Apa jadinya jika pacar yang selama ini menjalin hubungan denganmu adalah suami dari sahabatmu,itulah yang terjadi dalam kehidupan Citra.
Citra menjalin hubungan dengan Fahri selama 2 tahun,bekerja dalam gedung yang sama membuat keduanya semakin serius menjalani hubungan itu.
Sampai suatu ketika,Citra melihat dengan matanya sendiri Fahri sedang berjalan-jalan dengan seorang wanita cantik dan juga seorang anak perempuan.
Keterkejutan Citra semakin menyakitkan saat mengenal siapa wanita yang bersama dengan Fahri,Wanita itu adalah sahabat saat berkuliah.
Akankah Citra mengambil keputusan untuk pisah?Atau dia akan mempertahankan cintanya dan merebut Fahri dari istrinya?Ikuti kisahnya disini ya!!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Wiwit Kurniasih, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kebingungan Fahri
Citra terbangun saat sudah ada diruang perawatan,Ia mengerjapkan matanya saat hawa sejuk dan harum masuk keindra penciumannya.
"hmmm....,Aku dimana?",ucap Citra lirih sambil berusaha mengubah posisinya.
Ronald yang baru memejamkan matanya terbangun saat mendengar Citra berucap,Ia mendekati Citra yang berusaha duduk.
"Aku bantu ya?Kamu saat ini diRumah Sakit,tadi kamu pingsan dan wajahmu pucat,apa ada yang kamu rasain sekarang?",tanya Ronald dengan lembut.
"Aku mau minum,Aku juga laper,Maafin aku ya Pak...,Aku jadi merepotkan Bapak dan Bapak juga harus menginap disini malam ini",jawab Citra dengan suara yang begitu kecil.
Ronald dengan sabarnya mengambilkan air minum dan makanan yang sudah Ia siapkan,Citra yang masih diinfus membuat Ronald berinisiatif untuk menyuapi Citra.
"Eh saya aja Pak....,Saya bisa kok Pak",tolak Citra karena canggung harus disuapi Bos nya sendiri.
"Udah nggak apa-apa,kamu kan lagi sakit,lagian kamu begini juga karena bekerja denganku,jadi aku nggak merasa direpotkan asal kamu segera sembuh dan sehat lagi".jawab Ronald dengan lembut.
Citra kemudian terdiam menikmati suapan demi suapan yang Ronald berikan,sampai tak berasa makanan yang ada dipiring habis tak tersisa.
Ronald menatap Citra dengan tersenyum saat melihat makanan sudah habis,Ia sedikit lega karena Citra sedikit demi sedikit telah membaik.
Walaupun ada yang ingin Ronald tanyakan,tapi Ia menahannya sampai nanti waktunya tepat.
Rasa kantuk yang terus menerus membuat Ronald menguap tiada henti,Citra yang melihatnya jadi Iba serta kasian,Ia kemudian menyuruh Ronald untuk beristirahat.
"Saya nggak apa-apa Pak,Bapak tidur aja,jangan sampai Bapak jadi sakit karena nungguin saya",ucap Citra saat melihat Ronald berusaha menahan kantuknya.
"Baiklah,kalau butuh apa-apa bangunkan aku ya..,atau kamu tidur aja lagi karena ini masih malam untuk sekedar melamun".
Setelah itu Ronald tertidur dan beberapa menit kemudian dengkuran halus terdengar oleh Citra.
Citra menatap Ronald yang tertidur tak jauh dari tempatnya berada,Ia menatap Ronald dengan seksama dan tau mengapa Bos nya itu dikagumi oleh banyak karyawannya.
"Aku tau kenapa orang diluaran sana sangat mengagumi Bapak,Walaupun terkesan dingin tapi Bapak bener-bener menjadi pemimpin yang selalu melindungi dan mengayomi karyawannya,Aku harus bagaimana untuk bisa membayar semua kebaikan yang Bapak berikan,terlebih malam ini Bapak bela-belain menginap disini untuk nemenin Aku",ucap Citra pada dirinya sendiri.
Citra yang belum sepenuhnya mengantuk memilih menatap langit-langit ruang perawatannya diRumah Sakit,Ia baru tersadar bahwa tidak ada pasien lain yang ada diruangannya,itu artinya Pak Ronald memesan kamar VIP untuk Citra seorang.
"Padahal nggak perlu seperti ini Pak,siapalah aku sampai Bapak harus memberikan fasilitas semewah ini",gumam Citra begitu lirih.
Sedangkan disurabaya sana setelah Fahri kembali dan melihat langsung orangtuanya yang sedang berjuang untuk sadar kembali,membuat Fahri merasa bersalah dan hanya bisa menatap orangtuanya dari balik kaca.
Fahri kemudian terduduk dikursi dan meremas rambutnya kuat-kuat,tiba-tiba seorang suster menyapa Fahri dengan ramah.
"Maaf Mas...,apakah Anda keluarga dari pasien didalam?Kebetulan saya dari bagian kasir,bisa Mas ikut sana sebentar?karena ada yang harus saya jelaskan mengenai biaya yang sudah seharusnya dibayar oleh pihak keluarga pasien yang masih dirawat".
Seketika Fahri kebingungan,karena bukan hanya Ia tidak memiliki uang,tapi aset atau tabungan Fahri juga tidak punya sepeserpun,semuanya habis untuk kesenangan sesaat tanpa memikirkan lebih jauh.
Besaran pembayaran yang harus Fahri bayar untuk kedua orangtuanya sangat mengejutkan Fahri yang ternyata nominalnya sudah sampai belasan juta bahkan akan terus bertambah jika orangtuanya tak juga ada perkembangan.
Dengan membuang rasa malu dan gengsi,Fahri menghubungi Manda yang sedang mengajar,Fahri terus menghubungi Manda sampai Manda yang tak tahan dengan dering ponselnya akhirnya mau menjawab telpon dari Fahri.
"Ada apa?Kamu nggak tau ini jam berapa?ini masih siang dan aku sedang mengajar",ucap Manda dengan ketus saat sambungan telpon tersambung.
"Iya Maaf,sebenernya aku malu mengatakan ini,tapi aku bingung harus kemana karena aku hanya punya kamu selain kedua orangtuaku".
"Aku mau minjem uang kalau ada,sekitar 20 jutaan,nanti kalau orangtuaku sembuh aku akan ganti semuanya bahkan sama bunganya kalau perlu,saat ini aku nggak megang uang sama sekali bahkan untuk makan sekalipun,apa kamu bisa bantu aku Manda?aku pusing dan bingung harus kemana?".
Disebrang sana Manda ingin tertawa,bukan karena menertawakan penderitaan orangtua Fahri,tapi tertawa karena Fahri berani mengeluh tidak memiliki uang setelah sekian lama Manda juga berjuang seorang diri untuk Kayla dan kehidupannya.
"Maaf Fahri,aku nggak bisa bantu,kamu mungkin bisa pinjam orang lain atau menjual barang berharga yang keluargamu miliki,karena jumlah uang sebanyak itu cukup besar untuk aku yang bekerja sebagai guru dan harus menghidupi anakku".
"Baiklah Manda,maaf sudah mengganggu waktumu",ucap Fahri saat mengakhiri sambungan telponnya dengan Manda.
Fahri menunduk kebingungan,Ia merasa bodoh dan jadi manusia yang tidak berguna untuk orangtuanya,padahal selama ini Ia bekerja tentang bagaimana uang harus bekerja dan berguna untuk kehidupan,nyatanya tidak Ia lakukan untuk hidup Ia sendiri dan kedua orangtuanya.
Saat pikirannya buntu,Fahri berpamitan kepada suster yang berjaga untuk pulang terlebih dahulu.
Dengan menaiki ojek online,Fahri pulang kerumahnya dan mencari BPKB mobil milik orangtuanya.
Mungkin nanti Ayahnya akan marah jika tau Fahri menjual mobil untuk biaya pengobatan,tapi Fahri tidak ada pilihan lain selain Ia melakukan itu,karena biaya perawatan yang terus bertambah tak memungkinkan untuk meminjam keoranglain tanpa jaminan apapun.
Fahri mendatangi salah satu penjual mobil,Ia menawarkan mobilnya lengkap dengan surat-surat yang Ia bawa,walaupun sayang tapi Fahri harus melakukannya,apalagi tiba-tiba Ia dihubungi oleh pihak Rumah Sakit bahwa Ibunya telah kembali sadar.
Terjual 90 juta rupiah,Fahri segera membawa uang cash 40 juta dan sisanya masuk kenomer rekening pribadinya,Fahri dengan hati-hati membawa uang itu sampai akhirnya tiba diRumah Sakit.
Fahri menemui bagian kasir dan menyerahkan uang 30 juta,sisanya Fahri simpan untuk jaga-jaga dan untuk kehidupan sehari-harinya.
Saat urusan pembayaran sementara selesai,Fahri berlari menemui Ibunya yang sudah berpindah keruangan perawatan biasa.
Fahri tak kuasa menahan air matanya saat menatap Ibunya yang terlihat semakin kurus.
"Ibu...,Maafin Fahri Bu,Maafin semua kesalahan Fahri,Fahri janji tidak akan mengecewakan kalian lagi",ucap Fahri sambil bersimpuh dipangkuan Ibunya.
"Sudahlah Fahri,semua sudah terjadi,Ibu memang kecewa sama perbuatan kamu,tapi Ibu bisa apa saat kamu sudah dewasa dan tau mana yang terbaik untuk hidupmu sendiri,cuma kalau Ibu boleh saran,cobalah temui Manda dan bicarakan tentang hubungan kalian lagi sebelum surat perceraian jadi,Ibu berharap kamu bisa kembali dengan Manda dan menjalani kehidupan rumah tangga seperti awal-awal sebelum kamu berangkat kejakarta".
Fahri perlahan menjauh dari pelukan Ibunya.
"Maaf Bu,Fahri nggak bisa,Fahri sudah sangat mengecewakan Manda,Manda berhak mendapatkan yang lebih dari Fahri kedepannya,fokus Fahri saat ini kesehatan kalian",tolak Fahri dengan halus.
bau bau mantan ini kapan" bisa nongol lagi bikin huru hara
keluarga ronald tidak memandang harta tapi hanya ingin melihat anaknya bahagia bersama orang tercinta itu akan jauh lebih baik....
fahri oh fahri belum jadi apa2 kamu sudah sombong dan parahnya lagi kamu senang banget ya memfitnah citra... kapan nih kakk othor si fahri dapat karma???
Gak mungkin citra mau balikan dengan kamu yang suka "jajan diluaran" tidak pantas menjadi suami karena kamu kasar, licik dan playing victim.....
Ceritanya bagus sesuai alurnya...
konfliknya tidak bertele" dan penjelasan sangat mudah dipahami....
Cukup oke buat semua karakter ada saat situasi penuh kebahagiaan, terharu dan emosi....
Semoga sukses kakk othor❤️
tapi jika dipikir" bukan kesalahan citra juga sih karena dia sendiri tidak tahu tentang kehidupan fahri sebelumnya dan si fahri juga bungkam terhadap statusnya yang memiliki istri dan anak....
sebaiknya jika citra bakalan tahu fahri memiliki istri yaitu manda,mending citra mundur saja cari laki" lain yang lebih baik dari fahri...
biarkan fahri dan manda menyelesaikan hubungan mereka akan berlanjut atau tidak.