NovelToon NovelToon
Suamiku Bapak Dosen

Suamiku Bapak Dosen

Status: sedang berlangsung
Genre:Dosen / Cinta setelah menikah / Beda Usia / Nikahmuda / Pengantin Pengganti
Popularitas:18k
Nilai: 5
Nama Author: Saidah_noor

Azmi Khoerunnisa, terpaksa menggantikan kakak sepupunya yang kabur untuk menikah dengan bujang lapuk, Atharrazka Abdilah. Dosen ganteng yang terkenal killer diseantero kampus.
Akankah Azmi bisa bertahan dengan pernikahan yang tak diinginkannya???
Bagaimana cerita mereka selanjutnya ditengah sifat mereka yang berbanding terbalik???

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Saidah_noor, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Azthar # Kepergok.

Setiap menit bersama sang mertua membuat Azmi menahan diri untuk bersikap semaunya, rumah yang biasanya berisik dan berantakan mendadak hening dan rapi. Hanya ada obrolan ibu mertuanya yang bertanya dan memberitahukannya tentang Athar.

Azmi beberapa kali menguap, mendengarkan cerita pak Athar yang hobinya menulis dan membaca buku. Tak ada yang menarik dari cerita seorang pak dosen tersebut, ia merasa hidup suaminya sangat membosankan.

Pantas jika mertuanya itu menuntut cucu darinya, udah anak sebiji-bijinya udah tua pula. Seketika Azmi terkikik geli mengingat usia suaminya yang sebentar lagi berusia 36 tahun.

"Udah berkarat," ujarnya sembari tertawa.

Bu Atma melirik menantunya yang aneh itu, perasaan ia bercerita tak ada yang lucu lantas kenapa si Azmi ketawa ngakak?

Dahinya berkerut, beliau malah ikut tersenyum melihat menantunya itu. Baginya Azmi itu imut dan lucu, itu sudah sesuai dengan kriteria putranya.

Namun, mengapa putranya bersikap cuek dan dingin?

Ia mulai khawatir dengan rumah tangga sang putra. Tentu sebagai ibu, ia ingin anak semata wayangnya hidup bahagia. Ia mulai memikirkan sesuatu cara agar hubungan keduanya tak dingin apalagi sampai renggang.

"Azmi, kalian tidur satu kamar, kan?" tanya Bu Atma.

"Azmi, sih. Masih tidur di kamar lantai dua, kalau bapak semalam, sih tidur di kamar itu," jawab Azmi dengan jujur sambil menunjuk ke arah kamar yang ada dihadapannya, kebetulan mereka berada diruang keluarga yang dekat dengan kamar tersebut.

"Loh, kenapa dia tidur disitu?" tanya bu Atma makin mengernyitkan alisnya.

"Aku gak tahu, bu." Azmi menggelengkan kepalanya.

"Kok, kamu gak tahu, sih. Kalau tidurnya pisah, kapan kalian produksi anaknya? Inget ya! Mumpung kamu masih muda dan Athar juga sudah tua, jangan ditunda untuk punya anak. Nanti susah saat kita menginginkannya," ujar bu Atma yang sekejap itu membuat Azmi membeku.

Tak hanya itu, Azmi merasa seperti ditekan. Ia benar-benar seperti dipaksa untuk segera mendapatkan momongan, yang jelas-jelas belum menjadi keinginannya.

Ia tetap teguh pada pendiriannya untuk menyelesaikan kuliah dan menjadi wanita karir, setelah sukses baru memikirkan soal anak. Ia mengabaikan ucapan mertuanya tersebut dan menjadi pendiam sejak menit itu juga.

.

Malam harinya, Athar yang baru pulang melihat Azmi yang duduk diteras depan. Istrinya sedikit murung dan tak ada gairah untuk hidup, ia duduk dikursi rotan dengan wajah yang jiwanya seperti gentayangan. Diam, kepala ditekuk dan meremat jari.

Athar mengucapkan salam, tapi tak ada sahutan dari gadis itu. Ia masih dalam posisinya yang melamun.

Athar mendekatinya, "Azmi," panggilnya.

Tak ada pula sahutan dari gadis itu lagi, hal itu membuatnya menghela nafas berat.

"Azmi," panggilnya lebih keras.

Barulah Azmi menoleh pada suara yang memanggil namanya.

"Eh, mas. Sudah pulang," ucap Azmi menyahut akhirnya.

"Kamu ngapain disini sendirian, aku salam sapa gak disahut. Lagi melamun, ya?" Athar duduk dikursi sebelahnya, sebelumnya sempat melirik kedalam rumah yang terlihat sepi.

"Ibu kemana?" tanyanya lagi.

"Lagi di kamarnya, mungkin," jawab Azmi terdengar malas.

"Ada apa? Ibu gak ngapa-ngapain kamu, kan?" tanya Athar.

Ingin Azmi cerita tapi ada sedikit kera

guan. Kata temennya, suami biasanya bela ibunya bukan belain istrinya. Jadilah ia hanya tersenyum dan menggelengkan kepala.

"Ibu baik, kok. Ia banyak bercerita soal bapak," ujar Azmi akhirnya.

"Syukurlah, kalau begitu. Ayo kita masuk!" ajak Athar yang langsung menarik tangan Azmi untuk ikut masuk kedalam rumah.

Karena kamar bawah dipakai ibunya, mereka tidur satu kamar satu ranjang lagi. Namun bukannya terbiasa justru malam ini membuat keduanya canggung, bahkan saat Azmi hendak memijit suaminya seperti biasa, malah ditolak Athar dengan alasan kamu juga pasti capek.

Begitu pun dengan Athar yang sama diamnya, mereka tidur dengan saling membelakangi sehingga tak ada yang namanya saling tatap menatap.

Sementara diluar pintu kamar mereka, sang mertua mengintip dan mendengarkan suara yang ada di kamar tersebut. Ia merasa hening meski menggunakan stetoskop milik suaminya, yang sudah lama almarhum tersebut.

"Kok, gak ada suaranya, sih? Mereka udah tidur kali, ya," gumam bu Atma kembali menempelkan ujung alat tersebut pada pintu.

Namun disaat itu pula, Athar keluar dari kamarnya pas tepat waktu. Membuat ibunya tersentak kaget mendengar pintu terbuka.

"Ibu ngapain disini?" tanya Athar mengernyitkan alis.

"Anu, ibu sedang mencari udara. Benar sedang mencari udara," jawab bu Atma tersenyum canggung.

"Udara, seharusnya diluar bukan disini." Athar yakin ibunya tengah menguping, buktinya stetoskop bekas ayahnya saja dipake jadi alat pendengar kejelasan. Ia sempat melihat ibunya menempelkannya saat ia hendak keluar dari kamar.

"Ibu tidur dulu kalau begitu, udah malam," pamit ibunya yang segera melengos pergi dari hadapan kamar mereka.

Athar menggelengkan kepalanya pelan, ada aja kelakuan ibunya yang membuatnya tak suka.

🌼🌼🌼

Keesokan harinya ...

Ibu Atma sudah pergi ke tempat kerjanya, setelah semalam menjadi pengawas kegiatan malam putranya. Ia merasa sudah ikut campur urusan rumah tangga putranya, sehingga malam nanti ia tak akan lagi menginap.

Sedangkan pasutri itu sudah berangkat ke kampus bersama, mereka kembali menjadi diri mereka yang dulu. Tak ada kemesraan layaknya pengantin yang masih hangat, keduanya kompak saling tak pedulikan.

Klara yang menjadi saksi sikap Athar pada Azmi tersenyum, merasa ada kesempatan untuk merenggangkan hubungan pasutri tersebut. Lama mengenal Athar, tentu ia tahu betul bagaimana sikap lelaki tersebut.

Ia melihat paperbag yang dipegangnya dan melangkah pelan menuju ruangan pak Athar, sebelum jadwal masuk kuliah.

"Permisi, pak," Klara masuk tanpa mengetuk pintu, mengganggu Athar yang tengah menyiapkan mata kuliah.

"Ada apa, ya bu?" tanya Athar.

"Ini ada bingkisan, kebetulan saya masak kebanyakan. Jadi saya siapin buat bapak." Klara menaruh paperbag yang dibawanya diatas meja kerja Athar, dengan senyuman manis yang berkilau.

"Terima kasih," itu jawaban Athar dan segera menundukkan kepalanya tak ingin menatap sang mantan.

"Huh, kamu masih dingin sama aku lihat saja nanti," gumam Klara dalam hati.

"Kalau begitu saya pamit," Klara membalikkan badannya, namun mendadak ia menyentuh perutnya dan membungkuk.

"Aduh," ringis Klara, mencari kepedulian Athar.

Athar yang tadinya acuh pun menjadi meliriknya, "Kamu kenapa?" tanyanya.

"Gapapa, kok," jawab Klara namun ia kembali meringis, hingga membuat lelaki itu terhasut untuk mendekatinya.

Athar yang tahu tentang Klara yang punya penyakit magh, segera melihat kondisinya.

"Kamu yakin gak apa-apa?" tanya Athar.

Tubuh Klara mendadak luruh, yang membuat Athar sigap menangkapnya. Dua mata itu saling menatap, begitu lama tanpa sadar, seolah mengingatkan keduanya akan masa lalu yang pernah terjadi.

Perpisahan itu bukanlah keinginan mereka tapi karena takdir, dan Klara ingin merebut kembali takdirnya.

Klek

"Mas," Suara Azmi terdengar membuka pintu, membuat mereka sama-sama menatap kearah tersebut.

Azmi terdiam, melihat suami dan mantannya terlihat seperti berpelukan. Oh tidak, itu terlihat intim menurutnya.

Apa yang terjadi selanjutnya?

Apakah Azmi marah pada Athar? Ataukah ....?

1
nur adam
lnjut
Fitra Sari
lanjut thor
nur adam
lnjut
vj'z tri
Weh selamat ulang tahun Thor doa terbaik buat author maaf telat ucapan nya habis akuh tak tahu 🤭🤭🤭🤭🤭
🌀 SãñõõR 💞: hahahha padahal cuma iseng 🤣
total 1 replies
vj'z tri
tinggal Azmi nya bisa mikir dewasa gak 😎
nur adam
lnjut
jas
mmpir thor
nur adam
lnjut
vj'z tri
seperti nya yang denger lewat speaker hp auto ngeblank otak nya 🤣🤣🤣🤣🤣
vj'z tri
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣 alam tidak mendukung
vj'z tri
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣 jadi inget kasus di FB ada yang cuci ikan pake sabun sampai berbusa auto di amuk bos
vj'z tri
Athar seperti mendengar bisikan gaib Atar oh Atar segera makan aku🤣🤣🤣🤣🤣🤣
nur adam
lnjt
👀 calon mayit 👀
🤣 ritual apa coba... inii ni. definisi bunyi tak sama dengan gerakan😵
vj'z tri
aaaaaammmiiiiinnnn 🤣🤣🤣🤣demi bonus
vj'z tri
🤭🤭🤭🤭🤭🤭 jika ibu suri bertindak maka akan lancar 🤭🤭🤭
vj'z tri
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣 apa yang kau harapkan jawaban dari bocah pak dosen
vj'z tri
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣 sedang membahas perpisangan
vj'z tri
🤣🤣🤣🤣🤣🤣jurus ampuh yang buat nurut istri sebut saja pasal nya pak dosen 🤣🤣🤣🤣
vj'z tri
yang penting judul nya dah kabur , walaupun kabur nya ke gedung pernikahan 🤣🤣🤣🤣🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!