Info!!!! Ini lanjutan dari Novel Istri Nakal Dokter Aziz.
🍁Fadila & Farhan🍁👫
Fadila Annisa Zakri, di hari ulang tahunnya yang ke 18 tahun, dia mendapatkan kado istimewa. Fadila tiba-tiba di lamar oleh pria yang bernama Farhan Aqmora Ahman. Farhan adalah Dosen sekaligus asisten di Laboratorium tempat di mana Fadila kuliah.
Farhan sudah cukup umur, tapi umurnya tidak menjamin kedewasaannya. Pria itu menjadi tegas setelah mendapatkan nasehat dari orang terdekatnya.
Apakah Farhan bisa terus tegas? Atau dia akan kembali menjadi pria yang dibimbing oleh istrinya.
Mari simak kisah romantis mereka 🤗
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Asni J Kasim, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 33
"Nikollas ... Apa kau sudah bosan hidup .." panggil Farhan seraya mengetuk pintu rumah sang pemilik nama. Pasalnya, pria itu sudah empat hari tidak keluar rumah.
Nikollas yang patah hati terlihat tidak bersemangat ke Kampus. Sekalipun begitu, dia tetap harus ke kampus menyelesaikan penelitiannya yang terakhir. Empat hari berdiam diri di rumah membuatnya nyaman dan hanya ingin tidur. Haruskah Nikollas ke rumah Papanya menyamar sebagai pengantar koran? Tidak! Nikollas tidak akan melakukan itu. Dia tidak mengenal Papa dan Ibu tirinya tetapi mereka mengenal Nikollas.
"Iya, Om ... Aku sudah bosan hidup ..." sahut Nikollas menyeret langkahnya ke pintu depan. Bahkan dia enggan untuk membuka pintu. Dia marah pada Farhan yang tidak memberi tahu nama wanita yang dijodohkan dengannya.
"Cis, kau seperti anak kecil saja. Cepat mandi atau kau mau aku melapor pada Papa mu" Farhan mengancam.
Ancaman Farhan tak membuat Nikollas takut sedikitpun. "Terserah Om saja ... Lagian aku sudah bosan hidup!" seru Niko dari balik pintu.
Pria itu kembali menarik langkahhnya ke dapur. Membiarkan Farhan di luar sesukanya. Membuat segelas kopi di pagi hari, guna mencegah rasa kantuk saat penelitian nanti. Tak lupa roti tawar yang diolesi selai nanas. Usai menyiapkan sarapan pagi untuk dirinya, ia menggeser kursi lalu duduk menikmati hasil karyanya.
"Kukira aku terlahir di zaman moderen, yang menikah atas dasar suka sama suka. Nyatanya hanya tahun kelahiranku saja yang moderen" gumam Nikollas. Sedetik kemudian ia tertawa kecil, menertawakan dirinya sendiri.
"Lahir tanpa seorang Ayah. Dirawat hanya sampai 20 tahun. Lalu dijodohkan dengan adikku sendiri. Ck ck ck ... Aku merasa hidup dalam drama novel" gumam Nikollas seraya mengaduk pelan kopinya.
.
.
.
.
Sejak di pecat jadi Asisiten Laboratorium, Fitri tak lagi ke kampus. Toh dia sudah ujian proposal, penelitian dan ujian hasil. Tinggal satu tahap lagi, yaitu ujian tutup. Hari ini dia bersiap-siap ke kampus mengurus berkas untuk sidang nanti. Sekalian mau lihat calon suaminya.
"Bukan kau saja yang kejam di dunia ini. Masih banyak orang lain yang lebih kejam daripada kamu. Tetaplah hidup dan berdiri di atas tumpukan kaki mu sendiri" ucap Fitri pada dirinya sendiri.
Gadis itu memandangi dirinya lewat cermin, dimana dia mengenakan baju blus putih dan rok warna armi muda serta jilbab pasmina warna putih. Cantik, satu kata untuknya. Kata itu memang cocok disandang olehnya. Bahkan harus ada kata ideal. Ya, dia memiliki postur tubuh yang ideal. Tapi sifatnya tak secantik dan seideal fisiknya.
Perlahan, ia meraih tote bag nya dan map bening yang berisi berkas-berkas untuk ujian sidang. Lalu berjalan menuju pintu kamar dan turun ke lantai satu. Di sana, sudah ada Ibu dan Bapak nya.
"Bu, Pa, aku ke kampus dulu" pamit Fitri dan tak lupa mencium tangan Bapa dan ibunya.
"Iya, hati-hati ya" ucap Ibu Sumaina.
.
.
.
Seperti biasa, Ummu atau Fadila akan nongkrong di parkiran Fakultas. Dan kali ini, Ummu yang lebih dulu sampai dibandingkan ketiga temannya. Lama menunggu, dia melihat Nikollas berjalan ke arah Fakultas Mipa dari arah Fakultas Sospol.
Rasanya sesak bila hati telah berlabu namun kemungkinan untuk bersama itu kecil adanya.
"Dek, boleh Kakak duduk di sini?" ucap Nikollas.
"Silahkan, Kak" kata Ummu mempersilahkan.
"Ya Allah, ampuni aku atas rasa ini. Sejujurnya aku telah berusaha tetapi aku gagal" batin Ummu.
Farhan oh Farhan,kau suami idaman.kalo suamiku......jangankan masak, rebus air aja bisa di hitung dengan jari lima 🤣
dan buatlah niko tuk tinggal bersama dengan pak asiana thorr 🙏✌
semoga Niko dan Ummu tidak seperti ke dua orang tua nya ...
semangaatt Niko ....💪💪💪
kalo Fadilah dari bayi ,ibu Amrita sudah tidak ada ...
berharap surlin segra tau kebenarannya tentang isi hatinya ibunya niko 🙏✌