NovelToon NovelToon
Suamiku, Kekasihmu

Suamiku, Kekasihmu

Status: tamat
Genre:Romantis / Badboy / Tamat
Popularitas:7.7M
Nilai: 4.9
Nama Author: shanayra

Kisah yang menceritakan tentang keteguhan hati seorang gadis sederhana, yang bernama Hanindya ningrum (24 tahun) dalam menghadapi kemelut rumah tangga, yang dibinanya bersama sang suami Albert kenan Alfarizi (31 tahun)
Mereka pasangan. Akan tetapi, selalu bersikap seperti orang asing.
Bahkan, pria itu tak segan bermesraan dengan kekasihnya di hadapan sang istri.

Karena, bagi Albert Kenan Alfarizi, pernikahan mereka hanyalah sebuah skenario yang ditulisnya. Namun, tidak bagi Hanin.

Gadis manis itu, selalu ikhlas menjalani perannya sebagai istri. Dan selalu ridho dengan nasib yang dituliskan tuhan untuknya.

Apa yang terjadi dengan rumah tangga mereka?
Dan bagaimana caranya Hanin bisa bertahan dengan sikap dingin dan tak berperasaan suaminya?

***
Di sini juga ada Season lanjutan ya say. Lebih tepatnya ada 3 kisah rumah tangga yang akan aku ceritakan. Dan, cerita ini saling berkaitan.

Selamat menikmati!

Mohon vote, like, dan komennya ya. Makasih.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon shanayra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 2

Hanin terlihat tengah sibuk membereskan beberapa barang yang akan dibawanya pulang ke kampung halaman.

Ini adalah pertama kalinya gadis itu kembali kekampungnya, setelah dia bergelar sebagai istri dari Albert kenan alfarizi.

Selama 2 tahun ini, gadis itu tak punya keberanian untuk pulang ke daerah asalnya. Karena statusnya yang tiba-tiba menikah dengan seorang pengusaha sukses. Tentu menjadi buah bibir yang hangat bagi warga dikampungnya. Apalagi ketika dia pulang hanya seorang diri tanpa membawa serta sang suami, sudah pasti menjadi santapan lezat bagi para penggosip.

Tapi, Hanin sudah menyiapkan mentalnya saat ini. Dia memutuskan akan menerima segala bentuk cemoohan yang akan diterimanya. Karena, dia tak punya nyali meminta Kenan, suaminya untuk menemani pulang kekampung halamannya.

"Ehm, ehm." Deheman seeorang pria mengejutkan Hanin. Gadis itu menoleh. Dan ternyata, sang suami telah berdiri di depan pintu kamarnya.

"Mana tiketmu?" Kenan bertanya.

Hanin mengernyit heran. Kenapa Kenan meminta tiketnya. Namun, tanpa berani berkomentar gadis itu tetap mengambil tiket kereta api dari tasnya, kemudian menyerahkan pada sang suami.

Kenan menerimanya, melihat-lihat sebentar. Lalu, "kret, kret, kret" pria itu menyobek tiket yang dipegangnya.

"Lo, kenapa di sobek mas?" Hanin spontan bersuara.

Pria itu menoleh, memandang mata Hanin tajam, membuat gadis itu segera menundukkan kepalanya, menyembunyikan degupan jantung yang akan selalu bertalu saat mata pria itu mengarah padanya.

"Aku tidak mau orang lain bergosip tentangmu. Bagaimanapun keadaan pernikahan kita, kau tetap membawa nama baikku. Kalau kau pulang menggunakan kereta api, orang akan bergosip kalau aku tidak mampu membelikanmu tiket pesawat." kenan mengeluarkan sesuatu dari kantong celananya.

"Ini tiket dan kartu ATM untukmu. Nomor pinnya, hari ulang tahun oma. Belilah kado pernikahan yang mahal buat sepupumu, dan juga belilah oleh-oleh buat semua anggota keluargamu yang lain."

Lanjut pria itu lagi. Dia menaruh tiket dan kartu ATM dari sebuah bank swasta, di atas lemari yang terletak disamping pintu. kemudian, berlalu naik kelantai atas tanpa menunggu jawaban dari Hanindya.

Hanin hanya terpaku, baru kali ini kenan berbicara banyak kepadanya, selama ini mereka hanya sekedar saling sapa. Hanin meraih tiket dan kartu hebat itu.

Selama Hanin menjadi istri Kenan, dia belum pernah menerima uang lebih dari pria itu. Bukan karena Kenan tak memberinya, hanya saja gadis itu yang tidak ingin menerima uang suaminya, Karena dia merasa tidak menjalankan kewajibannya sebagai istri, maka dia tidak mau menerima hak lebih yang diberikan Kenan.

Dia selalu memenuhi kebutuhannya sendiri dari usaha Cafe kecilnya.

***

"Baik nona, saya akan sampaikan kepada tuan."

terlihat seorang pria memutuskan sambungan telfonnya. Lalu memasukkan benda pintar itu kedalam kantong celananya.

"Tuan, nona Hanin sudah mendarat dikota S" Pria itu menyampaikan pesan pada atasannya.

"Hm." Hanya itu yang keluar dari mulut pria yang tengah sibuk melihat kearah komputer dihadapannya. Dan pria itu adalah Kenan.

Karena tak ada lagi tanggapan dari sang atasan. Berryl, sang asisten pribadi Kenan melangkah keluar. Berniat kembali keruangannya. Namun, langkahnya terhenti ketika sudah berada didepan pintu keluar.

"Ber, aku ingin kau menempatkan orangmu di sekitar gadis itu." Kenan mengalihkan matanya kearah Berryl.

"Apa tuan ingin memata-matai nona Hanin?" Berryl mengernyitkan kening kemudian melangkah kembali masuk kedalam ruangan.

"Bukan memata-matai, aku hanya ingin memastikan semuanya berjalan dengan benar."

Kenan menjelaskan.

"Baiklah tuan, akan saya laksanakan." Berryl mengangguk sopan.

"Satu lagi. Pusatkan pengawasan orangmu pada pria yang bernama Sakala. Dia adalah sepupu jauh dari gadis itu. Cari informasi tentang hubungan pribadinya dengan gadis itu beberapa tahun yang lalu. Dan jangan sampai ada yang terlewat." Lanjut kenan lagi.

Berryl kembali menoleh kepada tuannya, lalu mengangguk, mengiyakan.

"Ada apa dengan tuan Kenan, bukankah selama ini dia tidak peduli dengan nona Hanin? Apa jangan-jangan..." Berryl berucap dalam hati.

Pria itu melanjutkan langkah kembali keruangannya. Dia segera mengambil benda pintar dari kantong celananya, menelpon seseorang. Guna melaksanakan perintah sang atasan.

Hanin sampai dirumah orang tuanya pukul 5 sore. Karena perjalanan dari bandara kerumahnya masih memakan waktu 3 jam perjalanan.

Setelah beramah-tamah dengan keluarga. Hanin mengistirahatkan tubuhnya dikamar yang dulu ditempatinya ketika masih tinggal dikampung.

"Tok, tok, tok." Suara ketukan pintu membuyarkan lamunan Hanin tentang masa lalunya.

"Masuk!" Hanin membuka suara.

"Mbak, ada tamu nyariin mbak diluar." ucap seorang gadis belia yang berdiri di depan pintu sambil tersenyum. Namanya Hazira, gadis itu adalah adik Hanin satu-satunya.

"Siapa dek?" Hanin bertanya.

"Kejutan katanya mbak, jadi liat aja sendiri." Hazira tersenyum usil. Kemudian berlalu meninggalkan Hanin dengan rasa penasarannya.

Gadis itu berdiri. Memakai kembali jilbab instannya. Kemudian, berjalan menuju ruang tamu.

Langkah Hanin seketika terhenti saat melihat siapa tamu yang datang menemuinya.

"Hanin, gimana kabarnya nak?" Seorang perempuan paruh baya menghampiri Hanin. Dan merangkul gadis itu kepelukannya.

"Alhamdulillah baik bukde," Hanin membalas pelukan saudara sepupu dari ayahnya itu.

"Bukde sendiri gimana, sehat?" Lanjut Hanin.

Wanita paruh baya yang bernama Nunik itu hanya mengangguk. Terlihat sedikit genangan bening dimatanya. Selain sepupu dari ayahnya. Wanita itu, dulunya adalah calon mertuanya Hanin, ibu dari sakala. Kekasih Hanin beberapa yang tahun lalu.

"Assalamualaikum" Suara dari seorang pria mengurai pelukan kedua wanita tadi.

Mereka menoleh kearah pintu.

Terlihat seorang pria tampan, yang tengah menggendong seorang anak perempuan kecil, tengah berdiri didepan pintu. Dia adalah Sakala suharta. Sepupu jauh, sekaligus mantan kekasih Hanin.

Mata Hanin berpusat ke arah pria itu. Namun hanya sesaat, gadis itu segera menunduk. Berusaha menjaga pandangannya.

"Gimana kabarnya Hanin? Setelah sekian lama, akhirnya kau kembali juga." Sakala menyapa.

"Alhamdulillah sehat mas."

Hanin terseyum. Matanya beralih pada gadis kecil dalam gendongan.

"Hai gadis cantik, namanya siapa?" Hanin berjalan mendekat kearah sakala. Membelai pelan lengan gadis kecil itu.

Gadis itu hanya terdiam, dia menyembunyikan wajahnya Kedada sang ayah.

"Kenapa malu sayang, ini tante Hanin. Saudaranya ayah." Sakala memperkenalkan Hanin pada gadis yang berumur 3 tahun.

Gadis itu menoleh, dan tersenyum pada Hanin.

Terlihat keluarga itu berbincang dengan hangat.

Namun ditempat lain. Berryl baru menerima laporan dari anak buahnya yang mengabarkan tentang kedatangan Sakala kerumah Hanindya.

"Tuan, nona Hanin sampai dirumahnya pukul 5 sore. Saat ini pria yang bernama Sakala dan ibunya, tengah bertamu kerumah keluarga nona Hanin. Tapi, orang kita tidak bisa terlalu dekat, jadi dia tidak tau apa yang mereka bicarakan." Berryl menjelaskan.

Kenan hanya diam, pria itu menghisap rokoknya lebih dalam. Entah apa yang tengah dipikirkannya.

TBC

Mohon bantu vote, like dan komen ya readers. Makasih

1
Lita Pujiastuti
tdk perlu hot², Thor. yg ptg ceritanya bs jadi pembelajran utk kita ..😁
Lita Pujiastuti
ceritanya bagus, lanjut
Lita Pujiastuti
Semoga Kenan segera tahu kelakuan Nesya...dan putus
Lita Pujiastuti
sepertinya Nesya akan memperalat Afril utk mencari tahu ttg Hanin
Lita Pujiastuti
padahal gampang sj menundukkan harti Hanjn. putusin Nesya...pasti Hanin mau mendamongimu selamanya, Kenan. Toh Nesya bukan perempuan yg baik, dan sepertinya jg tdk bnr² cinta sama kamu. Hanya ingin mengalahkan Hanin sj...
Lita Pujiastuti
Kenan harusnya cari tahu jg ttg Nesya...biar tahu aslinya Nesya. jd putusin Nesya, lanjutkan hidup dg Hanin itu yg dimaksud kepastian oleh Hanin. Bukan mau 22 nya....dasar gk peka.
Lita Pujiastuti
Nesya tryt bukan sahabat yg baik. Hatinya bagai api dlm sekam...
Lita Pujiastuti
Keael banget sama Kenan ..harus tegas. Pilih Nesya atau Hanin ....jgn bersikap manis pd Nesya pdhl hati sdh goyah. Kasiham Nesya jg yg sdh nunggu selama 2 th. jg. kaaih harapan kalau gk ingin lanjut....
Lita Pujiastuti
Tolong Rryl...getok kepala bosmu itu ...biar sadar dan bs ambil keputusan dg tepat...
Lita Pujiastuti
Rumit amat kau ini Kenan...
Lita Pujiastuti
2 manusia ini....hiihh.... menyebalkan..m
Lita Pujiastuti
Sepertinya Berryl sdh curiga kalau tuannya mulai jatuh cinta pada istrinya...😁
Lita Pujiastuti
Hanin, jgn maafkan Kenan jika dia minta maaf dan blg cinta ya .,ogah ..
Lita Pujiastuti
Sadar dong Ken, kamu sendiri yg selalu berucap pedas. Baru lihat foto aja udh marah. Lah Hanin ...sering lihat kamu bernesraan dg Nesya, Siapa yg lebih sakit ...dasar tak tahu diri, menangnya sendiri😠
Lita Pujiastuti
Kenapa aq jd sebel sm Hanin .knp gk dibales cuek jg. ..biar Kenan tahu rasanya dicuekin tuh gmn ..
Lita Pujiastuti
Duuuuhh ...Hanin, kamu udh dicuekin...masih jg khawatir keadaannya..
Lita Pujiastuti
tinggalkan Kenan, tp jgn balik lg sm Sakala jg. Cari laki² lain ..lupakan semua pria di masa lalu
Lita Pujiastuti
Haniiinn...sudah dibilang jgn ngarep sm Kenan....sakit hati sendiri kannn...? bandel banget siihh ..
Lita Pujiastuti
Hanin...abaikan rasamu utk Kenan, lupakan dan anggap dia bukan siapa²mu. Berusahalah menepis semua rasamu itu. Agar hatimu tak terlalu sakit
Lita Pujiastuti
Hanin, lebih baik kamu yg bicara dg oma baik². Setelah itu kamu tinggalkan Kenan dan gugat cerai
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!