NovelToon NovelToon
Chaostic Enigma

Chaostic Enigma

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Fantasi Timur / Balas Dendam / Epik Petualangan / Perperangan / Romansa
Popularitas:1.1k
Nilai: 5
Nama Author: Adam Erlangga

Di daratan yang sangat luas, terbentang lima benua besar yang memiliki ratusan penguasa. Masa dimana peperangan antar kerajaan di mulai, masa dimana penguasa berambisi menguasai daratan. Perang, politik, birokrasi, kekuatan, kekuasaan, romance, dan sejarah peradapan menyatu dalam kisah ini.

ini hanya cerita fiksi belaka, imajinasi yang beradu dengan sejarah.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Adam Erlangga, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Eps - 33

Rudy terkejut melihat seorang gadis cantik yang sedang di kurung didalam jeruji besi, dengan kondisi terikat dan baju yang sedikit sobek.

"Siapa dia.?" tanya Rudy

"Aku tidak tau, dia bilang dia diculik prajurit Neverland saat dalam perjalanan. Dan dia berasal dari kota luluna."

"Lunara, aku berasal dari Lunara." sahut gadis itu.

"Ah iya, Lunara."

Rudy pun berjalan kearah gadis itu, lalu ia melihat dengan seksama.

"Ho, Lunara ya. Dimana itu.?"

"Huh, kota Lunara dari Neverland. itu kata dia." jawab Marco.

"Lunara, aku pernah membacanya di dalam buku, hm, dimana ya, Lunara, Lunara.....

Rudy bergumam dalam hati sambil melihat wajah gadis itu. Sampai membuatnya tidak nyaman, seolah-olah ia akan di lecehkan.

"Berhenti memandangnya Rudy, jangan tertipu dengan wajah cantik itu."

"Oh, aku ingat. Lunara ya." sahut Rudy sambil membalikkan badan. "Lepaskan dia Marco, sepertinya kita dapat informasi setelah ini."

"Serius.? jangan bilang kau menyukainya. Jangan bawa masalah pribadi kedalam peperangan Rudy." teriak Marco.

Rudy pun berjalan dan duduk di sebuah kursi.

"Lunara adalah nama Kerajaan waktu itu. Setelah Neverland berhasil menaklukkannya, nama itu menjadi nama kota besar. Mungkin wilayah ini adalah wilayah Neverland, kita sudah melangkah sangat jauh Marco." kata Rudy.

"Ha.? apa kau buta map.? seharusnya kita berada di Florensia, bukan di Neverland." sahut Marco.

"Yah, melihat semua prajurit beratribut Neverland, dan ada dia disini, sepertinya kita ada di wilayah Lunara."

"Itu benar, ini wilayah Lunara. yang dulunya sebuah kerajaan." sahut Gadis itu.

Marco pun mengangkat tombaknya.

"Hm, lalu bagaimana.?" tanya Marco.

"Lepaskan tali yang mengikat lehernya itu Marco. Kita butuh informasi. Kenapa dia di tangkap, dan kenapa dibawa kesini."

"Ah oke." ia pun memasukkan mata tombak ke dalam jeruji itu, dan gadis itu hanya memejamkan matanya dengan ketakutan.

Slassh. kain itu pun lepas dalam satu tebasan, membuat Gadis itu sangat terkejut.

"Jawab pertanyaan ku, sebelum aku memutuskan." kata Rudy.

Gadis itu pun bercerita pada mereka. Awalnya ia keluar dari kota ingin mendatangi sebuah desa. Desa yang dulunya makmur akan hasil alam, sekarang menjadi tempat suplay makanan militer Neverland.

Warga desa di paksa untuk memberikan semua hasil panennya, tak terkecuali untuk makanan kebutuhan sehari-hari warga desa. Semua di rampas oleh prajurit Neverland.

Saat Gadis itu sampai di desa itu, para warga beradu mulut dengan prajurit Neverland, sampai akhirnya kepala desa di bunuh di depan para warga dan mengancam akan membunuh semua orang jika tidak memberikan hasil alam mereka.

Saat itulah, Gadis itu menawarkan diri pada prajurit, dan membiarkan warga desa hidup. prajurit pun setuju dan membawa gadis itu kepada Kapten sebagai hadiah. Dan hasil alam warga desa tetap di bawa juga.

"Begitulah ceritanya, jadi mohon, lepaskan aku, aku sudah menyerahkan diri ku." kata Gadis itu dengan polos.

"Hm, kau kira, hanya membawamu kesini masalah sudah selesai.?" sahut Rudy.

"Kalian bilang begitu, jadi aku turuti saja mau kalian."

"Hadeh, pantas saja dulu ayahku mudah sekali mendapatkan Kerajaan Lunara. ternyata warganya sepolos ini."

Rudy pun berdiri dan menghampiri gadis itu.

"Kau tau motifnya saat kau di bawa kemari.?" tanya Rudy.

Gadis itu hanya menggelengkan kepalanya.

"Prajurit-prajurit itu akan membuka bajumu"

"Apa.?" teriaknya terkejut.

"Lalu mereka akan meraba setiap detail bentuk tubuhmu."

"Tidak mungkin" ia merasa ketakutan.

"Lalu kau akan di jilat-jilat"

"AAAAAAHHHH" ia pun berteriak sangat kencang.

"Kau tau selanjutnya kan.? tidak perlu aku lanjutkan." kata Rudy tersenyum.

Gadis itu benar-benar ketakutan sambil mengigit bibirnya sendiri, ia tidak menyangka akan di lecehkan seperti itu.

"Jadi, apa selanjutnya.?" tanya Marco.

Brak. Rudy langsung memukul kepalanya.

"Kau bodoh ya. Haissh."

"Aku hanya tanya, apa salahku." sahut Marco

"Lepaskan gadis itu, dia tidak berbahaya Marco." kata Rudy.

"Kau mau menjilatinya ya.?"

Brak. Rudy langsung memukul kepalanya.

"Lepaskan saja dia."

"Itteeeeh"

Beberapa menit kemudian, Gadis itu pun di lepaskan.

"Terimakasih sudah mendengarku. Namaku Eva Lyod. dari keluarga Lyod." kata Eva.

"Ah, jadi kau keturunan bangsawan ya.?" tanya Rudy.

"Eh, itu, ehm" Eva tidak berani menjawabnya, karena sebenarnya, dia dulunya adalah seorang putri keturunan Raja Lunara. Meskipun ia lahir saat Neverland sudah menguasai Kerajaan itu.

"Tidak perlu di jawab." kata Rudy yang langsung kekuar dari tenda.

Marco pun mengikuti Rudy, dan Eva hanya kebingungan disana.

"Jadi, apa rencana selanjutnya.?" tanya Marco.

"Hm, sebenarnya aku ingin membakar mayat-mayat ini, tapi kita akan ketahuan. Apalagi mayat didalam hutan, Bisa-bisa terjadi kebakaran hutan."

"Ah, kebakaran hutan ya." sahut Marco.

"Iya kebakaran hutan."

Dalam sekejap suasana jadi hening seketika. Tiba-tiba...

"Itu ide bagus Marco."

"ide.? apa.?"

"Kita buat seolah-olah terjadi kebakaran hutan, jadi, anggap saja kita sedang menghormati para prajurit bejat ini, dengan membakarnya menjadi abu. Musuh tidak akan curiga."

"Ah, jadi itu idenya.? aku setuju. kita bakar wilayah Neverland, hahaha."

Lalu suara teriakan terdengar sangat keras.

"AAAAAAHHHH" bahkan suara itu sampai mengema di dalam hutan.

"Sialan, tutup mulutnya." sahut Rudy sambil menutup mulut Eva yang terkejut melihat ribuan mayat tergeletak didepannya.

"Ada mayat, ada mayat, aku takut." katanya

"Diam Eva, jangan berteriak, kita sedang di wilayah musuh."

"Tapi, tapi aku takut."

"Diam." sahut Rudy langsung membawanya pergi menjauh dari sana sambil menutupi mulutnya.

Beberapa menit kemudian, mereka berjalan lebih dalam ke wilayah Neverland.

"Huh, kau jangan berteriak seperti itu Eva. Kita akan ketahuan jika ada prajurit musuh di sekitar sini." kata Rudy

"Maafkan aku, aku tidak tau."

"Kita semakin masuk kedalam wilayah Neverland Rudy."

"Tunggulah disini, aku akan membakar hutan itu." sahut Rudy langsung berlari kesana.

Marco dan Eva hanya terdiam sambil melihat Rudy menjauh.

"Hm, untung saja kau berteriak, jika tidak, kau akan hangus terbakar." kata Marco

"Aku tidak tau kalau akan terjadi kebakaran."

"Kau seharusnya berterimakasih sambil bersujud padaku, karena aku sudah membereskan ribuan prajurit seorang diri." kata Marco sombong.

"Benarkah.? jadi kau yang membunuh para prajurit itu.?"

"Uhm" sahut Marco dengan gagah.

"Jadi, kalian berusaha untuk menyelamatkanku kan.?" kata Eva dengan malu.

"He.?"

Tiba-tiba, kobaran api mulai terlihat didalam camp, lalu menjalar ke hutan. api mulai membesar, dan kepulan asap berwarna hitam menutupi sinarnya matahari.

Rudy pun kembali ke tempat mereka sambil membawa sepasang jubah hitam dari sana.

"Huh, Sudah beres Marco. Sekarang, kita harus menganti jalur kita, atau menerobos langsung ke wilayah Neverland.?" kata Rudy sambil memberikan jubah pada Marco.

"Harusnya kita ke Florensia, seperti rencanamu sebelumnya. Melemahkan pasokan musuh, dan menjarah camp-camp kecil mereka." jawab Marco.

"Baiklah kalau begitu. Kita buat jalur baru, mungkin jalur ini sudah di tandai oleh Neverland. Jadi kita harus lewat sisi lain."

"Baiklah, asal jangan sampai tersesat lagi." sahut Marco

Mereka berdua pun langsung berangkat. Sedangkan Eva hanya kebingungan disana.

"Eh, anu...

.....

1
azizan zizan
kurang faham...alurnya seperti kalut aja.. mau ngomong bodoh ya memang bodoh alurnya.. mau ngomong tolol ya memang watak mcnya...mau ngomong goblok emang goblok si athornya...
Adam Erlangga: Novel ini dibuat bukan untukmu. 🤣
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!