NovelToon NovelToon
Lituhayu (Dalam Genggaman Masa Lalu)

Lituhayu (Dalam Genggaman Masa Lalu)

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Harem / Teman lama bertemu kembali / Pihak Ketiga
Popularitas:17.1k
Nilai: 5
Nama Author: Kirana Putri761

Sebuah masa lalu terkadang tidak ingin berhenti mengejar, membuat kehidupan seseorang berhenti sejenak dan tenggelam dalam sebuah luka.

Lituhayu terjebak dalam masa lalu itu. Masa lalu yang dibawa oleh Dewangga Aryasatya, hingga membuat gadis itu tenggelam dalam sebuah luka yang cukup dalam.

Waktu terus bergulir, tapi masa lalu itu tidak pernah hilang, bayangnya terus saja mengiringi setiap langkah hidupnya.

Tapi, hanya waktu juga bisa menyadarkan seseorang jika semua sudah berakhir dan harus ada bagian baru yang harus di tulis.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kirana Putri761, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Sakit

Dewa mendesah, beberapa kali dia menghubungi Alana tapi sama sekali tidak ada respon.

Kemarin saat dia mendatangi rumah Bude pun tak ada orang bahkan pagarnya terkunci dari luar.

Pria itu kemudian berjalan menuju fakultas Ekonomi akutansi, berharap bisa bertemu Alana atau Hera.

Setiap mata tertuju pada Dewa, dosen statistik itu memng cukup mempesona dan aura menarik orang disekitarnya.

Saat melihat Hera yang tengah berdiri di balkon sendirian, Dewa mendekati gadis itu dengan langkah cepat.

" Hera..." panggilan Dewa membuat Hera menoleh.

"Iya, Pak." jawab Hera langsung mengubah posisinya menghadap Dewa.

" Aku mencari Alana, apa dia baik-baik saja?" tanya Dewa terlihat bingung.

" Saya belum bertemu Alana, Pak. Tadi pagi, dia sempat bilang jika nanti malam ingin ke apartemen saya." jelas Hera.

" Bapak sudah mencoba menghubunginya?" tanya Hera merasa penasaran dengan hubungan keduanya.

" Nanti saya coba hubungi lagi." jawab Dewa yang tidak mungkin mengatakan jika Alana tidak mau mengangkat panggilannya atau menjawab pesannya.

"Oh ya, jika nanti malam saya ke apartemen kamu bertemu Alana boleh?" lanjut Dewa dia dibuat bingung sendiri oleh Alana.

" Oh, boleh-boleh, Pak. Katanya jam tujuh Alana akan ke apartemen saya." jawab Hera berterus terang. Dia merasa sungkan dengan Dewa sementara dalam hatinya Hera juga penasaran apa yang terjadi dengan hubungan mereka.

" Terima kasih Hera." ucap Dewa.

Pria itu pun segera meninggalkan fakultas Ekonomi. Ponselnya berdering saat dia melangkah kakinya berjalan menuju mobilnya yang terparkir di halaman rektorat.

Bella. Dewa yang awalnya ragu menerima panggilan itu, tapi saat panggilan ke dua akhirnya dia mengangkatnya. Tidak biasanya Bella sampai menelepon dirinya.

" Halo, Bel." jawab Dewa.

" Wa, tolong anterin aku ke rumah sakit. Perutku sakit sekali, aku hampir tidak tahan, Wa." Suara beda terdengar lirih, bahkan sesekali gadis itu mendesis kesakitan.

" Iya, aku kesana sekarang!" jawab Dewa kemudian menutup panggilannya.

Pria itu pun terlihat sangat panik. Dewa yakin ada sesuatu terjadi pada Bella. Dengan wajah tegang pria itu pun berlari kecil menghampiri mobilnya.

###

Sore itu Alana terbaring sakit di dalam kamar. Sudah dua hari tubuhnya merasa demam, tapi hari inilah yang paling parah, dia sempat menggigil kedinginan seusai buang air kecil.

Gadis itu hanya memejamkan mata. Tubuhnya terasa lemah, bahkan dia enggan meraih ponselnya untuk memesan makanan.

Tak lama kemudian ponselnya berdering, terpaksa dia harus mengambil benda pipih itu dan mengangkat panggilan dari Hera.

" Al, kamu jadi ke apartemenku?" tanya Hera untuk memastikan. Sejak mengambil mata kuliah praktek kerja mereka memang jarang bertemu dan berkomunikasi.

" Aku sakit, Her. Sepertinya aku nggak jadi ke sana." suara Alana terdengar lemah membuat Hera mencemaskan keadaannya.

" Kamu sudah ke dokter?" tanya Hera.

" Rencananya malam ini." jawab Alana.

" Ya sudah aku ke tempat, Al." ucap Hera kemudian menutup panggilannya. Gadis itu pun langsung pergi menemui Alana.

Saat sampai di depan rumah Bude Rini Hera langsung memencet bel. Tak lama Alana keluar untuk membuka pintu.

Hera menatap Alana yang terlihat lesu. Wajah yang biasa terlihat ceria dan segar itu terlihat layu.

" Sejak kapan kamu sakit?" tanya Hera dengan membawakan bubur ayam untuk Alana.

" Sudah dua hari ini. Aku sudah minum obat penurun panas, tapi belum juga sembuh." jawab Alana dengan menjatuhkan bobotnya di sofa.

Sweeter melekat di badan yang terlihat sedikit kurus. Padahal baru dua hari Alana sakit.

"Kamu makan dulu, Al." pinta Hera dengan menyodorkan mangkok yang sudah diisi bubur yang dia bawa.

" Terima kasih, Her." ucap Alana.

Berlahan Alana menyuapkan bubur itu sedikit demi sedikit. Meskipun tidak selera, tapi dia sadar jika dia harus mengisi perutnya agar tubuhnya bertenaga.

Kali ini Hera menemani Alana, bahkan gadis itu memutuskan untuk menginap di rumah Bude.

Hera membawa Alana masuk ke dalam kamar. Dia pun menyelimuti Alana dan kemudian berbaring di samping Alana yang kemudian memejamkan mata."

" Aku tidur sebentar ya, Her. Kepalaku sakit banget." lirih Alana.

Hera pun mengatur AC di kamar yang di desain cukup girly dan lucu. Sebenarnya banyak yang ingin ditanyakan Hera pada Alana tentang hubungannya dengan Dewa.

Pukul setengah enam sore Hera membangunkan Alana. Alana mengerjapkan mata, mengumpulkan kesadaran.

" Kita harus periksa ke dokter sekarang, Al!" Suara Hera membuat Alana berlahan bangkit dari posisi tidur.

"Kita pulangnya ke apartemenku saja ya, Al! Kamu nginap saja di apartemenku sampai kamu sembuh total." ucap Hera. Dia tidak tega meninggalkan Alana dalam keadaan seperti itu.

"Terimakasih, Her." jawab Alana

Suara adzan terdengar mereka pun segera menunaikan Salat Magrib terlebih dahulu sebelum pergi ke rumah sakit swasta yang punya pelayaran bagus.

" Ke dokter praktik saja cukup, Her." ujar Alana saat dia masuk ke unit gawat darurat dan menunggu di periksa.

Tak lama dokter jaga datang bersama perawat memberikan beberapa pertanyaan sebelum melakukan pemeriksaan.

"Saya tidak ingin menginap, Dok!" ujar Alana. Dari awal Heralah yang memaksa Alana untuk langsung periksa di rumah sakit.

"Tenang saja!" ucap seorang dokter yang masih sangat muda itu sebelum meninggalkan Alana yang masih terbaring lemah.

Hampir satu jam menunggu. Dokter yang tadi memeriksakan Alana pun datang dengan membawa selembar kertas.

" Bagaimana, Dok?" tanya Hera sedikit panik.

"Pasien mengalami gejala tipus. Tapi boleh rawat jalan dengan syarat di jaga pola makannya ya, banyak minum air putih dan jangan stress!" pesan Dokter membuat Alana lega.

Perawat yang membuntut dibelakang dokter cantik itu pun menyerahkan beberapa lembar kertas untuk menebus obat dan membayar administrasi.

Setelah membereskan administrasi dan menebus obat, Alana dan Hera pun bersiap untuk pulang. Tapi, saat berada jalan persimpangan, Alana menghentikan langkah.

" Ada apa, Al?" tanya Hera merasa penasaran. Hera pun mengikuti kemana arah pandang Alana.

Hera melihat Dewa bersama seorang wanita berjalan masuk ke dalam rumah sakit.

" Al, itu Pak Dewa?" tanya Hera dengan ragu. Dia memastikan reaksi Alana.

" Iya, dia bersama pacarnya." jawab Alana dengan perasaan kecewa. Padahal seharusnya dia sudah kecewa lagi melihat pemandangan itu. Tapi perasaan cinta itu masih sama besarnya untuk pria itu meskipun dia sendiri yang memutuskan hubungan mereka.

" Kita pulang!" Alana menarik lengan Hera. Perasaan kecewanya membuat Alana semakin bertenaga untuk segera meninggalkan rumah sakit itu.

1
Fitra Sari
lanjut up KK ..selalu ditunggu ..seneng dech KK up nya sehari banyak
Anis Saidah
lanjut mbk, pasti hamil itu kirana di jaga ya pak kay takutnya dito balas dendam
Rita Susanti
Hamil Alana tapi jangan sampai dito buat bales dendam sm Alana thor
Dewi Purnomo
wah hamil pasti itu......semoga saja yaaa .....lanjut up mb.
Triee Cimoed: waaah sprtiny KAI atau Alana junior akan sgra hadir wkwkwkwkk
total 1 replies
Dewi Purnomo
Kasian juga Bella.....sakit sendiri kan....makanya jangan sok jadi orang
Ickhaa PartTwo
Semangat terus mba up nyaa d tunggu terusss lanjutsnnyaaa
mom farhan
selalu di tunggu kelanjutanya thor🥰🥰
Fitra Sari
lanjutt lagi kk pkok nya tungguin terus up nya 🤣
Cindy
lanjut kak
Anis Saidah
rayu terus kay sampai alana benar2 merasa di cintai sepenuhnya,padahal memang kenyataannya
Triee Cimoed
bucin banget yaa pak😂🤣🤣pak KAI kalah sma alana bucin ny akut wkwkwk
Ickhaa PartTwo
Maka nya nisa tobat klo pengen di cintai dgn tuluss, hadeuh aplah biar laki orng d umbat
Rita Susanti
kasihan bella mudah2an selamat ibu dan anaknya
mom farhan
menyesal kan nisa laki² yg deket cuma pengen tubuh nya aja,abis manis sepah di buang...rayu terus kaliandra alana nya
Rita Susanti
wiiih asik ketauan bakal ada perang ini lanjut thor yg semangat
Mutia Agustin
he he he he..... semudah itu ketahuan nya
Triee Cimoed
kena Loe bell😂😂😂seruu syekaleeee yaaak kthuan main serong sma kawan baik ny wkwkwkwk
Dewi Purnomo
kan....kan...kan....tantrum gak km bel......hehehe .....lanjut up mb.
Anis Saidah
pasti itu dito
Ickhaa PartTwo
Wihhhh semogah dito yg d apartemen sma nisa hehehehehe ketwa jahat guee🤣🤣🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!