"tuan , maaf kan saya, jangan lakukan itu kepada saya"! ucap seorang gadis yang saat ini telah berada di dalam dekapan tuan muda saka. Amira gadis 21 tahun yang kini sedang bekerja di sebuah mansion mewah milik tuan muda saka. laki laki berdarah dingin yang memilik pesona luar biasa .
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon giyonk17, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
ngerujak
Di pinggiran kota daerah ujung timur Pulau Jawa. dua mobil mewah beriringan melaju menuju sebuah rumah sederhana milik tuan saif. Sejenak beberapa orang tertegun saat melihat mobil yang berhenti tepat di halaman rumah milik pah saif, terutama para ibu ibu Bu yang saat itu sedang berada di bawah ko depan seberang rumah pak saif.
pemilik rumah sedang tidak ada di rumah sepertinya ,ya pagi menjelang siang itu ,pak saif yang saat itu sedang bekerja sebagai tukang bangunan, Arvin ,yang tak lain adalah adik Amira juga masih sekolah dulu jam segini, sedangkan buh Fitri yang tak lain adalah ibu Amira sedang berada di rumah tetangganya untuk membantu tetangganya yang sedang ada arisan ibu ibu nanti sore.
"apa ini rumah mu ,sayang "! Tanya nyonya Farah yang saat itu masih berada di dalam mobil dan duduk di samping Amira.
"iya ma,maaf rumah saya tidak sebagus dan semewah "!! ucapan amura terhenti saat nyonya Farah memegang tangan Amira, nyonya Farah Hanya tersenyum dan mengangguk singkat seakan tahu keadaan keluarga Amira di kampungnya .
"ayo kita turun, sepertinya tidak ada orang di rumah mu ,Amira"! Sahut tuan Erwin yang duduk di samping kursi kemudi.
"iya, biar saya cari ibu, mungkin ada di rumah mah tetangga "! Jawab Amira sambil tersenyum kecut melirik ke arah calon mertuanya itu.
Amira pun turun, dan berjalan mendekat ke arah pintu yang masih tertutup rapat, mencoba membukanya tapi pintu tersebut di kunci, akhirnya Amira pun berjalan menuju warung seberang di mana ibu ibu masih menatap ke arah rumahnya dengan sedikit kaget atas kedatangan Amira.
"maaf Bu, apa ibu ibu melihat ibu saya ,"! Tanya Amira dengan sopan, bukanya menjawab ibu ibu tersebut masih menatap Amira dengan tatapan yang sulit di artikan .
"bu Susi"!! panggil Amira sambil menepuk pelan pundak Bu sisi yang tak lain adalah pemilik warung sembako tersebut .
"eh ,Amira ,kamu benar Amira kan, ngomong ngomong itu siapa ,boss kamu dari kota ,tampan sakali yang itu"! Kata Bu Susi sambil menunjuk ke arah saka dengan dagunya .
"Hem, Bu apa ibu tahu ibu saya ada di mana"! Tanya Amira dengan nada sedikit meninggi, sepetinya Bu Susi ini sedikit budek kalau sudah melihat yang ganteng ganteng , sampai di tanya apa jawab nya apa.
"eh ,ibu mu ya,,ada di rumah mbok nem bantu siapin untuk arisan nanti sore "! jawab Bu Susi namun tatapnya masih tertuju pada sosok tampan di seberang telpon .
"oh, "!! sahut Amira langsung pergi begitu saja menuju rumah mbok sum hanya berjarak satu rumah dari rumah nya.amira berjalan cepat menuju rumah mbok sum untuk memastikan ibu nya berada di sana dan tidak ingin juga membuat tamunya menunggu lama .
***" pa,,itu buah kelengkeng kesukaan mama, apa mama boleh memintanya"! Kata nyonya Farah sambil menunjuk buah kelengkeng yang berada di depan rumah Amira ,buahnya yang lebar dan terlihat besar besar ,ya meskipun sudah di bungkus dengan plastik ,di setiap gerombolan buah tersebut. Tapi tetap saja plastik yang bening membuat nyonya Farah bisa melihat buah buah yang begitu besar, dan membuat air liurnya ingin menetes hanya melihatnya saja.
"mama mau meminta kepada siapa ,la wong yang punya rumah saja tidak ada "! Sahut tuan Erwin sambil menggelengkan kepalanya lihat tingkat istrinya .
"maksud mama nanti pa kalau sudah ketemu dengan kedua orang tua Amira ,is papa ini "! jawab nyonya Farah sambil mengerucutkan bibirnya..
"ya tanya nya sama yang punya rumah ,masa tanya nya sama papa"! taun Erwin masih tidak mau ngalah.
"cih"!! nyonya Farah berdecak kesal, lalu matanya berpindah menatap buah mangga yang ada di samping rumah mah Amira ,pohonya tidak terlalu tinggi tapi ,buahnya cukup lebat, saat angin menerpa pohon tersebut , seakan berada hanya sedang melambai lambai lambai nyonya Farah .
"ya tuhan ,rasanya aku ingin sekali ngerujak"! celetuk nyonya Farah.
Glek"!! Mendengar kata ngerujak membuat saka menelan ludahnya ,sepetinya enak ngerujak di cuaca seperti ini ,ya mungkin begitu pikir saka yang kadang mengalami masa nyidam Amira yang kadang dia rasakan secara dadakan.
"ma, jangan lupa ajak aku kalau ngerujak"! bisik saka pelan tepat di samping sang mama.
"jadi kamu mau"! tanya nyonya Farah menatap anak laki laki nya itu. Saka mengangguk singkat.
"baiklah , nanti kita ngerujak siapa tahu masih ada buah lain yang bisa di rujak"! Celetuk nyonya Farah.
"itu kan juga bisa"! sahut tuan Erwin matanya menatap ke arah pohon jambu air ,meskipun buah nya tidak begitu lebat tapi masih ada satu dua yang tersisa di pohon tersebut .
nyonya Farah dan saka pun menatap ke arah tatapan yang di tuju tuan Erwin, seketika itu mata ibu dan anak itupun berbinar terang.
**** assalamualaikum ". sapa amira yang baru saja sampai di rumah mbok sum.
"walaikumsalam,,jawa mbok sum dan Bu Fitri bersamaan sambil menoleh ke bang pintu di mana Amira sedang berdiri di sana.
"Amira "!! panggil Bu Fitri tidak percaya jika yang dia lihat adalah anaknya yang baru satu bulan lebih bekerja di ibu kota .
"Bu"!! sahut Amira dengan mata berkaca kaca, Amira pun segera berjalan cepat dan menghambur memeluk Bu Fitri.
"Amira ini bentar kamu kan nak"! tanya Bu Fitri ,sambil menangis haru membalas pelukan Amira , pastinya Bu Hanik tri sangat merindukan Putri nya itu .
"iya Bu, "! Jawab amira.
"apa ada masalah Amira, kenapa kamu pulang tidak memberi tahu itu atau ayah mu terlebih dahulu , "! Tanya Baekhyun fitri dengan perasaan kawatir .
Amira menggeleng pelan, menandakan tidak ada masalah , andai Bu Fitria tahu jika Amira sedang mengalami masalah yang sangat berat saat ini.
"Bu ,di rumah ada tamu ,ingin bertemu ibu dan ayah, oiya ayah di mana Bu "! tanya Amira yang baru ingat dengan ayahnya, apalagi baru 2 Minggu yang lalu Arvin memberi kabar jika sang ayah telah jatuh sakit .
"ayah mu masih kerja jam segini. ngomong ngomong siapa tamunya nak"; yang Bu Fitri penasaran .
"sebaiknya kita pulang , nanti ibu juga bakal tahu"! Jawab Amira, sambil menggandeng lengan sang ibu .
" mbok, saya pulang dulu ya ,nanti kalau ada waktu saya kesini lagi"; kata Bu Fitri berpamitan dengan mbok Sri yang tinggal seorang diri di rumah tersebut,anak anak nya sudah memilik rumah sendiri meskipun tidak begitu jauh dari rumah mbok sum.
"iya fit , terimakasih h sudah membantu"! Kata mbok sum .akhinya amira mengajak sang ibu pulang untuk menemui keluarga ruan Erwin.
Saat berada di pinggir jalan tepat di rumah nya ,Bu Fitri pun terkejut melihat dua mobil mewah terparkir di halaman rumahnya.
"Amira ,siapa mereka "! Tanya Bu Fitri dengan perasaan bercampur aduk.
"ayo Bu, sebaiknya masuk dulu"! Jawab Amira ,mengajak sang ibu melangkah menuju rumahnya, meskipun dengan perasaan bingung namun Bu Fitri tetap berjalan melewati beberapa orang asing yang baru Bu Fitri lihat saat ini.