NovelToon NovelToon
Aku Bukan Dia

Aku Bukan Dia

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Anak Kembar / Model / Diam-Diam Cinta / Cinta pada Pandangan Pertama / Keluarga
Popularitas:1.5k
Nilai: 5
Nama Author: Ayu Mom

Setelah dari ruang Candy, Laras berpindah ke ruang Stevi. Dia sudah melihat Stevi dengan baju Aliandonya.

"Kenapa Laras, koq muka kamu terlihat mengkerut?"

Dengan senyum yang susah diartikan Laras merangkul Stevi dari belakang.

"Adek aku yang berwajah ganteng dan cantik ini ternyata ada duplikatnya.
Haaa... aku jadi curiga, jangan-jangan kalian memang saudara atau bisa juga papa ada main di luar!"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ayu Mom, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Gara-gara Berita Viral

Pagi itu di rumah Dr. Darmo terpantau sepi. Laras dan Stevi belum bangun karena kelelahan saat pemotretan kemaren. Yang terlihat hanya Dr. Darmo yang sedang membaca berita lewat surat kabar dan Mama yang terlihat sibuk menyiram tanaman bungannya.

Dari dalam Stevi berjalan menuju ruang makan. Sudah tersedia dua gelas susu dan dua potong roti sandwich buatan Mama. Stevi duduk menikmati sarapan sambil melihat HP nya. Di beranda berita online terpampang foto couplenya bersama Candy dengan judul "Wajah serupa Dua insan beda rahim yang menggemparkan Dunia permodelan". Stevi sampai melotot mengamati dan membaca berita itu.

"Ulah media mana ini, kenapa tidak ada konfirmasi dulu ke aku! Kalau Mama sampai tahu aku bisa kena hukum!"

Stevi meninggalkan sarapannya yang baru setengah jalan. Dia berlari menuju kamar Laras.

Bug... Bug... Bug...! Tok.. Tok.. Tok..!

"Ras... Laras... bangun buka pintunya!"

Teriakan Stevi membuat Laras membuka perlahan kedua matanya yang masih terasa berat. Dan masih setengah sadar Dia perlahan menuju pintu kamarnya.

"Krreeekkk.....!"

"Kenapa Stevi teriak pagi-pagi, apa ada kebakaran?"

"Bener Ras... emang ada kebakaran!"

Maksut Stevi itu sebenarnya yang kebakaran jenggot dirinya sendiri, tapi Laras berfikiran lain. Dia segera mengusap kedua matanya hingga terbuka lebar.

"Mana Stev, kita langsung lari saja! Tidak usah mikirin harta, besok bisa di cari lagi!"

Laras keluar kamar, dengan gegabahnya Dia berusaha menyelamatkan diri dan berlari.

Melihat Laras yang masih menggunakan baju tidur dan kabur. Stevi berusaha menyusul dan memanggil-manggilnya.

"Laras tunggu... bukan kebakaran rumah maksutku!"

Tidak terkejar, Laras sudah sampai halaman rumah. Tersorot sinar matahari , Laras menjadi tersadar apa lagi melihat Papa dan Mama yang bengong dan panik melihatnya.

"Laras! Kamu kenapa bikin kaget kami, Tiba-tiba nongol tanpa suara!"

Mendengar bentakan Mama yang seperti komandan Peleton membuat Laras semakin tersadar.

"Eh... Ma itu tadi kata Stevi... eh... maksutku Aliando ada kebakaran, makanya Aku lari!"

Stevi yang terlihat sudah muncul dan berdiri di belakang Laras dengan wajah takutnya, membuat Papa dan Mama tertawa geli.

"Hhaaaa... Laras... Laras... kamu dikerjain sama Aliando, mungkin biar kamu bangun makanya Dia bilang kalau ada kebakaran!"

Melihat kedua mata Mama yang memberi isyarat ke Laras kalau di belakangnya ada Stevi, Dia membalikan badannya perlahan sambil menahan marah. Dengan greget dan melotot ke arah Stevi, Laras menarik tangannya dan membawa masuk.

"Maksut kamu apa Stev???!!"

Tidak berani membantah, Stevi mengikuti irama langkah Laras yang berjalan menuju meja makan.

"Duduk Stev! Jelasin apa kamu sengaja ngerjain Aku biar jantungan? Terus kalau sudah jantungan kamu bisa seenaknya saja nguasain Butik aku?"

Tanpa marah Stevi duduk di dekat Laras dan memperlihatkan berita online yang ada di internet pagi itu.

"Aku gak sejahat itu Laras, buat apa repot ngurusi Butik mu, kalau gak ada aku juga omzetnya kecilkan?"

Saat Stevi bicara sambil melanjutkan sarapannya tadi, Laras sibuk membaca berita trending tentang Candy dan Stevi.

"Stev, menurut mu siapa orang di balik ini?"

Stevi mengangkat kedua bahunya. Laras berfikir keras, Dia mengingat-ingat pose yang ada di foto berita itu.

"Stev, sepertinya foto ini tidak diambil dari kamera kita! Mungkin kemaren ada media yang secara diam-diam mengambil dan mengabadikan foto kalian!"

"Laras, aku sih gak ada masalah dengan netizen atau yang lainnya. Cuma aku takut kalau Mama tahu, itu saja koq!"

Stevi mengambil HP nya kembali dan melihat lagi foto couple nya.

Laras berfikir tentang jawaban apa yang nanti akan di katakan kalau dari media lain datang ke Butiknya.

"Stev kalau ada media yang datang dan tanya tentang kalian aku harus jawab apa? Karena di situ tidak tertulis jelas biografi atau identitas kalian, pasti deh ada yang kepo!"

Stevi meminta Laras untuk mendekat, dan Dia berbisik ke telinga Laras. Saat mereka sedang asyik berbisik, datanglah Mama ke ruang makan.

"EHEM.. HEM...!!"

Belum selesai membisikan rencananya ke Laras, mendengar suara yang seperti sound sistem outdoor mereka terperanjat kaget. Dan tingkah merekapun memancing kecurigaan Mama.

"Apa yang kalian sembunyikan dari Mama?"

Pandangan Mama bergerilya, dari Laras ke Stevi dan berbalik lagi ke Laras lagi.

"Katakan Laras, kamu ajak apa adikmu Aliando?"

"Ak.. Mmm Ma... bukan aku! Kami juga tidak menyembunyikan sesuatu dari Mama. Mana kami berani Ma?!"

Dengan gugup dan ketakutan Laras menjawab Mama untuk membela diri.

Kembali Mama memandang Aliando yang terlihat ketakutan juga.

"Bener kata Laras, Aliando?"

"Be.. bener Ma! Iya bener apa yang kak Laras bilang!"

Untuk menutupi kegugupannya, Aliando makan roti yang tinggal separo milik Laras.

Mereka saling berpandangan, dan mencari cara bagaimana bisa lari dari terkaman Mama. Lima menit mereka terdiam tanpa kata tiba-tiba terdengar dari luar suara Tante Sandra dan Sinta.

"Siang jeng! Maaf aku ke sini tidak berkabar dulu!"

Mama menyambut tante Sandra dan Sinta dengan cupika-cupiki.

"Ahh... gak papa, lagian hari ini aku juga gak ada acara ke luar. Gimana jeng Sandra ada perlu apa?"

"Ini lho Jeng, aku sama Sinta ke mari karena ingin minta maaf atas kejadian kemaren."

Tante Sandra sambil berdiri menjelaskan niatnya datang bertamu ke rumah Dr. Darmo.

"Oh... duduk dulu jeng, biar kita enak ngobrolnya!"

Mama mempersilahkan tante Sandra dan Sinta duduk. Dia juga membuatkan minum untuk mereka.

"Saya buatkan minum dulu ya Jeng?!"

Mama menuju dapur dan kembali lagi ke ruang makan.

"Aliando, buruan ganti baju dan temui tante Sandra!"

Takut memancing amarah Mama lagi, Stevi kembali ke kamar mengikuti perintah Mama.

Tidak lama, Mama sudah membawa nampan dengan dua gelas sirup.

"Silakan Jeng di minum! Maaf seadanya karena bibi baru pulang kampung!"

Untuk menghargai Mama sebagai tuan rumah, tante Sandra dan Sinta meminum sirup buatannya.

"Jeng Darmo langsung saja , saya mau minta maaf , kemaren karena ulah Sinta jadi lamaran batal. Tapi setelah Jeng Darmo dan keluarga pulang tidak lama Sinta datang dengan temannya."

Tante Sandra menceritakan alasan Sinta datang terlambat waktu itu dengan detail.

Mama juga mendengarkan dengan serius.

"Terus Jeng Sandra mau gimana?"

Lebih mendekat lagi tante Sandra duduk di samping Mama.

"Jeng Darmo, bagaimana kalau kita berikan kesempatan buat Sinta dan Aliando menjalin hubungan! Maksut saya biar mereka dekat dulu!"

Mama terdiam, memikirkan penawaran dari tante Sandra.

"Jeng Sandra maaf, sepulang dari rumah Jeng , saya dan suami sudah ngobrol banyak. Sepertinya untuk perjodohan Sinta dan Aliando tidak usah di lanjut, biar mereka fokus dengan sekolah mereka dulu!"

Tante Sandra menahan marah ke Sinta dengan penolakan dari Mama Aliando. Dia melirik ke arah Sinta seolah ingin mencakar-cakar wajah mulusnya.

"(Dasar Sinta anak tidak bisa diatur, hanya menyusahkan orang tua saja! Sudah tahu tidak punya bapak, malah tidak bisa memanfaatkan kesempatan baik ini)"

"Gimana Jeng Sandra, apa ada masalah?"

Mama memecahkan lamunan tante Sandra.

Dengan rasa kecewa, tante Sandra mengajak Sinta untuk berpamitan ke Mama.

"Ya sudah Jeng Darmo, saya pamit pulang dulu!"

Mama mengantar tante Sandra dan Sinta sampai depan rumah. Saat Mama masuk lagi ke dalam, Aliando datang ke ruang tamu.

"Ma... mereka ke mana?"

Dengan lenggang kangkung, Mama menjawab Stevi dengan nada malas.

"Sudah pulang, kamu mandinya terlalu lama!"

Stevi hanya terdiam melihat Mama berlalu begitu saja.

"(Hmm... kenapa lagi dengan Mama.)"

...----------------...

Kejadian yang hampir sama di kos, Nico yang selalu aktif memantau berita-berita viral, Dia memandang foto dan membaca berita tentang Stevi dan Candy. Karena penasarannya, Nico memberitahu Farhan.

"Han, sudah lihat berita trending hari ini belum?"

"Belum, memang penting!"

Farhan menanggapi Nico dengan santai sambil memakai sepatu, karena mereka hari ini mau ke kampus.

Nico memperlihatkan layar HP nya ke Farhan, tapi tidak di tanggapi dengan serius oleh nya.

"Bener kamu gak mau lihat?"

Farhan tetap tidak menggubrisnya, Dia tetap melangkah mengambil tas ransel untuk ke kampus. Nico berjalan mengikuti dari belakang.

"Han... kamu nyesel lho kalau gak lihat beritanya!"

Setelah mengunci pintu kamarnya, Kedua mata Farhan melirik ke arah kamar Candy yang masih tertutup rapat.

"(Mungkin Candy belum bangun)"

Melihat sorot mata Farhan ke arah kamar sebelah, Nico berpindah berdiri di depan kamar Candy.

"Kenapa Han, apa mau aku bangunin penghuni kamar ini?"

Sambil menatap tajam Nico, Farhan melanjutkan langkahnya menuju garasi.

"Ahhh...!"

Di dalam mobil, Nico mengulangi lagi kata-katanya tadi tentang berita viral hari itu ke Farhan. Tapi Farhan tetap saja masih tidak peduli. Dengan cepat Dia menghidupkan mesin mobilnya.

"Nico, jangan bikin marah aku lagi dengan ulah konyol mu!"

Nico yang tadinya duduk menghadap ke depan dengan cepat Dia memutar dan menghadap ke arah Farhan.

"Han, aku tidak ada niat buat kamu marah! Aku selama ini hanya berusaha membantumu mengejar wanita impianmu! Ingat dengan umur Han!"

Semakin tidak peduli dengan ucapan Nico, Farhan semakin menambah kecepatan mobilnya.

1
Attanaufal
/Pray/ cemungutttsss
Attanaufal
/Pray/
Mack Werz
Ceritanya kreatif bener, thor! Keren abis. Jangan lupa terus berinovasi dalam menulis ya.
Pyscho
Gak kepikiran sama sekali kalau cerita ini bakal sekeren ini!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!