NovelToon NovelToon
Aris Anak Indigo

Aris Anak Indigo

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Epik Petualangan
Popularitas:3.2k
Nilai: 5
Nama Author: Izza naimah

Aris putra abraham adalah anak indigo yang menolak menjadi indigo. dia merasa Tuhan salah teknis ketika menciptakannya dengan kelebihan yang bisa melihat makhluk tak kasat mata. setiap kali bertemu makhluk halus aris selalu menghindar. selain takut, dia juga tak sudi terjun ke dunia perhantuan. sampai seorang gadis Misterius penuh dengan teka-teki, Miya Aluna Dhawa.saat berdekatan dengan gadis dada Aris terasa sangat sakit dan Aris juga melihat kalau Miya di penuhi puluhan makluk halus yang menggerogoti jiwanya, hingga Aris mengasah kemampuan nya untuk memecahkan teka-teki pada gadis itu.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Izza naimah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 33

" tapi Aris mau"

Leon menoer belakang kepala sang adik.

" jangan kebiasaan begitu"

" Sok iya kadang-kadang. lo pasti mau juga kan" sentak Aris.

" Aris " tegur mama.

" Bang Jack Ma. mayor mayor kepala"

"jack! "

Aris tersenyum senang dibela mama.

" semuanya kebagian" Papa bangun dari kursinya setelah selesai Pesan sate padang.

" ayo siap-siap. kita salat di masjid yang lama Papa tinggal"

spontan Leon dan Aris berlomba-lomba untuk bersiap.

" Assalamualaikum, Eh ada Kak Angel"

mendengar nama Angel disebut, Leon segera melangkahkan kakinya Ke kamar mama. benar saja gadis cantiknya duduk di kursi samping tempat tidur mama.

Aris mencium punggung tangan mama dan Angel.

" kapan datang Kak?"

" habis maghrib tadi" Angel tersenyum pada Aris namun enggan melihat ke arah Leon yang kiri menatapnya sendu.

Hem, harus mencium aroma-aroma pertengkaran yang kuat.

" satenya udah datang itu Ris. di meja makan. kamu kalau mau makan duluan boleh. ini Kak Angel bawa bolu pisang. mau nyicip?" ujar Mama.

" Aris mau satu potong aja"

" ambil"

tapi yang dicomot justru dua potong. dua-duanya langsung dia masukkan ke dalam mulut. alhasil mulutnya penuh bolu. dengan susah payah Aris mengunyah bolu tersebut dengan mata melotot menahan serat.

" kebiasaan! pelan-pelan makanya!" ucap mama.

" takut banget diminta" sambung Leon.

Angel tertawa geli melihat Aris.

bocah abstrak banyak tingkah itu baru bisa bernafas lega setelah minum air putih milik mama.

" Kak Angel tau Mama sakit dari siapa?"

" postingan wa kakak kamu"

tuh kan. Aris bilang juga apa. kalau Angel manggil Leon 'kakak kamu' tandanya mereka sedang marahan.

" Angel" siapa Papa yang baru masuk. Angel langsung mencium punggung tangan papa, kemudian tanpa malu Papa mencium kening mama.

OMG! Mama langsung blushing.

Aris terkikik.

" Papah nih, nggak segan apa sama yang lagi berantem" matanya melirik jahil ke arah Angel dan Leon.

" Siapa yang berantem? Leon sama Angel?" Papa sedikit tidak percaya pasangan bucin itu bisa marahan, pasalnya selama ini yang Papa tahu hubungan keduanya selalu adem.

Leon melirik Angel yang tidak merespon ucapan papa. biasanya Gadis itu selalu ceria kalau sudah gabung dengan keluarganya. Leon jadi sedih, ia merindukan gelap tawa malaikatnya.

" ya, namanya juga menjalani sebuah hubungan. berantem itu wajar, supaya hubungan yang dijalani nggak hambar dan flat" setelah meletakkan pecinya, Papa menjejari mama.

" Mama udah baikan?"

" udah deh kayaknya, pa. tinggal manjanya doang nih" celetuk Aris, hampir saja mukanya kena lemparan bantal mama. untungnya sebelum itu terjadi ia sudah lebih dulu kabur sambil cekikikan mendengar mama marah-marah.

Aris mengambil ponselnya di kamar sebelum kemudian duduk di karpet ruang televisi dan makan sate dalam damai. satu balasan pesan dari Miya masuk, tanpa menunggu detik berikutnya Aris langsung membacanya.

Oh, ternyata Miya baru selesai nonton film bersama Papanya di bioskop mini di rumahnya.

pantesan pesannya 1 jam yang lalu baru dibalas sekarang. percakapan Mereka pun berlanjut. Aris senyum-senyum sendiri bertukar pesan dengan Miya. hatinya berbunga-bunga. seperti virus-virus bucin papa menular kepada si bungsu.

" aku anter ya"

" aku bisa naik taksi"

atensi Aris tertarik pada dua sejoli sedang kejar-kejaran sampai ke pintu luar. tanpa encer berkali-kali menepis tangan Leon yang berusaha menyentuhnya.

drama banget astaga. Aris geleng-geleng kepala.

" Angel, Please. aku antar kamu pulang, oke! Kamu tunggu di sini" Leon berlari kecil menuju lemari tempat Papa biasa menyimpan kunci mobil.

" bilang Papa mobilnya gue pinjam buat ngantar Angel"

" sarung lo diganti dulu itu efek" Aris tergelak. Sisi evilnya terpuaskan melihat Leon uring-uringan Mbak orang terlilit hutang.

Well, sepertinya virus bucin papa lebih banyak menjerat sih Leonardo DiCaprio jadi-jadian itu.

kalian tak perduli masih pakai sarung dan baju koko. Takutnya kalau dia ganti baju dulu Angel malah kabur dan ia tak jadi meluruskan kesalahpahaman di antara mereka.

****

sudah hampir setengah jalan namun masih tidak ada percakapan yang terjadi di antara Leon dan Angel. Angel terus menatap jendela mobil, sementara Leon sibuk memikirkan Bagaimana cara menjelaskan semuanya pada Angel tanpa kena Sembur.

" kamu masih marah?"

Shit! jelas itu awal yang buruk.

" pakai nanya lagi" ketus Angel.

Leon meringis, lebih baik berhadapan dengan lawan di turnamen Taekwondo daripada membujuk pacarnya yang sedang ngambek.

kalau emosinya memuncak, kalian masih bisa melampiaskan dengan pukulan ke lawan. kalau begini kan tidak mungkin dia melakukannya pada Angel.

" kamu salah paham-"

" nggak ada yang salah paham! semuanya sudah jelas"

" dengerin aku dulu" tugas Leon, apapun hasil akhirnya ia tetap harus menjelaskan semuanya.

" kamu salah paham, ok. aku nggak selingkuh sama Maharani. malam itu aku ke perpustakaan kota, kebetulan ada dia di sana. karena udah malam dan posisinya juga lagi hujan, Mangkanya aku tawarin dia tumpangan sampai kosan dia. setelah itu udah, aku cuma berusaha bersikap baik kemaharani karena kalian satu fakultas"

Angel menoleh tajam.

" tapi kamu nginep di kosan dia!"

" Siapa yang bilang?" sergah Leon.

" Diana! paginya dia lihat kamu keluar dari kosan Maharani" Angel mengusap air matanya yang sedikit lagi akan menetas.

Leon membuka mulut, seperti hendak mengatakan sesuatu namun ia Kehilangan kata-kata. laki-laki itu menelan salivanya susah payah, dadanya dilanda kegelisahan.

" kamu nggak bisa bantah kan. Jadi bener, kamu nginep di kosan Rani?" ucap Angel Parau.

" enggak, sayang. Astaga, kamu dibohongin sama Diana!" Lean menoleh kan kepalanya sekilas pada Angel. cengkramannya pada setir mengancang.

Demi Tuhan dia ingin sekali berteriak.

Angel membuang muka. air matanya tidak bisa lagi dibendung. tiap kali menahan ludah rasanya seperti ada bongkahan batu yang mengganjal kerongkongan. jantungnya seolah ditusuk-tusuk membayangkan apa yang dilakukan Leon di kosan Maharani semalaman.

" pantes aja Belakangan ini kamu aneh. kamu berubah, kamu nggak kayak dulu lagi"

" berubah bagaimana sih sayang? ya maaf kalau misalnya belakangan ini aku jarang hubungi kamu, jarang ngajak kamu jalan. Aku masih sibuk ngerjain tugas akhir, dan kamu tahu itu kan" Len berusaha bicara selembut mungkin. padahal Ia pitam bukan main. Tangannya gatal ingin menghancurkan sesuatu.

" alasan!! Sejak kapan kamu memprioritaskan hal lain selain aku? ini pasti karena kamu selingkuh sama Maharani! iya kan?" Santa Angel kemudian terisak.

FUCK!!!

rasanya Leon ingin sekali makan orang.

dia tak menduga akan jadi sesulit ini. laki-laki itu terpaksa menepikan mobil, daripada tiba-tiba emosinya meluap dan membahayakan mereka. otot-otot wajahnya mengeras. selama beberapa saat dia membiarkan angel dalam keadaan sedihnya sebelum menekan amarahnya sendiri.

.

.

.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!