ini adalah karya ke dua ku , aku harap akan ada pembaca yang menyukainya. aku bukan penulis hanya saja aku suka membaca.
jika ada kesalahan dalam cara menulis ku, dengan senang hati aku menerima kritikan dan saran dari para pembaca, dan aku ucapkan terima kasih buat uang berminta membaca karya ku ini,
kehidupan rumah tangga Naya dan Josep sangat lah harmonis, hingga suatu kejadian membuat mereka harus terpisah ,walau saat itu Naya tengah mengandung buah cinta mereka yang pertama .
Josep yang teramat mencintai Naya selaku berusaha untuk kembali rujuk dengan Naya , tapi Naya kokoh tak ingin kembali pada Josep
hingga suatu hari Josep mendengar Naya tengah dekat dengan mantan kekasihnya yang bernama Aldo , Josep tidak terima dan meminta bantuan orang tuanya untuk membujuk Naya
lalu apa kah Naya akan kembali pada Josep , atau melanjutkan kisahnya dengan Aldo, ...?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon alfirzik, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Tiga puluh empat
Mobil yang dikendarai Tomi berhenti di sebuah rumah minimalis , mamah dan Maria saling pandang.
" Kita sudah sampai , silahkan buk dan kak Maria." Tomi membukakan pintu mobil untuk buk Sanusi.
"Rumah siapa ini tom?" Tanya buk Sanusi.
"Ini rumah kak Naya ,buk dan di dalam sudah ada bang Jo." Kata Tomi sopan.
"Mamah...?" Naya berlari menyambut kedatangan mertua dan kakak iparnya. mencium punggung tangan orang tua itu, dan mencium pipi nya . kemudian beralih ke Maria.
"Mari masuk mah, mamah dan kak Maria sudah sarapan? biar Naya bikinin sarapan dulu."
"Tak usah repot nay, kakak dan mamah sudah sarapan tadi di hotel." Jawab Maria.
"Mana cucu Oma." Tanya buk Sanusi pada Naya.
"Ada di dalam sama bang Jo." jawab Naya sambil tersenyum dan menggandeng mamah mertuanya ke dalam rumah.
"Silahkan duduk mah." Pandangan buk Sanusi terpaku pada dua orang beda generasi yang sedang asik bermain game PS tanpa menghiraukan kehadirannya. tampak senyum bahagia di wajah Josep tawa ceria dari bibir mungil Fahri. Tanpa terasa airmata meluncur dari mata sayu wanita tua itu.
"Akhirnya Fahri bisa menerima Josep nay.?" Bisik buk Sanusi penuh haru.
"Alhamdulillah mah, tadi pagi awalnya Fahri gak mau sama bang Jo, tapi Naya sengaja pura pura gak dengar waktu Fahri minta bikinin susu , akhirnya bang Jo yang memberikan susu buat Fahri, mau nggak mau Fahri menerimanya. Gak tau sejak kapan Naya udah lihat mereka akur aja di depan televisi. "Jelas Naya dengan wajah penuh bahagia.
"Terimakasih nay, kau telah memberikan kesempatan buat Jo, dan mamah sudah kehilangan senyum itu selama tiga tahun." Buk Sanusi memeluk Naya.
"Ai,.... lihat siapa yang datang.....? " Naya memangil Fahri setelah melepaskan pelukan buk Sanusi.
"Oma....?" Fahri berlari ke arah buk Sanusi memeluk wanita tua itu, dan mencium punggung tangannya . Lalu berpindah ke Maria.
"Mami ia..., Ai seneng deh...., papa Ai gak akan pelgi lagi." Cerita Fahri pada Maria.
"Oh... ya..., apa Ai senang papa Ai tinggal sama Ai." tanya Maria pada keponakannya itu.
" ia.. mami... Ai senang ....banget....? nanti Ai mau kenalin papa sama oom ganteng teman Ai." Kata Fahri berapi api
"Tapi... oom ganteng lagi sakit...?" Fahri tiba tiba murung.
"oom ganteng....?" Maria menatap Naya penasaran.
"Oo, itu teman nay kak, Fahri cukup dekat dengannya." kata Naya tak ingin keluarganya salah faham
"O..., emang oom ganteng sakit apa sayang.?" Tanya Maria kemudian.
"Payah hati kak dan berniat bunuh diri.?" Josep menjawab sambil menatap cemburu pada Naya.
"Usttt , Abang.. jangan sembarang bicara, nanti Ai denger.?" Naya melotot pada Josep.
"Tapi memang benar kan.?" Josep duduk di samping Naya sambil menarik narik rambut Naya seperti anak kecil yang lagi manja pada ibunya.
"Ih.. apa sih Jo, kamu tu udah tua, gak lucu.. cemburu gitu." Kak Maria protes pada Jo yang manja pada Naya.
"Sudah... sudah..., kalian ini. Nay... bagaimana apa mamah mu sudah di beri tahu kalau mamah dan Jo akan berkunjung , mamah tak mau nanti mereka kaget dan tak bisa menerima kami." Tanya buk Sanusi pada Naya.
"Sudah kok mah, dan mamah pasti senang kalau mamah dan kak Maria datang." Jawab Naya sambil tersenyum.
Tak terasa jam sudah menunjukkan pukul 10 pagi menjelang siang, setelah semua di rasa siap , mereka pun menuju ke kediaman Arif Rahman kakak tertua Naya.
"Assalamualaikum, " Naya mengucap salam mewakili semua yang datang, terlihat mamah Naya keluar untuk menyambut besannya yang baru saja datang bersama Naya.
"Buk Sanusi, Maria.. Josep..., ayo masuk.?" semua bersalaman. dan saling sapa kemudian menuju ruang keluarga di mana mereka bisa ngobrol dengan santai .
Setelah beramah tamah buk Sanusi pun menyampaikan maksud kedatangannya lada keluarga Naya. Ia memohon maaf untum segala hal yang sudah terjadi dengan segala kerendahan hati.
mamah Naya pun tak ingin egois, demi kebahagiaan putri dan cucunya ia pun menyambut uluran tangan dari keluarga Josep dengan penuh haru.
"Jadi bagaimana mah, apa kami harus menikah lagi.?" Tanya Josep antusias.
"Iya kalian harus menikah ulang, karena kalian sudah lama berpisah." Aswin yang menjawab.
"Kalai begitu aku akan mempersiapkan nya sekarang juga bang," Jawab Josep antusias , membuat semua orang ternganga dan tersenyum malu.
"Kenapa harus sekarang sih Jo, apa gak terburu buru" tanya Maria geram melihat adiknya hang tak sabaran.
"Jo sudah menyiapkan segalanya. Jo gak mau berpisah lagi dengan istri dan anak Jo mah, jadi jo akan melakukan ijab qobul hari ini juga " Jawab Jo tegas pada mamah dan kakak nya.
"Yah.. tapi kau tanya Naya dulu lah Jo, apa dia sudah siap buat jadi istrimu lagi." Goda Maria. dan Naya pun malu mendengar nya.
"Bagaimana sayang ...? apa kau siap menikah lagi dengan Abang ?" Tanya Jo yang sebenarnya sudah tau jawabannya. Naya hanya mengangguk dan tersenyum malu.
"Bagaimana mah, bang Arif, bang Aswin." Jo meminta pendapat.
" Mamah sih terserah kalian saja, toh tidak perlu pesta ,kalian hanya butuh ijab qobul ulang saja . " kata mamah pasrah.
" Abang...?" Jo menatap Arif, dan Aswin bergantian. Arif mengangguk setuju. sementara Aswin diam sengaja mempermainkan Jo sesaat.
Pandangan Jo tertuju pada Aswin., dengan penuh harapan agar Aswin menyetujui pernikahannya dengan Naya.
"Kenapa kau menatap ku seperti itu." Aswin jutek
"Bang ...? " Naya menatap Abang nya itu penuh harap.
"Hummm...., baiklah... demi kamu." Aswin memeluk Naya dan mengecup puncak kepala adik kesayangannya itu, berharap adiknya itu akan menemukan kebahagiaannya.
"Yes....?" Josep bersorak girang. Josep cengengesan saat menyadari semua mata telah tertuju padanya.
Sesaat kemudian ia merubah mimik wajahnya. Menatap Tomi dan memberi perintah lewat kode. Tomi pun segera berlalu .
Sementara kak Risma mendandani Naya selayaknya wanita yang hendak melakukan sebuah pernikahan walau sangat sederhana.
30 menit berlalu.
Disaksikan sekitar beberapa orang tetangga dekat rumah, dan kedua keluarga , serat Fahri anak mereka . Jo dan Naya melakukan ijab qobul untuk kedua kalinya. Rasa haru dan bahagia tak dapat di elak kan oleh buk Sanusi melihat putranya kini telah mendapatkan kebahagian yang selama ini ia tunggu. Dengan berbekal masakan rumahan mereka melakukan doa dan makan bersama. beruntung kak Risma masak banyak. Emang... Josep... nekad banget.. niatnya cuma pertemuan keluarga malah langsung minta ijab ....🤪🤪🤪🤪
terimakasih buat sahabat semua yang udah sempatin buat hadir, ..
aku tunggu like komn dan vote nya...
salam santun ALFIRZIK...🙏🙏🙏