NovelToon NovelToon
Suamiku Bapak Dosen

Suamiku Bapak Dosen

Status: sedang berlangsung
Genre:Dosen / Cinta setelah menikah / Beda Usia / Nikahmuda / Pengantin Pengganti
Popularitas:18.6k
Nilai: 5
Nama Author: Saidah_noor

Azmi Khoerunnisa, terpaksa menggantikan kakak sepupunya yang kabur untuk menikah dengan bujang lapuk, Atharrazka Abdilah. Dosen ganteng yang terkenal killer diseantero kampus.
Akankah Azmi bisa bertahan dengan pernikahan yang tak diinginkannya???
Bagaimana cerita mereka selanjutnya ditengah sifat mereka yang berbanding terbalik???

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Saidah_noor, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Azthar # Belajar memasak.

Sore ini sungguh melelahkan, Azmi berjalan sendirian menuju lantai atas dimana kamar mereka berada. Sementara Athar baru masuk ke rumah, setelah memarkirkan mobilnya sambil membawa dua kantong besar belanjaan mereka sebelum pulang.

Keseharian menjadi seorang istri perlahan mulai Azmi jalani, sekalipun hal yang sulit pasti akan ia tanyakan pada sang suami. Bukan hal yang diinginkan memang, tapi tetap menghormati pernikahan yang sudah diijinkan sang ibu.

Nikah paksa, nikah dadakan atau pun seperti kata orang nikah kaget. Sudah jadi hal yang lumrah didunia pernikahan dengan aneka alasan. Meski begitu bagi Azmi tetap harus menjalaninya, walau tanpa cinta. Karena para sepuh selalu bilang, cinta datang karena sudah terbiasa.

"Mas, malam ini mau masak apa?" tanya Azmi yang baru selesai berganti baju, ia mengikat rambutnya dengan dicepol agar tak mengganggu ketika memasak.

"Balado ayam saja, mumpung masih segar. Sama tahu digoreng dan bakwan jagung," jawab Athar sambil memasukkan belanjaan kedalam kulkas dan hanya menyisakan makanan yang hendak dimasak, untuk malam ini.

Setelah selesai Athar membalikkan badan, ia cukup terkejut melihat penampilan Azmi yang sedikit terbuka. Istrinya memakai tanktop pendek sehingga terlihat pinggul langsing miliknya, juga celana pendek dengan model longgar. Memang enak dipakai buat dirumah tapi bagi pak dosen itu terlalu menghasut.

Menghasutnya untuk dimakan.

"Kamu gak punya baju gitu? Kenapa harus pake baju begini, sih," tanya Athar terlihat menggerahkan.

Azmi melihat penampilannya, tak ada yang aneh dengan bajunya. Ia merasa nyaman dan tidak kegerahan.

"Emang begini penampilan anak muda kalo di rumah, emang mesti pake apa?" ujar Azmi bingung dan berbalik tanya.

"Pake daster," jawab Athar, ia mengambil minuman dingin didalam kulkas. Penampilan istrinya bikin dia gerah luar dalam, giliran minta jatah gak dikasih. Kan, ujungnya ia harus menahan diri.

Azmi terkikik geli, "Itu mah bajunya uma, tapi lebih cocok kalo mas yang pake."

Athar memutar bola matanya, setengah botol tak cukup untuk meredakan panas dalamnya ia minum lagi sisanya hingga tandas.

"Ok! Cukup didepan aku saja kamu pake baju beginian, kalau didepan orang lain apalagi laki-laki gak boleh. Nanti sariawan," ujar Athar membuang kaleng bekas minumannya kedalam tempat sampah.

"Iya, iya," jawab Azmi dengan males.

"Aku ganti baju dulu, kamu potong dan cuci ayam-nya. Cuci sekalian sama jagungnya dan tahu juga, oh iya jangan lupa kupas bumbunya," ujar pak dosen memberikan perintah.

"Ayamnya dicuci pake sabun colek mana?" tanya Azmi sebelum suaminya melangkah.

Athar yang hendak melangkah pergi pun tak jadi, pertanyaan Azmi sungguh tak masuk akal. Ia menoleh pada istrinya yang masih diam kek orang linglung.

"Kamu mau kita keracunan apa, daging ayam jangan dicuci pake sabun colek," geram Athar.

"Ya, kan. Ayamnya bau amis kalau pake sabun colek amisnya ilang," ucap Azmi, hanya sesuai logika dalam otaknya saja.

Azmi gak salah, yang salah kenapa ayamnya bau amis? Ia hanya mengikuti nalurinya saja, dimana-dimana kalau bau amis yang dicuci pake sabun colek. Jangan lupa standar kebersihan pada makanan itu memang diharus dicuci dulu, salahnya mana yang harus pake sabun dan juga yang tidak.

"Ya salam," Athar menggerutu, ia melipat kemeja panjangnya sampai siku sambil mendekati meja yang sudah tertata bahan makanan. Tak lupa ia memakai celemek untuk menghindari kotoran menciprat pada kemejanya.

Sepertinya kalau ia biarkan Azmi melakukan sendiri, mereka bisa mati keracunan karena makanan yang istrinya masak. Azmi harus belajar memasak, agar tidak memberinya makan racun.

"Ayamnya dicuci pake air mengalir saja, jangan pake sabun." Athar membuka plastik yang membungkus daging tersebut lalu memotongnya dengan ukuran sedang.

Athar memasukkannya kedalam wadah, lalu membawanya dan menunjukkan pada Azmi cara membersihkan daging ayam. Ia mengajarkan bagaimana mencuci ayam dan apa yang harus dihilangkan.

"Kalau sayuran dan buah kamu cuci pake sabun khusus untuk menghilangkan sisa racun pestisida. Ini kamu cuci," titah Athar memberikan anggur untuk dicuci dengan sabun.

Bapak dosen dengan teliti memberikan penjelasan dan cara membersihkan buahnya, sedangkan Azmi mengikutinya dengan tanpa bertanya. Ini demi keselamatan, jadi ia harus nurut sama bapak dosen.

Selanjutnya Athar menyuruh Azmi untuk mengupas bumbu, Sementara ia menyalakan kompor untuk memulai menggoreng tahu.

Athar menyiapkan bumbu yang seharusnya dipakai buat memasak bakwan. Mereka kompak melakukan aktivitas didapur, kalau salah Athar menegurnya dengan halus karena tak ingin Azmi menangis lagi. Ia ingat kejadian waktu itu yang membuatnya merasa sangat bersalah.

Azmi masih terbilang muda untuk memasuki dunia rumah tangga, jadi ia harus sabar mengajarinya dan memakluminya.

"Kamu tuh, bisanya apa sih? Masak aja gak bisa, jadi wanita itu harus bisa masak biar suami betah di rumah," ujar Athar mulai cerewet memberikan Nasehat.

"Azmi cuma bisa makan, karena setiap laper uma sudah menyediakan makanan dimeja. Selanjutnya ... aku kerja," Azmi membela diri.

"Emang gak pernah bantuin ibu?" tanya Athar ia sudah yakin Azmi jarang didapur.

Dilihat dari caranya mengupas bawang merah saja, Azmi cukup lambat.

"Pernah, tapi uma bilang, belajar masaknya kalau udah nikah. Biar nanti belajarnya sama suami, karena selera laki-laki itu beda-beda," jawab Azmi terdengar serius.

Athar tersenyum, memang benar laki-laki itu seleranya beda-beda.

"Kalau seleranya mas, gimana?" tanya Azmi melirik suaminya yang tengah memasukkan tahunya pada wajan yang berisi minyak panas.

"Aku seleranya suka yang masih tingting," jawab Athar terkekeh pelan.

Entahlah kenapa jadi ingat malam itu, otak Athar rupanya sudah terkontaminasi. Apalagi makanan disampingnya sudah ia renggut rasa tingting-nya

"Idiiih, gak nyambung," cibir Azmi melanjutkan kegiatannya mengupas bumbu lainnya.

Athar memulai inisiatifnya, memeluknya bolehkan? Buat nambah booster, apalagi mereka hanya berdua. Ia melangkah kebelakang Azmi, ia akan pura-pura membantunya mengupas bawang putih biar cepat selesai. Kedua tangan ia rentangkan hendak melakukan aksinya.

Tapi ...

Drrrrttt

Drrrrttt

Suara ponselnya berdering mengganggu keromantisan pengantin baru itu.

"Damn it!" kesal Athar dalam hati, memejamkan matanya karena gagal meluruskan niatnya.

Ia mengambil benda pipih itu diatas meja, dan melihat siapa yang menjeda tindakannya. Ada nama iparnya diatas layar rasa kesal pun berubah jadi rasa hormat, karena yang menghubungi adalah keluarga istrinya.

"Assalamu'alaikum a Azzam, ada apa?" sapa Athar dengan sopan dan ramah, setelah ia menggeser tombol hijau di aplikasi chating dan menempelkannya ditelinga kiri.

"Si Azmi ada, ini uma mau bicara," sahutan disebrang sana yang tak lain adalah kakak iparnya.

Dirumah orang tua Azmi, Azzam menyalakan speaker untuk bisa mengobrol bersama, seperti biasa ada Azzam dan Kamila yang menemani uma untuk bertelepon dengan Anak perempuannya.

Athar memberikan ponselnya pada Azmi, "Uma mau bicara," ucap Athar memberi tahu.

Azmi pun menyalakan speaker ponselnya, "Iya uma, ada apa?" tanya Azmi menyapa.

Ia menaruh ponselnya dihadapannya, tepat diatas meja dekat bumbu, agar ia bisa bertelepon sambil mengupas bumbunya yang tinggal sedikit.

"Kamu sehat, Mi?" tanya uma,

"Iya, Azmi sehat," jawab Azmi, sembari melirik pada suaminya.

"Mas, kita ulek sekarang? Biar cepet beres, ini sudah mentok gak? Biar Azmi langsung masukin kedalam," tanya Azmi memperlihatkan bumbunya yang siap dihaluskan pada Athar.

"Iya, yang lincah kalau goyang ulek. Biar halus dan enak rasanya," jawab Athar.

"Apaan, sih? Udah nurut, patuh sama suami juga. Ya, pastinya Azmi ulek lincah biar enak rasanya," Azmi memanyunkan bibirnya.

Itu adalah interaksi antara suami dan istri yang sedang memasak kompak, tapi lain halnya dengan orang-orang yang ditelepon sana. Pikiran mereka justru dipenuhi kesalah pahaman.

Ibu Jamilah, Azzam dan Kamila saling tatap mendengar ucapan Azmi pada Athar. Bagi mereka itu terdengar intim.

"Ya ampun, Bibi. Si Azmi pinter juga ngulek-in Athar," ujar Kamila dengan mata terbuka, tak menyangka.

"Wah ... Uma bentar lagi punya cucu, nih," sambung Azzam yang tersenyum.

"Matiin ajalah, sepertinya kita menghubungi diwaktu yang tidak tepat." Bu Jamilah merasa tak enak, ia bahkan segera menyodorkan ponsel itu pada Azzam.

Bikin ngelus dada, padahal mereka yang pikirannya salah 🤭🤣

1
nur adam
lnjut
Fitra Sari
lanjut thor
nur adam
lnjut
vj'z tri
Weh selamat ulang tahun Thor doa terbaik buat author maaf telat ucapan nya habis akuh tak tahu 🤭🤭🤭🤭🤭
🌀 SãñõõR 💞: hahahha padahal cuma iseng 🤣
total 1 replies
vj'z tri
tinggal Azmi nya bisa mikir dewasa gak 😎
nur adam
lnjut
jas
mmpir thor
nur adam
lnjut
vj'z tri
seperti nya yang denger lewat speaker hp auto ngeblank otak nya 🤣🤣🤣🤣🤣
vj'z tri
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣 alam tidak mendukung
vj'z tri
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣 jadi inget kasus di FB ada yang cuci ikan pake sabun sampai berbusa auto di amuk bos
vj'z tri
Athar seperti mendengar bisikan gaib Atar oh Atar segera makan aku🤣🤣🤣🤣🤣🤣
nur adam
lnjt
👀 calon mayit 👀
🤣 ritual apa coba... inii ni. definisi bunyi tak sama dengan gerakan😵
vj'z tri
aaaaaammmiiiiinnnn 🤣🤣🤣🤣demi bonus
vj'z tri
🤭🤭🤭🤭🤭🤭 jika ibu suri bertindak maka akan lancar 🤭🤭🤭
vj'z tri
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣 apa yang kau harapkan jawaban dari bocah pak dosen
vj'z tri
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣 sedang membahas perpisangan
vj'z tri
🤣🤣🤣🤣🤣🤣jurus ampuh yang buat nurut istri sebut saja pasal nya pak dosen 🤣🤣🤣🤣
vj'z tri
yang penting judul nya dah kabur , walaupun kabur nya ke gedung pernikahan 🤣🤣🤣🤣🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!