NovelToon NovelToon
Terpaksa Menikahi Keponakan Tiriku

Terpaksa Menikahi Keponakan Tiriku

Status: sedang berlangsung
Genre:Hamil di luar nikah / Konflik etika / Dendam Kesumat / Anak Haram Sang Istri
Popularitas:8.9k
Nilai: 5
Nama Author: Aerishh Taher

Kisah ini tampak normal hanya dipermukaan.

Tanggung jawab, Hutang Budi(bukan utang beneran), Keluarga, cinta, kebencian, duka, manipulasi, permainan peran yang tidak pada tempatnya.

membuat kisah ini tampak membingungkan saat kalian membacanya setengah.

pastikan membaca dari bab perbab.

Di kisah ini ada Deva Arjuno yang menikahi keponakan Tirinya Tiara Lestari.

Banyak rahasia yang masing-masing mereka sembunyikan satu sama lain.

____________

Kisah ini sedang berjuang untuk tumbuh dari benih menjadi pohon.

Bantu aku untuk menyiraminya dengan cara, Like, Komen dan Subscribe kisah ini.

Terimakasih

Salam cinta dari @drpiupou 🌹

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aerishh Taher, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Apakah Ada rahasia lain?

"Sayang...." Panggil Laura mama Sera yang baru saja pulang dari perjalanan bisnisnya.

"Mama? Kok nggak ngabarin kalau udah pulang? Papa mana?"cerocos Sera. Perubahan sikap ini membuat Kana sedikit bergidik melihat sahabat kecilnya itu.

"Duhh kamu ini! Bukannya seneng mama nya pulang' malah nanyan panjang lebar! Papa mu lagi di kantor. Perusahaan lagi sibuk dengan proyek besar." Jelas Laura. "Ehhh ada Kana, udah lama sayang disini?" Sambung Laura saat melihat Kana di sofa sebelah.

"ku harap mama tak mendengar apapun"

"Belum Tan, Tante makin cantik aja." Ucapan kan sukses membuat bibir Laura merekah. "Apa Tante Laura mendengar sesuatu?"

"Ah... Kamu bisa aja, Tante kan jadi besar kepala." Sahut Laura dengan pipi memerah.

"Beneran Tan, Kana nggak bohong." Jelas Kana meyakinkan Laura. "Tan, Kana boleh tanya sesuatu?" Cicit Kana.

Cengiran terpatri dibibir laura. "Boleh dong sayang. Kana mau nanya apa?" ucap Laura. "Aku berharap kalian baik-baik saja"

"Hmmm.... Kabar yang Kana dapet perusahaan Trovic mau ngadain acara yah Tan? Pesta ulangtahun perusahaan?" Jelas Kana.

"Wahh.. emang ada pesta sayang. Tapi bukan ulangtahun perusahaan. Tepatnya memperkenalkan Pewaris keluarga Trovic." Jawab Laura.

Kana dan Sera yang mendengar itu mengerutkan dahinya.

"Pewaris? Bukannya keluarga Trovic tidak memiliki pewaris yah Tan?" Sahut Kana. Yang di anggukin oleh Sera.

"Bukan nggak punya tapi disembunyikan lebih tepatnya." Jelas Laura. "Yaudah Tante masuk dulu yah... Udah capek banget ini." Sambung Laura pamit untuk beristirahat.

"Oke Tan." Jawab Kana.

Sedangkan Sera hanya diam dan tengah sibuk dengan pemikirannya sendiri. "Pewaris? Apa ada kebenaran lain yang tidak kami tau? Tapi mengapa papa nggak mencari tau semua? Mama juga terlihat biasa saja atau papa dan mama tau tapi merelakan semuanya karena mereka tau mereka nggak bisa melawan"

"Aku merasa ada rahasia lain dibalik pembantaian keluarga Stafonso ser!" Celetuk Kana. "Dan aku berharap kita tidak menghancurkan orang yang salah." Sambung Kana di dalam hatinya.

Lamunan Sera buyar. "Hmmm kamu benar! Aku harus memastikan lagi semuanya! Aku akan mengajak Robert diskusi. Kuharap dia tau sesuatu. Aku rela menukar Tiara dengan informasi jika dia ingin." Jelas Sera. Jemarinya mencengkram kuat pegangan sofa.

"Ya lakukan itu, tapi sebelumnya kita urus Susan dulu. Dia aku tempatkan di ruang belakang mansion ini. "Ucap Kaa santai.

"Yaudah kita kesana sekarang." Ajak Sera menarik tangan Kana. Mereka berjalan bersisian.

_____

Sesampainya mereka di sana

Kondisi Susan cukup miris. Di wajahnya ada banyak lebam. Bagian pipinya bengkak dan sudut bibirnya sudah terkoyak. "Ini pasti ulah Yasmin" pikir Kana"

"Lepaskan! Hahkkk lepaskan aku bajingan!" Teriak Susan.

"Hahahaha terima saja nasibmu Susan! Kau terlihat lebih indah jika seperti ini! Ini semua karena masa lalumu." Balas Kana.

Mata susan menatap Kana yang kini memandangnya jijik.

"Apa maksudmu!" Desis Susan, keningnya berkerut berusaha mencerna ucapan Kana.

"Orang ini gila. Aku harus keluar dari sini" Pikir Susan.

Setelahnya Kana mundur beberapa langkah memberi ruang untuk Sera.

Sera mensejajarkan tubuhnya dengan Susan yang ada di lantai. "Halo Susan kau pasti mengenalku bukan? Ucap Sera. jemarinya kini menelusuri wajah Susan lalu mencengkram pipinya agar mata mereka bertemu. "Pembantaian keluarga Stafonso! Apa kamu mengingatnya?!! Disana aku kehilangan keluargaku! Jakson Gunadi dan Arumi Rully Stafonso!

Dua orang yang aku cintai!" Sambung Sera bergetar. Suara gigi yang beradu menambah ketegangan diantara mereka.

Mendadak ruangan itu sesak seolah menyerap perasaan yang Sera luapkan.

"Apa maksudmu! Aku tidak mengerti apapun! Pembantaian apa? Masalalu apa?!!" Teriak Susan. Nafasnya memburu. "Sialan! Nenek tua itu selama ini tidak menceritakan apapun padaku! Bagaimana bisa aku tau masalalu jika aku bukan Susan yang sebenarnya!"

Tangannya yang terikat mengepal kuat.

Sera menghempaskan wajah Susan lalu...

Plak !

Wajah Susan berpaling ke sisi lain. Kini pipinya semakin membengkak dan sudut bibirnya kembali mengeluarkan darah segar. Mengisyaratkan besarnya tenaga yang Sera keluarkan.

"Jalang! Kau pikir aku akan percaya perkataanmu! Jangan bersandiwara seolah kau tidak terlibat Susan! Aku mengingat dengan jelas bagaimana kau tertawa melihat Barbara membunuh mereka semua!" Teriak Sera berang.

Kana yang selama ini diam bisa melihat kebingungan yang besar di wajah Susan.

"Sera kita perlu bicara! Di luar." Ucap Kana memegang bahu Sera sembari berbisik.

___

Di luar ruangan.

Kana suda duduk di gazebo di dekat ruangan tadi.

"Ada apa Kana? Aku belum selesai dengannya!!!"

"Apa kamu tidak memikirkan bagaimana bisa Barbara belum juga bergerak menyelamatkan Tiara dan Susan!? Apalagi kemarin para bodyguard Susan Yasmin biarkan pergi begitu saja. Bukankah itu semua demi memancing Barbara?" Jelas Kana. "Apa Barbara sudah memprediksi semua ini sebelumnya? Atau ada hal lainnya yang tidak kita ketahui." Sambung Kana dalam hatinya.

Sera membeku seperkian detik, dia seolah mengingat sesuatu. Detik berikutnya tangannya mengepal erat.

"Brakkk ! Brakkk! Brakkk !" Sera menendang-nendang pot plastik yang ada disekitaran gazebo.

"Sial!!!!.. Sial!!!!.... Sial!!!! Aku terkecoh! Barbara sedang bermain-main dengan kita! Hampir saja kita masuk jebakannya!" Ucap Sera.

"Apa maksudmu? Apa kau mengetahui sesuatu?" Tanya Kana.

"Kalau dugaanku benar, Barbara ingin kita berfikir Susan adalah Susan yang sebenarnya dan..... Dia berharap kita membunuh Susan atau mungkin juga membunuh Tiara! Aku yakin Barbara melindungi anaknya tidak mungkin dia membiarkan anaknya sendiri mati begitu saja." Jelas Sera panjang lebar.

"Jadi.... Maksudnya Tiara juga bukan cucunya yang sebenarnya?"

"Itu mungkin saja, tapi aku tidak bisa memastikan nya. Aku perlu mencari tau lebih dalam." Jawab Sera. Dia mengigit bibirnya hingga mengeluarkan bau anyir.

Seolah menyalurkan emosinya.

"Bagaimana caranya? Sedangkan kita tidak bisa mengambil langkah sembarangan! Barbara terlalu licik untuk kita hadapi dengan terang-terangan." Seru Kana. Kedua tangannya mengusap wajahnya. "Aku berharap Sera punya rencana lain"

"Aku akan mengatur ulang rencana kita, pastikan tidak ada siapapun yang tau rencana kita selain aku dan kamu! Ini hanya bersifat sementara Kana. Aku ingin memastikan sesuatu pada Robert. Pasti dia tau sesuatu! Aku rela menukar Tiara dengan informasi yang ia miliki." Jelas Sera. "Aku harus melakukannya demi membalas Barbara"

"Baiklah aku akan mengikuti perkataan mu, tapi kita harus memindahkan Susan terlebih dahulu ke sel bawah tanah." Ujar Kana, ia takut ada orang lain yang melihat mereka mengurung Susan disana.

"Sebentar, aku akan memanggil pengawal ku dulu." Jawab Sera.

"Tidak perlu, biar aku saja." Sahut Yasmin yang tiba-tiba sudah ada di belakang mereka.

Tubuh mereka berdua menegang, "Sejak kapan Yasmin ada disana"

Biasanya mereka berdua cukup peka. Apa lagi Sera.

"Oke angkat dia keruang bawah tanah. Masukan dia ke sel nomor lima." Jelas Sera pada Yasmin.

"Hmm oke." ucap Yasmin. "Sejak kapan Sel itu memiliki nomor. Orang gila memang berbeda"

"Dia pasti sedang mengumpat Sera didalam pikirannya" batin Kana saat melihat mimik wajah Yasmin.

Mereka semua tidak akan menyangka, bahwa balas dendam yang mereka rencanakan. Akan membuat mereka kehilangan orang yang mereka cintai.

Tbc

1
IG : @dadan_kusuma89
Yasmin sebentar lagi dapat endorse dari kuku bima energi drink
🔥Cherry_15❄️
jadi antagonis beneran... 😂😂
Afriyeni Official
haahhh... ini ibu dan anak stress kayaknya /Scare/
Afriyeni Official
widiiihh, si Tiara makin kelihatan sifatnya /Shame/
Nurika Hikmawati
Baca novel ini seperti membaca novel misteri. Setiap bab-nya bikin penasaran. Cerita, alur dan tokohnya tidak mudah ditebak.

Keren Thor... semangat terus ya
Rezqhi Amalia
smngt thor
Athena_25
mknya cptn cari gandengan, truk aja gandengan masa kamu enggak😂😂😂
drpiupou: hahahaha
total 1 replies
Rezqhi Amalia
ngakak🤣
Rezqhi Amalia
bisa jadi 🤣
drpiupou: Iyah no jomblonya kelamaan dia
total 1 replies
Rezqhi Amalia
ngakak , 😭
Rezqhi Amalia
maybe😂🤣🤣
Afriyeni Official
bingung, mau bela Tiara apa bela resepsionisnya nih /Facepalm/
drpiupou: bela aku aja kak
total 1 replies
🔥Cherry_15❄️
pura-pura bego. sekarang yang pura-pura jadi Deva! 😂
🔥Cherry_15❄️
sadis!
🔥Cherry_15❄️
aib apa sih?
🔥Cherry_15❄️
ini nih, part favorit aku kalau bayangin tidur sama orang. si Deva ga ngorok btw? 😂
Nurika Hikmawati
siapa dia? Apakah ayah dari bayi yang dikandung Tiara?
drpiupou: hmm mungkin kak/Hey/
total 1 replies
Nurika Hikmawati
aku masih binging sama alur ceritanya Thor.. Siapa Tiara, siapa Deva, siapa wanita itu
Dewi Ink
masih mikir ni orang siapa😅
drpiupou: hehehe
Dewi Ink: iya tahu cuma belum biasa denger namanya😅
total 4 replies
CumaHalu
Selalu aja bi Surti bikin kesel, gatau diri banget.🙄
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!