Alya adinda salsabila seorang siswi pintar, cantik, dan populer di SMA prestasi jakarta.
Valen raka nugraha seorang murid terganteng, dingin, cuek, dan dia adalah musuh bebuyutan Alya sejak SMP.
keduanya tidak pernah akur selalu saja bersaing dan saling menjatuhkan secara halus.
namun siapa sangka,suatu malam orang tua mereka memberikan kabar yang mengejutkan Alya dan Valen.
"apa??, gak salah dengar, gua gak mau dijodohin sama dia apalagi kalau sampai menikah! "ucap Alya.
"emang lu pikir gua mau sama lu" ucap Valen.
namun sebanyak apapun mereka menolak permintaan orang tua mereka tidak bisa ditolak jadi terpaksa mereka berdua harus menikah secara diam-diam.
ditambah lagi aturan sekolah yang melarang untuk menikah, kalau sampai melanggar akan dikeluarkan oleh sekolah itu.
bagaimana kisah mereka selanjutnya??
yuk mampir
IG:qilla_kasychan
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon kasychan_A.S, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 12-botol yakult
tidak terasa hati sudah malam.
Alya baru saja mandi dan memakai pakaiannya di kamar mandi, kemudian melanjutkan rutinitas skincare nya.
setelah skincarean Alya merebahkan diri di kasur sambil memainkan sebuah aplikasi di HP canggih miliknya.
Tiba-tiba HP Alya lobet, dia berjalan ke arah laci namun tidak menemukan charger miliknya.
"aduh.. charger nya ketinggalan lagi" Alya mengingat sembari menepuk jidatnya.
Valen masuk ke dalam kamar itu, terlihat dari wajahnya sepertinya menyembunyikan sesuatu.
"cari apa lu? " tanya Valen
"charger HP gua" ucap Alya
"nih" Valen memberi liat tangannya yang sedang memegang charger HP milik Alya
"Valen!.. lu ambil ya" ucap Alya
"iya, kenapa?.. sini ambil" ucap Valen, Alya langsung berjalan ke arah Valen dan ingin mengambil charger di tangan Valen tiba-tiba Valen mengangkat tangannya sehingga tidak bisa Alya jangkau.
"Valen! "
"ambil aja, dasar botol yakult"
"eh gua bukan botol yakult, gua tinggi, tinggi gua aja seratus lima puluh tiga, lu aja tiang listrik"
"ya mending tiang listrik dari pada botol yakult"
"kembaliin ga charger an gua" ucap Alya, Valen tapi malah lari membawa chargeran milik Alya dan Alya mengejar Valen.
Tiba-tiba Alya kesandung dan tidak sengaja terjatuh di dada bidang milik Valen, sehingga mata mereka saling bertemu.
Alya terpaku sesaat, jantungnya berdetak kencang.wajah Valen hanya beberapa cm dari wajahnya.
Alya buru-buru bangun dari dada bidang milik Valen.
"modus" Alya langsung mengambil charger miliknya yang ada di tangan Valen.
Valen langsung bangun.
Alya menginjak kaki Valen sedikit kencang dan mencubit lengan Valen
"auuu" rintis Valen memegang tangannya sebenarnya dia tidak merasakan sakit.
"eh, maaf kekencengan ya" ucap Alya melihat tangan Valen.
"ga aman" ucap Valen
Alya langsung masuk ke dalam kamar tanpa mempedulikan Valen lagi.
"lucu juga ya tuh anak, apaansi" ucap Valen merasa lucu dengan sikap Alya.
oke guys jadi kenapa Alya disebut botol yakult karena tinggi nya cuma seratus lima puluh tiga cm sedangkan Valen tingginya seratus tujuh puluh lima cm.
Malam itu kamar hening, cuma suara AC dingin 16 derajat yang nyemprot udara kayak niat bikin manusia jadi es krim walkie-talkie.
Alya udah rebahan duluan, selimut ditarik sampe ke pipi, kayak benteng terakhir pas perang dunia.
Valen masuk kamar sambil bawa bantal.
Dia berhenti di sisi kasur dan ngeliat Alya lama.
“Gue tidur kanan.”
“Terus gue? Hibernasi di lantai?”
Valen pura-pura mikir.
“Atau lu tidur di lemari”
“COBA. COBA BILANGIN ITU SEKALI LAGI.”
Valen langsung angkat tangan tanda menyerah.
“santai dong cuma bercanda”
Valen naik ke kasur pelan-pelan, masih dengan senyum ngeselinnya yang bikin Alya pengen lempar remote AC ke muka dia.
Alya ngegeser dikit ke kiri, nambah jarak.
Valen liat itu terus dia ikutan geser.
Alya berhenti,Valen berhenti.
Alya ngedelik.
Alya menatap Valen kayak lagi liat makhluk alien yang baru turun dari UFO.
“Gue geser biar jauh. BUKAN buat lo ikutan.”ucap Alya
Valen santai, tangan ditaruh di belakang kepala.
“Reflek. Tubuh gue punya magnet. Lo ketarik.”ucap Valen
Alya hanya bisa menghela napas, setengah capek, setengah pengen nendang.
Akhirnya dia narik guling panjang dan menaruhnya di tengah.
“Ini garis perbatasan,Langgar, gue cekik.”ucap Alya
“Oke, nenek lampir"ucap Valen.
Mereka diam.
Sepuluh menit berlalu.
Alya udah mulai ngantuk, tapi dingin AC makin menjadi. Badannya sedikit gemetar padahal selimut udah ditarik maksimal sampai bawah mata.
Valen dari samping melirik pelan.
“Lu kedinginan?”tanya Valen
“Enggak.”jawab Alya berbohong sebenarnya badannya hampir menjadi es.
gimana guys ceritanya?
