Perjodohan untuk Aleeza.
aleeza yg terpaksa menuruti kemauan sang kakek untuk menikah dg cucu sahabatnya membuat kehidupan Aleeza berubah 180° tidak ada hari tenang dan damai lagi ia harus menghadapi sang suami yang luar biasa membuat orang darah tinggi
tak hanya itu karena mereka berdua menikah karena perjodohan mereka pun menyembunyikan pernikahannya dari publik sehingga di mata publik
Aleeza dan Albian masih single atau lajang
karena hanya ke dua kelurga besarlah yg tau tentang pernikahan mereka itu pun juga syarat dari pengantin pria dan wanita.
bagaimana kisah rumah tangga yang mereka sembunyikan itu??
jangan lupa mampir di novel pertamaku
maaf jika banyak kekurangannya
jangan lupa likenm dn dukungannya ya
terima kasih😊😊
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon An ElfArmy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
34. Bukan Anakku
2 Bulan Aleeza telah pergi.
Selama itu pula kehidupan Albian sangat berantakan. Para sahabatnya merasa iba dengan keadaan Albian. Dia menjadi gila bekerja tanpan memerhatikan kesehatan tubuhnya.
"Tuan, Anda masih belum makan sedari pagi"Ucap Johan.
"Aku tidak lapar, Johan. Kamu pulanglah dulu, aku akan menyelesaikan semua ini."Ucap Albian.
"Tapi...Tuan.."
"Jangan membatahku, dan jangan membuat aku mengulang ucapanku untuk kedua kalinya, Johan."
"Maaf, Tuan saya pamit pulang. Permisi Tuan"Ucap Johan dengan menatap sendu kepada Albian.
"Semenjak Nyonya pergi, Tuan berubah semakin dingin dan susah untuk dihadapi. Tidak ada sekretaris yang betah bersama dengannya. Pekerjaanku juga semakin menempuk setiap hari. Huuff..." Gumam Johan
Johanpun telah pulang, Kini hanya tinggal Albi seorang diri saja. Waktu terus berjalan dan tanpa terasa jam sudah menunjukan pukul 23.00 malam.
Albi terus memandangi foto yang tertapampang dilayar depan poselnya.
"Kamu ada dimana? sudah 2 bulan kamu meninggalkan aku Aleeza. Apa kamu tidak merindukan aku? Aku sangat merindukanmu Aleeza, Sangat..."Ucap Albi seraya mengelus fotonya, air matanyapun terjatuh membasahi pipinya.
"Aku ingin memelukmu, menciummu, aku ingin kamu..hikks..hikkss, Tuhan menghukumku sangat kejam membuatku sulit bernafsa, bahkan aku hidup tapi terasa seperti sudah mati hanya cangkang saja tidak ada hati ataupun perasaan lagi. Semua telah pergi dari hidupku bersama dengan kepergianmu. Sehancur inikah hidupku saat ini tanpa dirimu?"Ucap Albi lirih.
...****************...
Sedangkan di Mansion Ardana.
Kaif sudah tau keberadaan Aleeza, Kaif hanya bisa menjaga sang adik dari kejauhan. Dia paham dengan sifat Aleeza dan Kaif paham dengan perasaan sang adik yang tengah terluka.
"Kakek, tidak perlu khawatir. Aleeza baik-baik saja kek."ucap Kaif.
"Tapi, kakek tidak bisa melihatnya Kaif, dia bahkan tidak mau menghubungi kita. Dia selalu menyimpanya sendiri. Apa dia marah dengan kakek?"Ucap Kakek Rama.
"Aleeza, tidak akan marah dengan kakek. Asal kakek sehat-sehat saja itu sudah cukup buat dia kek."
"Kamu...carilah pendamping Kaif, agar ada yang bisa mengurusimu. Jangan hanya sibuk mengurus ke3 adikmu, pikirkan juga dirimu sendiri."Ucap kakek Kaif.
"Kakek tidak perlu khawatir dengan Kaif, jika ada yang cocok untuk Kaif, pasti Kaif akan menikah."Jawab Kaif.
"Kamu jangan terlalu mencari yang sempurna Kaif"
"Iya Kakek, udah ingat pesan Aleeza kakek harus sehat-sehat.Jangan sakit, sekarang kakek harus istirat biar Ken dan Kai menemani Kakek disini. Dan Ken akan akan Kaif pindahkan Kuliahnya kesini. Kai juga akan bekerja diperusahan kakek disini."Jelas Kaif
"Kakek serahkan semua kepadamu Kaif, Karena Kamu cucu tertua dan juga Pewaris keluarga Ardana."Ucap Kakek Rama.
"Iya, Kakek. Kaif akan urus adik-adik dengan baik."
Diruang kerja.
Kaif sibuk dengan laptopnya
"Istri..., Apa aku masih membutuhkannya? Hidup begini saja sudah cukup untukku. Bersama dengan adik-adikku dan kakek. Aku tidak ingin lebih lagi.".Gumamnya.
"Aleeza, jika kau tidak menghalangiku. Aku bisa dengan mudah mengahabisi seorang Albian dengan mudah. Kau terlalu lembut kepadanya Al, sampai-sampai dia harus menghianatimu dengan ****** itu."Ucap Kaif. mengelalkan tangannya.
"Kau selamat karena adikku Albian Kyle, tak seharusnya kamu menyinggung kelurga Ardana."
...****************...
Sedangkan Aleeza diNegara M sibuk dengan rencana pembukaan Caffenya. Meski terkadang dia merasa sedih karena tidak bisa melihat Albian dan merasa rindu kepada Albian, dia berusaha sekeras mungkin melupakan kenangan manis bersama Albian. Semakin keras melupakan semakin sakit hatinya. Itulah yang Aleeza rasakan. Namun dia pendam.
"Aleeza, kamu kenapa?" Tanya Lani
"Aku akhir-akhir ini merasa mudah lelah Lan"Jawab Aleeza.
"Kamu harus banyak istirahat Al, jangan memaksakan diri begitu."
"Iya, Lan.."
"Ya sudah gih istirahat, ngapain masih disini?"
"Ini masih belum selesai Lan"
"Ada aku Aleeza, Kamu istirahat saja."
"Gak papah nih..?"
"Iya gak apa-apa, kayak siapa aja sih.., Udah sekarang masuk kekamar".ucap Lani.
"Iya..iya, Aku kekamar dulu ya.."
"Iya..."Jawab Lani.
Aleeza dan Lani membeli sebuah rumah yang tidak terlalu besar, hanya 2 lantai dan memiki halaman. Tempatnya juga strategis dekat dengan sekolah, Universitas, Perkantoran, Supermarket, dan Rumah sakit juga tidak terlalu jauh.
Mereka membuat Lantai 1 rumahnya sebagai Caffe dan Lantai 2 sebagai tempat tinggal mereka berdua. Lani juga mencari perkerjaan diperkantoran, tapi dia justru ditawari untuk menjadi model. Karena butuh uang Lani pun menerima tawaran itu.
"Aleeza!!!"Teriak Lani
"Ada apa?"
"Aku punya kabar baik untuk kamu.."ucap Lani dengan wajah berbinar.
"Apa?"
"Aku dapat pekerjaan Al.."Ucap Lani penuh antusias
"Oh ya.., Kerja sebagai apa? dan dimana?"Tanya Aleeza sangat bersemangat.
"Sebagai model di Perusahan F.A Entertaiment" jawab Lani.
"Wooaw!!!, Selamat ya Lani kamu jadi model diperusahan besar. Aaaahhh....Aku ikut senang "Ucap Aleeza sambil memeluk Lani.
"Tapi.. Al bagaimana dengan caffe kita yang mau dibuka ini? Kamu akan mengurusnya sendiri."Ucap Lani murung.
"Masalah caffe, kamu tidak perlu khawatir aku akan mencari beberapa kariawan untuk membantuku di caffe. Kamu harus berjuang dan semangat dalam pekerjaan baru Lan."Ucap Aleeza.
"Maaf, ya.. tapi jika aku akan tetap membatumu mengurus Caffe ini."ucap Lani.
"Iya.."
...****************...
Mansion kediaman Kyle.
Semenjak kepergian Aleeza Albian tinggal dimansion kelurgannya karena sang mama mengkhawatirkan kondisi sang putra.
Pukul 07.00 pagi.
"Huuekkk..huueekkk....hueekk. pagi-pagi Albi sudah muntah-muntah. Sampai tubuhnya terasa lemas dan wajahnya pucat.
"Kau kecapekan sayang, lihat sekarang bagimana kondisimu ini?"Ucap sang mama.
"Mah, perut albi rasanya tidak enak mah.."ucap Albi lemah.
"Alvis kamu panggilkan dokter keluarga untuk memeriksa keadaan Albi."Ucap sang mama
"Iya ma" Jawab Alvis.
Tak lama kemudian dokter keluarga Kyle pun dantang. Dan memeriksa Albian yang terkulai lemas ditempat tidurnya.
"Bagaimana keadaan anak saya, Dok?"Tanya sang mama
"Tuan, baik-baik Nyonya"Jawab sang dokter.
"Bagaimana bisa baik-baik saja, Dok? Lihat putraku lemas dan wajahnya juga pucat . Dia terus muntah-munth sedari tadi"Ucap sang mama.
"Tuan, memang baik-baik saja, Nyonya. Gimana jika Tuan dibawa kerumah sakit untuk diperiksa lebih jauh, Nyonya. Dan saya akan memberi obat pereda rasa mual untuk tuan, Nyonya, "Ucap dokter.
"Aku tidak mau kerumah sakit ma, biar aku minum obat saja. Dokter juga sudah bilang jika aku baik-baik saja"Ucap Albi.
"Tapi sayang..."
"Ma, Jangan paksa Albi"
"Baiklah..."
Setelah memeriksa Albian, Dokterpun segera berpamitan pulang.
"Sayang kamu mau makan apa?"tanya sang mama.
"Aku mau yang segar-segar ma,"Jawab Albi
"Salad buah ya..?"
"Iya, mah"
"Maaf, Nyonya.... Dibawah ada seorang perempuan yang mencari Tuan Muda Albi."Ucap saorang pelayan.
"Perempuan......Apa jangan-jangan Aleeza"Ucap Albi.
Albi yang mendengar ada yang mencarinya apa lagi seorang perempuan. Dia segerah bangun dari tidurnya dan berlari kelantai bawai tanpa menggunakan alas kaki.
"Aleezaaa......!"Teriak Albi
"Sayang, Jangan lari nanti kamu jatuh"
Sesampainya di ruang tamu Albian terkejut saat dia tau yang datang mencarinya ternya adalah Selia bukan Aleeza. Terlihat jelas sekali diwajah Albi kekecewaannya. Bahkan kakek Robin yang mendengar teriakan Albipun ikut turun kebawah.
"Kenapa kamu? Ada apa kamu mencariku?"Ucap Albi ketus.
"Kenapa bukan Aleeza, dan kenapa perempuan ini berani sekali menginjakan kakinya disini"bati Albi
Tatapan tidak sudak keluarga Albian kepada Selia sudah tidak bisa ditutupi lagi.
"Aku mau memberimu kejutan bi, Lihat ini bi"Ucap Selia sambil memberikan Amplop putih dan sebuah Tespek.
Albian mengambil amplo dan tespek dari tangan Selia. Albi membuka Amplop dan melihat isi dari amplop tersebut.
Albi hanya tersenyum sedikit.
"Bagus kamu datang kemari, tanpa aku susah-susah mencarimu Selia. Apa yang kamu ucapkan kepada Aleeza? kenapa sampai membuatnya pergi meninggalkan aku?"Ucap Albi tegas
"Aku...aku tidak bicara apapun kepadanya...kenapa dia bisa pergi meninggalkanmu?"Ucap Selia
"Jangan berbalik bertanya Selia, Dia tau kau hamil, dan Aleeza bilang itu Anak Aku. Aku sendiri tidak yakin anak yang kamu kandung adalah anak aku. Malam itu saja aku tidak ingat apapun "Ucap Albi.
PLAKK
"Kau meragukan anak ini b? hanya karena kamu lupa akan malam itu? bi aku hanya dekat denganmu tidak memiliki siapapun, selama ini kita sudah banyak meluangkan waktu bersama, apa kamu juga lupa kamu sering menghabiskan waktu bersamaku? kau bahakan jarang pulang .Kau-"
"CUKUP!!!!! jika aku bilang itu bukan anakku maka bukan anakku!!!"Ucap Albi yang mulai emosi
"Kau yang cukup bi, kau naggap aku wanita apa bi? kau tidak mau mengakui anak ini, baik.. baik aku akan gugurkan anak ini bi..hikk..hikks"Ucap Selia lirih
"Albian!!! apa kau menjadi laki-laki pengecut. lari dari tanggung jawab. bahkan tidak mengakui hasi dari perbuatan sendiri.Apa kamu sebejat itu bi"Ucap kakek Robin.
"Jika janin itu adalah keturunan keluarga kyle, maka dia akan menjadi bagian dari keluarga ini bi, jangan ulangi kesalahan yang sama, ini pilihanmu bi bersama dengan mantanmu, dan kau sendiri yang memilih meninggalkan Aleeza."Jelas Robin
"Aku bisa menerima anak ini, tapi aku tidak bisa menerimu sebagai menantu keluarga Kyle. Karena menantu kami hanya ada satu yaitu Aleeza Kyle."Ucap mama Albi kepada Selia.
Selia yang mendengar perkataan itu membuatnya kesal ia mengepalkan tangannya.
"Kau akan menjadi wanita benalu dikeluargaku" Ucap Alvis.
"Kau sudah dengar keluargaku hanya menerima anak itu saja tapi tidak denganmu Selia"Ucap Albi ketus.
"Kau pulanglah Sel, jangan membuat dirimu malu dengan menjadi seorang badut disini."