NovelToon NovelToon
Shin Yu

Shin Yu

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Fantasi Timur / Budidaya dan Peningkatan
Popularitas:549.4k
Nilai: 4.6
Nama Author: XERA

Dengan tatapan dingin dan hati yang kosong, Shin Yu mulai menapaki jalan Kultivator. Bukan demi balas dendam atas kematian orang tuanya, tetapi penasaran dengan arti dari sebuah kehidupan.

Dengan memegang pedang, Shin Yu menghadapi dunia tanpa rasa takut, menjadi bayangan yang tak terkalahkan. Dia menebas musuh-musuhnya tanpa perasaan, tanpa belas kasihan, dan tanpa beban di hatinya.

Shin Yu berjuang di bawah langit yang gelap, melawan siapa saja yang berani menghadangnya. Tidak ada alasan mulia dibaliknya, hanya karena itu yang dia tahu.

Namaku adalah Shin Yu, seorang jenius tak terkalahkan yang akan menjadi puncak dunia.

Baca terus novel ini!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon XERA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Masalah Lagi

"Nanana~ Senangnya bisa melihat kembang api lagi." ucap Fang Wei sambil bersenandung senang.

Saat ini, mereka berdua sedang berjalan menuju luar kota dan berniat untuk kembali ke markas.

"Festival Naga ini berlangsung selama satu minggu penuh, bukan? Apa besok malam Senior akan kemari lagi?" tanya Shin Yu penasaran, karena besok ia akan mulai berlatih dengan Guru yang baru jadi dirinya tidak bisa menemani Fang Wei lagi.

"Tidak, sekali saja cukup bagiku dan selain itu kau juga harus berlatih, bukan?" Fang Wei melirik anak kecil di sampingnya, "Yah, bukan berarti tidak ada dirimu aku tidak mau ke sini, hanya saja berdua lebih baik daripada sendiri."

"Kenapa tidak mengajak senior Fang Lin?"

"Dia selalu menolak ajakanku, sepertinya dia tidak mau mengingat kenangan masa lalu."

Shin Yu tidak mengatakan apapun dan menutup matanya secara perlahan, "Omong-omong, apa kita harus melakukan sesuatu pada mereka?"

Fang Wei tidak menjawabnya sama sekali dan setelah mereka berdua keluar dari kota, ia menghentikan langkahnya sebelum berkata dengan lantang, "Apa kalian pikir bisa mengikuti kami tanpa ketahuan? Lucu sekali."

Beberapa detik berlalu usai Fang Wei berkata demikian namun tidak ada seorangpun yang datang mendekati mereka berdua.

"Keparat, mau jalan-jalan saja harus melalui semua ini." Fang Wei berbalik, aura Golden Core bintang 3 merembes keluar dari tubuhnya, "Cepat keluar daripada aku yang memaksa melakukannya."

"Nona cantik... Galak sekali dirimu." seorang pria paruh baya yang mempunyai badan besar keluar dari tempat persembunyiannya, diikuti kelima orang lainnya, "Tapi, kau sangat kuat, ya? Berada di ranah Golden Core bintang 3 di usia semuda ini, pasti kau seorang Jenius dari sekte besar."

"Meskipun mengetahui aku seorang Jenius yang mampu menyaingi sekte-sekte besar, tapi kau sama sekali tidak takut?" Fang Wei memiringkan kepalanya, "Apa kau gila?"

"Gila? Tidak, tentu saja tidak..." pria besar itu tersenyum sambil memasang sepasang sarung tangan yang memiliki duri tajam di kepalannya, "Kalau bisa mendapatkan artefak tingkat Langit dari membuat masalah denganmu, kenapa tidak?"

"Artefak Langit?" Fang Wei memasang ekspresi bodoh, dan seolah-olah baru menyadari sesuatu, "Ah, ternyata kau mengira kami dari organisasi Darah Kuno? Hahaha... Ternyata otakmu lebih kecil dari yang kupikir."

"Nona cantik, kau sungguh membuatku kesal." pria badan besar itu berlari maju, diikuti oleh kelima orang yang bersamanya, "Sebaiknya kau berhati-hati, nona keparat!"

"Biar aku yang melawannya, kau diam dan perhatikan kakak Seniormu ini." ucap Fang Wei dan juga maju menggunakan belati.

Shin Yu mematuhi apa yang dikatakan oleh Fang Wei, namun ia dibuat bertanya-tanya alasan mengapa Seniornya itu menggunakan belati sebagai senjatanya. Sebenarnya memang tidak aneh karena itu adalah senjata utamanya, tetapi situasinya di pertarungan tidak menguntungkan karena sarung tangan yang dipakai oleh pria besar itu terdapat racun di bagian durinya.

"Sepertinya Senior punya rencana lain." Shin Yu tidak lagi memikirkannya.

"Hei~ Hei~ Kenapa kau menghindar, Nona?" pria besar bertanya tanpa menghentikan tinjuan beruntunnya, "Kekeke... Apa kau hanya fokus berkultivasi saja?"

Ejekan lain juga dilontarkan oleh kelima orang yang bersama pria besar itu. Biasanya Fang Wei akan langsung menghabisi mereka, tetapi perasaannya sedang tidak bagus saat ini dan ingin menyiksa mereka terlebih dahulu.

Dalam kurun waktu kurang dari semenit, Fang Wei berhasil mendominasi pertempuran dan juga memberikan banyak luka sayatan di lawannya tanpa menerima serangan sedikitpun.

Keenam orang itu tampak kewalahan, darah mengalir keluar dari luka mereka dan membuat mereka seakan sedang mandi darah.

"Kalian hanya seorang Qi Refinement tetapi berani menyerang Golden Core sepertiku? Setidaknya tau diri, lah!" Fang Wei berkata dengan nada sinis, "Bahkan jika kau membawa seratus orang sekalipun, aku tetap bisa menghabisi kalian dalam satu menit."

"Bos! Situasinya memburuk, kita harus apa?" salah satu orang yang bersama pria besar itu bertanya.

"Diamlah, kita masih punya itu." ucap pria besar itu, suaranya terdengar pelan.

"Itu?" Fang Wei sedikit memiringkan kepalanya, sebelum tersenyum tipis, "Coba jalankan rencana rahasia kalian dengan pembuluh darah arteri yang putus!"

Sesaat setelah berkata demikian, Fang Wei menghilang dalam sekejap dari tempatnya dan di detik selanjutnya keenam orang itu mengalami pendarahan deras di bagian femoralis paha.

Mereka langsung terjatuh bersamaan dan meringis kesakitan sembari menutup luka mereka dengan Qi.

"Jadi, apa rencana rahasia kalian?" Fang Wei bertanya, nadanya terdengar mengejek.

"Keparat..." pria besar itu menggertakkan giginya, "Ayo pergi!"

Pria besar itu langsung melesat pergi dari sana dengan sangat cepat, kelima orang yang bersamanya juga mengikutinya dari belakang.

Fang Wei sendiri diam sejenak sebelum tertawa lantang, perilaku mereka begitu lucu di matanya, "Meskipun punya sifat jelek, kau setidaknya masih realistis."

Fang Wei kemudian berbalik, ia mengampuni mereka kali ini karena telah menghiburnya, "Apa kau lih-"

"Jalang sialan, aku pasti akan membunuhmu suatu hari nanti- Tidak! Aku akan menikmati tubuhmu terlebih dahulu sampai puas sebelum menghabisimu!"

Suara pria besar itu terdengar, dia sampai menggunakan Qi supaya suaranya bisa terdengar jelas oleh mereka berdua.

"Haha... Bajingan, aku mampusin kalian semua." raut wajah Fang Wei berubah menjadi sangat marah, ketika ingin melesat pergi dari sana, Shin Yu menangkap tangan kanannya, "Apa...?!"

"Sebaiknya Senior diam di sini, biar aku saja yang mengatasi mereka." ucap Shin Yu dengan tenang, kalau ia menyuruhnya membiarkan mereka mungkin dirinya bisa kena imbasnya, "Lagipula, aku belum pernah membunuh orang lain semenjak pelatihan terakhir dengan Guru Wang."

Fang Wei merapatkan giginya sebelum menghela nafas panjang melalui mulutnya, "Baiklah, aku akan mengawasimu dari jauh jadi jangan coba memanipulasinya."

"Tenang saja." Shin Yu berkata, "Tapi, kenapa wajahmu terlihat lesu?"

"Entahlah, aku tiba-tiba saja mengantuk." sahut Fang Wei cepat, "Yah, hanya segini tidak terlalu masalah bagiku."

"Sepertinya Senior terkena racun."

"Racun?"

"Senior tidak sadar, ya?"

"Tunggu, di mana racunnya?"

"Bagian duri di sarung tangannya."

"Huh...? Air bening itu?" Fang Wei memang sempat menyadari kalau sarung tangan yang dipakai pria besar tadi berair, tetapi pikirnya itu adalah keringat biasa karena tidak berbau sama sekali, "Bagaimana kau menyadarinya?"

"Sebenarnya aku hanya memprediksi kalau air di sarung tangan itu adalah racun." Shin Yu menjawab sebelum menjelaskan, "Saat memakai sarung tangan itu, dia terlihat berhati-hati dan kelima temannya juga memperhatikan sambil sedikit menjaga jarak darinya."

Fang Wei terkejut mendengarnya, pantas saja semenjak beberapa kali bertukar serangan dirinya merasa sedikit kelelahan tidak seperti biasanya.

"Pengamatanmu sungguh bagus." puji Fang Wei tulus, dan raut wajahnya kembali berubah menjadi marah, "Lalu, kenapa kau masih ada di sini? Bukankah kau ingin menangani mereka?"

"Ah, maaf, Senior." Shin Yu menangkupkan tangannya, "Aku pamit dulu."

"Tidak perlu begitu segala, hus, hus..." Fang Wei melambaikan tangannya seolah menyuruhnya untuk segera pergi, "Jangan lupa kalau aku mengawasimu dari jauh."

"Tentu saja, Senior." jawab Shin Yu sebelum menghilang dalam sekejap dari tempatnya.

Bersambung.....

LIKE >> VOTE >> RATE 5 >> COMMENT.

1
Jupri
keren...
Dirman Ha
UC Fu uv giih giih
Dirman Ha
ig ddu uv giih Hi ih
Dirman Ha
hc gh uv Ch dy tu in
Dirman Ha
JCC Ch uv Ch jb v j
Dirman Ha
hc dg j joon ok ko
Dirman Ha
ig dg yg ih hj knp
Dirman Ha
ig g uv vn in nk jk
Dirman Ha
dy gh ibi knp
Dirman Ha
jg dy ih gi jk knp
Dirman Ha
jg dy ih dg h vn kbo
Dirman Ha
ig dy uv bbk ih Hi
Dirman Ha
ih Fu j jn xa
Dirman Ha
ig dg Hi jn iko
Dirman Ha
ig cg yg know
Dirman Ha
ih tu I jo kn nk
Dirman Ha
ih gh Hi in in ko
Dirman Ha
hc Fu uhh joon noon
Dirman Ha
hc dg h Hi inii
Dirman Ha
ig dy jn jk oleh
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!