TAMAT HINGGA MUSIM KE-3~
"Uncle Sam aku tidak mau menikah dengannya....ini sama saja mempertaruhkan masa depanku....hiks "
"Lalu bagaimana cara kau membayar semua hutang orang tuamu? " uncle Sam mencengkram tangan nya dengan keras.
Baru sehari setelah orang tuanya meninggal dunia. Renesmee yang merupakan anak tunggal kesayangan keluarga Phoenix.
Harus menghadapi kenyataan pahit kembali. Ketika sang paman memaksa dirinya untuk menikah dengan seorang Presdir yang sangat angkuh, kejam, dan tidak memiliki perasaan. Ia bernama Nathan Efron.
🌹Tahap Revisi🌹
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mayraa Ibnurafa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
PART 29
*****
Kevin berjalan kearah meja tempat penyuguhan minuman, lalu diambilnya dua gelas minuman. Kemudian dia berjalan perlahan mendekati Mia, yang sedari tadi menonton orang-orang berdansa menikmati alunan musik. Dia pun dengan wajah yang tak tahu menahu itu langsung menyodorkan gelas minuman tersebut kepada Mia. Mia terkejut apa yang dilakukan oleh kevin. Dia mengerinyitkan dahi kearah kevin, sembari menerima gelas tersebut. Saat Kevin bergegas beranjak dari sana, tiba-tiba Mia menahannya tetapi tidak dengan cara menyentuhnya. Tau sendiri seperti apa sifat Kevin hahaha......
"Tunggu dulu......" tahan Mia melebarkan tangannya.
"hmm...ada apa?" tanya Kevin dengan santai.
"Apa ini yang kau berikan padaku?" Tanya Mia lagi, menggoyang-goyangkan gelas itu.
"Itu minuman.....buta yah" ucap Kevin ketus.
"Iya aku tahu ini minuman....takutnya sih kamu masukin sesuatu kedalamnya" ucap Mia sedikit pelan, dengan bola mata berputar.
"...mungkin aja racun" lanjutnya.
"hahha....untuk apa?" tanya Kevin sembari terkekeh.
"kali aja kau ingin aku mati" ucap Mia menatap Kevin sinis.
Kevin pun mendekat kearahnya, dia terkejut lalu sedikit memundurkan langkahnya. Saat hampir menyentuh meja, mau tidak mau Mia menyentuh dada bidang Kevin dengan jari telunjuknya itu.
"Berhenti.....apa yang kau mau lakukan?" ucap Mia sedikit gugup.
"Kalau aku ingin membunuhmu, aku tidak akan melakukannya sembunyi-sembunyi!! tapi aku akan melakukannya sekarang juga" ucap Kevin berbisik pada telinga Mia dengan sedikit mengancam.
Bulu kuduk Mia seketika berdiri, saat Kevin mengucap ditelinganya denga. hembusan nafasnya yang mengenai leher jenjangnya.
Setelah membisikkan hal kejam dan membuat Mia terpaku diam. Kevin pun memilih berlalu meninggalkannya sendiri.
"Waahhh gila kali yah tuh orang.....ditempat ramai gini bilang mau ngebunuh orang" bathin Mia.
****
"Kamu kenapa? kenapa badanmu gemetar" tanya Nathan, masih memeluk Rens.
"Aku....tidak apa" jawab Rens lemah.
Rens merasa sangat pusing, jantungnya memacu sangat cepat, keringat juga sangat mengucur deras disekujur tubuhnya. Pandangannya mulai kabur hingga akhirnya dirinya pingsan tidak sadarkan diri.
"Kevin.....cepat siapkan mobil untukku" teriak Nathan
"Baik tuan...." jawab Kevin.
Semua tamu undangan terkejut dan ikut panik disana saat melihat Rens pingsan. Barbara dan juga Nathan pun membawa Rens pergi kerumah sakit terdekat menggunakan supir pribadi Barbara. Sedangkan Kevin dan Mia diminta untuk tetap menjamu para tamu hingga pesta selesai.
"Nona Renesmee hanya kecapean saja, jadi tuan dan nyonya tida perlu khawatir..." ucap Dokter yang memeriksa keadaan Rens.
"Syukurlah kalau begitu dik terima kasih" ucap Barbara.
"Apa dia boleh kami bawa pulang dok" tanya Nathan.
"Nona Renesmee sudah bisa dibawa pulang, harap yang bersangkutan mengurus administrasi dan menebus obatnya" ucap Dokter lagi.
"Baik saya akan mengurusnya....."
Setelah selesai menjelaskan keadaan Renesmee, Dokter beserta perawat yang lain meninggalkan ruangan tempat Rens berada.
Setelah kepergian Dokter itu, Nathan langsung merogoh sakunya mengambil ponselnya. Lalu ditekannya nomer telpon Alex dan memerintahkan untuk mengurus semuanya, Alex pun bergegas melaksanakan perintah Nathan.
Sedangkan Nathan dan Barbara membawa Rens pulang kerumah utama mereka. Walaupun sebenarnya Nathan ingin mereka tinggal diapartement pribadi miliknya saja. Namun diurungkan niatnya itu, dia menuruti perkataan Barbara, dilihatnya juga Rens sedang pingsan. Jika dia langsung membawanya ke Apartement miliknya, yang pasti dirinya akan sangat bingung tak tahu apa yang harus dilakukannya untuk mengurus Rens.
****
Nathan menggendong tubuh mungil Rens kekamar miliknya lalu direbahkan nya dengan perlahan diatas kasur. Setelah itu Nathan pun berjalan kearah kamar mandi, dia berniat untuk membersihkan diri terlebih dahulu sebelum tidur.
Mata Rens perlahan terbuka,dan pandangannya sedikit demi sedikit mulai terang. Didengarnya suara rintikan air yang menggema.
Kepalanya terasa sangat pusing. Dia pun bangun dari tidurnya, lalu duduk ditengah-tengah kasur. Dipandanginya sekeliling, suasana yang sangat asing baginya.
Nathan (abduction)