Akibat kesuciannya telah diberikan pada mantan kekasihnya, pernikahan Luciana bersama Billy harus kandas karena Billy tidak bisa terima kalau istrinya sudah tidak perawan.
Apakah Luciana bisa melewati permasalahan demi permasalahan yang menghadangnya dikarenakan masa lalunya yang kelam....?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mommy Almira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
26. Mabuk Berat
Sementara itu di sebuah diskotik Noah sedang dalam keadaan mabuk berat. Sudah ada tiga botol minuman yang dia tenggak. Iya, semenjak Luciana menemuinya di apartemen dan mengatakan pada Noah untuk menjauhi dirinya, Noah begitu frustrasi. Setiap malam dia selalu mabuk - mabukan di club malam.
"Luci... Sayang... Kenapa kamu tega meninggalkanku...? Kenapa kamu lebih memilih laki- laki yang tidak perduli sama kamu dibanding aku yang jelas- jelas mencintai kamu...?" ucap Noah.
Noah kembali menenggak minuman langsung dari botol. Namun ternyata botol minumnya sudah habis.
"Arrhh... Sial..." ucap Noah kesal.
Lalu Noah mengangkat tangan untuk memanggil pegawai diskotik. Pegawai tersebut pun datang menghampirinya.
"Saya mau satu botol lagi..." ucap Noah dengan pandangan yang sudah kabur akibat terlalu banyak minum.
"Maaf tuan... Anda sudah terlalu banyak minum, kami tidak bisa memberi anda minuman lagi..." jawab pegawai.
"Arrhh...sial..!" Noah nampak kembali kesal.
"Tuan, apakah di sini ada yang anda kenal...? Kalau ada, minta dia untuk mengantar anda pulang. Anda sudah mabuk berat..." tanya pegawai tersebut.
"Arrhh... diam kamu...!'' jawab Noah sambil menunjuk pegawai laki- laki tersebut.
"Mana kekasihku...? Mana kekasihku Lucianaku yang paling cantik...? Mana dia...? Panggil dia ke sini... Luciana sayang... Kamu di mana...? Aku merindukanmu..." Noah terus meracau.
Tak lama kemudian Vina sahabat Luciana pun datang ke diskotik yang sama dengan Noah bersama teman- temannya. Iya, ini adalah malam minggu, dan kebetulan orang tua Vina sedang pergi ke luar negri, jadi Vina bebas pergi sesuka hati dengan teman- temannya yang berjumlah tiga orang. Iya, sebenarnya selain untuk bersenang- senang, Vina juga masih dalam keadaan patah hati karena diselingkuhi Zack. Jadi untuk menghilangkan rasa sedihnya, dia pergi ke diskotik untuk minum.
Mereka pun berdansa dengan riang gembira mengikuti alunan musik disko hingga puas. Setelah merasa capek, Vina dan teman- temannya mencari tempat duduk lalu memesan minuman.
"Bersulang..." ucap Vina dan teman- temannya lalu tertawa kemudian menenggak minuman mereka masing- masing.
"Aahhh..." ucap Vina begitu minuman beralkohol itu masuk ke tenggorokannya.
"Mau lagi dong..." ucap Vina menyodorkan gelas pada temannya. Lalu temannya menuangkan minuman ke gelas milik Vina. Dan Vina kembali menenggaknya hingga habis. Begitu terus hingga Vina menghabisakan tiga gelas minuman alkohol.
"Mau lagi Vin...?'' tanya teman Vina.
"Udah cukup, aku nggak mau terlalu mabuk, nanti aku nggak bisa pulang..." jawab Vina.
"Halah nggak papa lagi, nggak pulang juga, kan papa sama mama kamu lagi nggak di rumah. Kita senang- senang sampai pagi..." jawab tan Vina yang satunya lagi.
"Iya, abis dari sini kita cari cowok trus kita chek in deh pasti seru..." sahut teman yang satunya lagi.
"Ayo..ayo...."
"Nggak ah, males... " jawab Vina.
"Kenapa sih...?'' tanya teman Vina.
"Biasa ...dia masih belum move on dari Zack..." jawab teman yang satunya lagi.
"Iihhh Vina move on dong, di dunia ini masih banyak cowok yang lebih ganteng dan kayak dari Zack..." sahut teman Vina.
"Mungkin Vina nggak bisa move on dari zack karena dia terlalu hot kalau lagi di ranjang..." sahut teman yang satunya.
Dan mereka pun tertawa.
"Au ah..." jawab Vina sambil memalingkan wajahnya ke arah lain.
Namun tiba- tiba Vina melihat seseorang yang tidak asing baginya di meja sebelah ujung .Vina mengerutkan keningnya.
"Noah... Bukankah itu Noah..." ucap Vina.
"Ada apa Vina...?'' tanya teman Vina.
"Ehm... Aku ke sana dulu ya... Ada teman aku..."jawab Vina lalu segera berjalan menghampiri Noah yang sedang mabuk berat dan mengoceh sendirian.
"Noah... kamu mabuk ya...? Sama siapa kamu di sini..." tanya Vina
"Luci...Luciana sayang... Di mana kamu... Aku rindu kamu sayang..." ucap Noah.
"Astaga Noah..."
Lalu seorang pegawai diskotik kembali ke meja Noah.
"Maaf nona, apa nona kenal dengan orang ini...?'' tanya pegawai.
"Iya ini teman saya...'' jawab Vina.
"Anda tahu alamat rumahnya, dia sudah mabuk berat, dan satu jam lagi kami akan tutup. Apa nona bisa mengantarnya pulang ke rumah...?'' tanya pegawai tersebut.
"Oh oke...oke... Biar aku antar dia pulang..." jawab Vina.
Vina lalu pamit pada temannya untuk pulang terlebih dulu. Dan dia menitipkan mobilnya pada temannya karena dia akan membawa mobil Noah. Dengan melihat kartu identitas Noah ,akhirnya Vina bisa menemukan apartemen Noah. Karena Noah sudah tidak bisa ditanya lagi akibat mabuk berat. Dan di sepanjang jalan Noah terus memanggil nama Luciana.
"Hah... Kasihan banget sih kamu Noah, gara- gara putus dari Luci kamu jadi seperti ini..." Vina menggeleng- gelengkan kepalanya sambil fokus menyetir.
Sebenarnya kepala Vina juga sedikit pusing karena dia minum cukup banyak tadi. Tapi untungnya dia masih sadar dan bisa nyetir.
Sampai di tempat parkir apartemen Noah, Vina keluar dari mobil lalu memapah Noah naik ke apartemennya di lantai delapan menggunakan lift. Di dalam lift Vina memapah Noah yang terus saja menyebut nama Luciana.
Sesekali Noah mencium pipi Vina karena menganggap Vina adalah Luciana.
"Iih.. Noah... Aku bukan Luciana... Aku Vina..." ucap Vina kesal karena dia kesusahan memapah tubuh Noah yang berat ditambah lagi Noah mengganggunya dengan mencium Vina dan tangannya tidak mau diam.
Akhirnya Vina berhasil membawa Noah sampai di depan apartemennya.
"Noah, berapa nomor sandi pintunya...?'' tanya Vina.
Noah mencoba menekan tombol angka di sana. Namun selalu gagal.
"Oh ya ampun Noah...yang bener dong..." Vina semakin kesal karena Noah tak juga berhasil menekan angka tersebut.
"Coba sebutkan berapa nomornya...?" tanya Vina.
Akhirnya dengan penuh kesabaran Vina bisa mendapatkan nomor sandi pintu apartemennya.Vina memapah Noah hingga masuk ke dalam kamarnya.
"Istirahatlah Noah... " Vina mendudukkan Noah di tempat tidur.
Merasa tugas mengantar Noah sudah selesai, Vina berbalik badan hendak keluar dari apartemen Noah. Namun tiba- tiba Noah menarik tangan Vina hingga tubuh Vina jatuh menindih tubuh Noah.
"No..Noah... Apa yang kamu lakukan..." ucap Vina.
"Luci...Luciana sayang..." Noah memeluk Vina.
"Sudah aku bilang, aku bukan Luciana... Aku Vina..." sahut Vina.
Namun Noah malah membalikan tubuh Vina yang tadinya di atas tubuhnya menjadi di bawahnya.
"No...Noah... Kamu mau apa...?'' Vina mulai panik.
Lagi- lagi Noah tidak perduli dengan perkataan Vina. Dia malah menciumi wajah dan bibir Vina. Dengan sekuat tenaga Vina mendorong tubuh mantan kekasih sahabatnya hingga tubuh Noah terguling ke sampingnya.
"Ya ampun Noah.. sadar dong kamu..." ucap Vina.
"Luci sayang... Ayolah sayang... Jangan menolakku... Aku merindukanmu sayang... Ayolah kita ulangi lagi apa yang dulu pernah kita lakukan di sini..." Noah menarik tangan Vina.
Vina lalu bangun dari tempat tidur untuk menjauh dari Noah. Tapi dengan cepat Noah ikut bangun lalu menarik tangan Vina hingga Vina jatuh ke pelukan Noah.
Noah memeluk tubuh Vina dengan erat kemudian menciumi wajahnya dengan penuh gairah.
"Noah...apa yang kamu lakukan... Aku Vina bukan Luci.... Aku sahabat Luci... Sadarlah Noah..." ucap Vina berusaha melepaskan diri dari pelukan Noah.
Namun ternyata tenaga Noah lebih kuat darinya Vina sungguh tidak ingin ini semua terjadi karena Noah adalah mantan kekasih Luci sahabatnya. Vina tidak ingin mengkhianati sahabatnya. Apa lagi dari yang Vina tahu, baik Noah maupun Luciana masih saling mencintai.
Namun apa yang dilakukan oleh Noah terhadap Vina membuatnya tak berdaya. Perlahan tubuh Vina menegang disaat Noah mulai menyesap bibirnya dengan penuh gairah, dan tangan Noah mulai melepaskan kain yang menutupi tubuh Vina dengan kasar dan melemparnya ke lantai.
"Aaahhhh... Noaaaahhhh..." Vina merasakan suatu aliran hangat yang menjalar ke seluruh tubuh di saat Noah meremas benda kenyal miliknya dengan lembut.
"Aaarrhhh... Persetan dengan sahabat... " ucap Vina lalu membalas perlakuan Noah.
Vina membalas ciuman Noah sambil satu persatu melepas kain yang melekat di tubuh Noah. Iya, Vina tidak dapat menahan rasa yang ada dalam dirinya apalagi Vina sudah cukup lama tidak disentuh oleh laki- laki. Vina tidak perduli dengan Luciana dan tidak perduli dengan Noah yang terus menyebut nama sahabatnya itu.
Lagi pula yang memulai terlebih dulu adalah Noah. Dia hanya akan meladeni Noah saja.
Setelah keduanya dalam keadaan polos, Noah mendorong tubuh Vina ke dinding kamarnya.
"Angkat kakimu Luciana sayang..." ucap Noah sambil mengangkat satu kaki Vina yang dia sangka sebagai Luciana.
Dengan sekali hentakan Noah membenamkan benda miliknya yang sudah menegang sejak tadi. Iya mereka melakukan penyatuan dalam posisi berdiri.
"Aaahhh... Noah... " Vina mulai mengeluarkan d*sah*n dari dalam mulutnya dalam setiap hentakan yang dilakukan oleh Noah.
"Aaahhh... Luciana sayang... Ini sungguh nikmat..." sahut Noah sambil terus meneruskan aksinya.
Puas melakukan penyatuan sambil berdiri, Noah lalu mendorong tubuh Vina hingga jatuh ke atas tempat tidur dan mereka melanjutkan aksinya di sana hingga berakhir dengan lengkingan panjang dari bibir keduanya. Setelah itu mereka berdua tertidur pulas hingga pagi menjelang.
🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺
Pukul sembilan pagi Noah bangun karena mendengar alarm dari ponselnya. Perlahan dia membuka matanya lalu mematikan alarm yang membuat berisik telinganya. Perlahan Noah bangun dan duduk sambil menyenderkan punggungnya pada sandaran tempat tidur. Namun dia kaget begitu menyadari tubuhnya dalam keadaan polos.
Dan dia baru menyadari bahwa dia tidak sendirian di tempat tidur. Noah melihat seorang perempuan yang tidur membelakanginya dengan tubuh tertutup selimut. Noah melihat wajah perempuan itu dan dia terkejut bahwa perempuan yang ada di Sampingnya adalah Vina sahabat Luciana.
"Oh astaga... kenapa aku bisa meniduri dia..." ucap Noah sambil mengusap wajahnya dengan kasar.
Lalu Noah memijit keningnya yang masih terasa pusing akibat alkohol yang dia minum tadi malam. Dia mengingat- ingat apa saja yang telah terjadi tadi malam. Tapi Noah hanya ingat sedikit saja. Dia ingat saat dirinya mabuk di sebuah klub malam. Dan samar- samar dia dapat mengingat saat dia dipapah oleh seseorang masuk ke dalam apartemen. Dan Noah tidak menyangka jika dia akan bermalam dengan perempuan yang telah mengantarnya pulang dan orang itu adalah Vina, sahabat Luciana.
Noah menghela nafas panjang. Kemudian dia mengambil air minum di atas nakas dan langsung menghabiskan satu botol. Noah kembali menyandarkan tubuhnya. Kemudian dia menoleh ka arah Vina.
"Kenapa aku harus tidur dengannya...? Kenapa bukan dengan kekasihku Luciana...?'' Noah lagi- lagi mengusap wajahnya dengan kasar.
Tiba- tiba tubuh Vina bergerak. Iya, Vina bangun dari tidurnya. Vina tersenyum saat melihat ke sampingnya Noah sedang melihat ke arahnya.
"Noah..." ucap Vina.
"Ehm... Maaf Vina... Tadi malam aku mabuk dan aku nggak sadar kalau itu kamu..." ucap Noah.
Vina kembali tersenyum pada Noah. Vina lalu bangun dan duduk di samping Noah. Bahkan Vina membiarkan tubuhnya yang masih polos itu terbuka hingga menampilkan kedua benda kenyal miliknya yang penuh dengan tanda merah akibat ulah Noah tadi malam.
Iya, Vina cuek saja dan sama sekali tidak ingin menutupi tubuhnya, bahkan selimut yang tadi menutupi tubuh bagian bawahnya dia lempar begitu saja ke lantai. Vina lalu menggeser duduknya mendekat ke arah Noah.
"Tidak apa- apa Noah... Kamu tidak usah merasa bersalah. Lagian aku menyukai apa yang kamu lakukan tadi malam..." jawab Vina sambil meraba dada Noah yang ditumbuhi bulu- bulu halus.
"Ta...tapi Vina... Aku benar- benar....
"Husssttt.... " Vina menempelkan telunjuknya pada bibir Noah.
"Aku sudah bilang kan sama kamu tadi Noah, kalau aku tidak apa- apa...? Dan aku menyukai apa yang kamu lakukan padaku..." jawab Vina sambil menunjuk dada Noah dengan telunjuknya lalu menurunkannya hingga ke perut.
Tentu saja hal itu membuat Noah kaget dan kerasa sedikit geli di sana.
"Aah...Noah aku tidak menyangka kamu seperkasa itu ternyata...." ucap Vina tertawa pelan sambil menatap mata Noah.
"Noah, aku tadi malam sudah susah payah membawamu dari diskotik ke sini. Dan sebagai gantinya, kamu harus mengulangi aksimu yang tadi malam...." sambung Vina lalu mengalungkan kedua tangannya di leher Noah.
"Vi...Vina...lepaskan..."
"Nggak.mau... Aku mau Noah... Kamu harus tanggung jawab, aku sudah tidak bisa menahannya lagi..." sahut Vina lalu duduk di pangkuan Noah.
"Tapi Vina..." ucap Noah.
"Sudahlah Noah, kamu pikir aku tidak tahu kalau punyamu sudah menegang sejak tadi..." sahut Vina sambil menekan miliknya pada milik Noah yang sudah tegak.
"Aaahhh... Vina... Apa yang kamu lakukan...?'' ucap Noah sambil meringis.
"Aku kan sudah bilang aku menginginkanmu... Siapa suruh tadi malam kamu duluan menggodaku, jadi jangan salahkan aku jika sekarang aku ketagihan..." sahut Vina semakin mendekatkan miliknya hingga menekan milik Noah.
"Aaaahhh...Vina....
Iya, Noah sudah tidak tahan dengan apa yang dilakukan oleh Vina. Noah lalu mendorong tubuh Vina ke kasur dan Noah langsung memposisikan tubuhnya di atas Vina. Dalam sekali hentakan milik Noah menerobos milik Vina, lalu dengan tenaga yang tersisa Noah bergerak mengguncang tubuh Vina di bawah sana. Dan Vina pun dibuat menjerit nikmat oleh Noah di sepanjang permainan panas mereka di pagi menjelang siang.
Setelah menyelesaikan permainannya mereka berdua terkulai lemas dia atas tempat kasur, dan akhirnya keduanya kembali tertidur. Noah terbangun lebih dulu saat mendengar bel pintu berbunyi.Dengan hanya menggunakan celana boxer, Noah berjalan ke arah pintu kemudian membukanya.
Dan alangkah terkejutnya saat Noah melihat siapa yang berdiri di depan pintu apartemennya.
"Lu...Luciana..."
🌺🥰 Ditunggu like, koment dan dukungan dan Vote ya... Please....🌺🥰
Bersambung...
smgt momy almira up ya
Luciana udah deh ngak usah deketin Noah lagi, pergi aja dari mereka" yng nggak bener. kamu itu ank baik cma orng" di sekeliling kamu aja yg ngak baik mkanya kamu salah gaul