NovelToon NovelToon
The Absurd Girl And The Cold Flat Boy

The Absurd Girl And The Cold Flat Boy

Status: sedang berlangsung
Genre:Ketos
Popularitas:355
Nilai: 5
Nama Author: Irma pratama

Gimana jadinya gadis bebas masuk ke pesantren?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Irma pratama, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Teguran Ustad Izzan

...BAB 6...

...TEGURAN USTAD IZZAN...

Suasana kampus siang itu cukup ramai. Mahasiswa berlalu lalang, beberapa sibuk berdiskusi, sementara yang lain menikmati waktu istirahat di bawah rindangnya pepohonan.

Arabella melangkah santai menuju perpustakaan, rambutnya tergerai, tertiup sepoi-sepoi. Dia merasa lebih ringan, lebih bebas, meski jauh di lubuk hatinya, ada sedikit kegelisahan yang tak dia pahami. Namun, langkahnya terhenti ketika dia mendengar suara yang tak asing di telinganya.

“Arrabella..”

Dia menoleh dan langsung mengenali sosok lelaki berwajah teduh yang berdiri di dekat tangga. Gus Izzan dosen barunya di kampus, yang juga seorang putra kiyai dan pengasuh santri di pondok tempat dia mondok.

Wajahnya tenang, tapi sorot matanya dalam, seolah menyimpan pertanyaan yang tak perlu diucapkan. Arabella menelan ludah. Dia tau pembicaraan tak bisa dihindari.

“Silahkan duduk sebentar,” ujar Gus Izzan, mengisyaratkan bangku kosong di taman kampus.

Arabella menurut. Dia mencoba bersikap biasa saja, meski hatinya tak tenang.

“Kamu tau kenapa saya mau bicara sama kamu?” tanya Gus Izzan, suaranya lembut tapi tegas.

Arabella hanya menunduk, mengangguk pelan.

“Karena saya melepas hijab di kampus?” ucapnya ragu.

Gus Izzan mengamati ekspresinya, lalu menghela napas.

Ilustrasi

“Di pondok, kamu selalu berhijab. Tapi kenapa di kampus kamu melepasnya? Saya hanya ingin tau alasannya.”

“Hah... Jujur aja ya Gus, Saya ngerasa di pondok itu adalah aturan, Gus. Tapi di kampus, saya ingin menjadi diri sendiri aja, Freedom. Saya Cuma pengen tau aja bagaimana rasanya tanpa batasan.”

Gus Izzan mengangguk, seolah memahami. “Jadi menurut kamu, hijab itu batasan?”

Arabella terdiam. Dia tak tau bagaimana harus menjawab. Gus Izzan melanjutkan dengan suara yang lebih dalam.

“Arabella, keimanan itu bukan sekedar pakaian yang bisa dipakai dan dilepas sesuai keadaan. Kalau di pondok kamu mengenakannya karena aturan, lalu di kampus kamu melepasnya karena merasa bebas, berarti kamu masih melihat hijab sebagai beban, bukan sebagai bagian dari diri kamu.”

Kata-kata itu menusuk. Arabella memang sering merasa bahwa hijabnya adalah kewajiban, bukan pilihan yang dia cintai.

“Kamu ingin mencari jati diri itu bagus. Tapi ingat, jati diri yang sejati bukan berarti menyesuaikan diri dengan tempat dan keadaan. Itu justru akan membuat kita kehilangan arah.”

Arabella menatap Gus Izzan, perasaannya campur aduk. Dia ingin membantah, ingin menjelaskan bahwa dia hanya butuh ruang untuk berfikir. Tapi di sisi lain, dia tau Gus Izzan benar.

Ilustrasi

“Kamu tidak harus menjawab sekarang.” Ucap Gus Izzan sambil tersenyum tipis. “Tapi saya harap, saat kamu menemukan jawaban kamu, itu bukan karena pengaruh orang lain atau lingkungan. Melainkan karena kamu benar-benar memahami maknanya.”

Arabella mengangguk pelan. Pikirannya kacau, hatinya gelisah. Mungkin, pencariannya belum benar-benar selesai.

*****

Perkuliahan selesai di sore hari, kini Arabella bersiap kembali ke pondok.

“Bellaaaa...” panggil salah satu sahabatnya di club motor gedenya.

“Gita..”

“Lo kemana aja sih Bell, nggak pernah nongkrong lagi lo sekarang! Sombonglah!”

“Ck... bukan gitu Git, semenjak Mommy sama Daddy keluar negeri, gue diungsiin di pesantren.

“WHAAAAATTTTT??? Nggak salah lo Bell?” teriak heboh Gita. “Ih, yang bener lo? Masa penampilan begini jadi anak pondok? Hihi aneh lo?!” Gita tertawa geli dengan ucapan sahabatnya.

“Serah deh ah, lo mau percaya apa nggak!” ketus Arabella melangkah menuju motornya.

“Eh Eh.. tunggu dulu Bell.. Tar malem ada balapan, lo mau dateng nggak? Hadiahnya lumayan loh..” rayu Gita agar Arabella mau ikut.

Arabella berfikir sejenak apa dia harus datang atau tidak, bagaimana caranya dia keluar dari pesantren.

“Liat tar aja deh Git, gue nggak yakin bisa keluar pondok malem-malem.”

“Hah.. oke deh, pokoknya lo usahain ya... Gue tunggu lo tar malem ya.. Bye..”

“Hm..”

Setelah obrolan singkat itu Arabella bergegas kembali ke pesantren, karena dia sudah merindukan Mommynya dan ingin menelponnya.

“Pak Amiiiiiiinggg....” teriak Arabella.

BRUUUUKKK....

“Astagfirullah...” ucap Pak Aming yang tiba-tiba terjatuh dari kursi karena kaget, saat teriakan Arabella padanya membuyarkan dia yang sedang menikmati sorenya.

“Non Bella kalau mau masuk itu bilang Assalamualaikum... jangan teriak-teriak ya..”

“ASSAALLAMUALAIKUM...”

“Astagfirullah, kalau bukan anak sahabat Pak Kiyai udah saya karungin deh,” gumam penjaga gerbang.

Setelah memarkirkan motornya Arabella segera menuju ke N’dalem, dengan wajah binar dan bahagia.

“Assalamualaikum Uma...”

“Waalaikumsallam.. Kenapa Nak? tumben kamu kesini?”

“Uma.. Aku udah kangen sama Mommy, boleh nggak aku pinjem hp buat telpon Mommy?” tanya Arabella memelas.

“Oh... Boleh kok sayang sini duduk dulu, Uma ambilkan dulu ponselnya ya...” Uma Salma beranjak ke kamarnya mengambil ponsel milik Arabella, sedangkan Arabella masih duduk anteng di ruang tamu, tak lama Ustad Izzan melewatinya.

“Arabella jangan lupa hukuman kamu dimulai dari sekarang..”

“Siap Gus..”

Akhirnya Uma Salma keluar dari kamarnya dan segera memberikan ponselnya pada Arabella.

“Ini Nak ponselnya..”

“Wah, makasih ya Uma... Kalo gitu aku ke depan dulu ya Uma...”

Uma Salma hanya menganggu, setelah sampai di teras luar Arabella bergegas menelpon Mommynya Nilam, tapi berkali-kali tidak diangkat hingga panggilan ke 5 baru diangkat tapi bukan Mommynya melainkan Sang Daddy.

“Assalamualaikum...”

“Waalaikumsallam..”

“Loh, kok Daddy yang angkat? Mommy mana? Aku udah kangen sama Mommy, Dad...”

“Oh... jadi nggak kangen daddy nih?” goda Ardana.

“Nggak ah... Aku kangennya sama Mommy aja,”

Di seberang sana Nilam yang sedang di infus sedikit duduk untuk menyapa putrinya.

“Assalamualaikum sayang...”

“Waalaikumsallam Mommy, Mommy lagi ngapain? Aku kangen, Mommy kapan pulang?” cerocos Arabella.

“Insyaallah kalau kerjaan Daddy udah beres ya, Mommy bakalan pulang sama Daddy, kamu apa kabar sayang?”

“Alhamdulillah baik Mom, muka Mommy kenapa? Kok pucet? Mommy lagi sakit?”

Tanya Arabella dengan nada khawatir.

“Mommy sehat sayang, mungkin gara-gara bangun tidur aja ini, jadi keliatannya pucat.” Elak Nilam.

“Masa jam segini tidur? Bukannya Mommy suka bilang sama Aku kalo tidur setelah Ashar atau jam segini nggak baik ya?” cerocos Arabella.

“Kan disini udah tengah malem sayang, jadi kita udah tidur...”

“Astagfirullah Aku lupa Mom.. hehe”

Obrolan pun berlanjut hingga 1 jam lamanya, tapi Arabella heran kenapa Mommynya sering memalingkan muka dan berkali-kali terdengar ringisan.

“Bella..” tegur Uma Salma menepuk pundak Arabella yang terlihat melamun.

“Eh, iya Uma maaf, ini hpnya...”

“kamu kenapa, Nak?” tanya Uma Salma.”

“Nggak papa Uma, Aku Cuma heran aja, kenapa Mommy kaya beda ya?”

“Maksudnya beda gimana, Nak?”

“Wajahnya pucat, dan berkali-kali aku denger suara ringisan, kata Mommy sih itu ulahnya Daddy yang mijitin Mommy.” Adu Arabella pada Uma Salma.

Uma hanya mengangguk, Uma juga tidak bisa memberitahu Arabella soal pengobatan Nilam sahabatnya itu.

“Hah.... Nil... Sepertinya putri kamu sudah mulai curiga....” batin Uma Salma.

“Ya udah, Uma... Aku pamit ya... mau bersi-bersih dulu. Assalamualaikum..”

“Waalaikumsallam.”

Arabella berjalan menyusuri jalanan menuju asrama putri, karena pikirannya tertuju pada sang Mommy, dia tidak melihat jalannya hingga menabrak seseorang.

DUGGHH

“Astagfirullah..”

Sejenak sang Ustad membeku karena terpesona melihat gadis cantik di depannya.

“Maaf Pak Ustad, Saya nggak sengaja..”

“Iya nggak papa, saya juga minta maaf ya...” jawan sang Ustad.

“Iya Ustad saya permisi dulu... Assalamualaikum.”

“Waalaikumsallam..” sang Ustad itu terus memandang Arabella hingga gadis itu berbelok ke asrama putri.

“Siapa dia cantik sekali..” batin sang Ustad.

1
Tara
jodohmu kaga jauh ...smoga cepat bucin ya...🤭🫣🥰😱🤗👏👍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!