Aku begitu mengharapkanmu setelah kau merusakku. Kau yang lari dari tanggungjawab hanya demi reputasimu! Kau juga yang telah menyiksaku dengan meninggalkan benih ini! Dan sekarang kau kembali setelah aku begitu benci? Lalu kenapa kau kembali setelah aku ingin membuka hati untuk orang lain? Kenapa kau kembali dengan caramu yang membuatku bimbang atas semua kehidupan yang aku alami selama ini? Aku harus bagaimana? Kenapa hati ini begitu berat untuk membencimu. Apakah aku mencintaimu atau mencintainya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sagita chn, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
21. Curiga?
Sebelum memulai kerja Aldigar dan Finn terlihat duduk menikmati secangkir kopi mereka lebih dulu. Karena ada beberapa hal juga yang harus mereka obrolkan.
"Apa sampai sekarang kau belum juga mendapatkan informasi tentang siapa yang menaruh obat itu Finn?" Tanya Aldigar penasaran, sejujurnya ia begitu ingin tahu dengan pelaku yang melakukan semua itu. Apa motifnya? Ia rasa ia tidak memiliki musuh ataupun seseorang yang membencinya di kehidupnya.
Sementara sampai sekarang Finn belum bisa memecahkan masalah ini untuk Aldigar.
"Belum Tuan Muda. Seseorang yang aku kerahkan untuk menyelidiki semua ini tidak mendapatkan informasi apapun."
"Memang tidak ada yang terlihat mencurigakan disana waktu itu."
"Maafkan aku Tuan Muda, ini semua salahku. Seharusnya aku hadir kesana waktu itu, mungkin hal ini tidak akan terjadi pada Anda," Finn merasa bersalah sendiri, karena sampai detik ini ia belum bisa memberitahukan siapa dalang dibalik semua ini.
"Ini bukan salahmu Finn. Aku hanya heran kenapa ada yang tega melakukan hal ini padaku? Apa salahku? Kenapa hal ini terjadi disaat kamu tidak ada disampingku? Atau mungkin ini perbuatan Jordan? Entah kenapa setiap mengingat kejadian itu, aku tak bisa berhenti mencurigai Jordan. Karena dia yang begitu dekat denganku, karena dia pula yang tahu kalau kau tak bersamaku waktu itu, jadi mungkin ia memanfaatkan kesempatan ini."
"Aku rasa juga begitu Tuan Muda. Namun terkadang, Jordan terlalu baik untuk kita curigai, terlebih ia saudara Anda sendiri. Apa Tuan Muda yakin dia yang melakukan itu?"
"Ya, itu juga yang membuatku berpikiran seperti itu Finn. Tapi terkadang kita tidak tahu akan hati seseorang kan? Dan kenapa juga setelah kejadian itu ia pergi keluar negeri? Bahkan sampai sekarang ia belum juga kembali seolah-olah menghindariku dan hilang tanpa kabar begitu saja?"
Jordan memang pergi keluar negeri sehari setelah kejadian itu, ia bahkan tidak mengabari Aldigar sampai sekarang, ini membuatnya sangat curiga.
"Itulah yang membuatku bingung Tuan Muda, karena aku juga tidak menemui jejak ataupun bukti apapun tentang kejahatannya waktu itu."
Maafkan aku Tuan Muda. Sampai sekarang aku belum bisa memberitahukan siapa dalang semua ini padamu.
Tak lama mereka memilih mengakhiri obrolan itu, kini keduanya kembali fokus bekerja.
Hari ini Aldigar begitu sibuk. Terlebih Zeline tidak masuk kerja karena ia sendiri yang meliburkannya, jadi ia mengerjakan semua pekerjaannya sendirian.
Ting!
Pesan masuk akhirnya mengalihkan pandangannya yang terus menatap layar laptopnya sejak tadi.
"Aku sudah pulang Aldigar. Apa kau sibuk hari ini? Aku ingin mengajakmu menghirup udara segar?" Pesan Jordan padanya. Ia memang pergi ke luar negeri sehari setelah menghadiri pesta itu dan kini ia baru pulang dan langsung mengabari Aldigar.
Dia pulang?
Kenapa kebetulan sekali?
Apa dia ingin memastikan bagaimana kehidupanku setelah kejadian ini? Kemarin-kemarin dia tidak mengabariku sama sekali, seolah-olah membiarkanku kebingungan dengan semua ini. Apa dia masih tidak terima dengan keputusan kakek hanya karena kendali perusahaan ada ditanganku? Makannya dia melakukan ini?
2 tahun yang lalu Aldigar dan Jordan memang tidak berhubungan baik, semua dimulai dari keputusan dan sikap kakek yang selalu membedakan keduanya. Kakek terlihat lebih menyayangi Aldigar daripada Jordan dan itu sudah ia rasakan sejak kecil.
Memang, diantara semua cucu hanya Jordan dan Aldigar yang laki-laki, jadi wajar saja jika Jordan sangat merasakan hal itu.
Dan pada waktu itu Papa Aldigar lah yang mengurus dan memimpin perusahaan. Namun, ia mengalami kecelakaan dan ini membuatnya sakit parah serta harus menjalani pengobatan dalam jangka panjang. Mau tidak mau salah satu dari kedua cucunya ini harus menggantikannya dan akan menjadi pimpinan tertinggi di perusahaan pusat.
Akhirnya sang kakek pun lebih memilih Aldigar sebagai pimpinan perusahaan. Apa mungkin karena ini Jordan ingin menghancurkan hidupnya? Begitulah pikiran Aldigar sekarang yang semakin menjadi-jadi padanya.
Padahal sebelumnya ia baru saja membicarakan Jordan dengan Finn tadi dan entah kebetulan sekali sekarang ia memberi kabar padanya seolah-olah pertanda.
"Aku sedang sibuk hari ini. Aku juga ada meeting, besok lusa mungkin kita bisa keluar. Aku juga ingin membicarakan sesuatu." Jawab Aldigar tanpa basa-basi. Karena rasa curiganya ia menjadi sedikit benci pada Jordan sekarang.
"Apa itu Aldigar?"
"Aku bilang besok lusa." Jelas Aldigar kembali.
Jika Jordan yang telah melakukan semua ini padaku aku benar-benar tidak akan memaafkannya.
Tapi untuk apa? Apa karena jabatan? Kenapa rasanya aku yakin sekali ya Tuhan.
"Baiklah, aku akan mengajak Finn juga nanti." Balas Jordan padanya. Jordan juga sedikit heran dengan balasan Aldigar yang tampak ketus, mungkin karena ia sedang terlalu sibuk, pikirnya.
lanjut thor gak sabar nih.. /Chuckle/