NovelToon NovelToon
Possessive Leader

Possessive Leader

Status: tamat
Genre:Komedi / Tamat / Perjodohan / Cintamanis / Kehidupan di Kantor
Popularitas:20.9M
Nilai: 4.9
Nama Author: Net Profit

📢📢📢WELCOME DI AREA BENGEK NGAKAK GULING-GULING 😂😂😂

Jesi yang sudah terbiasa dengan kehidupan bagai sultan, harus kehilangan semua fasilitas itu karena ayahnya yang ingin membuatnya menjadi mandiri. Dalam sekejap ia menjadi seorang mahasiswi magang, dan dihadapkan dengan team leader yang ganteng tapi sayangnya galak.


"kalo aja lo itu bukan pembimbing magang gue, ogah banget dah gue nurut gini. Ini namanya eksploitasi tenaga karyawan."

"Aku tau, aku itu cantik dan menarik. nggak usah segitunya ngeliatinnya. Ntar Bapak naksir." Jesika Mulia Rahayu.

"Cantik dan menarik emang iya, tapi otaknya nothing. Naksir sama bocah seperti kamu itu impossible." Ramadhan Darmawan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Net Profit, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Aneka susu

“Hadiah buat ponakan gue!” Rama meletakan paper bag yang dibawanya ke meja Naura. Wanita hamil yang sedang menikmati rujak di siang menjelang sore itu seketika menoleh dan meraih paper bag.

“Wih lengkap banget.” Naura melihat isi paper bag, ada beberapa stel pakaian lengkap dengan sepatu dan topi lucu yang menggemaskan.

“Dari lo?”

“Bukan. Gue ngadonya ntar aja kalo dia udah di luar. Lo tinggal bilang mau apa ntar gue turutin. Itu dari calon mertua gue.”

“Ih lo ketemu ayah nggak ngajak-ngajak gue, Wan. Sampaikan makasih gue buat beliau. Gue suka banget.” Ucap Naura dengan mata berbinar memegang beberapa gaun mungil yang lucu.

“Lihat-lihat ini Neng Jesi... lucu banget kan?” Naura memamerkan gaun pink kecil yang menggemaskan.

Jesi yang sibuk dengan rujak Naura hanya mengangguk dengan mulut yang penuh.

“Gemoy... gemoy banget gaunnya Mba.” Imbuhnya kemudian setelah menelan rujak.

“Makannya biasa dong, kayak orang kelaparan aja.” Cibir Rama.

“Ya, emang kelaparan. Nggak di kasih makan kan sama bosnya!” balas Jesi acuh.

“Kalian ribut lagi?” Tanya Naura sambil memasukan kembali pakaian kedalam paper bag kemudian melihat ke arah Rama yang melihat Jesi dengan kesal, sementara Jesi terlihat masa bodoh dan terus memakan rujak Naura.

“Jangan kayak anak kecil deh. Kalian berdua tuh bikin gue pusing tau. Bentar-bentar nggak akur!” keluh Naura. Tak di pungkuri dia juga ikut bingung dengan perubahan sikap Rama yang kian berbeda. Sebelum ada Jesi, sahabatnya itu begitu datar, gila disiplin dan masa bodoh dengan hal sepele. Tapi sejak memiliki asisten sikapnya perlahan berubah jadi sering marah-marah karena hal yang tak tentu, di tambah caranya memperlakukan Jesi tak tegas sama sekali. Ini bukan Rama yang dikenalnya dulu.

“Tuh ajarin asisten lo kerja yang bener!” ucap Rama.

“Tuh bilangin bos nya jangan galak-galak gitu mba. Tekanan batin aku lama-lama!” kali ini Jesi ikut protes.

“Sudah-sudah stop! Kalo gini terus bayi gue bisa lahir prematur gara-gara stres liat kalian berdua.” Melihat Rama dan Jesi tak ada yang mengalah membuat Naura jadi ikut kebawa emosi.

“Berkas yang kamu minta udah aku simpan di meja. Silahkan diperiksa, ini asisten biar gue yang urus.” Lanjut Naura.

“Terimakasih.” Ucap Rama kemudian masuk ke dalam ruangannya.

Setelah kepergian Rama, Naura kembali melihat pakaian-pakaian calon babinya yang menggemaskan sambil menunggu Jesi selesai makan. Padahal dirinya saja baru memakan rujak itu sedikit tapi seperti biasa Jesi tanpa permisi mengambil alih makanannya.

“Seger yah?” tanya Naura.

Jesi mengangguk setelah meneguk habis air di gelasnya. Kali ini dia tak salah minum dari gelas Naura lagi, karena Naura yang sudah beberapa kali jadi korban Jesi yang suka asal minum sudah mengisi gelas BTS kesayangan Jesi dan meletakannya di samping gelasnya.

“Seger banget, Mba. Jadi langsung melek nih akunya.”

“Tadi ikut sama Karam kan?” Keseringan gaul dengan Jesi, Naura jadi terbawa arus dan memanggil Rama dengan sebutan Karam.

“Iya ikut, Mba.”

“Berarti kamu ketemu dong sama calon istrinya Karam?”

“Gimana-gimana orangnya kayak gimana? Cantik nggak?” Naura langsung memberondong Jesi dengan banyak pertanyaan.

“Calon istrinya Karam?” Jesi malah balik tanya.

“Iya, Jes. calon istrinya si Karam kamu lihat nggak?”

“Nggak, Mba.” Jawaban Jesi langsung meluluh lantahkan jiwa kepo Naura yang sudah meronta-ronta sejak dulu kala.

“Aku malah ketiduran tadi. Pas bangun aku kira belum nyampe gitu, eh nggak taunya udah jalan pulang.” Imbuh Jesi.

“What? Kamu malah tidur?” Naura reflek menepuk keningnya sendiri tak habis pikir dengan kelakuan asistennya. Pantas saja Rama uring-uringan.

“Jadi kamu sama Karam ribut gara-gara kamu ketiduran gitu? Lain kali jangan di ulangi!”

“Bukan, Mba. Karam marah gara-gara susu.” Jawab Jesi polos.

“Susu?” tanya balik Naura.

“.... gitu Mba ceritanya.” Jesi menceritakan semuanya dengan begitu detail.

Mendegar cerita Jesi, Naura jadi makin yakin jika ada yang tak beres dengan sahabatnya, alih-alih marah karena pekerjaan Jesi yang tak benar justru marah hanya perkara susu? Konyol sekali.

“Ngomong-ngomong Mba beli susu cap nona nya dimana sih? Aku mau beli juga lah buat Karam. Kali aja abis dikasih susu cap nona dia jadi nggak marah-marah lagi.” Ucap Jesi.

Naura jadi kelabakan sendiri, pagi tadi ia bercerita soal susu sebagai isyarat saja, dia tak menyangka jika Jesi sepolos itu.

“Itu susu cap nona kagak di jual sembarangan, Jes.” Jawab Naura. Ia juga bingung harus bagaimana menjelaskannya pada Jesi. Masa iya dia harus menceritakannya secara blak-blakan dan vulgar? Terlalu memalukan.

“Lagi bahas apa sih? Kayaknya seru banget.” Raka yang hendak menemui Rama malah ikut nimbrung di meja Naura.

“Susu cap nona, Karak.” Jawaban polos Jesi seketika membuat Naura kembali menepuk keningnya.

“Hah?” Raka ikut terkejut dengan jawaban Jesi, dia jadi saling tatap dalam diam pada Naura yang baru saja menepuk kening.

“Karak tau nggak beli susu cap nona dimana? Aku mau beli buat Karam lah biar dia nggak marah-marah mulu. Cape aku tuh dimarahin Karam terus.” Lanjut Jesi.

Di belakang Jesi, Naura berulang kali menggelengkan kepala pada Raka. Berharap sahabatnya tau kode yang ia berikan.

“Oh susu itu yah... sorry Aqua gelas, gue nggak tau kalo susu merk itu. soalnya gue sukanya susu murni langsung dari sumbernya.” Jawab Raka lebih gila, yang membuat Naura di belakang sana langsung melotot tajam.

“Jadi Karak suka minum susu langsung dari sapinya gitu? Nggak takut kena tendang sama sapi?”

“Ternyata laki-laki beda-beda yah. Ada yang suka susu cap nona kayak suaminya mba Naura, ada juga yang suka susu murni yang langsung dari sumbernya kayak Karak.”

“Kalo aku mah susu kotak aja lah yang rasa vanila. Kalo langsung dari sumbernya aku mah takut di tendang sama sapi. Terus yang cap nona itu kayaknya merk langka. Tapi nanti pulang kerja aku coba cari di indoapril deh, kali aja ada.”

Jawaban Jesi sukses membuat Raka tertawa geli.

“Kalo mba Naura suka susu apa?”

Belum sempat Naura menjawab Raka sudah lebih dulu memotong ucapannya.

“Si Naura mah sukanya ngemut sosis makanya perutnya gede tuh!”

“Hah? Jadi mba Naura perutnya gede selain karena hamil juga karena kebanyakan ngemut sosis gitu? Untung aku nggak suka sosis.” Jawab Jesi sambil merinding membayangkan perutnya jadi buncit gara-gara sosis.

“Adeuchhh Neng Aqua gelas polos amat dah... Aa Raka jadi gemes pengen ngajarin deh.”

.

.

.

Karak jangan macem-macem deh sama aqua gelas. Kena semprot Karam baru nyaho loh!!!

1
Markonah Salim
aku jd ilfeel klo gni ah. gk jd terharu krn kasus nikah. ini hl sakral kok jd mainan. tau sekolah jas jus
destiana
Luar biasa
Khairul Azam
itu nanti si rama di rumah gak makan 🤣🤣🤣
Khairul Azam
didunia nyata mumet, baca novel ini jd menghibur ketawa aja 🤭🤭
Khairul Azam
itu bapaknya jas jus yg mau ditemuin 🤣🤣🤣
irma hidayat
zydan nya juga nyuruh aborsi biarkan dulu nginap diprodeo
irma hidayat
good ayah burhan
irma hidayat
makanya hidup tuh jangan jahat Dina,raya yg dituai psti sesuai perbuatan
Khairul Azam
aku lagi maskeran, baca ini langsungvretak maskerku 🤣🤣🤣
irma hidayat
hamil kayanya jasjus
Khairul Azam
itu emang disengaja jes sama ayah km, 😅😅😅
irma hidayat
ayo Jes upload aja buku nikahnya biar mereka shok
Khairul Azam
udah bener bapaknya membatasi uang jajan anaknya, anaknya dimanfaatin
endang nastusil
Luar biasa
Reni Reni
Kecewa
Reni Reni
Buruk
Jennifer Jatam
Luar biasa
Jennifer Jatam
Biasa
irma hidayat
Shok jasjus saat tau calon suaminya
irma hidayat
bikin hati jadi nano nano puny asisten kaya jasjus
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!