NovelToon NovelToon
Dikira Cupu Ternyata Suhu

Dikira Cupu Ternyata Suhu

Status: tamat
Genre:Tamat / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Identitas Tersembunyi / Bullying dan Balas Dendam
Popularitas:2M
Nilai: 4.7
Nama Author: Hafizoh

(Identitas Tersembunyi) Inarah yang biasa di sapa Nara sudah dari dulu tak mengikuti jejak sang kakak dan sang adik yang masuk pondok pesantren, Nara memilih sekolah di SMA milik sang kakek.

Tak ada yang tau bahwa Nara adalah cucu dari pemilik SMA karena Nara memang tak menyombongkan diri, bahkan Nara yang penampilannya seperti anak pesantren justru menjadi hinaan oleh teman-teman sekolahnya dan jadi korban bullying.

Tapi itu hanya sesaat, ketika Nara sudah lelah berpura-pura menjadi lemah kini taring yang selama ini di sembunyikannya pun keluar juga bahkan membuat para bullying jadi ketakutan.

Ikuti ceritanya Nara?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hafizoh, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 16

"Ya udah, semangat ya ngerjain PR-nya" kata Davin sembari tersenyum

Nara mengangguk, membiarkan Davin bangkit lebih dulu dan pergi. Setelah memastikan Davin benar-benar pergi dan tak akan kembali, Nara segera bangkit lalu melangkah menuju kelasnya.

Seperti tebakan Nara, aura kelasnya berubah horor mencekam. Namun Nara tetap melangkah masuk, sebelumnya Nara sudah mengambil napas kemudian membuangnya secara perlahan-lahan.

Nara tau Selina dan geng-nya ikut masuk ke dalam kelasnya yang sepi, tapi Nara tak peduli dan tetap melangkah mendekati tempat duduknya, Nara memasukan kotak bekal makannya ke dalam tas.

Namun tiba-tiba ada yang membekam mulutnya lalu menyeretnya untuk keluar dari kelas. Nara tak berniat untuk memberontak, Nara pasrah saja akan di bawa kemana oleh orang-orang yang menyeretnya itu.

Tiga orang itu menyeretnya menelusuri koridor sekolah, dimana tempat itu tampak sepi karena sebagian murid pergi ke kantin saat ini, hanya satu dua orang yang berlalu lalang namun tak peduli dengan Nara.

Setelah melewati koridor sekolah yang panjang, Nara di bawa ke gudang belakang yang jarang sekali di kunjungi oleh murid-murid SMA tersebut, bahkan Nara terakhir kesini sewaktu MOS dulu.

Selain tempat ini lumayan jauh dari gedung sekolah, murid-murid mengatakan gudang belakang tersebut angker, Selina mendorong Nara masuk ke dalam gudang dengan begitu keras hingga Nara menimpa kursi yang rusak.

Tangan Nara tergores dengan ujung kaki kursi yang rusak, sehingga mengeluarkan darah dan membuat Nara meringis kesakitan, Selina maju mendekati Nara lalu dengan brutal menampar wajah Nara berkali-kali.

"Masih berani loe ya dekat-dekat dengan Davin, uji nyali? Nantangin gue?" kata Selina tempat di depan Nara lalu kembali memukul dan menendang Nara

"Rasain loe, dasar karung goni. Gak tau diri" kata Sofia dan Salwa ikut melakukan hal yang sama

Nara di perlakukan tidak layak oleh mereka, luka yang satu minggu lalu baru kering kini harus tergores lagi. Bengkak dan lebam di lengannya juga semakin parah, ketika semua terasa cukup Nara hendak membalas.

Tapi sialnya Selina justru menekan luka bekas sulutan rokok di kakinya, membuat Nara merintih kesakitan bahkan Nara berteriak dengan keras namun Salwa dengan cepat membekam mulut Nara.

"Mampus loe, karung goni. Lebih baik loe mati saja, udah di kasih pelajaran masih juga melawan. Rasain ini, uhh mampus" kata Selina terus meracau sembari terus melanjutkan aksinya

Membenturkan kepala Nara, menendang Nara, banyak hal yang mengerikan di lakukan oleh Selina yang telah gelap mata pada Nara sampai akhirnya Nara terkulai lemas, tapi justru tak menghentikan aksi Selina.

"Udah Selin, udah. Dia bisa mati kalau loe terus mukulin dia, lihat dia udah lemes kaya gitu. Gue rasa udah cukup buat kasih dia pelajaran, sebaiknya kita pergi" tegur Sofia menghentikan Selina yang semakin menggila

"Alah! Persetan. Biarin dia mati, justru itu yang gue mau"

"Tapi Selin, loe bisa masuk penjara kalau dia mati" tegur Sofia mencoba memperingatkan Selina

"Kalau kalian berdua tutup mulut, gue gak akan masuk penjara. Jadi mending kalian diam, biar gue kasih pelajaran buat si karung goni ini" sahut Selina yang benar-benar sudah gelap mata

Selina kembali hendak melayangkan pukulan pada Nara, namun aksinya terhenti ketika terdengar bunyi bel pertanda waktu istirahat telah usai, Selina dan geng-nya bergegas meninggalkan tempat itu.

Nara sangat lemas, bahkan Nara tak memiliki tenaga lagi walau sekedar hendak bangkit. Keadaannya sangat menyedihkan dalam gudang sekolah yang katanya angker, namun Nara tak menyerah tetap berusaha bangkit.

Usaha tidak pernah mengkhianati hasilnya, Nara akhirnya berhasil duduk dan bersandar di dinding. Napasnya memburu karena sakit luar biasa, Nara memperhatikan sekelilingnya yang gelap, kotor dan berdebu.

Nara mengambil kamera kecil yang di sembunyikannya di sepatunya, Nara tersenyum puas dengan hasil yang di dapatnya, Nara akan gunakan bukti itu untuk mempermainkan Selina dan geng-nya.

"Kak Selin, kamu sudah puaskan bermain-main dengan aku. Kini giliran aku yang akan bermain-main dengan mu, sudah waktunya aku memperlihatkan taringku" kata Nara tersenyum sinis lalu menyimpan kamera kecil itu agar tak di lihat orang lain

Di sisi lain guru telah masuk ke dalam kelas X.IPA.1, ketika sedang mengabsen anak muridnya dan berhenti di nama Inarah, tak ada sahutan membuat semua mata menatap bangku depan yang kosong.

"Kemana Nara, Erika?" tanya Pak Hery guru Fisika sembari menatap tas milik Nara yang tergelatak di atas meja

"Tidak tau, Pak. Tadi kita ke kantin gak bareng, pas saya masuk kelas saya sudah tak melihat Nara sampai sekarang. Jadi saya tidak tau kemana Nara, Pak"

Begitu mendapat jawaban dari Erika, Pak Hery kembali melanjutkan absensinya. Sedangkan Erika pandangannya terus tertuju ke pintu yang terbuka, berharap sahabatnya itu muncul dari sana.

"Jadi anak-anak apakah kalian tidak tau Nara, kemana?" tanya Pak Hery mengulangi pertanyaannya setelah selesai mengabsen sembari berdiri

Mata Pak Hery menatap satu persatu anak muridnya, tapi lagi-lagi tak ada yang menjawab bahkan terlihat gelengan kepala mereka semua membuat Pak Hery menghela napas lalu kembali duduk di kursinya.

"Mungkin dia bolos, Pak. Sengaja tasnya di tinggal, biar bisa kabur dengan mudah lewat gerbang" celetuk Putri dengan penuh kebencian yang memanfaatkan keadaan

"Gak mungkin, Pak. Nara tak seperti itu, justru saya takut ada sesuatu terjadi dengan Nara saat ini" bela Erika yang tak terima sahabatnya di tuduh bolos

Erika begitu khawatir dengan sahabatnya itu, pasalnya baru kali ini sahabatnya menghilang. Dalam hati Erika menebak, dugaannya Selina dan geng-nya pasti melakukan sesuatu pada sahabatnya itu.

"Ya sudah, kita mulai pelajarannya sekarang" kata Pak Hery fokus dengan buku yang ada di mejanya dan siap hendak menjelaskan rumus Fisika pada anak muridnya

Sepanjang kegiatan belajar mengajar berlangsung, Erika terlihat seperti orang galau dan gagal fokus. Erika tak melihat ke arah papan tulis ketika Pak Hery mengajar, justru tatapannya terus tertuju ke arah luar.

Masih berharap Nara muncul, Erika masih tidak tenang dan khawatir terjadi sesuatu yang buruk pada sahabatnya, apalagi barusan Erika melihat Selina dan geng-nya berjalan di depan kelasnya sembari tertawa bahagia.

Ingin rasanya Erika bangkit dari duduknya dan meninggalkan pelajaran, mencari Nara sampai ketemu. Tapi apa daya Pak Hery adalah guru Fisika yang killer dan pelit nilai, bisa-bisa nilai Fisikanya jadi jelek nantinya.

Apalagi Erika murid beasiswa di sekolah ini tentu menjadi resiko jika nilainya turun drastis, hal yang tak pernah di inginkannya.

1
Yuni Lestari
Luar biasa
Umma Ais dan Abib: terima kasih bintangnya
total 1 replies
Anonymous
ok
Nita Anita
katanya suhu ko di bully diem aja .klo cuma sekali dua kali ga apa apa ,karena Nara ny juga di bully diem aja temen ny jadi pada ngelunjak .
senja
davin e juga laki tolol😀
senja
bikin bisu aja sekalian biar ga bisa ngomong ,kalau udah mau mati baru nanti gaya pendekarnya keluar😀
Maria Lina
yh nama nyo bodoh wkwk
Simba Berry
mencarj bukti kok harus mengorbankan diri dulu.ada2 aja ni cerita.wkwkkwkk
DaRk KiNg
autornya kayaknya penggemar sinetron ikan terbang. ceritanya agak muter².
Umma Ais dan Abib: sayangnya di rumah author gk punya TV, jadi gak pernah nonton sinetron ikan terbang
total 1 replies
Paiman S
si putri ngidam tuh
💕SCR💞
percuma pinter karate
💕SCR💞
balesan nya tar cma di unjukin vidio aja gak di gebukin balik enak dong blsnya nyw gwk setimpak
💕SCR💞
sabar jg gk gitu2 amat di sakitin diem trus thor
Phijey 1233
di tunggu kelanjutannya
Umma Ais dan Abib: insyaallah kk
total 1 replies
Phijey 1233
tingkatkan, SPOPL dalam cerita sudah sangat baik bahkan menurut saya cukup baik dari pada beberapa cerita novel yang lainnya.
Umma Ais dan Abib: terima kasih bintangnya dan pendapatnya
total 1 replies
Sandisalbiah
kelakuan Selina ini udah termasuk tindakan kejahatan loh.. apa lagi di lingkungan sekolah...
Sandisalbiah
nara ini kan pinter alias cerdas, jago karate juga tp diam aja saat di bully dan di pukuli.. jangan² dia mengidap kelainan ya.. yg senang saat tubuhnya di sakiti.. 🤔🤔🤔 kalau org normal itu kan langsung trauma sekali di sakiti, nah dia ini bolak balik loh tp menikmatinya...
Sandisalbiah
emang di sekolah gak ada cctv... lagian de gebukin sampai babak belur justru merasa puas... nara²..cuma buat cari bukti 🤦‍♀🤦‍♀🤦‍♀
Sandisalbiah
hah.. menikmati pembullyan sampai rela berbohong dgn Abi nya.. luar biasa
Sandisalbiah
kalau sampai di siksa begitu Nara tetap diam Fix.. nara idiot... gak ada obat.. definisi sabar gak gini juga.. Nara krn kau bisa melawan dan merubah kebiasaan buruk mereka tp kau memilih diam dan membuat mereka semakin menjadi.. aneh sih ini..
Sandisalbiah
kalau aku bilang Nara ini bukan sabar lagi tp udah berlaku zolim terutama pd dirinya sendiri... membiarkan org lain berbuat semena² bukankah itu sama saja mendukung mereka berlaku zolim juga kan...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!