Ga ada mood buat lanjutin
Menceritakan seorang laki-laki bernama Cery yang duduk di kelas 1 SMA. Dia tidak mengenal rasa cinta maupun kasih sayang, karena sejak lahir orang tuanya tidak pernah memberikan kasih sayangnya. Mereka hanya peduli pada pekerjaannya dan tidak pernah bersama dengannya. Membuat dia tidak terlalu bisa menggunakan ekspresinya. Dia juga tidak terlalu peduli dengan sekitarnya
Dia sebenarnya murid yang luar biasa tetapi tidak mau menunjukan bakatnya.
Ketika pulang sekolah tiba tiba ada cahaya yang sangat menyilaukan dan membawanya ke sebuah hutan yang asing.
System mulai berbicara padanya :
"[Anda berada di dunia Apantis]"
"[Dunia ini ada berbagai macam ras dan juga sihir]"
"Apa! Kenapa aku harus berada disini?!"
"Aku tidak tau apa yang harus aku lakukan, tapi aku akan melakukan apapun yang kuinginkan."
Mungkin juga dia akan menghancurkannya...
Covernya saya ambil dari google
#Sankkyuuuu
Jangan lupa kasih likenya
Kasih saran dan kritiknya dikomentar
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Cery, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
CHAPTER 33 : Masa lalu Ivan dan Evan l
"Ahhhh....!" teriak Evan kesakitan
"Aku harus melindunginya!" pikir Evan sambil merangkak ke arah orang yang ingin dilindunginya.
Kemudian Monster Komandan Goblin kembali menyerangnya. Karena Evan sudah terluka sangat serius, dia mati seketika oleh serangan itu.
Namanya adalah Evan. Dia mempunyai seorang kakak laki-laki bernama Ivan tapi dia telah meninggal karena dibunuh oleh Monster Komandan Goblin. mereka dari kecil tinggal bersama dengan ibuku. Keluarga kami hanya keluarga kecil di sebuah desa yang jauh dari kota Argo. Desa itu memiliki penduduk yang sangat baik. Desa ini memiliki tanah yang sangat subur, sehingga banyak penduduknya yang bekerja bercocok tanam dan sebagian hasil panennya akan dijual di kota. Dan sebagiannya lagi untuk di masak sendiri.
Desa ini sebenarnya tidak memiliki satu orangpun petualang. Sehingga mereka berdua dari kecil berkeinginan menjadi seorang petualang yang melawan banyak monster dan melindungi banyak orang. Setiap hari mereka selalu pergi ke hutan untuk berlatih dan menjadi kuat agar keinginan mereka menjadi seorang petualang terwujud.
"Ayo kita berlatih lagi!" ajak Ivan yang kemudian keluar dari rumah.
"Tunggu kakak! Kita belum juga sarapan! Kita sarapan dulu ya kak?! Ibu sudah menyiapkan makanan untuk kita berdua," Evan mengejar kakaknya dan mengajaknya untuk sarapan.
"Ahhh, baiklah! Tapi jangan lama-lama makannya!" Evan berhenti dan menerima ajakan adiknya.
"Ya kakak."
Kemudian mereka berdua kembali masuk ke dalam rumah untuk sarapan. Saat mereka berjalan ke ruang makan, mereka menjumpai ibu yang sedang duduk di meja makan menunggu mereka.
"Ahhh ibu, maaf Ivan tadi lupa untuk sarapan dulu," Ivan meminta maaf pada ibunya.
"Ya, tidak apa-apa. Ayo kita makan! Sudah ibu masakin makanan kesukaan kalian," ucap ibu mereka.
"Woahhh...!" Mata mereka berdua berkaca-kaca setelah melihat makanan di atas meja makan.
"Terima kasih bu, aku sayang ibu," ucap mereka berdua dan segera menuju ibunya yang sedang duduk untuk memeluknya.
"Ahhh iya, ibu juga sayang kalian. Cepat makan nanti keburu dingin makanannya," ucap ibu mereka sambil memeluk erat kedua anaknya.
"Baik, bu!" jawab mereka berdua.
Kemudian mereka berdua duduk dan segera memakan makanannya. Mereka duduk berdampingan.
"Bu, ini enak sekali!"
"Ya kakak, masakan ibu memang yang paling enak!"
"Ayo makan yang banyak agar kalian cepat besar dan kuat! Bukankah anak ibu ingin menjadi petualang yang hebat?!" ucap ibu mereka.
"Ya bu, kami akan memakan makanan yang banyak!" jawab mereka berdua.
Mereka berdua memakan makanannya dengan sangat lahap sampai berebut makanan. Ibunya yang melihat mereka berebut makanan hanya tersenyum bahagia karena anaknya sangat lucu.
Setelah mereka selesai makan, mereka pamit dengan ibunya untuk berlatih lagi.
"Bu, aku sudah kenyang. Kalau begitu Ivan latihan dulu ya...." Ivan pamit pada ibunya.
"Ya, tapi jangan masuk ke hutan itu," ucap ibunya mengingatkan.
“Baik bu!” jawab mereka berdua.
Sebenarnya mereka berdua sering berlatih di hutan tetapi tidak memberitahu ibunya.
“Kakak! Apa kita akan berlatih di hutan lagi?” tanya Evan.
“Ya kita akan berlatih di hutan lagi,” jawab Ivan.
“Tapi ibu sudah sering melarang kita pergi ke hutan itu, mungkin ada bahaya di sana,” ucap Evan.
“Itu tidak mungkin! Hutanitu tidak mungkin ada bahaya, buktinya kita berdua masih baik-baik saja sampai sekarang,” jawab Ivan.
“Tapi kak…”
“Sudahlah! Kamu cukup ikuti aku saja! Kamu juga ingin menjadi petualang yang kuat kan?!” bentak Ivan.
“Iya kak, tapi ibu sudah me—“
“Kalau tidak mau ikut, kamu pulang saja sana!” bentak Ivan memotong ucapan adiknya.
“Tapi jangan beritahu ibu kalau aku pergi ke hutan!”
Kemudian Evan pergi meninggalkan kakaknya yang akan pergi berlatih di hutan dan kembali kerumah. Sementara Ivan tetap melanjutkan langkahnya untuk pergi ke hutan.
Setelah cukup dalam memasuki hutan Ivan mulai berlatih. Latihannya seperti push up, pull up diatas pohon, sit up diatas pohon, mengangkat batu-batu yang besar yang ada di hutan, bahkan memukul-mukul batang pohon dengan tangannya. Latihan itu untuk membuatnya memiliki tubuh yang kuat.
Setelah selesai latihan, Ivan segera pulang karena hari sudah cukup sore. Ketika dia berjalan pulang, dia bertemu dengan Monster beruang yang cukup besar. Monster beruang itu melihat Ivan dan langsung mengejarnya. Ivan yang melihat Monster beruang itu mengejarnya dia langsung berlari menjauh.
“Kenapa aku harus betemu monster disini! Bukannya hutan ini tidak ada monster!” batin Ivan ketakutan.
Ivan terus berlari memasuki hutan lebih dalam lagi dan dia sampai terpojok di suatu tempat di dalam hutan itu.
“Aku terpojok! Apa yang harus aku lakukan sekarang? Aku tidak ingin mati di sini!” ucap Ivan.
Sementara itu, setelah Evan pulang meninggalkan kakaknya yang memasuki hutan dia hanya menunggu kepulangan dari kakaknya. Tetapi sampai sore belum juga kembali dari hutan. Evan merasa cemas dengan keadaan kakaknya.
“Kenapa kakak belum kembali sampai sekarang? Apa terjadi sesuatu dengan kakak?” Evan merasa khawatir.
“Aku akan mencarinya dihutan! Mungkin dia dalam masalah sehingga belum kembali. Kakak, aku harap kamu baik-baik saja…”
Kemudian Evan mulai mencari kakaknya di dalam hutan. Dia terus masuk kedalam hutan itu, dan setelah beberapa lama mencari akhirnya dia dapat menemukan kakaknya.
Tetapi ketika Evan telah menemukan kakaknya, dia tidak sendirian. Tapi bersama dengan 2 orang yang tidak di kenal.
"Kakak! Kenapa kamu tidak cepat pulang?! Dan siapa orang di belakang kakak?" tanya Evan yang merasa cemas.
"Ahh ya, tadi aku di kejar oleh monster beruang. Orang ini yang telah menyelamatkanku dari monster beruang itu," jawab Ivan.
"Ohh begitu... Ayo kita pulang kak, ibu mengkin cemas kita tidak ada," ucap Evan menarik tangan kakaknya.
"Tunggu!" Ivan menghentikan Evan.
"Mereka bilang ingin ikut bermalam di desa kita," ucap Ivan.
"Ya, kami ingin bermalam di desa kalian karena kami tidak menemukan desa lagi di tempat ini," ucap seseorang tersebut.
"Karena kalian telah menyelamatkan kakakku, kalian pasti orang yang baik. Kalau begitu ayo kita pergi ke desa." Evan menerima permintaan mereka untuk bermalam di desanya.
Semntara itu, saat Ivan terdesak oleh monster beruang.
"Aku harus menyerang monster beruang itu!" pikir Ivan.
Kemudian Ivan mulai menyerang Monster beruang itu.
"Rasakan ini!" teriak Ivan.
Hyaa...hyaaa...hyaa...
Evan memukul tubuh monster beruang itu, tetapi tidak berefek apapun padanya.
"*Apa! Itu bahkan tidak berefek apapun padanya. Ternyata latihanku sekarang belum cukup. Aku masih sangat lemah," pikir Ivan.
"Apa yang harus aku lakukan sekarang? Aku tidak bisa membunuh monster itu, aku juga tidak bisa kabur darinya," pikir Evan.
Grrrrrrrrr*...........
Monster beruang itu semakin marah setelah Ivan menyerangnya.
"*Gawat! Aku membuatnya marah!" pikir Ivan.
"Mengindar!"
"Menghindar*!"
Serangan itu tidak mengenai Ivan sedikitpun membuat Monster beruang semakin marah padanya.
Grrrrrrrororoororrrrrr....
"**Apa aku membuatnya semakin marah?"
"Gawat! Serangan itu terlalu cepat! Aku tidak bisa menghindarinya!"
Monster beruang kembali menyerang Ivan. Serangan itu sangat cepat bagi Ivan dan dia tidak bisa menghindarinya.
"Guft....!" Ivan terpental oleh serangan monster itu dan darah keluar dari mulut Ivan.
Ivan terbaring lemah di tanah karena serangan itu. Kemudian Monster itu kembali menyerangnya.
"Ahh sakit sekali! Apa aku akan mati sekarang?! Siapapun cepat tolong aku! Aku mohon!" teriak Ivan kesakitan.
Saat serangan Monster beruang hampir mengenai Ivan, datang seseorang dan menebas Monster beruang itu menjadi 2 bagian.
#Sangkyuuu
Jangan lupa like yaaa
Votenya juga wkwkw