NovelToon NovelToon
Takdir Istri Di Atas Kertas

Takdir Istri Di Atas Kertas

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Janda / Cinta Seiring Waktu / Romansa
Popularitas:18.1k
Nilai: 5
Nama Author: Reni mardiana

Karena desakan Ekonomi, Rosa terpaksa harus menikah dengan pria yang sama sekali tak di cintainya. Bekas luka di tubuh serta hatinya kian membara, namun apalah daya ia tak bisa lepas begitu saja dari ikatan pernikahan yang isinya lautan luka.

seiring berjalannya waktu, Rosa membulatkan tekadnya untuk membalas segala perbuatan suaminya. bersembunyi di balik wajah yang lemah lembut nan penurut, nyatanya menyiapkan bom waktu yang bisa meledak kapan saja.

Hem, gimana ya ceritanya. yuk simak kelanjutannya, jangan lupa tinggalkan jejak likenya, komen, subscribe dan vote 🥰🫶

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Reni mardiana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Memantau

Sophia memerintahkan rekannya untuk menahan tubuh Rosa, tetapi sayang, Jeremy datang dan menghentikan pergerakan mereka.

"Ada apa ini?" Tanya Jeremy dengan nada dingin.

"Tuan Jeremy, anak baru ini menendang perutku, rasanya sakit sekali." Juwita memainkan drama, ia memegangi perutnya yang di tendang oleh Rosa tadi.

"Nyenyenyeee..."

Rosa muak sekali mendengar ocehan Juwita, sudah berbagai macam perangai manusia yang sudah ia temui, tipikal orang seperti Juwita itu tak jauh sifatnya seperti kakaknya sendiri.

"Tuh kan, Tuan Jeremy lihat sendiri, dia malah meledek Bu Juwita. Mending keluarkan saja, daripada bikin onar di kantor." Sophia ikut memanaskan api agar Jeremy terhasut.

"Diam kamu! Tidak ada yang berhak mengatur disini selain Tuan Orlando sendiri, Rosa tidak akan di pecat begitu saja, baik Angga ataupun Rosa keduanya sama-sama di rekrut secara langsung oleh pemilik perusahaan. Siapapun yang berniat menyulitkan mereka berdua, siap-siap saja terima resikonya." Tegas Jeremy.

"Tapi dia memakai kekerasan, meskipun di pilih oleh Tuan Orlando bukan berarti dia berbuat seenaknya." Protes Juwita.

"Jelaskan!" Jeremy menatap Angga meminta penjelasan, ia tidak akan memperlihatkan kepada orang lain seolah ia memihak Rosa. Di hadapan karyawan lain, Jeremy akan bersikap adil.

"J-jadi begini, Tuan Jeremy. Saya dan Rosa baru masuk, tapi mereka semua menyuruh kami membelikan makanan dan minuman, itu aturan mereka kalau ada karyawan baru masuk. Bu Juwita dan Sophia yang mulai duluan, tadi Rosa juga di cekik sama Bu Juwita dan hampir di tampar Sophia." Jelas Angga dengan wajah kikuknya.

"Juwita, Sophia. Ikut aku sekarang!" Titah Jeremy.

Juwita hendak membantah, namun Jeremy menggerakkan tangannya dan berbalik memimpin jalan. Kedua perempuan yang sempat menindas Rosa pun menghentakkan kakinya, wajah keduanya cemberut dan melayangkan tatapan permusuhan pada Rosa. Tetapi Rosa malah menggoyangkan pinggulnya dan menjulurkan lidahnya, puas sekali ia bisa melampiaskan rasa kesalnya dan tepat sasaran.

"Ayo, Angga. Kita kerja lagi, lets go!" Ucap Rosa bersemangat.

Tidak ada yang berani kembali berbicara, mereka semua langsung duduk dan menatap layar komputer masing-masing. Sementara Rosa mengatur barang untuk menyimpan sesuatu, ia juga harus putar otak agar bisa mendapat celah untuk memasang perangkap.

*****

Di ruangan CEO.

Lutfi sudah menyaksikan bagaimana kejadian di ruang kerja Rosa, ia sempat mau menyusul, namun ternyata Rosa mampu mengatasi masalahnya sendiri. Lutfi malah salut karena Rosa sudah mulai berani melawan, sepertinya air matanya tidak akan terbuang sia-sia lagi.

Ceklek.

Lutfi merapikan jasnya dan berpura-pura sibuk dengan laptopnya, ia melirik sedikit ke arah pintu saat Jeremy masuk menggiring dua perempuan menghadap padanya.

"Ada apa?" Tanya Lutfi tanpa mengalihkan pandangannya.

Jeremy menjelaskan kejadian di ruang kerja Rosa, Juwita dan Sophia saling menyenggol satu sama lain. Lutfi pun menghentikan sejenak pekerjaannya, ia melipat kedua tangannya sambil menyandarkan punggungnya.

"Jadi, ketika ada karyawan baru kelakuan kalian seperti ini?" Tanya Lutfi dengan dingin.

Atmosfer di ruangan Lutfi mendadak panas, Juwita dan Sophia seolah kehilangan oksigen untuk bernafas, mendengar beberapa kalimat dari Lutfi saja membuat mereka merinding ketakutan.

Brakkk!!!

"Jawab!" Bentak Lutfi.

Kedua wanita itu tersentak kaget, lidahnya terasa kelu walau hanya untuk mengeluarkan kata iya saja.

"Aku tidak akan segan-segan menurunkan jabatanmu, Juwita! Di perusahaan Fatma Group tidak menormalisasikan penindasan dalam bentuk apapun itu, aku sendiri yang merekrut pekerja tidak melakukan apapun pada mereka. Baru di kasih jabatan sekutil saja berulah, bagaimana kalau jadi direktur? Hancur sudah perusahaan." Marah Lutfi. Dia sama sekali tidak suka jika ada orang yang berani menindas orang kecil hanya karena sehuah kedudukan.

"M-maaf, Tuan Orlando. Saya tidak berani lagi." Ucap Juwita.

"Enyah dari hadapanku!" Usir Lutfi.

Juwita dan Sophia pun langsung berbalik, tapi sebelum mereka benar-benar pergi Lutfi kembali bersuara.

"Potong gaji mereka berdua sebanyak 30%, uangnya belikan makanan dan bagikan pada karyawan di kantor." Titah Lutfi pada Jeremy.

"Baik, Tuan." Jawab Jeremy.

"Jangan!" Pekin Keduanya kembali berbalik, mereka bersimpuh di lantai memohon belas kasih Lutfi.

"Tidak ada negosiasi, resiko tanggung sendiri!" Tegas Lutfi.

Jeremy menarik tangan Juwita dan Sophia dan menyeretnya keluar, mereka menyapu lantai dengan perasaan lemas tak berdaya. Gaji di kantor lumayan besar, memotong 30% itu sama dengan kerugian besar bagi keduanya karena tak bisa shopping semaunya.

*****

Jam istirahat tiba.

Rosa dan Angga makan di kantin perusahaan, keduanya menjadi bahan perbincangan lantaran kejadian tadi mendadak viral. Bagaimana tidak, Juwita adalah orang yang bisa di bilang paling di segani dan di takuti karena menduduki jabatan sebagai kepala.

"Ros, mereka ngomongin kita." Bisik Angga.

"Bodo amat, gue lebih peduli sama perut ketimbang mulut orang. Dahlah, makan aja yang kenyang, misi kita belum jalan." Ucap Rosa tak peduli.

Di sisi lain.

Juwita dan Sophia diam-diam masuk ke bagian desain, mereka melihat situasi yang sepi karena memang jam istirahat.

"Periksa komputernya, jangan sampai ada yang lihat." Titah Juwita.

"Gimana dengan cctvnya?" Tanya Sophia memastikan.

"Itu urusan gampang," Jawab Juwita.

"Ternyata desainnya emang bagus, Pak Felix pasti bayar mahal nih, Bu." Ucap Sophia begitu melihat hasil karya Rosa.

"Cepat pindahkan, keburu orangnya datang." Desak Juwita.

Senyum menyeringai terlukis di bibir Juwita, pundi-pundi uang semakin bertambah meskipun harus kehilangan 30% gajinya di perusahaan Lutfi. Pantas saja Lutfi merekrut Rosa dan Angga ke perusahaannya, Juwita pun semakin senang karena ia bisa lebih banyak menghasilkan uang tanpa harus bekerja keras.

"Bener kata Tuan Orlando, kita gak boleh ganggu Rosa biar anak itu gak keluar dari kantor, dengan begitu setiap hasilnya bisa kita nikmati." Ucap Sophia.

"Iya juga ya, tapi kurang asik gak sih? Gimana kalau kita kasih dia banyak kerjaan, lebih banyak lebih bagus bukan?" Ide jahat muncul di kepala Juwita. Memanfaatkan Rosa dan Angga sepertinya akan menguntungkan.

'Ck, dua ani-ani ini begonya gak ketulungan juga ya? Karena perusahannya kurang terpantau ya gini, jadi seenaknya tuh betina.' Batin Rosa.

Sophia dan Juwita tidak sadar bahwasannya, setiap gerak-gerik mereka di pantau oleh Rosa melalui Kenny yang merekam setiap percakapan keduanya. Untungnya Rosa sudah banyak persiapan, ketika Lutfi sudah memberikan intruksi untuk peluncuran maka hasil yang sesungguhnya akan mematahkan rencana Rival bisnis.

"Nih, tikusnya baru ketemu dua. Tinggal selidiki lagi yang lain, gue yakin para penjilat tadi yang ikut nyuruh beli makanan pasti ada sangkut pautnya." Ucap Rosa sambil memperlihatkan layar ponselnya pada Angga.

Angga tak begitu heran, karena dilihat dari gelagat keduanya saja sudah sangat jelas.

"Tapi, gue penasaran sama orang yang sibuk di komputer." Ucap Angga.

Rosa terdiam sejenak, ia juga baru ingat kalau diantara mereka semua ada satu orang saja yang sibuk bekerja disaat yang lain berusaha menindasnya.

"Iya, tetep gue selidiki kok." Ucap Rosa sambil menyuapkan satu sendok mie ke mulutnya.

Rosa menyimpan sebuah pot bunga palsu, di dalam bunga tersebut tersimpan kamera kecil yang di bungkus rapi agar tidak menimbulkan curiga. Tak hanya di mejanya, Rosa juga menyimpannya di meja Angga.

"Eh, liat tuh, itu bukan orangnya." Angga menyenggol lengan Rosa, ia menunjuk ke salah satu gadis yang duduk di sudut kantin sendirian.

Nampaknya, gadis itu tidak memiliki teman. Namun, Rosa perhatikan ada yang aneh dengan sikap gadis itu, dia makan sambil meringis memegangi pundaknya. Rasa penasaran Rosa sangat tak tertahankan, ia menarik tangan Angga dan berjalan menghampiri gadis tersebut.

"Hallo, boleh gabung gak?" Sapa Rosa.

"H-hah, h-hallo juga. B-boleh kok," Gadis itu terkejut, ia langsung menurunkan tangannya dari bahunya kala Rosa dan Angga menghampirinya.

"Kenalin, aku Rosa, dan ini temanku Angga. Kalo nama kamu siapa?" Rosa mulai berbasa-basi, ia akan mengulik siapa gadis di depannya itu.

"Namaku Olivia, bisa di panggil Oli atau Via, terserah kalian mau panggil apa." Jawab Olivia.

"Salam kenal ya, mulai hari ini kita adalah teman, oke!" Ucap Rosa bersemangat.

"Oli? Hahahaha, sparepart motor." Ucap Angga tertawa.

Tuing.

Rosa menoyor kening Angga, bisa-bisanya pria itu menertawakan nama panggilan Olivia, mana ketawanya kenceng lagi.

"Hargai nama orang, maen ketawa aja." Tegur Rosa.

Olivia pun tersenyum, baru pertama kalinya ia dapat teman karena dari sekian banyaknya manusia hanya Rosa dan Angga yang mau berteman dengannya. Roda dan Angga pun mengajak Olivia mengobrol, sesekali mereka bercanda hingga mengundang tawa Olivia yang memang biasa tertutup.

1
juwita
nah gitu Rosa harus kuat dn tangguh apa lg klo benar jgn mudah di tindas
Sunaryati
Nah baru masuk sudah dapat membongkar praktik penindasan yang dilakukan karyawan senior kepada karyawan baru, namun kali ini Juwita dan Shopia kena batunya ✋✋🤣🤣🤭
@pry😛
next rosa... lnjt kn... aq sk gy mu....🤣🤣🤣
@pry😛
moga ketauan
@pry😛
good rosa
Sunaryati
Sukses Rosa
Kasih Sklhqu
lanjut Thor 🙏
Wahyuni Riansyah RO
lanjuuuut lan Rosa.....makin mantap
4U2C
𝘄𝗮𝗵 𝘄𝗮𝗵 𝗺𝗮𝘂 𝗱𝗶𝘁𝗶𝗻𝗱𝗮𝘀 𝘆𝗮 𝗻𝘆𝗼𝗻𝘆𝗮 𝗥𝗢𝗦𝗔,,𝗷𝗮𝗻𝗴𝗮𝗻 𝗵𝗮𝗿𝗮𝗽 𝘆𝗮 𝗝𝗨𝗪𝗜𝗧𝗔𝗞𝗨 𝗻 𝘁𝗵𝗲 𝗴𝗲𝗻𝗴🤣🤣🤣 𝗸𝗮𝗹𝗶𝗮𝗻 𝘆𝗮𝗻𝗴 𝘀𝗲𝗵𝗮𝗿𝘂𝘀𝗻𝘆𝗮 𝗸𝗲𝗹𝘂𝗮𝗿 𝗱𝗮𝗿𝗶 𝗽𝗲𝗿𝘂𝘀𝗮𝗵𝗮𝗮𝗻 𝗢𝗥𝗟𝗔𝗡𝗗𝗢 𝗠𝗣𝗜🤣🤣🤣
Giandra
keren👍👍💪
I Love you,
gu banget tu🤣🤣🤣🙏🙏🙏💪💪💪🤭🤭🤭🤭
@pry😛
keren ros.... aq sk gy mu... next yg byk kk
@pry😛
good rskn...
Wahyuni Riansyah RO
Rosa makin keren nih....mantap jangan mau ditindas lagi...Rosa cocok jd nyonya Orlando alias Lutfi
Suanti
bagus rosa jangan mau di remeh kan harus melawan biar kapok mak lampir 🤣🤣🤣
Wulan Sari
the best Rossa ayo lanjutkan Thor semangat 💪 salam
Sunaryati
Up rutin, Thoor. Emak baru mampir langsung suka
Sunaryati
Smart Lutfi semoga berhasil, dan jebakan untuk karyawan yang khianat kena 💪💪 selamat berjuang untuk menyelamatkan perusahaan dan bisa menghancurkan perusahaan lain yang merecokin kamu
@pry😛
good aq yg gercep"... no ikan trbg
@pry😛
hooh jd kau.... kt liat sampai dmn keahlian kau
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!