"Surat nikah mu akan aku tukar dengan sumsum tulang belakangku."
Demi menyelamatkan nama keluarganya, Charllote mengajukan syarat pernikahan sebagai penyelamat Sean Smith yang mengidap penyakit kanker darah, karena Charllote memiliki sumsum tulang yang cocok.
Akankah pernikahan itu akan menjadi cerita bahagia selalu dan selamanya atau sebaliknya, menjadi ajang saling menyakiti?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
PURA-PURA TERSENYUM
Bab 34
Nyonya Grifin meminta Charlotte untuk duduk bersama nya, menemani untuk sarapan pagi. Setiap hari bersama Nyonya Grifin membuat Charlotte sudah mengerti apa kesukaan nya dan mana yang bukan kesukaan nya.
Charlotte duduk di sebelah Nyonya grifin lalu megambilkan makanan untuk nya dan meletakan nya di piring, "Silakan Nyonya," ujar Charlotte.
Mereka pun sarapan dengan saling berbincang santai, Sean memperhatikan Charlotte yang terlihat akrab dengan Nyonya Grifin, sampai-sampai tidak sadar jika teh yang ada di gelas nya telah habis, tapi tetap di seruput nya.
Pada saat ini, Katie tiba di Quaint hotel. Dia juga baru mendengar jika Andrew Smith datang dan menginap di hotel ini. Begitu sampai dia langsung saja datang ke restoran hotel. Hari masih pagi, jadi tebakan Katie adalah saat ini mereka sedang sarapan bersama.
"Sean," panggil Katie dengan nada lembut.
Semua menoleh kepada arah suara itu, Katie pun berdiri di sisi Sean dan menyapa, Andrew Smith dengan sopan.
"Tuan Andrew lama tak jumpa," sapa Katie.
"Nona Crownly," sapa balik Andrew.
Katie memandangi Charlotte yang duduk semeja dengan keluarga smith. Dia pun segera menarik kursi dan duduk di sisi Sean.
Katie melihat teh di gelas Sean habis dia pun langsung mengisi ulang gelas itu dengan teh. Suasana terasa jadi tidak enak ketika Katie datang. Percakapan, candaan yang tadi nya berjalan alami, terdengar kering saat Katie berbicara.
Enggan berbasa-basi lebih lama karena ada Katie, maka Charlotte pun pamit, "Nyonya aku pamit lebih dulu, masih ada pekerjaan yang harus aku selesaikan," ujarnya.
Nyonya Grifin pun mengangguk, pada saat ini Willy baru saja masuk ke restoran, "Kau mau ke mana?" tanya Willy seraya memegang tangan Charlotte.
"Ada hal yang harus aku kerjakan," jawab Charlotte seraya melihat ke arah Sean.
Willy melihat ke arah sean juga, melihat tangan katie yang menggenggam tangan Sean. Maka Willy pun langsung memahami situasi nya.
Dia pun tersenyum lalu berkata, "Ah ya tentang pekerjaan itu, jika begitu mari kita kerjakan bersama," ujar Willy seraya merangkul bahu Charlotte dan mengajak nya pergi dari sana.
"Jadi apa dia orang nya?" tanya Willy sambil berjalan dan terus merangkul Charlotte di depan Sean.
"Siapa?" tanya Charlotte.
"Selingkuhan suami mu," jawab Willy.
"Buka urusan mu," ujar Charlotte seraya menepis rangkulan Willy ketika dia sudah berada di luar restoran.
Sean merasa sedikit keki di hati, melihat istrinya dirangkul oleh pria muda. Hari ini Willy memakai celana yang ada sedikit sobek-sobek di lutut, memakai baju kaos yang sedikit kebesaran, dengan rambut sedikit acak-acakan. Tapi, tetap terlihat tampan.
Sean tiba-tiba berdiri dan berkata kepada Katie, "Kau temani paman ku saja dulu."
Sean pergi keluar mengejwr Willy dan Charlotte, begitu keluar dia melihat istrinya itu sedang berbicara serius kepada Willy. Melihat Sean tengah menatapi mereka. Willy memberikan senyuman hangat penuh kasih kepada Charlotte, bahkan dia menyelipkan rambut Charlotte dengan melemparkan senyum sayang.
"Kau ini kenapa, apa udara pagi ini membuatmu menjadi sedikit gila?" hardik marah Charlotte.
Willy menundukan kepalanya, berbisik kepada Charlotte, "jangan membalikan badan, suami mu saat ini sedang menatapi kita, jadi pura-pura tersenyum saja kepada ku."
"Apa!" Pikir Charlotte