NovelToon NovelToon
ISTRI UNTUK PAMAN ADRAS

ISTRI UNTUK PAMAN ADRAS

Status: tamat
Genre:Pernikahan Kilat / Tamat
Popularitas:1M
Nilai: 4.9
Nama Author: Henny

Demi tetap bertahan di universitas idolanya, dan demi terbebas dari penderitaan akibat kekejaman paman dan bibinya, Jelena nekat menerima permintaan dari dua orang kakak beradik yang ingin mencarikan jodoh bagi paman mereka yang bernama Adras Rianto Permana, seorang pilot yang dingin dan dianggap sebagai penyuka sejenis di kalangan teman-temannya.

Jelena pun bekerja sama dengan kedua gadis itu, untuk menjebak Adras dan membuatnya harus menikahi Jelena. Namun kenyataan yang harus Jelena hadapi saat menikah adalah, bukan hanya sikap dingin Adras, melainkan juga kekejaman sepasang suami istri, paman dari Adras yang ingin menguasai harta lelaki itu. Jelena ingin pergi dan mengahiri pernikahannya, namun ia kembali saat menyadari bahwa ada sesuatu yang mulai mengusik hatinya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Henny, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ketahuan Bohong

Saat mobil yang Adras kemudikan tiba di depan cafe tempat Jelena bekerja, perempuan itu segera membuka rambutnya.

"Kenapa rambutnya di buka? Bukankah semua karyawan cafe yang perempuan harus mengikat rambutnya?"

"Eh, aku merasa tak nyaman dengan tanda merah ini." ujar Jelena sambil menunjuk lehernya.

Adras terkekeh. "Biarkan saja mereka melihatnya. Kan itu dibuat oleh suamimu sendiri."

"Kamu sih!" Jelena tanpa sadar memukul tangan Adras membuat pria itu justru menahan tangannya.

"Na, panggil aku lagi dengan sebutan mas Adras."

"Kamu nggak nggak cocok di panggil mas, soalnya wajahmu kek orang bule gitu."

Adras terkekeh. "Wajahku saja orang bule. Tapi jiwaku, hatiku, orang Indonesia kok."

Jelena menatap wajahnya ke cermin. "Aku turun dulu." ujarnya tanpa menanggapi apa yang diminta oleh Adras.

Saat ia memasuki cafe, nampak Jun ada di sana.

"Hallo Jelena. Bagaimana keadaanmu?" tanya Jun.

"Aku baik-baik saja walaupun sebenarnya masih sering mual dan muntah."

"Kabar suamimu bagaimana?" tanya Jun.

Jelena menatap Jun. "Dia sudah agak membaik. Walaupun kakinya masih sedikit pincang saat berjalan."

"Hubungan kalian?"

Jelena mengangkat bahunya. "Entahlah. Aku juga bingung."

"Tenanglah saat mengambil keputusan ya?"

Jelena mengangguk. Ia pun segera ke ruangan karyawan untuk mengganti pakaiannya. Hari ini Jelena akan bekerja sampai jam 2 siang. Setelah itu ia sudah berniat untuk ke rumah sakit. Ia merasa kalau Bardi sepertinya berbohong mengenai keadaan pamannya.

Selesai jam kerjanya, Jun yang kebetulan akan pulang mengajak Jelena untuk pulang bersama.

"Aku mau ke rumah sakit."

"Rumah sakit mana?"

"Rumah sakit daerah."

"Aku juga mau lewat situ. Ayolah! Bumil lebih aman naik mobil pribadi." Jun membuka pintu mobilnya. Jelena pun naik karena merasa tak enak.

Saat Jun menutup pintu kembali setelah Jelena masuk, ia merasa seperti ada orang yang memperhatikan mereka. Ia mencoba memperhatikan sekelilingnya namun ia tak menemukan hal yang membuatnya curiga. Ia pun segera masuk kembali ke dalam mobil.

"Ada apa kak Jun?" tanya Jelena.

"Entahlah. Aku kok merasa sepertinya ada yang sedang memperhatikan kita ya?"

Jelena tertawa. "Kayak kita ini orang terkenal saja."

"Aku memang bukan orang terkenal. Namun kamu adalah orang terkenal karena suamimu."

Jelena menggeleng. "Aku tak merasa bangga karena itu."

Jun tersenyum. Ia tahu kalau Jelena bukankah tipe wanita yang suka kehidupan sosialitas tinggi. Jelena adalah perempuan sederhana yang memiliki jiwa mulia. Dan itu yang membuat Jun suka padanya. Walaupun rasanya itu tak mungkin karena Jelena masih bersama suaminya.

"Kemarin ponakan Adras yang masih SMA itu datang ke cafe dengan beberapa temannya."

"Oh ya?"

"Iya. Mereka heboh sekali. Ada sekitar 10 orang. Sampai aku merasa kalau ponakan Adras itu terlalu sering memperhatikan aku. Bodoh amat. Mana mungkin ABG memperhatikan pria dewasa seperti aku."

Duh Kak Jun, Santi memang suka denganmu.

"Mengapa memangnya kalau ada ABG yang suka sama kak Jun?"

Jun menggeleng. "Aku tak mau memiliki pacar yang usianya jauh di bawahku. Kesannya sangat merepotkan karena mereka akan meminta perhatian terus. Aku ingin perempuan yang dewasa seperti kamu."

"Usiaku juga baru 21 tahun."

"Tapi kamu memiliki pemikiran yang jauh lebih dewasa dari usiamu."

"Wah, aku terlihat tua dong."

"Tidak. Wajahmu justru terlihat seperti ponakannya Adras. Namun sifatmu, pembawaanmu, menunjukan bahwa kamu adalah wanita yang dewasa dan tidak manja."

"Hidup telah mengajarkan aku untuk tak menjadi perempuan yang manja. Aku harus berdiri di atas kakiku sendiri."

"Makanya kamu tetap kerja sekalipun telah menikah dengan pilot dan pengusaha kaya kayak Adras."

"Ya."

Jun semakin kagum dengan Jelena.

Akhirnya, mereka pun sampai di rumah sakit. Jelena turun setelah mengucapkan terima kasih pada Jun. Ia kemudian masuk ke dalam rumah sakit. Setelah bertanya di bagian informasi, Jelena pun menuju ke kamar perawatan pamannya.

Bondan nampak terbaring dengan selang infus yang ada di tangannya.

"Je, kamu datang?" Alina terlihat senang melihat Jelena.

"Paman sakit apa, bi?" tanya Jelena.

"Hanya kelelahan karena kami sibuk di kebun. Namun Bardi memaksa untuk dirawat saja di sini. Terima kasih kepada suamimu ya? Paman dipindahkan ke kamar khusus ini. Pada hal paman kan ada BPJS dari pemerintah."

Jelena mengepalkan tangannya. "Bardi mengatakan kalau paman sakit parah. Semalam ia datang ke rumah dan minta uang pada mas Adras."

"Apa?" Bondan terkejut.

"Bardi sangat keterlaluan. Katanya ia ke rumah suamimu hanya sekedar mengatakan kalau paman sakit."

"Aku hanya tak ingin kalian mendapatkan masalah karena sudah menandatangani surat perjanjian itu. Semoga cepat sembuh, paman. Selamat sore." Jelena pun meninggalkan ruangan itu. Ia dapat melihat ada kebohongan di sana. Sepertinya paman dan bibinya juga sudah bekerja sama untuk mencoba mencari keuntungan dari dirinya dan Adras.

Jelena tak ingin memberi hati lagi. Ia tak mau kalau Paman dan bibinya apalagi Bardi meminta terus pada Adras.

Saat Jelena keluar dari rumah sakit, ia hampir saja di tabrak oleh sebuah motor. Untung saja cepat menghindar. Tangan dan kakinya menjadi terluka karena benturan di aspal. Beberapa orang langsung menolong Jelena sambil meneriaki pengendara motor yang segera kabur itu.

Jelena membelai perutnya. Ya Tuhan, lindungi anakku.

Saat sementara beristirahat di halte bis sambil membersihkan lukanya, Jelena mendapatkan telepon dari ibu Wulan, dosennya dan meminta Jelena untuk datang ke apartemennya karena ada sesuatu yang akan mereka bicarakan menyangkut skripsi Jelena. Jelena pun memesan taxi online setelah lukanya berhasil ia bersihkan.

Begitu sampai di apartemen dosennya, Jelena terkejut melihat ada mobil Adras di pelataran parkir. Jantung perempuan itu langsung berdetak dengan cepat. Apakah Adras menemui kekasihnya itu? Bukankah tadi ia mengatakan akan ke perusahaan miliknya?

Jelena memegang dadanya yang terasa sesak. Namun ia berusa menguasai dirinya. Ia kemudian menghubungi dosennya agar segera masuk ke dalam.

Jelena ingat, kalau Adras dan kekasihnya itu pernah ada di lantai tujuh. Apakah mungkin unit mereka di lantai yang sama?

Jelena pun masuk setelah dipersilahkan oleh sang dosen. Ia nampak kurang berkonsentrasi dengan penjelasan sang dosen.

"Bu, tetangga ibu yang ada di sebelah siapa ya?" tanya Jelena.

"Kalau di lantai 7 ini, baru 3 unit yang terisi. 3 nya lagi masih kosong. Kalau yang di unit sebelah kanan milik dari pengusaha asal Malaysia. Sedangkan yang di sebelah kiri, adalah milik seorang pilot. Kalau nggak salah namanya Adras Permana. Suami ibu sih yang tahu. Ibu sendiri belum pernah ketemu dengannya."

Jadi apartemen itu atas nama Adras? Brengsek!

Jelena sudah tak tahan lagi. Ia pun segera pamit pulang. Namun sebenarnya ia ingin segera melabrak Adras. Bukankah semalam ia begitu manis menggoda Jelena? Bukankah semalam ia berjanji akan membangun hubungan yang manis dengan Jelena?

Namun saat ia keluar dari unit milik dosennya, Jelena justru ketemu dengan Mike yang baru keluar dari apartemen itu.

"Nyonya Permana. Akhirnya kita ketemu secara langsung dan aku tak perlu repot untuk mencari mu."

"Kau mau apa?" tanya Jelena ketus.

"Lepaskan Adras."

Jelena tertawa. "Maaf. Aku tak mau!"

"Lepaskan Adras demi kebaikanmu sendiri."

Jelena akan bicara namun dari arah lift, ia melihat Surya yang keluar dari sana. Pria itu terkejut saat melihat Jelena. Seperti juga Jelena yang nampak terkejut melihat dirinya.

************

Jeng....jeng....jeng ....

ada apa di sana?

Kopi....mana kopi....

1
erviana erastus
yaela adras sadar diri lu ..
erviana erastus
tak mungkin
erviana erastus
udahlah adras mundur aza jd pilot mendingan kamu urus perusahaan drpd ribut mulut ... anita ini gatal minta digaruk sama anto kekx 😂
erviana erastus
misi berhasil /Facepalm//Facepalm//Facepalm/
erviana erastus
yaela obat ..... ????? 😂
erviana erastus
plin plan lain dimulut lain dihati udah lah jelena jodohmu memang adras
erviana erastus
cinta gila ckckck
erviana erastus
cinta bilang boss
erviana erastus
ih bilang aza nafsu sama ketagihan 😂😂😂
Triana Oktafiani
keren sekali ceritanya 👍
Ana Supriyanto
mike
gia nasgia
Nggak papa cerita uncle dan Nana end karena mereka sdh sangat bahagia dgn ke empat anaknya 😍🥰🥰terimakasih kak Hen untuk semua karya mu, apalagi cerita bule si pemaksa dan Ben si Casanova karena Alurnya sdh di luar kepala, sebab sdh tamat beberapa kali🤭😘👍💪
gia nasgia
klau aku punya anak kembar 2 dan semuanya cowok yg sdh remaja 😍
gia nasgia
kepo dgn omongan Aerly🤭
gia nasgia
wets opa jeff nggak ada lobet nya🤭
gia nasgia
oppa jun gentleman juga
gia nasgia
Aku dulu pengen punya pasangan yg terpaut jauh dari usianya tapi nyatanya hanya terpaut 2 thn 🤭
gia nasgia
ciee uncle serasa ada kembang api yg meletup"😍🥰🥰🥰
gia nasgia
ujian uncle Adras ternyata nyesak juga 🥺🥺🥺
gia nasgia
Asli penuh dgn drama
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!