NovelToon NovelToon
Gadis Yang Kalian Singkirkan

Gadis Yang Kalian Singkirkan

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / Mengubah Takdir / Cewek Gendut
Popularitas:4.6k
Nilai: 5
Nama Author: nita kinanti

Niat hati hanya ingin membalas perbuatan sepupunya yang jahat, tetapi Arin justru menemukan kenyataan yang mengejutkan. Ternyata kemalangan yang menimpanya adalah sebuah kesengajaan yang sudah direncanakan oleh keluarga terdekatnya. Mereka tega menyingkirkan gadis itu demi merebut harta warisan orang tuanya.

Bagaimana Arin merebut kembali apa yang seharusnya menjadi miliknya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nita kinanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

23. Telepon Dini Hari

"Gama, seandainya aku menyiram laptopmu dengan seember air, lalu laptopmu rusak, lalu data-data penting perusahaanmu hilang, kira-kira kamu marah tidak?" tanya Arin.

Gama menghentikan langkahnya. Dia menoleh, menatap Arin dengan tatapan tajam lalu berkata, "Marah atau tidak itu bukan urusanmu! Dan laptopmu rusak itu juga bukan urusanku!"

Sungguh kali ini Gama sangat marah dengan tindakan Arin. Mungkin jika sekedar menggoda dirinya Gama masih bisa memakluminya karena tidak hanya Arin saja yang melakukannya. Tapi, sampai melakukan kekerasan fisik pada Tania? Itu tindakan yang sangat keterlaluan dan tidak bisa dimaafkan.

Gama menggandeng Tania,.meninggalkan Arin yang terpaku di tempatnya. Gama memang sering melontarkan kata-kata kasar bahkan tidak jarang merendahkan, tapi baru kali ini Arin merasa kecewa.

Di dalam mobil,

Tangan kiri Gama mengelus kepala Tania sementara tangan kanannya mengemudikan mobil.

"Kamu sungguh tidak apa-apa? Kita bisa periksa ke rumah sakit kalau ada yang sakit."

"Aku tidak apa-apa, sungguh," jawabnya dengan suara lembut. "Aku hanya dijambak, bukan dibuat gegar otak," lanjut diiringi tawa bahagia. Gama memang se-perhatian itu kepadanya.

"Dia kasar sekali!" Gama kembali kesal, masih tidak habis pikir dengan kelakuan Arin.

"Sudahlah, tidak usah marah-marah. Aku saja sudah melupakannya, kenapa kamu masih mempermasalahkannya?"

"Kamu ini terlalu baik, Tania. Aku heran, bagaimana kamu masih bisa tenang dan tidak marah?" ucap Gama terkagum-kagum dengan calon istrinya itu. "Kenapa dia bisa sejahat itu kepadamu?"

"Mungkin karena dia iri kepadaku. Dia masih belum bisa menerima kenyataan jika semua yang dulu dia miliki sekarang menjadi milik keluargaku. Rumah itu contohnya. Kamu dengar sendiri malam itu dia terus membahas perusahaan dan rumah yang dia sebut-sebut milik papanya. Padahal kenyataannya, sekarang papaku lah pemiliknya," terang Tania.

"Mama dan papa sangat memahami perasaan Arin. Karena itu mereka mengijinkan Arin tinggal di rumah kami. Mungkin itu bisa membuat Arin bahagia."

"Sebagai paman, papa juga tidak lepas tanggung jawab. Dia membiayai sekolah Arin sampai di lulus SMA. Tadinya papa juga berencana untuk menguliahkan Arin agar bisa bekerja di perusahaan papa. Tapi kamu tahu sendiri, Arin melakukan sesuatu yang membuat papa begitu kecewa." Tania terus bercerita. Mimik wajahnya dibuat semurung mungkin untuk mendukung kebohongannya.

"Tadi aku hanya memperingatkan dia agar jangan pulang terlalu malam. Lalu tiba-tiba dia marah," terang Tania. "Mungkin memang aku yang salah. Mungkin dia sedang sensitif jadi aku menyinggung perasaannya."

Tania berbicara dengan nada seolah-olah dia merasa bersalah. Didukung kelihaiannya dalam mengatur ekspresi wajah, membuat Tania bisa membohongi Gama dengan mudah. Apalagi laki-laki itu sangat bucin kepadanya.

"Tidak... tidak... Ini bukan salahmu, Sayang. Dia saja yang terlalu jahat," jawab Gana menenangkan Tania.

Setiap kata yang keluar dari bibir Tania seolah menjadi bahan bakar yang membuat Gama semakin membenci Arin.

* * *

Gama tidak bisa tidur. Dia terus memikirkan Arin.

Tadi, ketika sedang bersama Tania, dia begitu membenci gadis itu. Tetapi sekarang, ketika dia sendirian, dia merasa rindu. Hanya Arin, Arin dan Arin yang memenuhi kepalanya. Kenapa bukan Tania, kenapa justru Arin yang sejak tadi mengganggu pikirannya?

Tadi sore di perusahaan, gadis itu berhasil membuat dirinya terpesona. Tetapi malam harinya, Gama dibuat kesal bukan kepalang dengan tingkahnya. Gadis itu telah berhasil menjungkirbalikkan mood Gama.

Gama berdecak. Dia kesal dengan dirinya sendiri yang terus memikirkan Arin.

"Perempuan itu," gumamnya sambil mengacak-acak rambutnya frustasi. Terkadang dia sangat membenci Arin, tetapi terkadang dia sangat penasaran, ingin tahu apa yang sedang gadis itu lakukan.

"Kalau begini terus, bisa-bisa aku tidak tidur sampai besok pagi!" ucapnya lalu meraih handphonenya.

Entah dapat dorongan dari mana, Gama pun menghubungi Arin.

Sementara itu,

Arin sedang sibuk di depan laptop barunya. Semua data penting perusahaan telah berhasil dipulihkan. Meskipun begitu, Arin tetap memeriksa file-file nya satu persatu untuk memastikan tidak ada yang hilang.

Tiba-tiba handphone Arin bergetar. Arin melihat layar dan membaca nama yang tertera. "Gama?" gumamnya pelan.

Arin segera menjawab panggilan itu, siapa tahu ada urusan penting yang ingin dibicarakan.

"Halo... "

Tidak ada jawaban. Gama terdiam, bingung mau bicara apa.

"Halo Pak Gama, apa ada sesuatu yang harus dibicarakan selarut ini?" tanya Arin.

Di dalam kamarnya, Gama melirik ke arah jam digital di atas nakas. Dia baru sadar jika sekarang sudah hampir jam dua dini hari. Tetapi sudah terlanjur. Gama tidak bisa menutup teleponnya begitu saja.

"Kamu belum tidur?" tanyanya.

Mendengar Gama yang tidak berbicara formal, Arin pun tahu ke arah mana pembicaraan ini.

"Belum. Aku harus memastikan data-dataku aman," jawab Arin apa adanya.

"Jadi, laptopmu benar-benar rusak?"

"Setahuku, itu bukan urusanmu!" sindir Arin. Seandainya mereka berdua sedang bertatap muka, pasti Gama bisa melihat betapa dinginnya wajah Arin sekarang.

Gama terdiam. Dia teringat kata-katanya tadi sebelum pergi, memang Gama akui itu sedikit keterlaluan.

"Kalau aku bilang jika kekasihmu tercintamu, sepupuku yang paling cantik itu mengguyur satu ember air di kepalaku hingga mengenai laptopku, apa kamu akan percaya?"

"Tania tidak sejahat itu!" sangkal Gama langsung. "Kenapa kamu menjelek-jelekkan Tania sementara dia tidak pernah menjelekkan kamu di depanku? Tadi kamu menganiayanya dan sekarang memfitnahnya? Apalagi selanjutnya?" jawab Gama gusar.

Bukannya membuat pikirannya tenang, ternyata menelepon Arin justru membuat Gama semakin emosi.

"Tania adalah perempuan lemah lembut juga terhormat. Menyakiti semut saja dia tidak tega, apalagi sampai menyakiti orang."

"Apa kamu meneleponku hanya untuk memberitahu betapa baiknya tunanganmu?" Arin tertawa miris.

"Iya," jawab Gama yakin. "Karena dia memang sebaik itu."

"Berapa lama kamu kenal Tania? Satu tahun? Dua tahun? Kamu pikir kamu lebih mengenal dia dibandingkan aku yang tumbuh dan besar bersamanya?"

Gama terdiam. Dia mengenal Tania selama satu tahun, lalu pacaran. Mereka kemudian memutuskan untuk tunangan satu tahun kemudian. Memang itu waktu yang sangat singkat jika dibandingkan dengan Arin yang bisa dibilang sudah mengenal Tania sejak masih bayi.

"Percayalah, tunanganmu tidak sebaik yang kamu tahu."

"Apa ini caramu untuk membuatku membenci kekasihku sendiri? Apa ini termasuk dalam rencanamu untuk membuatku jatuh cinta padamu?"

"Anggap saja begitu."

"Caramu ini sangat konyol dan justru membuatku semakin tidak menyukaimu!"

"Benarkah? Lalu kenapa kamu meneleponku? Kenapa tidak kamu saja kekasihmu yang kamu anggap sangat baik itu?"

Gama terdiam, kelimpungan tidak menemukan jawaban.

"Dengan kamu diam-diam meneleponku saja sudah menunjukkan kalau kamu tertarik padaku! Silahkan, sangkal saja, tapi itu kenyataannya. Aku benar, kan?"

"Tidak! Aku menghubungimu hanya untuk memperingatkan agar kamu tidak lagi menyakiti Tania!" jawab Gama dengan wajah memerah. Sayang sekali Arin tidak bisa melihatnya.

1
Makhfuz Zaelanì
ini lanjut ga sih thor🤔
Randa kencana
Ceritanya Sangat menarik
Soraya
heran knp bukan pandu yang merawat Arin pdhl dia pamannya Arin kok malah mbok Darsih yang merawat Arin
Soraya
good Airin
Soraya
penasaran lanjut thor
Soraya
mampir thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!