Warning 21+ !!!
Sekuel Dendam Salah Alamat
Follow IG Author
IG ( naura_shafa95 )
FB ( Naura Shafa Mahbubbah )
Up setiap jam.
07 pagi, 11 siang, 15, sore dan jam 19 malam.
Nasib malang Amira di jual oleh tetangganya sendiri. Amira lolos dari tempat mesum pria hidung belang, membuat dirinya bertemu seorang Duda tampan.
Darren seorang Duda tampan dan casanova membuat dirinya hilang kendali.
Apakah mereka akan bertemu kembali? Dan bagaimana kisah mereka selanjutnya. Saksikan terus kisah selanjutnya!!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Naura Shafa mahbubah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Rahasia
"Kau!" ujar Darren kaget melihat Surya sudah ada di belakangnya.
"Aku sudah tahu semua rahasiamu, aku harap kamu segera jujur kepada adik dan Istrimu. Aku pikir kau Pria yang baik, tapi semua itu adalah topeng," seru Surya tersenyum kecut.
"Maafkan aku, aku tidak bermaksud membohongi kalian semua," lirih Darren menghampiri Surya yang tengah berdiri.
"Kau mau pergi ke luar negrikan? Aku harap setelah kau balik ke sini lagi. Kau harus jujur tentang semuanya. Aku takut Clara dan Amira marah padamu hanya karena mendengar ceritamu dari mulut orang," timpal Surya.
"Kau selalu tahu apa urusanku, aku bahkan tidak menyangka bahwa kau sudah mengetahuinya selain Ken," ujar Darren.
"Kau lupa siapa aku Darren, semua rahasiamu sudah aku dapatkan termasuk anakmu yang kau cari selama ini," seru Surya.
Sebelum Darren melanjutkan pertanyaan keingintahuan tentang anaknya. Clara tiba-tiba saja muncul mengagetkan mereka berdua. Clara membawa sejumlah bunga untuk ziarah ke makam orang-orang yang dia sayangi.
"Kak!" Seru Clara memeluk Darren begitu hangat.
"Apa kau baik-baik saja dengan suamimu ini?" Tanya Darren dengan nada terkekehnya.
"Lihatlah aku, sekarang Kakak akan punya ponakan perempuan," seru Clara tersenyum ke arah Darren.
"Apa yang kamu katakan benar, kenapa kalian tidak memberitahuku," ucap Darren sedikit cemberut.
"Sudah kau pergilah, waktumu untuk pergi ke luar negri tidak bisa kau undur lagi. Ini sudah jam setengah delapan pagi," ujar Surya dengan nada dinginnya.
"Oke, jaga baik-baik Adik kesayanganku," ucap Darren mengacak rambut Clara.
"Aku tunggu kamu pulang ke sini lagi dengan membawa semua ceritamu. Ingat! Clara sedang hamil," bisik Surya ke telinga Darren. Clara hanya bisa diam melihat interaksi mereka berdua.
Darren pun pergi meninggalkan Clara dan Surya yang kini sedang menabur bunga di makam Mamah Shiren. Clara memaksa untuk ziarah ke kuburan, meski sudah Surya larang akan tetapi keinginnya tidak bisa Surya tolak.
"Surya! Kenapa dia selalu tahu tentang semuanya," ujar Darren membuka pintu mobil dan berlalu pergi meninggalkan pemakaman.
Di apartemen.
Amira sudah menyiapkan semua sarapan untuk Aida. Dirinya juga sudah tahu Darren sudah pergi ke luar negri untuk menuntaskan pekerjaannya yang ada di negara A. Dan pagi ini Amira di kabarkan Clara akan datang menemui mereka berdua di apartemen.
Bel pintu apartemen berbunyi, dan tidak lain Clara dan Surya.
"Itu pasti mereka sudah tiba. Aida apa kamu sudah baikan, silahkan sarapan duluan dan setelah itu aku akan memberikanmu obat," seru Amira yang di angguki oleh Aida.
"Terima kasih kak," ucap Aida melahap bubur yang sudah Amira buat.
Clara segera memeluk tubuh mungil Amira, sudah lama mereka tidak bertemu setelah makan malam Minggu lalu. Pandangan Surya tertuju kepada seorang gadis yang sedang sarapan pagi dengan membelakangi mereka.
"Kalian tinggal di sini, kenapa tidak di rumah?" Tanya Surya sembari terus melihat ke arah Aida.
"Kita di sini hanya menemani Aida, setelah Darren pulang dari luar negri aku akan pulang ke rumah," jawab Amira.
Clara dan Surya pun segera duduk di meja makan. Alangkah terkejutnya Surya melihat wajah Aida yang tidak lain anak Darren. Surya masih bertanya-tanya apakah Amira sudah tahu bahwa Aida adalah anak tirinya.
"Kemana jagoan kembar?" Tanya Amira.
"Mereka sedang berlibur bersama Neneknya," sahut Clara tersenyum.
"Anak itu! Aku harus segera mengubungi Darren mengenai semuanya," batin Surya.
Clara pun sarapan bersama di meja makan, Amira sangat senang melihat Clara dan Surya begitu ramah dan memperlakukannya dengan sangat baik.
Sementara Darren sudah berada di pesawat jet pribadinya. Dirinya teringat sesuatu di saat pesawat itu mau meluncur ke atas.
"Tunggu, aku harus menghubungi Asistenku," ucap Darren. Pilot itu pun menunggu Bosnya menghubungi seseorang dan membatalkan penerbangannya.
"Hallo, Ken. Kau bawa amplop coklat itu ada di ruang kerjaku. Aku tunggu kau sebelum aku berangkat ke luar negri," ujar Darren di sambungan tlp-nya dan segera menutupnya.
"Aku hampir lupa amplop coklat itu belum aku buka," gerutu Darren. Sambil menunggu Ken membawakan amplop coklat.
SURYA
JANGAN LUPA DUKUNG AUTHOR.
LIKE
VOTE
KOMEN
HADIAH
RANTING.