Apa jadinya, ketika hubungan rumah tangga jauh dari rasa saling memperhatikan? Apakah Laras akan mampu terus menahan jeritan-jeritan batin-nya yang selama ini ia pendam?
Simak keseruan konflik etika yang terjadi dirumah tangga Laras! Jangan lupa dukung karya baru ini, ya. See you~
Update: Setiap hari
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Imen Firewood, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Liburan Keluarga
Malam hari.
Disaat, keluarga kecil yang baru lagi kembali merasakan kebahagiaan ini tengah duduk bersama, menikmati makan malam mereka.
Setelah Laras sampai di rumah-nya tadi, ia langsung mencopotkan kalung pemberian dari Riko sebelum masuk kedalam. Agar tidak menimbulkan pertanyaan terhadap-nya dari Andi.
Di sela-sela kebahagiaan itu, Andi bertanya. Ingin mengajak keluar kecil-nya ini berlibur. Karena hal seperti ini, sudah lama terakhir kali mereka lakukan. Karena sibuk-nya pekerjaan mereka berdua selama di kantor.
"Bagaimana, kalau kita besok liburan?" -Andi
Ketika Laras dan Dina sedang asik bercanda. Tiba-tiba saja pertanyaan itu keluar dari mulut Andi yang melihat mereka.
"Hem? ... Liburan?" -Laras
Ia memandang Dina yang sedang memperhatikan-nya di samping. Merasa tidak ingin mengecewakan-nya, Laras 'pun ingin menyetujui ajakan Andi tersebut.
"Iya ..."
"Aku akan meminta kantor untuk membuat izin cuti-ku esok. Untuk beberapa hari liburan kita kedepan!" -Andi
Dina yang mendengar itu, merasa senang. Walaupun sebenarnya-nya, Dina tidak mengerti apa itu cuit. Tapi yang ia tahu bahwa ketika berlibur, ia bisa bersama orang tua-nya.
Laras sempat terdiam sejenak. Berpikir, tentang bisakah ia mendapat izin dari kantor perusahaan-nya yang secara mendadak seperti ini.
"Kenapa?" -Andi
"Hemm ... Baiklah, aku akan berusaha mendapatkan izin untuk cuti-ku beberapa hari kedepan." -Laras
Seraya mengatakan itu, Laras tersenyum memandang Andi yang di sambut juga dengan senyuman Dina. Malam itu, kehangatan keluarga kecil Andi dan Laras benar-benar terasa.
Beberapa jam kini telah berlalu.
Ketika Laras sudah menidurkan Dina anaknya di kamar sendiri. Dan ketika, Laras sudah berhubungan suami istri dengan Mas Andi. Kini tidak ada satu helai benang 'pun yang ada di tubuh mereka.
Dengan selimut tebal di atas mereka sebagai penghangat lain pada malam ini. Setelah semua tenaga mereka telah habis, kini kedua-nya terkulai lemas. Andi memeluk Laras dan memastikan pertanyaan liburan-nya kembali.
"Sayaang?" -Andi
"Hem? ..." -Laras
"Apa kamu sudah mendapat izin dari kantor-mu untuk acara kita pagi nanti?" -Andi
Laras berbalik. Kini tatapan mereka bertemu. Entah kenapa, kini Laras malah teringat ketika sedang bersama Riko. Jelas-jelas padahal di depan-nya adalah Mas Andi. Suami Laras sendiri.
Laras tersenyum. Berkata pelan dengan nada yang lembut.
"Sudah Mas ..."
Dengan mata Laras yang sayu. Membuat Andi kembali ingin melakukan-nya sekali lagi. Hal itu menggoda Andi sekarang.
"Sekali lagi mau?" -Andi
Berhubung tubuh Laras sudah lemas. Ia tidak menjawab pertanyaan itu. Laras hanya meresponnya dengan senyum dan anggukan kecil. Ketika sekarang, Andi yang kini sudah mendekap erat kembali tubuh Laras dan mec ium-nya.
Laras memejamkan matanya. Merelakan dirinya sepenuh-nya pada suaminya malam ini. Entah apa yang sedang Andi lakukan, Laras benar-benar pasrah.
Keesokan harinya ...
Teriakan Andi terdengar sampai kamar Laras dan Dina. Ketika Laras sedang merapihkan pakaian Dina sebelum berangkat pergi.
"Sayaang ... Dina~" -Andi
"Iyaa, Mas ... Tunggu!" -Laras
Dina tersenyum di hadapan Laras. Ketika sang Ibu sudah mendandani-nya dengan pakaian kasual yang cantik.
"Cantik-nya anak Ibu ..." -Laras
Pujian itu membuat Dina kembali tersenyum. Dan pipi Dina, secara tidak sadar Laras mencubitnya karena terlalu gemas.
Uwuu~
"Aw! ... Ibu ..." -Dina
Karena terlalu keras. Cubitan itu membuat Dina merasakan sedikit sakit. Namun hal itu sudah sering Dina dapatkan. Apalagi ketika sedang bertemu Tante Maya. Pipi Dina seraya seperti sebuah boneka di hadapan-nya.
"Maaf-maaf ... Uwuuu, sayang~" -Laras
"Ayok, kita berangkat!" -Laras
Kemudian, Dina tersenyum. Menggandeng tangan Laras dan menuju ke tempat suami-nya yang sudah menunggu mereka di depan teras rumah.
"Sudah selesai? Tidak ada yang tertinggal?" -Andi
"Tidak ada. Karena kita akan menginap, aku hanya membawa beberapa baju ganti kita dan Dina di koper ini." -Laras
"Baiklah ... Ayok, kita berangkat!" -Andi
Andi menggendong Dina menuju mobil-nya. Di susul Laras yang mengikuti mereka dari belakang.
Rencana-nya, liburan hari ini mereka akan mengunjungi salah satu kebun binatang yang berada di pusat kota. Selama di dalam mobil perjalanan mereka. Semuanya di isi dengan canda, riang, dan tawa. Juga sesekali mereka bernyanyi bersama agar tidak terlalu bosan.
"Hahaha~"
"Naa ... Na ... Na~"
Kehangatan memenuhi isi mobil keluarga kecil itu. Dan Dina, benar-benar merasakan apa yang nama-nya dari sebuah kebahagiaan. Sebuah rasa yang sudah cukup lama baru Dina temukan kembali. Bersama Andi dan Laras.
Bersambung ...