Terlahir dari keluarga yang kaya Raya, Justin Alexandre tidak kekurangan apapun dalam hidupnya, apapun yang Dia inginkan selalu terpenuhi. Namun kehidupan kelam menyelimuti perjalanan hidupnya sejak Dia berumur dua belas tahun, kedua orang tuanya bercerai dan sudah memiliki kehidupan masing-masing. Justin Hidup bersama Om dan Tante yang merawatnya sudah seperti anak sendiri. mereka hanya punya Justin jadi kasih sayangnya tidak terbagi sama sekali. walau demikian Justin masih tetap membutuhkan sosok orang Tua yang hilang sejak perceraian itu terjadi. Dia sangat membenci kedua orang tuanya, oleh sebab itu perubahan sikapnya menjadi Angkuh,sombong dan tidak berperasaan. hanya kepada Om dan Tantenya lah Dia bisa luluh dan kalah. Namun suatu Hari tanpa di sengaja, Dia bertemu dengan seorang Gadis sederhana dengan kehidupannya yang juga sederhana Cantik, berbakat, dan baru lulus kuliah. Akhirnya...Justin Jatuh cinta pada pandangan pertama, akankah Cinta Justin berbalas...?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SiskaahmaristhaBie95, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Justin selalu Memaafkan Arena!
Chapter 21
Hallow...next chapter Ya, yang pastinya semakin seru 😍😍😍
Sejak kejadian kemarin, Justin tidak ada menghubungi atau me whatsaap nya sama sekali. apa kali ini Pria itu benar-benar kecewa terhadapnya? entahlah, Husna juga tidak bisa menebak-nebak. sedang asik melamun, kedua kakaknya datang sembari membawa beberapa cemilan.
" Kamu kenapa Ren? kok keliatannya tidak bersemangat?"
" Hmmm, Aku juga nggak tahu kak!"
" Bisa-bisanya nggak tau, lagian udah mau nikah juga masih saja bertengkar"
" Kok Kak Cahya tau?"
" Iya taulah, Pasti lagi ada masalah sama si Justin kalau tidak sama siapa lagi"
" Coba cerita apa masalahnya! biar nggak berat Kamu sendiri yang nanggung" Kak Sofia membujuk
" Kak, kemarin itu Aku sama Justin kan foto untuk pernikahan kita!"
" Mmm... terus?"
" Nah, setelah itu kita makan dulu terus milih souvenir!"
" Masalahnya dimana Ren?"
" Setelah itu Kak, Aku di antar pulang!terus Dia pamitan pergi, Aku baru mau masuk kerumah Kak Dikta datang dan manggil Aku"
" Dikta?"
" Ehem! semua serba tiba-tiba, Tiba-tiba Dia tanya siapa tunangan Aku, terus tiba-tiba lagi Dia meluk Aku kenceng banget Kak sambil nangis. Nah saat itulah Justin balik lagi karena handphone Aku ketinggalan di mobilnya, dari situlah masalahnya timbul Kak" jelas Arena penuh kecemasan
" Jadi...Justin ngeliat Kamu di peluk Dikta?" Kak Cahya setengah kaget
Arena hanya mengangguk pelan...
" Ya sudah pasti Justin marah Ren, secara Dia tunangan Kamu sedangkan Dikta masalalu Kamu! jelas Dia cemburu" Kak Sofia menemukan inti permasalahannya
" Ya terus Aku harus gimana Kak? ini juga bukan kemauan Aku, tiba-tiba aja Kak Dikta sudah ada di depan rumah, Aku juga nggak nyangka Dia bakalan meluk Aku"
" Minta maaf Ren, dan Kamu jelaskan baik-baik" kak Sofia memberi saran
" Udah Kak kemarin Aku langsung minta maaf!" jelas Arena lagi
" coba Deh Kamu bikinin Dia makanan, terus minta maaf yang tulus" kak Cahya memberi ide
" Apa Kakak yakin akan berhasil?"
" Coba saja dulu, berhasil tidaknya itu nanti"
" Hem... baiklah, besok Aku coba"
mereka saling menguatkan dalam pelukan...Sofia melihat buku merah di samping Arena karena penasaran Dia pun bertanya
" Ini buku apa Ren? kok kayaknya familiar banget"
" Kakak lihat saja sendiri, mahar dari Justin"
Sofia dan Cahya membuka buku tersebut, dan betapa kagetnya mereka melihat mahar yang di berikan Justin untuk calon Istrinya ini.
" Sumpah!ini beneran Ren mahar buat Kamu?"
Arena hanya mengangguk pelan
" Astaga...gila sih ini, beruntung banget Kamu Ren!dan Kamu sangat di ratukan sama Justin!" Cahya terharu dengan apa yang dilakukan Justin terhadap adik bungsunya itu.
" Apa...ini bukan sebuah pertukaran Kak?"
" Maksudnya pertukaran?"
" Ya...karena Aku mau nikah sama Dia makanya Dia kasih Aku uang, mobil dan rumah!"
" Astaga!pikiran Kamu dangkal banget Ren Sumpah ya, Kamu tuh bisa bedain nggak sih mana Transaksi mana hadiah? ini tuh bukti Ren kalau Dia bucin sama Kamu, parah sih kalau sampai kamu sia-sia in" Cahya tidak habis pikir dengan sikap adiknya
" Kak, ini nominalnya banyak banget! bahkan kita aja belum pernah liat Uang sebanyak ini, belum lagi rumah sama mobil"
" Ren, gimana ya Kakak mau jelasin sama Kamu! intinya Kamu itu di cintai ugal-ugalan, udah langka cowok kayak gini mah. pesan Kakak cuma satu tolong jaga baik-baik hubungan ini karena kalau nggak nanti Kamu yang akan menyesal" Sofia mengingatkan dengan lembut"
" Tuh...dengerin Kakak tertua kita" sambung Cahya
" Iya-iya, makasih ya Kak!Aku akan berusaha yang terbaik"
Hemmmm... mereka kembali berpelukan, kedua kakaknya bahagia karena Arena menemukan seseorang yang benar-benar mencintainya sepenuh hati. memberikan jaminan hidup yang jauh dari kata layak!sebagai Kakak tertua yang memikul semua beban, Sofia merasa lega dan tidak ada sedikitpun kecemasan melepaskan Arena bersama Justin. meski dengan wajah yang jarang sekali terselip senyuman, namun Sofia yakin Justin orang yang sangat bertanggung jawab.
Malam sudah berganti pagi, Arena sudah bangun sejak tadi!Dia membuat minuman matcha hangat untuk Justin, dan pizza andalan yang sangat di sukai kedua kakaknya. tapi ya..., tidak tahu lah apakah Justin juga menyukainya? kita lihat saja nanti.
setelah semua beres, Arena bersiap-siap untuk ke kantor!sepuluh hari lagi mereka akan menikah, hanya tinggal tiga hari lagi Arena di perbolehkan bekerja sesuai kesepakatan. sebelum kekantor, Arena menelpon Bagas dan meminta bantuan Bagas agar membawa Justin ke kantor cabang yaitu kantor dimana tempat Dia bekerja. dengan senang hati Bagas membantu, akhirnya...semoga setelah ini badai berlalu, Bagas tau Tuan Muda ada masalah beberapa hari ini itu sebabnya Dia selalu marah-marah dengan karyawan tanpa ada penyebab dan penjelasan yang pasti!sekarang Dia sudah menemukan jawabannya. dan semoga setelah ini, Tuan Muda akan kembali baik moodnya setelah di bujuk oleh Nyonya Arena.
Arena sudah tiba di kantor, Dia masih duduk diatas motor sembari menunggu Justin dan Bagas tiba. selang beberapa menit mobil Justin sampai. Arena turun dari motor dan langsung masuk ke mobil Justin.
" Selamat pagi Nyonya Arena!" sapa Bagas lembut
" Pagi Pak Bagas, Mmm...Saya tidak mengganggu kan?"
" Ah, sama sekali tidak Nyonya!justru Saya yang mengganggu, kalau begitu Saya masuk dulu Tuan dan Nyonya ngobrol saja dulu"
" Terimakasih pak Bagas!" Arena tersenyum
setelah Bagas Turun dari mobil tinggalah mereka berdua di kursi belakang, seketika suasana hening!Justin tidak mengeluarkan sepatah katapun, tidak biasanya Dia seperti ini.
" Mmm, Kamu masih marah?" Arena memberanikan diri membuka pembicaraan
" Ehm!" jawab Justin singkat sembari menggeleng
" Terus...kenapa diam saja!"
" Nanti kalau banyak bicara, Kamu semakin membenci Saya"
sejenak Arena terdiam, Justin benar-benar tidak seperti biasanya. ketika selalu di manja oleh orang yang kita benci lalu tiba-tiba sikap itu berubah ternyata begini rasanya...Arena merasa sedih ketika Justin mulai mengabaikannya.
perlahan Arena meraih tangan Justin dengan lembut...
" maaf untuk masalah kemarin!Saya salah dan Saya sudah egois" Arena berusaha meyakinkan
" Tidak perlu di bahas lagi, Saya sudah lupa!" Justin sedikit kaget karena ini pertama kalinya Arena bersikap seperti ini.
Tiba-tiba Arena mendekat dan langsung mencium kening Justin dengan lembut.
" Kasih Saya kesempatan, waktu dan kepercayaan!Saya akan berusaha mencintai Kamu" Arena menjelaskan dengan lembut
" Arena, apa yang Kamu lakukan barusan?" Justin tidak menyangka Arena akan menciumnya seperti ini.
" Saya akan membuka hati Saya untuk Kamu, kasih Saya waktu"
Mendengar kata-kata Arena Justin kegirangan dan langsung memeluk gadis itu erat.
" Asalkan Kamu mau mencoba, Saya akan terus menunggu Arena!"
" Ehm...! terimakasih Justin" Arena membalas pelukan Justin.
mungkin benar, kesempatan itu berhak untuk siapa saja! termasuk Justin, dengan masalalu yang kelam, tidak mungkin Arena membiarkan Justin merasakan kesakitan itu lagi. meski pada awalnya menolak keras, namun takdir mereka berkata lain!Justin memang terkenal Galak, tegas, dan tidak mentoleransi kesalahan yang jauh di atas batas kesabarannya. namun selama mereka dekat, Justin tidak pernah menyakiti bahkan Arena selalu di utamakan dalam hal apapun. Arena sadar Dia juga tidak sempurna, mungkin dulu Dia terlalu mencintai Dikta. sekarang sudah saatnya melepaskan semua masalalu dan menjalani kehidupan yang baru di masa depan bersama Justin.
perlahan Justin meraih bibir Arena dan mengecupnya lembut, kali ini Arena tidak bereaksi atau bahkan memberontak!Dia lebih memilih menikmati ciuman Justin yang mendarat dengan lembut penuh cinta.
" Saya janji Arena, Kamu akan menjadi wanita satu-satunya dalam hidup Saya yang akan Saya bahagiakan setelah Mama Saya"
" Ehm, Saya percaya itu Justin"
mereka saling menatap sejenak kemudian melanjutkan ciumannya, setelah puas berciuman barulah Arena memberikan bekal makanan yang Dia bawa tadi.
" Mmm, ini untuk Kamu!" Arena memberikan bekal itu kepada Justin
" Apa ini Sayang?"
" Kamu lihat saja nanti, dan jangan lupa dimakan!Saya mau masuk dulu"
" Terimakasih Sayang"
" Sama-sama"
" Sampai ketemu nanti"
Arena hanya mengangguk, setelah merapikan pakaiannya Dia pun bergegas turun dari mobil dan ingin masuk kekantor. Namun di depan pintu Rania sudah menunggu, tanpa di sadari akhirnya Arena ketahuan. karena Dia baru keluar dari mobil Tuan Muda.
" Ren, ini..Aku tidak salah lihat kan?"
" Aaa...Ran, Aku bisa jelasin!"
" Kamu memang berhutang penjelasan!"
" Ya sudah, ayo masuk dulu nanti Aku jelasin"
" Oke, awas kalau Kamu bohong"
" Iya-iya, ya udah ayo"
Arena menarik paksa Rania agar ikut masuk kekantor.
Dari dalam mobil Justin tersenyum melihat tingkah calon Istrinya yang terlihat selalu menggemaskan. " Apapun yang terjadi Kamu harus menjadi milikku Arena, dan Kamu terlahir hanya untukku" ucap Justin sembari memperhatikan bekal yang di berikan Arena tadi. meski sudah di kecewakan berkali-kali, namun Justin selalu ada jalan untuk memaafkan. cintanya lebih besar dari rasa benci, selagi Dia belum mati maka tidak ada kata tidak mungkin untuk memaafkan!secinta itu Justin terhadap Arena.
Bersambung 💞💞🤗💞