1. Kecelakaan fatal yang tanpa sengaja di alaminya saat dirinya akan melaksanakan pertunangan dengan kekasihnya. Kecelakaan itu sampai membuat gadis yang di tabraknya menjadi lumpuh dan kehilangan masa depan hingga dirinya harus bertanggung jawab ( Selingan pembuka kisah )
2. Persahabatan dan persaudaraan di masa lalu antara Letnan Sakti dan Letnan Jatmiko membuat Letnan Jatmiko menikahi seorang gadis dalam keluarga tersebut namun gadis itu teramat sangat membencinya hingga dirinya memilih untuk pergi dan mengalah daripada keluarga yang telah membesarkan namanya menjadi tidak harmonis.
Seiring berjalannya waktu, luka menganga di hati Bang Jatmiko perlahan terobati dengan hadirnya tambatan hati namun sang mantan kembali di tengah mereka.
SKIP bila tidak sanggup bersinggungan dengan konflik.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon NaraY, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
33. Malam pertama.
Rindang melongok penasaran karena dirinya sama sekali belum melihat paras wajah mantan istri Bang Jatmiko, sembari memberikan susu pada Angel, Rindang terus mengintip dari celah jendela.
"Seperti apa cantiknya wajah Niar?? Anaknya saja begitu cantik, pasti dia juga cantik sekali." Gumam Rindang merasa rendah diri karena usianya juga lebih dari tua dari Niar.
"Yang jelas tidak secantik bidadari Abang yang ini." Jawab Bang Jatmiko yang ternyata sudah ada di belakang punggung nya. "Kenapa kau bisa insecure seperti ini? Bukankah apa yang sudah Abang pilih otomatis akan menjadi ratu dan kebanggaan di hati Abang?"
Rindang menoleh dan mengarahkan tatapan matanya pada Bang Jatmiko.
"Untuk apa insecure. Rindang sudah tau kalau Rindang adalah pemenangnya." Rindang pun menjauh dan menghindari Bang Jatmiko.
"Ya sudah, kau kembalikan dia sama Mamanya..!!" Bang Jatmiko mengambil sisir lalu membenahi tatanan rambutnya usai mandi.
"Abang saja..!!" Kata Rindang.
"Temui Mamanya, masa kau takut berhadapan dengan Niar. Mau tidak mau nantinya kau akan terus berinteraksi dengan dia. Angel sudah lahir dan kalian pun akan bersama-sama mengasuh nya."
"Kenapa tidak Abang saja yang kembalikan?"
"Kau sudah Abang nikahi, tentu saja kau yang maju bicara dengan Niar. Untuk apa Abang temui dia kalau sudah ada kau sekarang." Jawab Bang Jatmiko lalu menyambar rokoknya.
"Tapi anak harus dekat dengan bapaknya, tidak hanya soal materi saja yang harus Abang perhatikan, apalagi Angel ini anak perempuan. Apa Abang tidak kasihan kalau Angel harus jauh dari bapaknya."
"Kata siapa tidak dekat. Dari tadi Angel sudah bersama Abang. Sekarang giliran mu, dek..!!"
Rindang terhenyak mendengarnya, pipi Rindang memerah karena memang dirinya belum sempat berduaan dengan Bang Jatmiko selama menjadi istri Letnan dua itu. Sudah banyak waktu terbuang karena kesibukan masing-masing, belum lagi sikap dingin dan kaku Letnan Jatmiko memang sungguh di luar nalar.
"Ayo cepat, tunggu apalagi..!! Masih sempat kau ya buat pipi itu jadi merah." Tegurnya karena Rindang masih diam sembari menyusui Angel.
:
Niar menatap paras wajah ayu istri dari mantan suaminya. Memang luar biasa cantik sampai dirinya terpaku saat Rindang menyerahkan baby Angel padanya.
"Niar, Angel sudah tidur." Kata Rindang mengulang lagi ucapannya.
"Oohh.. ahh. Iya Mbak. Terima kasih ya sudah menidurkan Angel." Balasnya.
"Sama-sama. Aku pulang dulu ya..!! Abang sudah menunggu."
Niar mengangguk. Sekilas terbersit rasa tidak nyaman di dalam hatinya saat mendengar kata terakhir Rindang, tapi apa yang bisa di lakukannya saat ini, Bang Jatmiko hanya sebatas masa lalu yang pernah ia tolak hadirnya.
:
Rindang terhenyak saat Bang Jatmiko memeluk Rindang dari belakang. Ini kali pertama Bang Jatmiko menyentuhnya dengan sangat lembut.
"Maaf, Abang baru memeluk mu sekarang. Kau tidak marah??" Ucap Bang Jatmiko dengan begitu hangat.
"Marah, Rindang kira Abang tidak pernah mau dekat sama Rindang." Jawab Rindang mulai luluh.
"Mana ada Abang pikir begitu. Kau tau, kuliah pun butuh konsentrasi. Abang tidak ingin mengganggumu dan lagi dalam penugasan kemarin, tidak mungkin Abang hanya pikir bermesraan sedangkan anggota Abang disana juga rindu dengan keluarganya."
"Benarkah?? Abang cuek sekali sama Rindang. Bagaimana Rindang bisa percaya??" Tanya Rindang kemudian berbalik badan dan mengalungkan kedua tangan di belakang tengkuk leher Bang Jatmiko.
"Apalah kau ini. Apa perasaan harus di publikasi?? Bermesraan adalah urusan kamar, tidak untuk menjadi tontonan orang." Jawab Bang Jatmiko kemudian mengecup kening Rindang. "Sekarang kau ingin Abang bagaimana?? Abang tidak biasa mengumbar kata cinta."
"Rayu adek lah Bang..!!"
Bang Jatmiko tertawa mendengar jawaban Rindang. "Pandai merajuk kau dek..!! Coba goda Abang dulu..!!" Pinta Bang Jatmiko.
Rindang berjinjit dan berniat menyambar bibir Bang Jatmiko tapi secepatnya Bang Jatmiko mendahului tingkah nakal sang istri.
"Biar Abang saja..!!!" Bang Jatmiko mengangkat tubuh Rindang naik ke atas ranjang. Kali ini degub jantungnya berdebar kencang tak terkendali.
Rindang merasa gugup saat pertama kali Bang Jatmiko menyentuhnya, begitu pula sebaliknya Bang Jatmiko pun gugup karena ini adalah kali pertama dirinya tidak serampangan memperlakukan seorang wanita.
"Maaf, Bang..!! Rindang masih belum pandai."
"Tak apa lah dek. Tak masalah kalau belum bisa, kita lakukan sama-sama. Abang pun belum pandai." Perlahan Bang Jatmiko menaikan dress milik Rindang. Kedua bola mata itu saling berpandangan.
"Aawwhh.." Rindang menjerit kecil padahal Bang Jatmiko baru menyentuhnya dengan ujung jari.
"Gugup sekali kau dek. Belum sempat Abang sentuh pakai jari yang lain."
"Rindang sedih, Bang. Sudah lama sekali Rindang menjaganya, tapi sekarang harus Rindang lepaskan." Jawab Rindang terus mengelak karena gugupnya.
"Mau bagaimana lagi?? Masa Abang harus kembali jaga perawannmu. Kepala Abang sudah berdenyut, tak tahan Abang pengen adu ilmu. Tega kamu sama Abang, dek?"
"Abang merajuk??" Ledek Rindang.
"Tolong lah sayang..!! Kasihani pengemis cintamu ini..!!" Bang Jatmiko mengecup kening sang istri.
"Tak mau." Goda Rindang memberanikan diri.
"Abang sudah minta baik-baik, apa perlu Abang perk**a???" Ancam Bang Jatmiko.
"Paksa adek lah, Bang..!!" Pinta Rindang nakal.
.
.
.
.
dibaca aja udh seru bgt apalagi dijadikan film