NovelToon NovelToon
Beauty To Crystal

Beauty To Crystal

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Ketos / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Anak Lelaki/Pria Miskin / Romansa
Popularitas:1.4k
Nilai: 5
Nama Author: Reenie

Di atas kertas, mereka sekelas.
Di dunia nyata, mereka tak pernah benar-benar berada di tempat yang sama.

Di sekolah, nama Elvareon dikenal hampir semua orang. Ketua OSIS yang pintar, rapi, dan selalu terlihat tenang. Tak banyak yang tahu, hidupnya berjalan di antara angka-angka nilai dan tekanan realitas yang jarang ia tunjukkan.

Achazia, murid pindahan dengan reputasi tenang dan jarak yang otomatis tercipta di sekelilingnya. Semua serba cukup, semua terlihat rapi. Tetapi tidak semua hal bisa dibeli, termasuk perasaan bahwa ia benar-benar diterima.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Reenie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 34. Leonard Mendekat

Beberapa hari setelah makan malam itu, Achazia mulai merasa ada sesuatu yang tidak beres. Leonard semakin sering datang ke Velmorin Beauty Shop, tak hanya untuk urusan bisnis, tapi juga dengan alasan-alasan yang terasa dibuat-buat.

“Kebetulan saya lewat dan ingat toko ini. Boleh saya mampir?” ujar Leonard dengan senyum seolah tak berdosa.

Ciara yang sedang membereskan meja kasir hanya bisa menghela napas. Ia tahu, Leonard tidak pernah ‘kebetulan’ lewat. Dia ingin menampar Leonard saat itu juga tapi dia menahannya. Jangan merusak reputasi keluarga Velmorin

Achazia tetap menjaga sikap profesional. “Silakan, Tuan Leonard. Kami sedang sibuk, tapi saya bisa luangkan waktu lima menit.”

Leonard mendekat, mencondongkan badan sedikit lebih dari batas nyaman.

“Achazia, panggil aku Leonard saja. Kita kan sedang membicarakan masa depan yang sama.”

Ciara menatap tajam, namun Achazia tetap tersenyum tipis, menahan ketidaknyamanan yang semakin dalam. Beberapa karyawan melihat Leonard begitu dekat Achazia. Ada yang berpikir apakah Achazia memiliki hubungan dengan Leonard atau hanya sebatas bisnis saja.

Di sisi lain, di Delacroix-Wijaya Medical Center, Elvareon sedang merapikan berkas ketika Arvin masuk dengan wajah serius.

“El, aku barusan ketemu orang lama di kafe dekat rumah. Dia kenal Leonard,” ujar Arvin, duduk di hadapan Elvareon.

Elvareon menutup berkasnya. “Dan?”

“Leonard lagi main di proyek merger Velmorin, tapi dia juga dikenal suka jatuhin reputasi orang yang gak dia suka. Kalau dia udah mendekati Zia, dia pasti punya rencana.”

Elvareon mengepalkan tangannya. “Aku gak tahu dia sedekat itu sama Zia waktu SMA. Zia gak pernah cerita.”

“Sebenarnya mereka gak dekat sewaktu SMA tapi keluarga mereka pernah dekat, itu aja sih. Karena Leonard gak pernah penting, El bagi Achazia. Dia cuma suka muncul untuk keuntungan dia sendiri.” Arvin menatap Elvareon dalam-dalam. “Kita harus hati-hati.”

Hari berikutnya, Achazia mendapat kabar dari Papa-nya.

“Zia, Leonard akan membantu mengelola ekspansi bisnis kita ke bidang properti. Aku ingin kamu belajar dari dia,” ujar papanya dengan nada tak terbantahkan.

Achazia hanya bisa menunduk. “Baik, Pa.”

Di saat yang sama, Leonard mengirim pesan pribadi ke Achazia.

“Kamu sudah siap jadi pendampingku di dunia bisnis? Ini akan jadi perjalanan yang menyenangkan, Achazia.”

Achazia menghela napas panjang. Ia merasa seperti sedang dijebak di tengah permainan yang tak bisa ia kendalikan. Dia bahkan tak membalas pesan itu, dia hanya membacanya. Jari-jarinya terasa berat kalau mengetik.

Malam itu, saat Achazia sedang membersihkan meja kerja di salon, Ciara mendekatinya.

“Zia, kamu makin murung. Leonard lagi bikin ulah, ya?”

Achazia tersenyum pahit. “Dia gak berhenti nyari alasan buat deketin aku.”

“Kita harus hati-hati, Za. Dia pasti punya rencana buruk.”

Achazia mengangguk. Tapi di balik senyumnya, hatinya semakin dipenuhi kekhawatiran. Leonard terus mengiriminya pesan dan membuat Achazia risih. Akhirnya dia membalas

"Maaf Leonard, aku lagi sibuk."

Leonard membaca pesan itu dan tersenyum sinis.

Sementara itu, Leonard mulai menyebar rumor di kalangan pebisnis bahwa Achazia sebenarnya memiliki hubungan ‘khusus’ dengannya. Ia mengemas kata-katanya dengan rapi, menyebar fitnah tanpa terlihat mencemarkan nama baik secara langsung.

“Kabarnya, Nona Velmorin cukup dekat dengan Leonard. Mungkin saja mereka ada rencana lebih pribadi selain bisnis,” ujar salah satu kolega bisnis di acara gala.

"Atau mereka sedang menjalin hubungan? Saya dengar-dengar, Leonard sepertinya memiliki perasaan terhadap nona Velmorin." lanjut mereka

Berita itu sampai ke telinga Papa Achazia. Papanya angkat bicara saat mereka makan malam.

“Zia, Papa gak suka dengar gosip gak jelas soal kamu dan Leonard. Jaga sikap kamu,” tegur Papa Achazia dengan tajam.

Achazia terdiam. Ia tahu itu semua ulah Leonard, tapi bagaimana cara membuktikannya?

"Iya, Pa" ucapnya sedih.

Mamanya menenangkan papanya dimeja makan. Lalu mereka lanjut makan. Setelah itu, Achazia pergi ke kamarnya membenamkan wajahnya dibantal serasa ingin menangis

"Kenapa ada aja masalah dihidup ini?" ucapnya pada dirinya sendiri.

Di klinik, Elvareon sedang memeriksa pasien ketika Arvin datang membawa koran.

“El, lihat ini.”

Di halaman bisnis, ada artikel yang membahas tentang Velmorin-Legrand dan menyinggung “kedekatan pribadi” antara Leonard dan Achazia.

Wajah Elvareon mengeras. “Apa ini maksudnya?”

“Leonard mulai main kasar, El. Ini caranya dia mempersempit ruang gerak Za.”

Elvareon mengepalkan tangannya. “Aku harus bicara dengan Zia.”

Arvin menahan bahunya. “Jangan gegabah. Kalau kamu bergerak sekarang, Leonard bisa balas dengan fitnah yang lebih besar. Kita cari buktinya dulu.”

Elvareon menurunkan emosinya lalu kembali tenang. Dia tak sanggup jika Achazia benar-benar dekat dengan Leonard. Itu hanya membuat darahnya mendidih.

Hari-hari berikutnya, Leonard semakin berani. Ia muncul di acara-acara yang melibatkan Achazia, menyapanya dengan panggilan akrab di depan umum, membuat seolah mereka memiliki hubungan dekat.

Di salah satu pameran produk, Leonard bahkan dengan sengaja merangkul bahu Achazia di hadapan para wartawan.

Achazia langsung melepaskan diri dengan halus, menjaga sikap profesional, namun kerusakan sudah terjadi.

Berita dengan foto mereka berdua tersebar keesokan harinya. Banyak yang tersebar di instagram dan media sosial lainnya. Judul-judul seperti “Velmorin-Legrand: Bukan Hanya Bisnis?” mulai menghiasi media.

Di rumah, Achazia dimarahi Papa-nya.

“Kamu mau mempermalukan keluarga ini, Zia? Kenapa kamu membiarkan Leonard bertindak seenaknya?”

“Papa, aku gak pernah membiarkan dia. Aku dijebak!”

“Omongan orang lebih penting dari pembelaanmu, Zia.”

Mama Achazia hanya bisa menunduk, sedangkan Achazia merasa terjebak di ruang yang semakin sempit. Papanya lalu kembali ke ruang kerjanya. Ia ingin menangis karena papanya tak percaya padanya. Achazia menatap mamanya, air matanya ingin keluar. Mama lalu memeluknya

"Sayang, ini demi kebaikan kamu juga." ucap mamanya menenangkan.

Di sisi lain, Elvareon yang membaca berita itu semakin gelisah. Namun, Arvin yang selalu berpikir rasional mengingatkannya.

“Kita harus cari bukti. Kalau kita lawan Leonard dengan emosi, dia yang menang. Kita butuh strategi.”

Elvareon mengangguk, meski hatinya terbakar. Ia tahu, saat ini Achazia sedang disudutkan sendirian.

Dan di tengah semua itu, Leonard duduk di ruang kantornya, menyeringai puas.

“Achazia Velmorin… kamu akan menjadi milikku. Mau atau tidak.”

Dia menatap foto Achazia yang diposting diinstagramnya membuat Leonard semakin tertarik. Leonard yang licik itu ingin Achazia menjadi miliknya. Jika dia sudah berhasil membangun kerja sama bisnis keluarganya dan bisnis papa Achazia, dia semakin mudah mendekati Achazia.

"Sebentar lagi kamu akan menjadi milikku." ucapnya pada dirinya sendiri.

Tentu saja dipikiran Leonard dia langsung diresrui. Dia pasti juga tahu selera papa Achazia ingin pria CEO untuk putrinya. Dia tertawa puas di ruangan kantornya

1
Nana Colen
ceritanya ringan tapi asiiik 🥰🥰🥰
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!