NovelToon NovelToon
Suamiku Bujang Lapuk

Suamiku Bujang Lapuk

Status: tamat
Genre:Beda Usia / Cinta Seiring Waktu / Keluarga / Romansa / Tamat
Popularitas:814.3k
Nilai: 4.8
Nama Author: dtyas

Kaluna Zena, gadis yang menerima perjodohan dengan pria yang cukup matang dan dewasa. Berharap kisah cintanya akan berakhir romantis dengan saling mencintai tanpa harus ada drama kontrak pernikahan bagai drama novel. Namun, Luna harus gigit jari kalau pria itu rela membujang karena masih menunggu cintanya datang.

Sebuah dilema besar, ketika ada seorang pria datang mengulurkan tangan atas nama cinta. Haruskah Luna melepaskan si bujang lapuk atau tetap setia mendampingi si bujang lapuk menunggu cintanya?

====

IG : dtyas_dtyas
fb : Dtyas Auliah

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon dtyas, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 33 ~ Emosi (2)

Ada penyesalan dalam hati Teja melihat istrinya tergolek lemah karena kelelahan. Dengan rambut berantakan dan banyak jejak cinta di leher dan area lain. Wanita itu berbaring memeluk guling hanya berbalut selimut. Namun, ada kebanggaan tersendiri bisa menguasai dan menaklukan seorang Kaluna.

Teja yang sudah berganti setelan rumahan menatap sang istri dengan wajah bangga dan percaya diri. Setelah memastikan pekerjaannya aman dia handle dari rumah, juga mengabari salah satu kontak teman Luna yang bernama Astri bahwa Luna hari ini kurang sehat jadi tidak bisa berangkat.

Katakanlah Teja bucin atau posesif, dia tidak peduli. Yang dia lakukan hanyalah mempertahankan miliknya, cintanya dan hidupnya. Terlihat Luna menggeliat pelan membuat selimut yang dipakai tersibak dan memperlihatkan kedua dadanya yang membusung sempurna.

“Kamu memang menggoda Luna.”

Pria itu mendekat dan membetulkan posisi selimut istrinya. Kelamaan memandang tubuh polos itu, bisa-bisa membuatnya kembali menerjang menembus semak-semak sarang kehidupannya.

“Istirahatlah,” ujar Teja lalu mencium kening istrinya dan meninggalkan kamar.

Teja menuju sofa dan membuka tablet serta melakukan panggilan telepon. Mulai sibuk dengan pekerjaan yang dia kerjakan dari rumah.

Sedangkan di tempat berbeda, Doddy terbahak mendengar Luna tidak masuk kerja hari ini. Dia menduga Luna dan Teja bertengkar. Menghubungi wanita itu dan membicarakan masalah lelang project di Bali adalah ide yang dianggap brilliant. Rencana itu sudah dia pikirkan matang-matang. Luna tidak akan menjawab teleponnya dan pasti Teja yang akan menjawab.

Oleh sebab itu, Doddy langsung membicarakan masalah perjalanan ke Bali termasuk kalimat yang cukup provokatif dan menjadi alasan pertengkaran pasangan itu. dia menganggap rencananya berhasil karena Luna tidak muncul di kantor.

“Teja, ternyata mudah mengelabui  orang bodoh macam lo. Tunggu aja, Luna akan gue dapatkan terus gue hempas. Penasaran lihat tampang beg0 si Teja ketika gue berhasil menggarap Kaluna Zena,” ungkap Doddy lalu kembali terbahak.

Rencana Doddy memang berhasil, karena Teja yang menjawab panggilan itu. Namun, bukan pertengkaran yang terjadi  antara Luna dan Teja melainkan pertarungan sengit di ranjang. Bahkan kemenangan berada di pihak Teja dan Luna kalah telak.

...***...

“Hahh.”

Luna menggeram menahan sakit dan pegal di seluruh tubuhnya. Terasa remuk redam, membuat dia lemas untuk beranjak dari bantalnya.

“Ini jam berapa?” Luna bergumam lalu meraba nakas mencari ponselnya dan dia ingat meninggalkan benda itu di kamar Teja. “Pak Teja kerasukan atau gimana sih, aku dibikin begini.”

Luna menggigit bibirnya menahan tidak nyaman di bagian inti tubuhnya saat berjalan menuju toilet. Mulut wanita itu berhasil mengumpat ketika melihat penampilan di cermin wastafel, kerlap kerlip jejak cinta yang ditinggalkan Teja.

“Dasar bujang lapuk. Sekalinya buka puasa nggak kira-kira. Aku pikir bakalan cepat lelah karena udah tua, taunya jiwa muda.”

Mengenakan kaos longgar dan legging selutut, wanita itu akhirnya keluar dari kamar. Teja tersenyum dan menyapa istrinya yang menampilkan wajah cemberut.

“Sayang, sini!” Teja menepuk sofa di sebelahnya.

“Ogah. Nanti aku dimakan lagi, saat ini aku butuh makanan bukan jadi makanan.”

“Astaga Luna, mulutmu.”

“Astaga Luna, mulutmu,” ujar Luna mengikuti ucapan Teja sambil mencebikan bibirnya. “Ponselku di mana?”

“Sementara aku sita.”

“Pak Teja!” Luna menghentakan kakinya karena kesal, tapi Teja acuh dan kembali fokus pada tablet di tangannya.

Setelah menikmati makan entah sarapan atau makan siang, Luna duduk di samping suaminya memegang gelas berisi juice. Melirik sekilas apa yang dilakukan Teja, lalu merebahkan kepalanya di bahu Teja.

“Pak Teja.”

“Hm.”

“Tadi kenapa ….”

“Tidak usah dibahas, atau mau aku ulangi lagi.”

“Yang ada aku masuk UGD. Badanku rasanya remuk, kayaknya perlu ke spa untuk pijat.”

Teja meletakan tablet dan ponselnya lalu meraih gelas yang dipegang Luna dan menghabiskan juice yang masih tersisa. Bahkan merangkul tubuh Luna agar semakin mendekat erat ke arahnya.

“Tidak perlu ke spa, aku bisa kok pijat kamu. Gratis malah.”

“Bukannya sembuh yang ada makin parah.”

“Kamu mau resign kapan?”

Luna langsung beranjak dari posisi nyamannya menatap Teja karena pertanyaan resign. Apa pria itu benar-benar menginginkan dia berhenti dari pekerjaannya? Tidak bisa dipercaya, katanya mengizinkan Luna beraktivitas.

“Kata siapa aku mau resign?”

“Kamu, tadi pagi.”

“Tapi nggak secepat ini kali.”

“Aku tidak masalah kamu kerja, tapi kalau ternyata kamu hamil aku pastikan surat resign itu akan langsung diterima Arta dan pastikan juga tidak ada pria yang macam-macam denganmu.”

“Ih Pak Teja lebay deh. Sebelum kita menikah, aku tuh jomblo. Jadi masalah pria lain tidak usah khawatir,  karena aku wanita setia.”

“Aku percaya kamu, tapi tidak percaya pria diluaran sana. Kamu terlalu menarik untuk dilewatkan.” Teja mendekatkan wajah, tapi ditahan oleh tangan Luna.

“Jangan cium atau sentuh dulu. Tadi pagi aku sudah dibuat tidak berdaya, apa masih kurang?”

“Aku masih kuat kok kalau kita mau lanjut lagi.”

“Eh, tadi Pak Teja bilang apa? Aku harus resign kalau hamil?”

“Hm.”

Luna mengusap perutnya, membayangkan kemudian dia hamil. tentu saja hal itu mungkin, setelah apa yang dilalui bersama Teja yang kuat dan perkasa.

“Perhatikan asupan makanan kamu, bisa saja benih-benihku ada yang berhasil berkembang dan siap menjadi Dewangga Junior.”

 

 

1
Erna Suryani
Luar biasa
Erna Suryani
Lumayan
Anna Nurjati
kayake ceritanya seru deh! lanjut... penasaran thor...
Siti Sarifah
Luar biasa
Sri Widjiastuti
bodyguard nya balita ini ya??
Sri Widjiastuti
begonya trii
Sri Widjiastuti
gara2 bucin, si bujang keluar ni aura nya😂😂
Sri Widjiastuti
dih pasword nya sdh dapet tuh🤭🤭
Sri Widjiastuti
sukurin tuh...
Sri Widjiastuti
😁😁
Sri Widjiastuti
😂😂🤣
Merit Yuliati
Kecewa
dtyas (ig : dtyas_dtyas): kecewa kenapa kak?
total 1 replies
Merit Yuliati
Buruk
Diah eka
Luar biasa
Alanna Th
doddy bkn manusia normal. ntah apa penyebabnya, doddy shrsny dkurung ketat d RSJ!!
Alanna Th
percaya sama othor saja. ga mungkin luna dnodai doddy buaya! emang ada othor yg rela dkutuki readersnya? /Ok//Good//Heart//Heart//Heart//Rose//Gift//Facepalm/
Alanna Th
lempar k kali yg bnyk buayanya; biar temenn sama buaya aja
Alanna Th
utk smntr pergi dulu tnp kbr; biar jadi pljrn bwt lk" lembek mcm teja! mslh s doddy, resign saja
Alanna Th
ga nurut sie; khan aq sdh suruh pelakor n pebinor lemparkn saja k hutan afrika!!
Alanna Th
setuju, pk teja. pelakor n pebinor tendang aja k rimba afrika
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!