NovelToon NovelToon
Perjalanan Cinta Nisa

Perjalanan Cinta Nisa

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Cinta pada Pandangan Pertama / Mengubah Takdir
Popularitas:3.4k
Nilai: 5
Nama Author: Syari Ba

Lupa ingatan?

Mana mungkin aku mau menerima jika ke dua orang tua ku menyuruh ku untuk menerima kekasih ku sendiri jadi adik angkat ku sekarang.
Baru kemarin diri nya melamar gadis yang akan menjadi adik angkat nya.

" Aku menolak, aku tidak mau jika dia menjadi adik ku" Tolak Wafa menahan kesal.

Halo semua nya, minta dukungan nya ya...biar semangat nulis nya. Thank you.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Syari Ba, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

hampir putus asa

Wafa membuka mulut nya, menerima cemilan yang di suapi lewat tangan Nisa.

" Enak kan kak?" Tanya Nisa dan di angguki kepala oleh Wafa, dengan senyum di bibir nya. Tapi mata nya tetap fokus ke depan, karena sedang menyetir.

Lama perjalanan, membuat Nisa dan Liam tertidur di mobil. Apalagi jalanan macet hari ini. Wafa saja yang menyetir sampai kesal sendiri. Dari tadi sudah terjebak macet selama satu jam di jalan ini.

Ck...

Wafa berdecak sebal. Tangan nya mengetuk stang mobil hingga terdengar bunyi

tuk....tuk...tuk...

Wafa menoleh ke samping dan belakang. Lelap sekali mereka berdua. Diri nya sendiri yang larut dalam kebosanan ini.

" Akhirnya..." Ucap Wafa saat mobil nya bisa bergerak maju.

Mobil Wafa kini bisa lancar melaju ke tempat tujuan nya.

Tepat pukul tiga sore mereka baru sampai di tempat penginapan.

Mereka turun dari mobil, setelah mobil terparkir.

" Kak, aku bantu bawa koper nya" Ucap Nisa.

" Tidak perlu, aku bisa membawa nya sendiri" Jawab Wafa membawa tiga koper sekaligus. Karena koper Liam tidak terlalu besar, jadi mudah bagi Wafa untuk membawa nya.

" Ayo.." Ucap Wafa lalu ke dua nya mengikuti Wafa dari belakang.

Wafa di berikan kunci kamar setelah menunjuk kan layar ponsel nya. Di layar nya tertera jika diri nya sudah memesan kamar lengkap dengan pembayaran nya juga selama diri nya berlibur di area ini.

" Selamat menikmati liburan anda" Ucap nya memberikan tiga kunci kamar.

Wafa mengangguk lalu segera pergi ke kamar yang di beritahukan tadi bersama Nisa dan Liam.

" Kak ini penginapan yang sama kan?" Tanya Nisa.

" Iya" Jawab Wafa.

Sampai lah mereka di kamar masing - masing.

Nisa dan Wafa tadi sudah membantu Liam di kamar nya. Baru mereka pergi ke kamar masing - masing.

Besok mereka baru akan pergi jalan - jalan, alias yang di berikan oleh Wafa. Tujuan nya yang asli hanya untuk mengembalikan ingatan Nisa saja.

Ke esok an hari nya....

Keluarlah Wafa dengan pakaian santai nya, siap akan pergi untuk hari ini.

Di sisi lain, Nisa tadi baru saja memandikan dan memakai kan baju untuk Liam. Dan kini giliran nya untuk membersihkan diri nya.

" Liam..." Masuklah Wafa ke dalam kamar putra nya.

" Papi..." Loncat Liam dari atas ranjang.

" Hati - hati tidak perlu meloncat..." Ucap Wafa menggendong tubuh putra nya.

" Siapa yang memandikan mu?,,Mami..?" Tanya Wafa.

" Iya" Jawab Liam mengangguk - angguk.

" Sekarang Mami lagi mandi Pi,,,kata Papi suruh tunggu sebentar kalau Papi udah datang kata nya" Ucap Liam memberitahu.

Wafa dan Liam kini menunggu di depan pintu kamar Nisa.

Cklak...

Pintu kamar terbuka...

Keluarlah Nisa dengan Dress selutut berwarna Sage green. Rambut nya terurai panjang, dan tangan nya membawa jedai dan tas mini berisi ponsel saja.

" Sudah siap?" Tanya Wafa tersenyum memandang kecantikan kekasih nya.

" Sudah" Jawab Nisa tersenyum juga.

" Baiklah,,,ayo kita sarapan dulu baru pergi" Ucap Wafa.

" Ayo" Semangat Wafa di gendong Wafa.

Wafa menoleh ke samping. Di mana Nisa berjalan di dekat nya.

" Sayang...,," Panggil Wafa membuat Nisa langsung menoleh. Kakak nya ini memanggil diri nya?.

" Cantik" Ucap Wafa tersenyum pada Nisa.

Saat itu juga pinggang Wafa langsung mendapat cubitan dari tangan Nisa.

" Kak Wafa,,,panggil Nisa bukan sayang" Ucap Nisa memanyunkan bibir nya.

Wafa terkekeh melihat nya.

" Sebentar lagi kamu juga akan memanggil ku sayang, atau Mas Wafa seperti kata mu dulu" Ucap Wafa menggoda Nisa.

Wajah Nisa terasa panas. Wajah nya memerah, apakah benar diri nya memanggil kakak nya seperti itu. Kenapa malu sendiri mendengar nya.

Sampailah mereka di tempat sarapan. Mereka bertiga segera menyelesaikan sarapan nya.

.......

Wafa mengajak Nisa di mana Nisa di temukan terakhir kali.

" Apa kamu mengingat sesuatu melihat sungai ini?" Tanya Wafa.

Nisa terdiam melihat aliran sungai yang tenang. Tidak ada ingatan sekilas yang muncul di kepala nya.

Nisa menoleh melihat wajah Wafa lalu menggelengkan kepala nya.

" Aku tidak mengingat apa - apa kak" Ucap Nisa.

Sedikit kecewa Wafa mendengar nya. Tapi tidak papa, pasti sebentar lagi ingatan Nisa akan segera kembali.

" Tidak Papa, terus semangat sampai ingatan mu kembali lagi" Ucap Wafa menyemangati Nisa sekaligus menyemangati diri nya sendiri.

Satu hari dua hari sampai empat hari, Wafa mencoba mencari tempat di sekitar sungai, alih - alih Nisa akan mengingat sesuatu. Tapi nihil, tidak ada ingatan Nisa yang kembali satu pun.

Wafa sampai ingin putus asa. Apa diri nya memang tidak di takdir kan untuk bersama Nisa.

Hari ke lima Wafa di penginapan, belum juga keluar dari dalam kamar. Biasa nya ialah yang semangat keluar paling pagi ketimbang Nisa dan Liam.

Nisa mengetuk pintu kamar Wafa yang belum terlihat batang hidung nya sudah hampir jam delapan pagi.

tok...tok...tok...

Wafa berjalan ke arah pintu untuk membuka pintu nya.

Cklak...

Pintu pun terbuka.

" Kak Wafa, tumben belum keluar dari kamar" Ucap Nisa.

" Hari ini kita istirahat di penginapan saja ya" Ucap Wafa.

" Kenapa kak?" Tanya Nisa melihat raut wajah Wafa yang terlihat putus asa.

Apa kak Wafa sudah menyerah?, Batin Nisa sedih jika Wafa benar - benar menyerah.

" Kak,,,kak Wafa putus asa karena ingatan ku belum juga kembali,,,apa kak Wafa sudah mulai tidak menyukai ku?,,,,kak Wafa mau menyerah...?" Ucap Nisa menunduk kan kepala nya sedih.

" Nggak, aku nggak menyerah, cuman capek aja" Ucap Wafa melihat raut wajah Nisa yang mulai sedih.

" Kak Wafa bohong kan,,,kakak sudah putus asa takut ingatan ku nggak kembali?"

" Tidak,,,kamu jangan Sedih,,,aku tidak putus asa,,cuman capek aja,,,nggak bohong, bener deh..." Ucap Wafa menggenggam ke dua tangan Nisa.

Wafa mengangguk kan kepala nya dan tersenyum, agar Nisa yakin pada diri nya.

Nisa mengangguk patuh.

" Tunggu satu jam lagi, ajak Liam sarapan, nanti aku akan mengajak mu ke tempat yang bisa membuat mu mengingat sesuatu" Ucap Wafa meyakinkan.

" Kak Wafa nggak mau sarapan?" Tanya Nisa.

" Nanti saja,,kalian berdua pergilah dulu" Jawab Wafa tersenyum.

Kemudian Wafa masuk ke kamar nya kembali setelah Nisa mengajak Liam untuk pergi sarapan.

Duduk lah Wafa di tepi ranjang. Otak nya berpikir mau pergi kemana lagi agar ingatan Nisa. Cukup lama Wafa berpikir, hingga teringat seseorang yang dulu pernah bilang arus sungai itu mengarah pada kebun.

Wafa segera mengecek informasi lewat ponsel.

" Dapat" Ucap Wafa menemukan lokasi kebun nya. Hari ini tujuan nya akan pergi ke kebun itu. Mungkin saja dulu Nisa terjatuh di sungai yang mengalir di sekitar sana.

1
iqbal nasution
good
iqbal nasution
mantap
Jangan lupa mampir yah di Cerita Irene dengan judul "Istri Dan Ibu Sambung" Terima kasih
Elisabeth Ratna Susanti
like plus subscribe 👍 salam kenal 🙏
Shinn Asuka
Jlebbbbb!
tao shin
Suka banget!
Amai Kizoku
Aduh, gak sabar pengen baca kelanjutannya!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!