NovelToon NovelToon
Pernikahan Paksa Alea

Pernikahan Paksa Alea

Status: tamat
Genre:Romantis / One Night Stand / Penyesalan Suami / Tamat
Popularitas:37M
Nilai: 4.9
Nama Author: tsabitah

Ravka terbangun di sebuah kamar hotel disamping gadis tak dikenal hanya berbalutkan selimut. Belum sadar sepenuhnya, kedua orang tua Ravka beserta tunangannya menerobos masuk ke dalam kamar.

Pernikahan yang tinggal menghitung hari akan tetap dilaksanakan, tapi yang menjadi pengantin wanitanya bukanlah sang tunangan. Melainkan gadis yang telah menghancurkan hidupnya.

"Jangan harap aku akan menceraikanmu dengan mudah. Aku akan membuatmu merasakan penderitaan yang teramat sangat karena menjeratku dalam pernikahan brengsek ini," Kemarahan berkelabat di sorot mata Ravka, menghujam tepat ke manik mata gadis berparas ayu yang meringkuk ketakutan di atas ranjang pengantinnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon tsabitah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

PPA 33# Izin Bekerja

Ravka menatap tajam ke arah gadis yang tengah berjalan ke arah meja yang sedang ditempatinya. Ia seperti mengenal gestur tubuh gadis itu. Akan tetapi, tak dapat mengenali dengan jelas siapa pemilik tubuh mempesona yang tengah menghampirinya.

Mama memaksaku dinner dengan siapa sebetulnya? dan apa tujuan ia sesungguhnya? - tanya Ravka dalam hatinya.

"Silahkan Nona," ucap sang resepsionis restoran yang mengantarkan Alea ke mejanya.

Pegawai restoran yang bertugas jaga di depan pintu masuk restoran itu menarik kursi diseberang Ravka dan mempersilahkan Alea menempati kursi tersebut.

Ravka mengerutkan keningnya heran saat menyadari siapa gadis yang duduk dihadapannya ini. Dia tentu saja sudah hafal betul gestur tubuh gadis yang selalu wara wiri dihadapannya setiap hari. Gadis yang selalu berusaha menarik perhatiannya, tapi selalu ia abaikan. Namun, penampilannya sungguh berbeda, sehingga ia tak langsung mengenalinya.

"Terimakasih," ucap Alea seraya melemparkan senyum manis kepada pegawai restoran tersebut.

Senyuman yang mampu mengirimkan getar yang mengantarkan senyar meneduhkan bagi pria yang dihadiahi senyuman itu. Perasaan Ravka seolah berkecamuk, merasa tak nyaman dengan apa yang dilakukan oleh Alea kepada pria itu, meski hanya senyum sopan sebagai balasan atas tindakan pegawai restoran itu.

"Malam Mas," Alea menyapa Ravka ketika sang resepsionis restoran sudah meninggalkan Ravka dan Alea hanya berdua saja.

Suara lembut Alea menghasilakan desiran di hati Ravka. Ia sedikit melengkungkan bibirnya penuh arti.

Saat melihatnya dari kejauhan, ia tidak langsung mengenali istrinya itu. Alea tampak jenjang karena bantuan stiletto setinggi sembilan centimeter yang dikenakannya. Tak hanya itu yang membuat Alea terlihat berbeda. Rambutnya yang biasa hanya terlihat bergelombang tak beraturan, kini dibuat ikal menggantung yang terlihat dari kedua sisi wajahnya, karena rambut ikal itu jatuh di kedua pipinya. Sementara dibagian belakang, rambutnya tampak digelung dengan cantik.

Ditambah lagi dengan gaun yang dikenakan, menambah kesan elegan. Tentu saja gaun rancangan designer top dengan bahan kualitas terbaik dapat menunjang penampilan si pemakainya. Gaun berwarna dusty itu tampak sempurna di tubuh Alea.

"Kenapa kamu berdandan seperti ini?" tanya Ravka.

Entah mengapa pertanyaan tak penting yang justru ia muntahkan dari mulutnya. Namun, ia hanya berusaha mengusir kecanggungan yang muncul ditengah mereka berdua.

"Kenapa Mas? Apa aku tidak pantas berpenampilan seperti ini?" Alea melontarkan pertanyaan sebagai jawaban untuk Ravka.

"Bukan begitu, hanya saja aku seperti merasa dijebak untuk kedua kalinya," ucap Ravka dingin.

Hati Alea mencelos mendengar ucapan Ravka. Wajahnya pias seperti tidak mendapat aliran darah yang terpompa ke wajahnya. Hatinya seperti disayat sembilu begitu perih mendengar kata jebakan yang terucap dari mulut Ravka.

"Aku juga tidak tahu Mas, kalau aku akan makan malam dengan kamu. Aku kira, Mama yang mengajakku makan malam," ucap Alea datar.

"Kau sungguh aneh. Apa perlu berpenampilan seperti itu hanya untuk makan malam dengan seorang wanita paruh baya? Penampilanmu itu seperti ingin menggoda laki-laki," imbuh Ravka semakin membuat Alea mati rasa.

Ravka sebetulnya juga merasa heran dengan ucapan yang keluar dari mulutnya sendiri. Ia merasa kesal ketika merasa tertarik dengan penampilan Alea hari ini. Ia merasa mengkhinati dirinya sendiri.

Alea tampak begitu mempesona malam ini. Ia tampil memikat tanpa sentuhan glamour yang berlebihan tapi tetap terlihat anggun. Penampilannya begitu berkelas tapi tak meninggalkan sisi kepolosannya. Tampilan yang mampu membuat seorang Ravka jatuh hati. Ditambah pengetahuan bahwa di dalam balutan tubuh indah dihadapannya itu terdapat kecerdasan luar biasa yang baru saja ia ketahui tadi siang. Gadis di depannya ini sungguhlah gadis yang sempurna. Hanya saja, pikiran bahwa wanita itu begitu licik dibalik kepolosannya membuat Ravka berang, sehingga mampu mengeluarkan kata-kata yang bisa menyayat hati.

"Mama yang menyiapkan ini semua. Aku hanya mengikuti permintaan Mama," jawab Alea sekenanya.

Kehadiran seorang pramusaji mengurai ketegangan yang tiba-tiba hadir diantara Ravka dan Alea. Pramusaji itu meletakkan dua buku menu dihadapan kedua insan yang menyibukkan diri dengan pikirannya masing-masing. Setelah mengulang menu yang dipilihkan oleh kedua tamunya, pramusaji itu pamit undur diri.

"Ini aku kembalikan Mas," ucap Alea seraya menyerahkan kartu kredit yang diberikan oleh Ravka tadi siang. "Aku tidak membutuhkannya,"

Ravka mengunci kedua mata hazel milik Alea. Mencari tahu permainan seperti apa yang tengah dilakoni oleh gadis itu melalui sorot matanya.

"Bukan aku yang memberikan kartu itu padamu, tapi Mama. Jadi sebaiknya kau kembalikan kepada Mama langsung jika memang benar-benar tidak menginginkannya," sindir Ravka seraya menggeser kartu kredit itu kehadapan Alea.

"Aku ingin meminta izin untuk bekerja," sambar Alea tak mau meneruskan ketegangan diantara dirinya dan Ravka dengan menanggapi sindiran yang dilontarkan suaminya itu.

Alea justru merasa ini kesempatan yang tepat untuk mengajak Ravka berbicara secara baik-baik mengenai keinginan yang ia pendam selama ini.

"Apa maksudmu?"

"Aku mendapat tawaran kerja dari beberapa perusahaan untuk bergabung dengan mereka," jawab Alea cepat.

"Kau pikir keluarga Dinata tidak mampu membiayai semua kebutuhanmu?"

"Tentu saja aku sangat yakin, kamu sebagai suamiku bisa memenuhi kebutuhanku melebihi yang aku perlukan," ungkap Alea membuat Ravka tersentak. "Hanya saja itu akan semakin membuatmu meremehkan aku sebagai seorang perempuan,"

"Beraninya kau bicara seperti itu tentangku?"

"Apa yang salah dengan ucapanku, Mas? Bukankah kamu selalu mengira aku sengaja menjebakmu demi hartamu? Aku sama sekali tidak membutuhkan itu," ungkap Alea dengan pongah. Ia harus berani menunjukkan kepada suaminya itu bahwa harta bukanlah hal utama dalam hidupnya.

"Untuk itu aku harap kamu mengizinkan aku bekerja. Agar aku bisa membuktikan kepadamu, bahwa aku bisa berdiri di kakiku sendiri tanpa harus melakukan tindakan picik dengan menjebak laki-laki hanya demi harta," lanjut Alea dengan penuh keyakinan.

Uacapan Alea seolah menampar wajah Ravka dengan keras. Menyadarkan dirinya dari kekerdilan cara berpikirnya. Bukan waktu yang singkat bagi Alea untuk bersandiwara jika dia memang seperti yang Ravka tuduhkan selama ini. Namun, selama tiga bulan ini tak sedikitpun ia menemukan kekurangan dalam diri gadis yang kini menyandang status sebagai istrinya. Sejak awal hingga kini hanya ketulusan yang terpancar dari sorot mata yang terkadang meneduhkan saat ia mencuri-curi pandang kepada gadis itu.

"Terserah apa yang mau kau lakukan," ucap Ravka sedikit melunakkan sikapnya terhadap Alea.

"Terimakasih Mas," ucap Alea seraya tersenyum lega.

Ia mulai yakin untuk menapaki masa depannya yang terlihat penuh kabut setelah pernikahannya. Setidaknya, masih ada mimpi yang masih bisa ia gapai. Pun jika ia beruntung, kelak akan terbuka jalan baginya untuk berpijak dan melangkah perlahan menyongsong masa depan yang lebih baik.

**********************************************

1
annethewie
mang keluarga laki suka kek gitu,,dulu ibu dan ayah mertua dan semua keluarga lakiku jg gitu..elaaah ga taunya malah aku yg JD tulang punggung dan syukur keluarganya mlorot bangkrut dan TDK bisa naik lagi .hingga kini
Hencece06
tibatiba kangen Alea🥹.. jd balik lagi nih di tahun 2025🫶🏽 terbaikkk memangg
Murni Aneka
mau nanyak apakah authornya masih ada?
sebenarnya kata2 yg diucapkan ravka yg seperti ini sudah jatuh talak satu loh thor iya ngak sih kalau dlm agama? karna dia mengatakan melepaskan?
Murni Aneka
pernikahan siri dgn kataw seperti itu sbnarnya sudah menjelaskan kalau ravka sudah mentalak alea sbnarnya jdi mereka tdk ada hubungan lagi sbg suami istri kata2 melepaskan sudah menjelaskan
Reni Novitasary
Luar biasa
Linda Yantu
kalau gw mls gw maafin, biarpun dia udh baik TPI tetep aja prtma mereka menuduh tanpa mau dngar penjelasan alea🙄
intan pelangi
kak tsabitah,,, setelah sekian tahun, aku balik download, kangen
Alista Keyla
Kecewa
Alista Keyla
Buruk
kiyowo
/Sob//Sob/
kiyowo
hmm
Ernie Ottay
Luar biasa
Novita Pinontoan Legoh
bagus
Nuefuz Yujja
Luar biasa
Ayuna Kamelia
haduh yg jalang ternyata sherly
mana udah dibelikan kalung milyaran sm ravka
alex sm ravka bisa di bodoin uler
Khanza Safira
pingin alea mengandung sampai lahiran
Khanza Safira
eh eleh, Nino cari” kesempatan ni ye 🤣 awas Ravka jangan marah mulu, lihat noh bini kamu, lengan dikit di nanti embat loh 🤣
pieeyyy
lucu bgt 😭
Yanto Yanto
ya
Shuhairi Nafsir
cerita nya kalau tajuk begini mula mula benci serta siksa dengan menghina serta x menganggap isteri. lama kelamaan suami jadi buncin . jangan terlalu stereo type ceritanya. biarkan isteri berpisah dan menemui kebahagiaan sama pria lain. jangan ada rujuk merujuk kembali.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!