya di atas tempat tidur setelah membersihkan diri. Tidak perlu menunggu lama, pria itu sudah jatuh ke dalam tidur yang nyenyak karena tubuhnya yang lelah. Memang beberapa bulan belakangan ini stamina Sky menurun akibat hidupnya yang kacau. Sky juga jarang melakukan olah raga dan latihan fisik yang biasa ia lakukan setiap akhir pekan bersama dengan Melvin. Itu karena ia malas untuk bertemu dengan kakak sepupunya yang menyebalkan itu.
Hari-hari berikutnya, Sky terus saja menyibukkan diri agar tidak bertemu dengan mama dan papanya. Sebenarnya, Sky ingin sekali tinggal di rumah pribadi miliknya, tapi lagi-lagi sang mama selalu membuat drama jika ia memutuskan untuk pergi.
Pagi ini sebelum pergi bekerja, Sky menyempatkan diri untuk sarapan pagi bersama. Helena dan Marcellino menggunakan kesempatan ini untuk berbicara dengan Sky yang sudah lama tertunda. Ana sejak tadi sudah berangkat karena ia juga mengelak agar tidak bertemu dengan Sky.
"Al, minggu depan Dion dan kedua orang tuanya akan datang kesini untuk melamar Ana." kata Helena memulai pembicaraan.
Sky menghentikan sejenak tangannya yang ingin menyuap makanan. Terkejut mendengar apa yang baru saja sang mama katakan. Tapi wajahnya yang datar selalu bisa menutupi ekspresi terkejutnya itu. Sky kembali melanjutkan makannya, seolah-olah tidak peduli dengan hal itu.
"Mungkin dalam waktu dekat juga akan diadakan acara pertunangan Ana dan Dion, mengingat Dion dan kedua orang tuanya itu sibuk. Jadi mereka tidak harus bolak balik ke sini." lanjut Helena lagi. Memang seperti itu rencana yang mereka sepakati.
Helena masih memperhatikan bagaimana suasana hati Sky saat ini. Karena masih ada hal lain yang ingin mereka katakan.
"Al, bagai mana jika kau dan Alula juga bertunangan ?" tanya Helena hati-hati agar tidak membuat Sky marah.
Helena cukup tahu jika putranya itu sangat tidak suka membahas tentang ini. Karena itulah Helena sangat berhati-hati. Sky langsung menyudahi sarapannya mendengar perkataan sang mama.
"Ma, aku tidak ada hubungan apa-apa dengan Alula. Aku tidak mencintainya dan tidak akan bertunangan. Apa lagi menikah dengannya." kata Sky menegaskan.
Kemudian Sky bangkit dan pergi begitu saja meninggalkan mama dan papanya yang kini hanya bisa saling berpandangan.