NovelToon NovelToon
The Curse Of Beauty

The Curse Of Beauty

Status: sedang berlangsung
Genre:Percintaan Konglomerat / Kehidupan di Kantor
Popularitas:1.7k
Nilai: 5
Nama Author: Elena Prasetyo

Kecantikan selalu diartikan sebagai keberuntungan

Apa yang terjadi ketika kecantikan yang diberikan oleh Tuhan berakhir sebagai kutukan?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Elena Prasetyo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 13

Kirana merasa sangat lelah. Matanya berkunang-kunang dan punggungnya seakan mau patah. Karena terus menerus melihat angka di komputer juga semua dokumen.

Tapi semua laporan pajak telah dia kerjakan dan periksa. Semuanya siap untuk dikembalikan ke semua orang. Yang tersisa hanya laporan pajak perusahaan yang harus siap tiga hari lagi. Sepertinya besok dia harus lembur lagi.

"Apa ini?" tanya atasannya, manajer keuangan.

"Laporan pajak semua orang, Bu"

"Lalu kenapa kau meletakkannya di atas mejaku?!!"

"Saya pikir ..."

"Bagikan sana ke pemiliknya!!"

"Ke setiap pemiliknya?"

"Cepat sana pergi!!"

"Tapi saya tidak mengenal semuanya"

"Memangnya aku peduli? Kau yang harus mengerjakannya, bukan aku. Jadi kerjakan tanpa banyak mengeluh!!"

"Tapi ... "

"Sial, kenapa kau terus menggangguku?!"

Kirana bingung. Untuk mengerjakan laporan pajak tahunan, dia tidak keberatan. Tapi kalau membagikan kembali ke semua yang memiliki laporan, bagaimana caranya? Dia tidak mengenal siapapun di perusahaan ini.

Kenapa manajer keuangan selalu mempersulit pekerjaannya? Padahal masih ada banyak pekerjaan yang harus diselesaikan.

Dia berjalan gontai ke sekeliling ruangan keuangan. Mencari rekan kerja yang bisa menolongnya. Tapi semua pegawai keuangan yang melihatnya membuang muka. Menunjukkan sikap kalau mereka tidak akan pernah membantu Kirana.

Akhirnya dia keluar dari bagian keuangan, berkeliling perusahaan dan menemukan bagian umum. Kenapa tidak terpikir olehnya kalau bagian umum menyimpan data semua pegawai?

"Bodoh sekali!" katanya pada diri sendiri.

Kirana masuk ke dalam ruangan bagian keuangan dan reaksi pertama yang dia terima adalah ...

"WAAAAA!!!! Siluman!!" teriak salah satu pegawai bagian umum yang melihat Kirana.

"Saya Kirana dari bagian keuangan. Semua laporan pajak tahunan pegawai telah saya periksa satu persatu. Dan bisa dikembalikan ke pegawai masing-masing. Tapi saya tidak tahu di bagian mana saja mereka berasal. Apa boleh saya tahu nama semua pegawai dan bagiannya?"

"Wajahmu menakutkan sekali!! Untung saja aku tidak punya penyakit jantung!! Kalau mau melihat nama pegawai dan bagiannya, silahkan ke komputer yang sebelah sana!!"

Kirana melihat komputer yang ada di ujung ruangan. Tapi untuk mengakses data itu, dia harus memiliki username dan password.

Kirana kembali berkeliling untuk mencari pertolongan. Dan semua orang yang melihatnya memiliki reaksi sama. Kaget dan mampir mengumpat. Tapi akhirnya dia mendapatkan username dan password yang dibutuhkan.

Dalam perusahaan ini ada kurang lebih empat ratus pegawai. Akan membutuhkan banyak sekali waktu untuk mengelompokkan satu persatu. Tapi Kirana tidak memiliki cara lain. Jadi dia mulai bekerja dan tidak banyak bicara.

"Sungguh mengerikan"

"Iya, aku juga terkejut tadi"

"Bagaimana bisa orang yang terlihat seperti badut itu bekerja disini?"

"Katanya dia juga terkenal sebagai orang aneh di Universitasnya dulu"

"Benarkah? Tidak tahu malu"

"Jangan-jangan dia menyembunyikan sesuatu di balik semua riasan itu!"

"Pasti wajahnya jelek sekali. Karena itu dia menutupinya seperti itu. Hahahaha"

Kirana menelan semua ejekan dan diam. Dia tidak mungkin menjelaskan pada semua orang kalau riasan itu sengaja digunakannya untuk menutupi wajah asli yang menyusahkan.

Dia berlarian kesana kemari untuk memberikan laporan yang telah dikerjakannya. Jam makan siang tiba dan tubuhnya merasa lelah. Kirana membawa bekal ke taman belakang gedung perusahaan dan makan disana. Sendirian.

Dan setelah rehat sejenak, dia menerima teriakan lagi. Bahkan sebelum pantatnya mendarat di kursi.

"Apa-apaan ini? Kenapa banyak sekali pajak yang harus aku bayar? Kau pikir uang sebanyak itu tidak didapat dengan kerja keras? Bagaimana bisa kau mencantumkan jumlah ini??!!" teriak manajer keuangan yang merasa tak adil akan jumlah pajak yang harus dibayar tahun ini.

"Saya hanya menghitung" jawab Kirana tidak mau disalahkan atas sesuatu yang memang bukan salahnya.

"Coba lihat ini!! Apa kau tahu aku bekerja keras untuk semua rupiah yang akan kau curi dariku?!"

"Saya hanya menghitung" jawab Kirana lagi.

"Pajak sialan!! Mana laporan keuangan triwulan kedua perusahaan?!"

"Baru saja akan saya periksa"

"Cepat kerjakan!! Sebelum pulang, laporan itu harus sudah ada di mejaku!!"

"Tapi ... "

Percuma saja. Apapun yang dikatakan oleh Kirana tidak didengar sama sekali. Terpaksa dia melakukan yang diperintah. Dia harus berkali-kali mengucek mata karena merasa lelah sekali. Dua cangkir kopi juga tak berhasil membuat lelah itu pergi. Dan setelah laporan itu akhirnya siap.

"Manajer keuangan sudah pulang!"

Kirana menatap ruang kosong dihadapannya. Dia membuka pintu ruangan manajer dan meletakkan laporan yang diminta diatas meja. Lalu Kirana pulang.

Sampai di kamar sewa, Kirana tidak bisa melakukan apa-apa. Setelah membersihkan riasan dan berganti pakaian, dia hanya bisa berbaring dan menutup mata.

Lalu teringat, stok makanan instan miliknya sudah habis. Dia teringat ada diskon besar-besaran di supermarket dalam mall yang berada dekat dari lingkungan rumahnya. Tapi kalau harus merias diri lagi, Kirana malas.

Akhirnya dia memakai topi untuk menutupi wajahnya dan keluar belanja. Kirana bergerak cepat ke supermarket dan memilih barang yang diperlukan. Agar tidak ada orang yang memperhatikannya. Tapi antrean di kasir membuatnya menunggu.

Dan beberapa orang mulai memperhatikannya. Melihatnya dari atas kepala sampai bawah. Walau Kirana berusaha menutupi wajahnya dengan topi, itu tidak membantu sama sekali.

"Siapa dia?"

"Cantik sekali"

"Apa dia artis?"

"Artis apa?"

"Tapi dia tidak memakai riasan. Artis mana yang keluar tidak memakai riasan dan tampak secantik itu?"

"Iya, bajunya juga sederhana. Tidak ber merek. Tapi kenapa badannya kelihatan bagus?"

Suara-suara mulai muncul mengganggu ketenangan Kirana. Dia tidak sabar menunggu antrean maju agar bisa cepat pulang.

Seorang anak yang sedang mengantre di depan Kirana mendadak berlari ke belakang untuk mengambil barang yang lupa dibeli. Menabraknya cukup keras sampai topinya terjatuh.

Rambutnya yang panjang, bergelombang dan indah terlepas bebas. Membingkai wajahnya yang mempesona. Semua orang yang melihat ke arah Kirana diam terpana. Bahkan anak yang tadi menabraknya lupa tujuannya keluar dari antrean.

Kirana segera memakai topinya lagi dan tidak mempedulikan semua mata yang memandangnya. Dia hanya ingin cepat pulang. Tapi antrean yang terhenti karena kasir terpukau padanya, memperlambat semuanya.

Ketika akhirnya dia selesai membayar, beberapa orang mulai berjalan ke arahnya.

"Apa kau sudah punya pacar?" tanya seorang pria yang ada di antrean sebelah. Meninggalkan belanjaannya yang sedang di scan hanya untuk bertanya pada Kirana.

"Maaf, saya harus pergi" jawab Kirana lalu berjalan cepat meninggalkan supermarket.

"Tunggu!!!"

"Apa kau berminat menjadi artis?" tanya seseorang yang tiba-tiba menyodorkan kartu nama.

"Tidak" tolak Kirana dengan tetap berjalan. Orang itu tidak menyerah dan terus mengejarnya.

Kirana terpaksa harus berlari untuk menghindari orang itu. Tak sengaja membentur sebuah dinding keras yang ternyata punggung seorang pria. Ketika dia ingin meminta maaf, matanya terbuka lebar.

"Tuan Armand" pikirnya lalu menunduk dan berlari pergi. Tanpa meminta maaf dengan benar. Dalam hati dia berharap CEO tidak akan mengenalinya.

1
cuma baca
tor up lagi donk🥺🥺
cuma baca
jdi serba salah ya/Facepalm/
cuma baca
aisss
cuma baca
yg nyelamatin Kirana dlu tu brarti ya
cuma baca
waduuhhhhh
cuma baca
kak when you forget udah tamat kah?
Kartika Sari: when you forget sudah tamat
total 1 replies
cuma baca
hooh, heran dunia gni amat skrg
cuma baca
astagaa/Sweat/
cuma baca
astaghfirullah, naudzubillah min zalik
cuma baca
ais paling ga snggup ma adegan2 kek gni
cuma baca
bisa2 nya ketawa 😤
cuma baca
ya rabb ga kuat😭
cuma baca
na'udzubillah
cuma baca
astagaaa/Panic//Panic//Panic//Panic//Panic/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!